The Darkest Nightmare

(Sequel of Dark Side)

By. Railash61

.

.

Main Cast: Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Park Hyuna (OC)

Support Cast: Kim Jongin, Oh Sehun, Xi Luhan, Kris Wu, Zhang Yixing, Kim Minseok, Kim Jongdae, Do Kyungsoo, Huang Zitao, Kuroda Yoshiku (OC).

Genre: Crime, Family

Rate: M

Warning: Yaoi, Boys Love, Shounen-ai

Typo everywhere, tidak sesuai dengan EYD

Summary: Siapa yang tidak mengenal Gin? Seorang pemimpin organisasi hitam dengan surai abu dan aura yang mematikan. Ia memang masih bergelut dengan dunia pasar gelap, dan berurusan dengan beberapa gembong narkoba juga pada makelar penjual manusia. Namun tiba-tiba, sebuah mimpi buruk datang dan merenggut sumber kebahagiaannya, yaitu Bi dan anak mereka, Park Hyuna.

Note: Kode nama untuk semua anggota tetap sama.

.

.

.

Chapter 1: The Black Organization is back!

.

.

.

Seorang lelaki dengan surai abu cirikhasnya sedang terlelap dengan wajah yang amat damai. Kedua mata besar itu terkatup rapat. Deru nafasnya teratur, dengan dada yang turun naik. Lelaki itu tak sendiri, ia bersama seorang pria yang sedang bergelung di dalam pelukannya. Keduanya tertidur dengan saling berpelukan. Pria yang lebih mungil dari si rambut abu menyerukkan pipi kirinya pada dada bidang di depanya. Mereka adalah Park Chanyeol dan Byun Baekhyun. Atau bisa kita sebut dengan kode nama Gin dan Bi, kalian mengingatnya?

Keduanya masih terlelap dengan sebuah selimut merah maroon yang mereka bagi bersama. Kedamaian sangat terasa mengingat Chanyeol selalu melindungi keluarga kecilnya dengan sangat baik paska kejadian anokata beberapa tahun yang lalu. Mereka juga mempunyai seorang putri kecil yang sekarang tingkahnya sudah menyamai sang ayah dan ibunya. Si kecil bernama Park Hyuna itu terkadang akan mudah merajuk yang mana itu keturunan dari sang ibu, dan terkadang ia pun akan bertingkah nakal dan keras kepala. Oke, kita tahu sendiri sifat satu ini menurun dari gen Park Chanyeol, ayahnya kandungnya.

Bagi Chanyeol dan Baekhyun, melihat Hyuna tumbuh dan berkembang adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Itulah sebabnya Chanyeol memilih untuk meninggalkan dunia pasar gelap tempat dirinya dulu bernanung. Memang, ia sekarang sudah bergabung dengan Sehun dan bagian kepolisian yang lainnya untuk membasmi para berandal yang masih saja menghuni kawasan gelap itu. Semua itu justru membuat Chanyeol harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Karna salah satu langkah saja maka kedamaian keluarganya akan kembali terancam.

Namun sepertinya tidak ada yang perlu di khawatirkan dari organisasi hitam yang masih kokoh berdiri ini hingga sekarang. Walau haluannya sudah tak sama lagi dengan yang dulu, namun pemimpin mereka tetaplah seorang dengan kode nama Gin yang di kenal sebagai orang yang paling perfeksionis dan waspada dalam bekerja. Dan itu terbukti hingga hari ini. Keluarga kecilnya tetap aman dan bahagia.

"Sudah bangun princess?" suara serak Chanyeol saat dirinya mendapati Baekhyun sedang mencoba untuk membuka kedua matanya.

Baekhyun menepuk dada suaminya dengan tepukan main-main, yang benar saja, ia adalah seorang lelaki dan baru saja Chanyeol memanggilnya dengan sebutan princess?

"Aku lelaki, Chanyeol," sungutnya juga dalam mode suara yang serak.

"Hm, lelaki ku," jawabnya sembari merapikan helaian poni berwarna coklat gelap itu.

"Jangan menggombal daddy," Baekhyun bercicit memeragakan suara khas Hyuna saat si kecil yang sedang merajuk dan Chanyeol membujuk putri satu-satunya. Saking seringnya Hyuna merajuk membuat Baekhyun hafal bagaimana cara anaknya itu berbicara.

Chanyeol terkekeh mendengar cicitan Baekhyun, ia jadi semakin rindu dengan buah hatinya. Pasalnya selama seminggu terakhir ini ia terlalu sibuk dengan pekerjaan yang mengharuskan dirinya untuk bertolak ke prefektur Gunma –sebuah kota kecil di wilayah Kantou, Jepang- dikarnakan harus meringkus pemimpin organisasi lain. Chanyeol tak mungkin mengikut sertakan Hyuna dan Baekhyun, itu akan membahayakan mereka berdua. Jadi Chanyeol memilih untuk pergi bersama para anggota inti, kecuali Luhan karna ia sudah mengundurkan diri menjadi anggota organisasi hitam.

Omong-omong mengenai anggota lain, sepertinya ada beberapa anggota inti yang memilih untuk menikah dengan sesame anggota organisasi hitam, di devisi yang berbeda tentunya. Seperti Bourbon, yang kita kenal mempunyai nama lengkap Kris Wu. Lelaki itu menikahi dokter muda yang baru-baru ini di rekrut oleh Chanyeol. Kris bilang, tak butuh waktu yang lama untuk jatuh cinta kepada Huang Zitao, lelaki dengan mata panda lucu itu telah membius Kris pada pertemuan pertama mereka yang bisa terbilang cukup dramatis. Bayangkan saja, baru beberapa jam Zitao resmi menyandang kode nama Tequilla, namun ia sudah di hadapkan dengan tubuh berlumuran darah milik Kris. Kris kala itu terpaksa di geret paksa oleh Jongin –atas perintah Chanyeol- karna dirinya sudah di rasuki oleh tiga buah peluru berjenis 300 Winchester Magnum dan memerlukan penanganan medis saat itu juga jika ingin Kris selamat. Melihat kondisi Kris yang mengenaskan, akhirnya Chanyeol memerintahkan Kris untuk berhenti dari tugasnya.

Kris yang saat itu diambang batas antara sadar atau tidak, telah sampai pada ruang operasi dan bertemu dengan Zitao. Lelaki itu tampak sangat gusar saat melihat pasien pertamanya yang berlumuran darah, dan itu tertangkap di indra pengelihatan Kris, meski setelah itu Kris sudah tidak sadarkan diri.

Kris dan Zitao pun akhirnya menikah setelah beberapa bulan mereka tampak seperti remaja labil yang sedang kasmaran. Kris akan menyempatkan waktu senggangnya untuk sekedar mengunjungi ruangan Zitao yang berada di lantai dua markas mereka. Begitu pun Zitao, ia akan mengerjakan pekerjaannya dengan cepat hanya karna akan membawakan bekal makan siang untuk kekasihnya dan memakannya bersama. Mereka seperti pasangan pada umumnya, keluar untuk menonton bioskop atau melakukan candle light dinner dan melakukan hal-hal romantis lainnya.

"Daddy?" cicit suara si kecil yang sudah terbangun dengan menggunakan piyama tidur berwarna pink dan juga sebuah boneka kelinci yang terapit di ketiaknya.

"Hyuna? Hei, princess," Chanyeol langsung meloncat dari ranjang besarnnya yang di huni bersama Baekhyun. Lelaki itu menghampiri Hyuna dan memeluk anak semata wayangnya itu, karna demi apa ia sangat rindu dengan putri kecilnya.

"Daddy, aitai na~" ucap si kecil polos sembari menenggelamkan pipi gembilnya di balik ceruk leher sang ayah.

Chanyeol tersenyum melihat putri kecilnya berseru rindu dengan suara yang lucu "Hm, daddy juga merindukanmu princess,"

Chanyeol mengusuk surai kecoklatan milik Hyuna dengan sayang dan menggendongnya menuju ranjang. Baekhyun pun sedari tadi hanya memperhatikan dengan seutas senyum saat kedua ayah dan anak itu saling melepas rindu. Rasanya baru kemarin ia berjuang melahirkan Hyuna dengan proses Caesar, lalu menimang dan merawat si kecil Park bersama dengan Chanyeol. Walaupun Chanyeol mempunyai segudang pekerjaan yang mana itu adalah pekerjaan berbahaya, namun ia akan selalu pulang tepat waktu untuk membantu Baekhyun merawat Hyuna kecil yang sangat menggemaskan. Chanyeol akan bangun di kala malam untuk mengganti popok Hyuna dan membiarkan Baekhyun untuk beristirahat.

Rasanya waktu begitu cepat bergulir hingga kini Hyuna sudah memasuki usia enam tahun minggu depan, dan akan mulai bersekolah ditahun ini pula. Baekhyun mengingat dengan jelas bagaimana semangatnya Hyuna saat memilih sebuah sekolah dasar yang akan menjadi tempatnya untuk menimba ilmu, sekolah bernama Hotsuma yang terletak di distrik Shibuya adalah pilihan dari si kecil. Dan itu adalah sekolah dimana Baekhyun sempat menjadi salah satu guru pengajar sebelum di tarik paksa oleh Chanyeol dan terjebak hingga sekarang dalam kuasa sang suami.

"Daddy.." Hyuna berhenti sebentar dari acaranya memanggil Chanyeol karna gadis kecil itu seperti sedang menghitung sesuatu, terlihat dari jari-jari mungilnya yang merapal dari satu hingga tujuh.

"Menghitung apa sayang?" tanya Baekhyun terkekeh melihat Hyuna sangat serius dengan jari-jarinya.

"Sebentar mommy," protes si kecil lucu, "Ah, daddy, tujuh hari lagi Hyuna akan berulang tahun! Daddy tidak melupakannya, kan?"

"Oh ya? Bukan kah Hyuna sudah berulang tahun, tahun lalu?" jawab Chanyeol seolah acuh tak acuh.

"Daddy, Hyuna juga akan berulang tahun, tahun ini," rengek Hyuna sebal karna daddynya melupakan ulang tahunnya.

"Jadi daddy benar-benara melupakannya? Hyuna tidak mau bertemu dengan daddy!" rajuknya seraya memutar tubuh mungil itu kehadapan Baekhyun yang terkikik melihat raut wajah Chanyeol yang seolah berkata 'apa salahku?'.

"Mommy, daddy jahat,"

Gadis itu mengadu kepada ibunya dengan bibir yang melengkung lucu, persis seperti yang Baekhyun lakukan pada Chanyeol jika sedang merajuk. Baekhyun hanya tersenyum menatap Hyuna yang tampak sebal dengan kelakuan sang ayah, sementara Chanyeol mulai kembali merayu putrinya yang akan berulang tahun itu.

"Hei princess," Chanyeol menoel-noel pipi Hyuna yang hanya terlihat dari sebelah kanan karna membelakangi Chanyeol, namun Hyuna menepis lucu jemari sang ayah.

"Eyy, sedang merajuk rupaya? Persis seperti mommy, hm?"

"Setidaknya mommy tidak melupakan ulang tahunku," jawabnya ketus.

"Siapa bilang daddy tidak ingat? Justru daddy sangat mengingatnya,"

Di balik wajahnya, Hyuna menatap Baekhyun dan berbisik-bisik 'apa itu benar mommy?'. Baekhyun mengangguk mengiyakan, agar perseteruan sengit antara ayah dan anak itu usai.

Hyuna langsung menoleh ke arah ayahnya, seolah mendeteksi ada atau tidaknya kebohongan dari raut wajah sang ayah, namun sepertinya gadis kecil itu tidak menemukan kebohongan sedikitpun.

"Daddy jangan merayu ku, bilang saja kalau daddy memang melupakannya, kan?"

"Daddy mengingatnya sayang, hari sabtu besok adalah ulang tahun mu kan, princess?"

Kelopak mata kecil itu mengerjap satu dua kali, mencerna ucapan sang ayah akan hari ulang tahunnya. Dan setelah memastikan bahwa ayah tercintanya itu mengingat hari lahirnya, gadis kecil dengan piyama pink polkadot itu memeluk leher ayahnya dengan tawa nyaring khas anak-anak. Begitu lucu dan menggemaskan.

"Daddy tidak pernah melupakan ulang tahun Hyuna, ia bahkan selalu menanyakan 'tanggal berapa hari ini' pada mommy," Baekhyun bersuara.

"Benarkah mommy?"

Baekhyun mengangguk mengiyakan pertanyaan buah hatinya. "Tentu saja,"

.

.

.

Sebuah jarum jam menunjukan pukul 12 siang dimana Chanyeol sedang berlalu menuju ruangan pribadinya. Gedung berwarna putih yang tampak normal dari luar itu masih tetap kokoh berdiri selama berpuluh-puluh tahun. Begitupun dengan penghuninya yang masih sama seperti beberapa tahun lalu.

Bunyi gemeletuk sepatu yang beradu terdengar sangat konstan. Chanyeol rupanya sudah berada di dalam lorong yang aksennya masih sama. Cat hitam, lantai marmer, dan juga penerangan yang cukup cerah membuat lorong itu serasa tetap hidup walaupun semuanya serba gelap. Chanyeol tidak mengubah banyak hal pada markas utama organisasinya, hanya saja ia memberi satu ruangan tambahan dengan aksen pink dan biru sebagai latarnya, kalau-kalau putri kecilnya sedang ingin singgah maka Hyuna akan memakai ruangan itu. Begitupun dengan kamar pribadi milik dirinya bersama Baekhyun dulu, ruangan itu tetap ada meski hanya di kunjungi beberapa kali.

"Hyung!"

"Oh kau sudah datang?" sapa Chanyeol kembali melihat Jongin berjalan kearahnya.

"Hm, omong-omong ku kira kau akan di kurung selama seharian oleh princess mu yang menggemaskan itu?"

"Ya, tadinya Hyuna merengek meminta ku untuk tidak kesini, tetapi sekarang bukan saat yang tepat untuk bersantai bukan?"

Baru saja Chanyeol menyelesaikan kalimatnya, namun sebuah panggilan telepon nampaknya tidak sabar untuk segera di angkat. Chanyeol sudah tahu siapa yang sedang memangginya di seberang sana, sebab ia sengaja mengubah dering suara untuk suami tercintanya, Park Baekhyun.

"Your princess is calling~" Jongin berujar layaknya sing a song.

"Yes, princess? Daddy here,"

"..."

"Tidak sayang, daddy baru saja sampai. Tidak mungkin pulang lagi," Chanyeol tertawa kecil mendengar gadis kecilnya menggerutu lucu dan berseru rindu, padahal ia baru saja tiba beberapa menit yang lalu namun Hyuna tiba-tiba menelpon dan memintanya untuk pulang kerumah.

"..."

"Daddy akan pulang lebih cepat hari ini, jadi Hyuna bermain bersama mommy saja dulu, oke?"

"..."

"Tentu sayang, daddy berjanji atas nama putri daddy yang sangat cantik ini,"

Di sampingnya, Jongin berlagak ingin muntah. Chanyeol sungguh sudah berubah jika berhadapan dengan keluarga kecilnya. Tak ada amarah, ataupun keegoisan yang tinggi. Jongin kadang merasa terlempar kemasa lalu, dimana ia melihat sendiri bagaimana susahnya Chanyeol mencari Baekhyun si cinta pertama. Selama 5 tahun Chanyeol mencari, namun pada akhirnya Baekhyn pun muncul dengan sendirinya melalui tubrukan kecil bersama Jongin di kafe yang berada di kawasan Yokohama dulu.

"Hyuna meminta kau untuk pulang? Bahkan kau baru beberapa langkah memasuki ruangan pribadimu hyung," kekeh si adik kandung Park Chanyeol.

"Hm, iya meminta ku untuk pulang dan menemaninya menonton Barbie,"

Jongin tertawa sembari menepuk-nepuk bahu kakaknya. Ia merasa senasib dengan Chanyeol, karna Taeoh –putra yang di adopsi dirinya dan Kyungsoo- selalu meminta untuk di temani menonton kartun Ironman keluarkan Marvel itu. Baeruntung Taeoh tidak se maniak si kecil Hyuna, walaupun usia mereka terbilang sama, namun Hyuna adalah maniak Barbie abadi, ia akan bertingkah keras kepala seperti Chanyeol jika keinginannya tidak terkabul.

"Lalu bagaimana dengan pencarian Yoshiku?" tanya Chanyeol to the point saat lelaki itu sudah duduk diatas kursi besarnya.

"Yah, kau tahu sendiri lelaki itu sangat sulit di lacak hyung,"

"Lalu apa kerja Jongdae selama ini? Apa yang di lakukan selama seminggu ini hanya bercinta?"

"Dia baru saja menikah tiga bulan yang lalu hyung, biarkan dia bahagia sediki, kau ini.."

Chanyeol mengurut pelipisnya yang agak kaku belakangan ini. Semakin hari, para berandalan tengik itu terus saja beranak-pinak. Membuat Chanyeol dan komplotannya harus kerja lebih keras, jadi begini rasanya saat para polisi itu mencoba untuk meringkus organisasi hitamnya dulu? Oke, mungkin Chanyeol harus belajar apa itu karma.

"Chanyeol.." itu suara lelaki albino yang tampaknya baru saja datang dari markas kepolisian pusat.

Chanyeol menoleh saat Sehun memanggilnya seusai ia menutup pintu dengan rapat. Ketiga lelaki itu tampak diam beberapa saat, menunggu Sehun yang sepertinya akan berbicara hal penting.

"Bagaimana? Apa para polisi sudah menemukan dimana keberadaan Yoshiku?"

Sehun menggeleng dengan cepat, lalu berkata "Setidaknya aku mendapat beberapa informasi mengenai dirinya,"

"Informasi apa itu?" taya Jongin seraya bangkit menuju meja Chanyeol, sama seperti Sehun. Namun lelaki bermarga Oh itu tampak mengeluarkan beberapa berkas di dalam map coklat, dan membeberkannya di meja Chanyeol.

Terdaapat beberapa buah foto, yang Sehun keluarkan. Semua dari foto-foto itu tampak diambil oleh seorang penguntit amatiran. Kualitas gambar yang tidak terlalu bagus dan juga pencahayaan yang minim –mengingat di ambil saat malam hari- membuat Chanyeol dan Jongin harus mengerutkan dahi mereka masing-masing agar bisa melihat fokus dari gambar tersebut.

Disana, berdiri seorang pria yang di yakini bernama Kuroda Yoshiku, seorang lelaki berumur 35tahun dengan tinggi badan 186cm dan berkulit tan cirikhasnya sedang berbicara di balik gudang tua yang Chanyeol sendiri yakin itu tidak berada di Jepang. Yoshiku terlihat terlibat pembicaraan yang serius dengan pria yang wajahnya tidak jelas, karna pria itu mengenakan masker dan mantel musim dingin, beserta topi hitam tentunya.

Pada foto kedua yang di ajukan oleh Sehun yang mana foto ini berlatar belakang gudang yang sama seperti foto pertama. Namun disini Yoshiku seperti kepayahan membawa sebuah karung besar yang terihat penuh, lalu memberikannya kepada si lelaki asing.

Dan pada foto yang ketiga, lelaki asing itu tampak memberikan sebuah benda pada Yoshiku, yang Chanyeol yakini itu adalah sebuah ipad, karna warna dari benda itu terlihat begitu mentereng di dalam remangnya pencahayaan. Lalu pada foto ke empat ipad tersebut berpindah tangan lagi, yaitu ke tangan si lelaki asing dengan pakaian serba hitam.

"Untuk apa ia membawa karung yang bahkan isinya melebihi besar tubuhnya?" Jongin bertanya sembari meneliti lagi foto kedua yang berada di tangannya.

"Menurutmu memang apa saja selain narkoba, senjata, dan barang curian yang mereka jual di pasar gelap?" tanya Chanyeol kepada Jongin, karna demi apa sudah bertahun-tahun berlalu namun lelaki ini masih saja berpikiran dangkal.

"Tentu masih banyak hyung, seperti wanita, anak dibawah umur, dan juga mereka mejual organ-organ manusia yang…" gantung Jongin karna sepertinya ia tahu arah kemana pembicaraan Chanyeol "Tunggu, maksudmu Yoshiko si keparat itu juga menjual belikan manusia dan organ-organ penting, begitu?"

Chanyeol mengangguk sembari menarik paksa foto yang berada di tangan adiknya, lalu menujukkannya kearah Jongin dan Sehun.

"Kurasa ia menjual organ-organ, di lihat dari besarnya karung, rasanya satu manusia pun akan sulit masuk ke dalam sana, dan jika memang itu adalah anak di bawah umur, tentu ia akan memilih untuk membiusnya dan memasukkan kedalam koper, bukan karung,"

"Sepertinya kita harus tahu dimana latar dari foto ini, dan ku pikir ini bukan di Jepang," cetus Sehun.

Chanyeol menjentikkan jarinya seolah setuju dengan perkataan Sehun, ia memang yakin sekali jika pembicaraan Yoshiku dan pria asing itu tidak di lakukan dalam negri. Namun yang membuat Chanyeol penasaran, siapakah lelaki itu? Dan sepenting apa transaksi mereka sehingga membuat Yoshiko mampu repot-repot keluar Jepang hanya untuk bertemu.

"Jongin, bisa kau panggilkan tim inti? Ku rasa kita akan melakukan sebuah misi besar,"

.

.

.

Baekhyun nampak begitu sibuk menyiapkan sebuah makan siang untuk putri kecilnya. Ia siang ini memasakkan miso soup, beef teriyaki, dan egg rolls yang harus selalu ada di meja makan buah hatinya. Baekhyun pun menata dengan apik masakan buatannya di atas piring-piring sajian, dan menyiapkan satu buah mangkuk kecil –yang tentunya berwarna pink- yang sudah di isikan nasi. Hyuna yang nampak tahu bahwa ibunya telah selesai memasak pun berlarian menuju meja makan, dengan membawa Barbie dan boneka kelinci pemberian Chanyeol.

"Apa Hyuna sudah boleh makan siang, mommy?" tanya si kecil sembari mengerjapkan matanya lucu. Baekhyun menyambutnya dengan sebuah ciuman di dahi Hyuna, lalu mengangguk.

"Tentu saja sayang, tapi, Barbie dan bunnynya di simpan dulu, ya?"

"Apa balbie dan bunny tidak boleh ikut makan bersama Hyuna?"

"Boleh, hanya saja mereka harus duduk di kursi yang lain. Hyuna bisa memberikan mereka pada mommy dan mommy akan mendudukan mereka di kursi sebelah Hyuna, bagaimana?" bujuk Baekhyun dan di buahi anggukan oleh si kecil.

Anak perempuan dari Park Chanyeol dan Park Baekhyun itu sangat lahap memakan kudapan yang Baekhyun hidangkan. Terlihat dari beberapa butir nasi yang menempel di pipi sebelah kanan dan kirinya. Mulut Hyuna bahkan sekarang sudah di penuhi oleh nasi dan telur gulung yang ia lahap sekaligus.

"Pelan-pelan sayang," nasihat Baekhyun sembari mencomoti beberapa butir nasi di pipi Hyuna.

Hyuna hanya tersenyum menampilkan eyesmile yang ia dapat dari ibunya, lalu menengguk air mineral yang berada di samping mangkok berwarna pink itu.

"Masakkan mommy sangat lezat," puji sang anak.

Baekhyun hanya mampu tersenyum saat ia mendapat pujian langsung dari buah hatinya bersama Chanyeol itu. Hyuna dan Chanyeol adalah sumber kebahagiaannya sekarang. Dan melihat Hyuna sudah tumbuh besar membuat dirinya merasa sangat lengkap. Ia memiliki suami yang mampu mengorbankan apapun demi menindungi keluarga kecilnya, dan juga mempunyai Hyuna yang mampu membuatnya tetap semangat dan bersyukur setiap saat.

"Mommy, kapan daddy akan pulang?" Hyuna tampak lesu di atas kursi makannya, ia menumpu kedua pipi gembilnya di atas meja makan yang sudah bersih, karna sebelumnya Baekhyun sudah membawanya munuju wastafel.

"Apa Hyuna benar-benar merindukan daddy?"

Hyuna mengangguk lesu dengan bibir mungil yang melengkung kebawah.

"Mungkin kita bisa ke tempat kerja daddy, apa Hyuna mau?"

Si kecil Park langsung semangat mendengar mommynya bersuara. Bola matanya berbinar lucu dengan kerlipan yang kentara. Ah, begitu menggemaskan putrinya ini.

"Kalau begitu ayo bersiap-siap princess,"

"Yes mom!"

Baekhyun terkekeh melihat betapa semangatnya Hyuna saat ia mengajaknya menuju markas utama organisasi hitam.

.

.

.

TO BE CONTINUE

.

.

.

OMG! GIN IS BACK!

Hallo semuaaa… apa kabar? Semoga selalu baik ya setiap harinya..

Btw, Ai membawa Gin beserta komplotan Jubah Hitamnya untuk kembali meramaikan ffn /apasi/ kkkkk disini ada yang kangen Chanyeol as Gin? /gak/

Mau informasi, ff ini ga sepenuhnya 'Conan' banget kayak Dark Side (walau ini sekuelnya), namun masih bakal berasa Conan soalnya Ai masih pakai cast yang sama dan juga latar yang sama yaitu di Jepang. Terus Ai juga sebenernya mau fokus ke Hyuna –anaknya Chanbaek-. Hyuna ini (bukan Hyuna 4minute) adalah anak kecil keras kepala yang super manja. Ga boleh ketinggalan daddy Yeol kkkkk dan sayang banget sama mommy Baek. Nama Park Hyuna sendiri di ambil dari PARK Chanyeol dan Byun BaekHYUN-A kkkkkk bisa banget dah gue bhak.

Dan mengenai si Kuroda Yoshiko ini, pokonya dia ada hubungannya dengan (lagi-lagi) masa lalunya Chanyeol, so tar aja Ai kasih taunya yaaaa kkkkk. Yowis, ini chapter satu (yang sembari prolog) Ai brojolin bersamaan dengan ulang tahun mantan bias re: Chanyeol kkkk. Semoga tiang rasaksaku selalu bersama sama si mungil Byun, jangan kepisah meski banyak cobaan tsah~

Anyway… Ai ngerayain ultah Chanyeol gak sendiri loh, Ai ngerayain bareng para autor Chanbaek yang lain seperti: RedApplee, Hyurien92, Pupuputri feat Sayaka Dini, JongTakGu88 feat Flameshine, Summerlight92, SilvieVienoy96, Myka Reien, PrincePink feat Oh Lana, Ohlab94 (wattpad), Baekhyeol, Chanbaexo, Lolipopsehun, Cactus93, Honeymellow, Ichativa, Mashedpootato, ParkAyoung, Baekbychuu, Sayaka Dini, Uput0461, ChiakiBee, Brida Wu. Tuh kan banyak banget kan author yang ngeramein ultah Chanyeol, kalian jangan lupa ngeramein juga ya dengan cara baca karya mereka dan ninggalin jejak.

Ai rasa cukup untuk an pada malam hari ini. So, jangan lupa memberi review agar Gin beserta Vodka, Bourbon, Kir, Chianti, Korn, dan juga anggota baru mereka yakni Tequilla, akan datang lagi di malam-malam selanjutnya hihi btw, Happy Chanyeol Day!

Pss: Jangan tanya soal Bi, Vermouth, dan juga Anokata, karna mereka sibuk ngurus anak kkkkk

-R61-