Disclaimer : standar

artemiss dozer

chap 1

Naruto U and SONA S.

happy reading

Terpaan angin kencang dengan rintik-rintik air bergema keras serta percikan kilatan petir menyambar membuat suasana kota Kuoh sedikit mencekam. Apalagi himbauan walikota untuk warganya tidak keluar rumah.

Tampak terdengar tangisan pilu diiringi badan yang gemetar melanda seorang bocah berumur 4 tahun yang baru saja bangun dari tidurnya sedang menyembunyikan dirinya didalam selimut tebal karena suara petir yang sangat sangat keras.

Tak lama berselang, tiba tiba . . . Suara kilatan cahaya menggelegar kencang membuat rasa takutnya semakin meningkat.

Dhuarr—

Mata safir kecilnya membulat, dirinya langsung bergegas keluar dari kamarnya.

Aroma harum Ocha hangat menusuk hidung pria yang merupakan seorang desainer grafis sekaligus dan juga mantan gamer ini sedang sibuk dengan laptop dan beberapa lembar kertas yang berserakan di meja tak jauh dari letak Ocha miliknya.

"Minumlah selagi hangat, Naruto- kun ."

"Arigatou, sona-chan."

Wanita ber iris violet itu segera duduk di sofa bersebelahan dengan suaminya. "Kira-kira yuu sudah tidur belum?"

"Sepertinya—"

"— Tou-chan … Kaa-chan ."

Seketika dua iris mata keduanya kaget akan mendapati buah hati pertamanya dengan muka memerah menahan ketakutan di dalam dirinya tampak diam.

"Ada apa jagoan?" tanya Naruto.

Tanpa aba-aba sang anak menerjang tubuh sang ayah hingga sebuah lembar kertas yang ia pegang terlepas dari tangannya.

" Tou-chan , aku takut—"

—Dhuarr…

"Hyaaa—" pekik bocah ber iris safir itu menenggelamkan kembali tubuhnya di pelukan ayahnya.

Naruto pun mengelus punggung anak nya yang memiliki nama lengkap Yuuta uzumaki dengan penuh kasih sayang. "Apa yang membuatmu takut, Yuu?"

"Su-suara petir itu … sangat menakutkan, tou-chan" jawab Yuu panik.

Memang kondisi cuacanya buruk dengan suara memekikkan telinga. Dia dan Sona bahkan tidak bisa keluar rumah sekarang.

Dhuarr—

Lagi suara itu mengembalikan wajah Yuu bersembunyi di tubuh Naruto.

"Yuu, Itu hanya suara petir, kembalilah ke kamar," ucap sekaligus perintah Naruto.

"Naruto- kun …" seru Sona. Pria itu menoleh dan mendapati kilatan tajam iris Sona, "ini tugas ku, biar aku yang urus."

Tangan Sona mengelus pundak Yuu, "sayang kemarilah."

Kemudian Yuu merespon ucapan Sona dan segera berpindah ke tubuh ibunya. Naruto yang tidak terima tapi tak digubris oleh istrinya, "Sona-chan…"

"Kau tidur bersama kami malam ini ok," seru Sona.

"Sona…" ucap memelas Naruto kini terpotong karena Sona memberi isyarat kepada suaminya untuk ikut memeluk tubuh anak mereka yang agak gemetaran.

Dengan sentuhan hangat dari kedua orang tuanya, lama kelamaan Yuu terlelap tidur yang kini dipangkuan Naruto dan Sona.

"Tidak apa-apa Yuu tidur bersama kita, Sona?" tanya Naruto menatap lembut Yuu.

"Dia ketakutan dengan petir, Naruto- kun . Biarkan malam ini saja tidur bersama kita."

Naruto berkilah, "ta-tapi…"

"Kali ini saja, lagipula kalau kita biarkan—nanti kondisi psikis Yuu terganggu."

"Sejak kapan istriku jadi dokter jiwa?"

Sona hanya menghela nafas "walau aku hanya ibu rumah tangga. Setidaknya aku tahu tentang anak-anak dan jangan lupa kecerdasan ku yang melebihi mu"

"iya deh."

Naruto mengelus rambut blonde anaknya, " Yuu bersyukur mendapat kehangatan dari kita."

Pria bermata saffir menautkan alisnya, "maksudmu?"

"Kehangatan keluarga didapatkan dari kebersamaan bersama orang tua … menghabiskan waktu bersama… semuanya," ucap Sona tersenyum simpul.

Menghela napasnya sesaat dan melepas pelukannya dari dua orang yang ia cintai, "setidaknya Yuu lebih beruntung daripada kita."

"Ya" Yuu pun semakin terlelap dalam mimpi nya

"Naruto-kun apa perlu ku bantu" melihat Naruto sangat sibuk pasti akan membuatnya lembur malam ini yang membuat Sona sedikit khawatir

"tidak perlu, lagi pula kau tidak mengerti hal yang beginian kan" Naruto pun tersenyum karena dirinya masih memiliki keunggulan dalam bidang teknologi dari Sona yang menggungulinya hampir di semua bidang study

"kalau begitu aku ke kamar "

CUP

sebelum pergi Sona memberi ciuman di pipi Naruto "jangan tidur terlalu larut sayang"

"hm" anggukan Naruto dan suara bedeham Naruto menandai akhir percakapan mereka malam ini

"yosh semangat"

owari*untuk

chapter 1

original character

nama : naruto

tgl lahir : 10 november

umur : 26

jenis kelamin : laki laki

tinggi : 182

berat :74

nama : Sona Uzumaki

tgl lahir :

umur :

jenis kelamin :

tinggi

berat

character oc

nama : Yuuta Uzumaki

Tgk lhr: 22 oktober

umur : 4 tahun

jenis klamin: laki laki

penampilan : mata safir berambut blonde, berkulit putih seperti ibunyaq

ada yang mau lemon ya di buat silakan sampaikan melalui pm atau comment

saya juga ingin membuat kumpulan ficlet lagi tapi saya bingung untuk hiroine nya, mohon request nya

Terima kasih, sudah mau membaca