Go Your Own Way

Salam kenal readers \(^o^)/ *bows

Untuk pertamakalinya, Lolita mo coba bikin cerita yang bukan tipe aku banget *di bazoka karena banyak cingcong.

Terinspirasi dari game pokemon.

Nah, selamat membaca...jangan lupa kritikan pedesnya di tunggu XD *plak

Enjoy the fict! -^.^-b

WARNING:

Naruto, dkk © Masashi Kishimoto

Rated: T - Indonesian – Romance, Humor – Naruko U & Sasuke U.


Summary :

"Apapun yang terjadi...aku akan menghentikanmu...meskipun hatiku sakit, aku akan menghentikanmu..."


Kuning...

Rambut keemasan Naruko berkibar tertiup angin saat dia meloncati ranting pohon menuju kedesa konoha. Tentu saja dengan teman setimnya, kelompok 7 yang dipimpin oleh yamato sensei. Sai yang sedari tadi memperhatikannya dengan senyum anehnya langsung tertabrak pohon mauni di depannya.

BRUUUUAAAAKKKK!

"Sai! Kau tak apa-apa?", Naruko langsung mendatangi Sai yang meringis kesakitan.

"Ya, aku tak apa-apa, bisakah kau membawa ini?", Sai mengulurkan buntalan yang sedari tadi ia bawa. Naruko mengambilnya dan meneliti bungkusan berwarna hijau marun yang dibawa Sai.

"Apa ini?", tanya Sakura menunjuk buntalan milik Sai.

"Hanya oleh-oleh sehabis misi.", Sai menyunggingkan senyumannya yang khas. "Untuk Ino-chan.", jelasnya lagi dan mengambil bungkusan oleh-oleh dari tangan Naruko.

"Ino? Si gendut itu? Astaga...", keluh Sakura dan beranjak pergi.

Naruto memandang Sai yang sudah memang sedari tadi melihatnya dengan senyumannya yang mengerikan.

"Apa?!" tanya Naruko melirik Sai ngeri.

"Tidak. Hanya saja aku berfikir kalau aku melihatmu, aku seperti melihat Ino-cha...", kata-kata Sai terpotong karena dengan ajaibnya dia terkena ranting pohon mauni lagi. Heran juga tuh pohon demen banget ama Sai. Kasian...

"SAI!"

Sesampainya di konoha, Sai langsung dibawa ke rumah sakit konoha. Disana hanya ada Naruko, Tsunade, dan Sai yang dibalut perban gak jelas.

"Bagaimana dia bisa terluka seperti ini hanya karena ranting pohon?!" Tsunade keheranan melihat keadaan Sai yang wajahnya karatan akibat tertabrak pohon mauni.

"Lagi pula, bagaimana ada pohon mauni di konoha?" Kakashi yang tiba-tiba nongol di jendela rumah sakit.

"Oh, itu...pohon import dari negara sebelah. *di larang nyebutin merek XD*", cengir Tsunade si hokage tanpa ada rasa bersalah.

"Ano...bagaimana dengan lukaku?", tanya Sai yang cemberut karena topik yang populer di rumah sakit berubah ke pohon mauni. *plak

"Ah, iya. Lukamu akan sembuh 3 hari 3 malam.", Tsunade mengangkat jempolnya.

"Eeeehhh? Kenapa?", Naruko melotot dengan alaynya. Bisa sms sepuasnya! Iklan lewat nih, batin Naruko.

"Karena aku ada rapat dalam 3 hari ini, jadi...selamat tinggal!", Tsunade langsung melesat keluar ruangan lewat jendela dan mendorong Kakashi agar minggir dari jalannya. Yang lain cuma menganga kecuali Kakashi yang tak terlihat karena bibirnya tertutup masker.

Pintu ruangan berdecit terbuka dan memperlihatkan sesosok perempuan bermata saphire masuk.

"Ino? Dimana Sakura? Katanya dia mau kesini bersamamu.", Naruko menghampiri Ino.

"Astaga Sai! Kenapa bisa seperti ini?", Ino melihat Sai dengan tampang horor.

"Ino~", Naruko yang frustasi karena tak dianggap.

"Eh, maaf Naruko-chan. Katanya Sakura ada latian." Ino menoleh ke pemilik rambut kuning yang sedang manyun bibirnya.

"Ino, bisakah kau menyembuhkan Sai agar cepat sembuh?" pinta Naruko.

"Karena dia harus menjalankan misi 2 hari lagi." Jelas Naruko.

"Benar juga, bukankah Ino memiliki ninjutsu medis?" giliran Kakashi yang angkat bicara setelah ngak dapet jatah dialog dari autor.

"Ah, iya, jadi aku akan ada disini bersama...", kali ini giliran kata-kata Ino yang kepotong diakibatkan gebrakan pintu yang terbuka dengan keras.

"Ino! Shikamaru...!", Chouji melotot dengan ngos-ngosan. *bahasa apa itu =_=

Ino menoleh kaget sedangkan Sai hanya senyum. Berbeda halnya dengan Kakashi dan Naruko yang pelukan karena mengira ada babi yang lepas ngamuk dan masuk rumah sakit.

"Dia ketabrak pohon mauni! Dia gagar otak, dia di operasi, dia...", chouji megap-megap sebelun melanjutkan perkataannya. "loe liat ndiri dah di ruang operasi." Chouji capek di suruh megap-megap lagi dan pasang pose malas.

"APA?!"semua kaget kecuali Sai, Kakashi dan Naruko alias Cuma Ino doang yang teriak. Sekali lagi, yang kompak ya! "APA!" semua pasang wajah kaget.

" Nah...ini baru kompak! Maaf Sai, aku pergi dulu." Ino melesat keluar ruangan.

"Tidak! Ino~" Akhirnya tanpa bisa berkata apa-apa semua orang di dalam situ termasuk lalat yang baru masuk tak terkecuali autor terkaget-kaget meliat gaya alay Sai yang nauzubillah.

Di kantor Hokage (yang katanya ada rapat disana)

"Hokage-sama, kami menemukan jejak Sasuke Uchia." Seorang anbu memakai topeng rubah berbicara dengan Tsunade yang memegang botol sake yang disembunyikan di kolong meja. Nah ketauan loe! Bukannya rapat malah asik minum sake!

"Ap...ugh!", Tsunade mencoba untuk menahan rasa mualnya.

"Dia sekarang berada di desa terpencil di Kumogakure, dan akan menuju ke Sunagakure." Untung si Anbu tidak melihat gelagat Tsunade yang mau muntah karena dia merundukkan kepala. Kau selamat nona Tsunade, batin Shizune menggendong Ton-ton.

"Apa kau tahu apa yang diincar olehnya?", tatapan Tsunade mulai serius.

"Menurut informasi yang kami dapat, Sasuke mengincar makam kazekage sunagakure."

"Kau boleh pergi sekarang.", Tsunade beringsut di kursinya. Si Anbu langsung pergi setelah mengucapkan baik kepada Hokage.

"Bagaimana ini Tsunade-sama?" Shizune menurunkan Ton-ton ke lantai dan disambut dengan suka cita oleh babi pink itu.

"Yang penting jangan beritahu dulu Naruko-kun dan Sakura. Panggilkan Kakashi sekarang juga." , perintah Tsunade dan dia melanjutkan meminum sake yang tinggal beberapa tegung di dalam botolnya.

"Baik!", Shizune langsung berlari keluar ruangan.

Tanpa mereka sadari, dibalik pintu Sakura sudah menguping pembicaraan mereka. Sakura langsung pergi setelah mendengar kalimat terakhir Tsunade.

"Aku harus memberitahu Naruko secepatnya. Hanya dia yang bisa menghentikan Sasuke.", saat sakura mengatakan kalimat terakhirnya entah mengapa hatinya miris. Air mata mengalir di pipi porselinnya.

Sesampainya di rumah sakit konoha, Sakura berhenti di ranting pohon dekat jendela tempat Sai dirawat.

Disana terlihat Naruko merangkul Sai yang sedang meronta agar tidah pergi keluar ruangan rumah sakit. Kakashi mencoba menenangkan tapi tak berhasil hingga Sakura masuk lewat jendela dan langsung menendang kepala Sai. Alhasil Sai langsung tepar di tempat.

"SAKURA!", Naruko menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Kakashi tetap datar dengan ekspresinya. Padahal dalam hati OMAYGOSSS...ni cewe pa gajah oling?!

"Tidak ada waktu untuk membicarakan si yondare ini! Aku perlu bicara denganmu Naruko!", Sakura menggelandang Naruko kasar.

Di saat yang bersamaan Shizune datang untuk mencari Kakashi dan dengan mulus bin licinnya dia terpeleset bungkus keripik yang dibuang Chouji sembarangan dan koid ditempat.

Di lain sisi Naruko dan Sakura sudah berada di perbatasan gerbang keluar konoha.

"Sakura...tanganku sakit! Ada apa sih?", Naruko meronta berusaha melonggarkan pegangan Sakura yang super duper dasyat!

"Naruko! Kau masih ingat janjimu padaku?", Sakura menghadapkan wajahnya dan wajah Naruko dekat.

"Eh, yang mana?", Naruko menatap Sakura ngeri.

"Kau berjanji untuk membawa Sasuke kembali ke konoha kan?", Mata Naruko langsung membulat saat mendengarnya.

"Sasuke ada di Kumogakure Naruko...dan dia akan menuju ke Sunagakure.", wajah mereka semakin berdekatan.

"Sa..sakura...ak..aku...", Naruko gugup karena Sakura memandangnya tajam dan dia tak tahu harus berkata apa dan juga karena loading otaknya lemot...

BUG!

"SAKURA!", sudah berapa kali ini dia terkaget-kaget tapi tak sekaget ini. Sai dengan begitu kasarnya menghantap kepala Sakura dengan gagang infusnya. Parahnya, Kakashi ikut terseret ama kain perban yang membalut wajahnya.

...1 detik, Naruto menganga.

...2 detik, Sai berpose ala kingkong yang ngamuk.

...3 detik, Kakashi muntah seketika. (ngak tau dah gimana imazinasi kakashi muntah.)

...4 detik, Author ketiduran karena slow mation yang terjadi.

Oke. Flass motion!

Naruko langsung megap-megap dan mengatakan...

"KEREEEENNN!", mata Naruko berbinar. Kakashi masih mabuk perban dan Sai tetep ngamuk di tempat. Ngenes sekali nasipmu wahai Sakura. Tak ada yang peduli dengan dirimu. Ck ck ck.

Setelah kejadian tidak senonoh yang dibuat oleh Author pemula ini, dengan ajaib Sai sembuh seketika dan Sakura membengkahlah wajahnya. Sebenarnya dia ingin memarahi Sai, tapi berhubung dia ingin menyampaikan hal yang lebih penting maka dia memutuskan membawa kabur (lagi) Naruko.

"Pokoknya kau harus membawa sasuke pulang ke konoha!" Sakura tetep ngedumel.

"Kalau begitu aku harus ikut. Tak adil jika kalian jalan-jalan tanpaku yang juga anggota kelompok tujuh.", Sai nongol lagi dan sudah berpakaian lengkap dan langsung menggendong mereka berdua keluar desa konoha. Entah bagaimana mereka bisa lolos begitu saja. Sebenarnya Author malas ngetik. (di gilessss!)

Perjalanan panjang telah dilampaui...menaiki balon udara, naik kereta jurusan Konoha-Suna, bahkan menaiki perau ajaib di padang pasir...oke selesai becandanya.

Mereka sudah sampai di lembah kematian Sunagakure. Dan betapa terkejutnya mereka melihat Sasuke disana. Duduk termangu menatap matahari terbenam.

"Sai...", kata Naruko dan Sakura yang menoel-noel Sai bersamaan.

"Lakukan!"

"Baiklah...", Sai merogoh suatu benda yang ada didalam tasnya.

"Oooiii~ kau yang ada di sana!", sontak Sasuke kaget dengan apa yang didengarnya.

"Pleace don't move!", Sasuke keheranan plus syok tetapi dia menurut saja karena ngak ngerti situasi yang ada saat ini.

Setelah beberapa menit...

"Fuahahaha...input selesai!", Sai tertawa serem.

"Uwa~ sudah jadi y~", Sakura langsung noseblade melihat gambar Sasuke yang hot buanget.

"Aaahh~ Sasu-chan~...makasih Sai.", Naruko tersenyum sumringah kepada Sai dan disambut dengan senyuman pula.

Sasuke langsung tepar tak sadarkan diri dan diangkut oleh Karin dengan senag hati.

...

...

"Apa yang kalian lakukan?! KEJAR MEREKA!", Author teriak-teriak gaje karena pemain pada melenceng arah tujuannya. Juga karena ngak dibikinin gambar Sasuke oleh Sai.

Mereka saling pandang sesaat dan langsung ngibrit.

...

...

Apakah yang terjadi? Apakah mereka akan kembali ke jalan yang benar sesuai skenario? (plak)? Author bingung nerusinnya...


To Be Continue...

A/N :

Autroh : Yo! (tiba-tiba muncul dari balik tirai). Maaf jika tidak memuaskan anda, saya masih pemula T_T (sulk)

Sai : (Tepar senyum 24 watt)

Sasuke : Gue masih belum muncul nih. (pasang wajah stoik)

Sai : Chih! Ngak ngaku kalo tadi tepar!

Naruto : (melepaskan wig dan menepuk bahu author) Tenang saja. Nanti kalau mereka tidak peduli denganmu mereka akan mereview ini.

Author : kau jahat...(pergi meraung-raung kedalam kamar)

Naruto : (smirk karena puas) siapa suruh aku dijadiin cewe.

Sasuke : biasanya lu juga suka jadi cewe kan? Kenapa lu marah? (pergi menyusul author)

Naruto : (death glare ke arah Sasuke, ngedumel) Teme... (smirk ke arah pembaca) nah, apakah fic. Ini perlu dilanjutkan atau tidak ini tergantung kalian.

Author : (mengintip di balik pintu, wajah lumayan cerah) Review anda adalah jawaban bagi saya. Jadi...

SasuNaru : please review if don't mind.

SakuIno : (nongol dari pintu) Ahhh...kami ketinggalan =3=

Author : ya udah di ulang lagi...

All in room : (smirk) please reviewnya minna-san... (^A^)

...

...