Damn, My Sexy Slave
A Naruto Fanfiction
Disclaimer by. Masashi Kishimoto
Aurhored by. D-EmoNicAngelique
Main Pair: Sasuke Uchiha x Naruto Uzumaki (Namikaze)
Rating: M
Genre: Hurt/Comfort/Humor/Romance
Warn: Yaoi, typo(s), Bahasa seenaknya, gaje, pedophile, lemon – lime, alur cepat, konflik pasaran, KTT (Khayalan Tingkat Taoge). Bahasa disini di sesuaikan tempat, jadi kalau lagi di UK ya anggap saja pakai English kalau lagi di Japan ya anggap aja pakai bahasa Jepang (belum sanggup bikin yang lebih wow). Semoga tidak kecewa.
Yang nggak suka nggak perlu repot-repot baca. Yang udah baca n suka, mohon review-nya. Kritik juga boleh.
Summary: Namikaze Naruto, seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun dari keluarga Namikaze yang di culik dan di jual ke luar negeri, ke tempat dimana nantinya dia akan di beli dengan harga selangit untuk menjadi budak dari orang yang membelinya termasuk memuaskan nafsu 'tuan'nya. Uchiha Sasuke, pria mapan berusia 24 tahun pemilik real estate 'Kirin' dan beberapa pulau kecil di asia timur, dewasa, tampan, kaya, single, nyaris sempurna. Takdir yang di bungkus pertemuan sial dan menyebalkan justru mengikat dua orang berbeda karakter itu dalam sebuah roman picisan.
Namikaze's Mansion, London, United Kingdom 01.34
Empat buah mobil polisi, dua buah ambulance, mobil wartawan BBC dan beberapa orang lain menggunakan seragam CIA terlihat mengerumuni sebuah mansion yang terletak di kawasan elite London setelah sebelumnya mendapat laporan dari warga sekitar yang mengatakan terjadi sesuatu dan mendengar suara tembakan serta teriakan di dalam salah satu mansion. Perampokan dan pembunuhan baru saja terjadi di mansion milik keluarga Namikaze itu, keluarga keturunan Jepang yang bergerak di salah satu bisnis penerbangan dan pariwisata terkemuka di Eropa itu dilanda musibah tragis pada pagi buta yang seharusnya damai. Namikaze-Uzumaki Kushina –Nyonya rumah ditemukan tak bernyawa didepan kamar salah satu putranya dengan luka tusuk di dada dan perut, tak jauh dari tempat penemuan jasad nyonya rumah, ditemukan lagi jasad seorang pemuda yang diidentifikasi bernama Namikaze Deidara yang mengalami luka tembak pada jantungnya. Sedangkan satu sosok lain yang ditemukan teridentifikasi sebagai Namikaze Minato –sang kepala keluarga, kini di evakuasi ke luar mansion karena masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Para maid dan penjaga serta bodyguard yang ada ditemukan dalam keadaan terikat dan mulut tertutup lakban. Di tilik dari kondisi jasad di TKP, perampokan disertai pembunuhan itu baru saja terjadi. Polisi masih menyisir tempat kejadian perkara dan menemukan sebuah belati penuh darah tergeletak tak jauh dari pintu belakang mansion. Merasa curiga, polisi itu membuka pintu belakang dan menemukan seorang pria yang mencoba kabur dengan sebuah tas besar dalam jinjingannya
"hei, berhenti atau kutembak!" perintah polisi itu, sayangnya orang itu justru berlari dan membuatnya terpaksa mengejar orang mencurigakan itu sampai ke halaman depan
"jangan bergerak!" teriak sang kepala polisi pada sosok mencurigakan yang mencoba menghindari sorot lampu mobil polisi yang diarahkan padanya, polisi yang mengejarnya juga mengarahkan pistol dengan gesture agar dia menurut.
"angkat tangan, letakkan dibelakang kepala!" perintah si kepala polisi lagi, sosok bertopeng itu menurut, tapi kemudian…
Dor!
Sebuah tembakan diarahkan pada kumpulan anggota polisi itu, gerakan yang cepat tapi ditanggapi dengan baik oleh salah satu anggota CIA yang membalas tembakan si pelaku. Tepat mengenai lehernya, membuat sosok itu tumbang tak bergerak. Memastikan keadaan orang mencurigakan itu, dua orang polisi mendekat dan segera membuka topengnya. Pria berjanggut dengan tattoo kalajengking di lehernya dan bekas luka melintang di pelipis kanannya. Adam Wolfer, salah satu pembunuh bayaran yang biasa di sewa mafia untuk urusan 'hitam', catatan kejahatannya pernah membawa dia mendekam selama 20 tahun di penjara Alaska sebelum kemudian dibebaskan setelah semua dendanya di lunasi oleh kelompok mafia besar yang ingin memakai jasanya. Satu tembakan lagi di lepaskan oleh polisi di samping kanannya, tepat mengenai jantungnya.
"Adam Wolfer, sir. Setidaknya dengan ini DPO kita berkurang satu orang." Ujar salah satu dari kedua polisi yang baru saja memasukkan jasad orang yang teridentifikasi sebagai tersangaka itu.
"Wolfer? Baiklah, segera kirim ke Rumah Sakit dan lakukan autopsi pada ketiga jasad itu. Kita tidak bisa jika harus menunggu Mr. Namikaze sadar, dia juga harus dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan" terang Hatake Kakashi, sang kepala polisi. Ada gurat kecemasan di wajahnya
"siap sir! By the way, ada apa sir? Sepertinya ada yang mengganggu pikiran anda?" tanya si polisi tadi, Shimura Sai.
"ya. Ada hal yang harus kita pastikan. Semuanya harap berkumpul di hadapan saya, sekarang." Kakashi mengomando setelah sebelumnya menyuruh ambulan agar segera mengirim Minato ke RS untuk mendapat perawatan dan melakukan tindakan autopsi pada tiga orang lainnya.
"Adam Wolfer tertangkap. Seperti yang kita ketahui, dia merupakan salah satu ancaman bagi negara-negara di Eropa, dan sekarang tertangkap dalam kondisi tak bernyawa. Dengan adanya Wolfer pada kasus ini, aku khawatir ini lebih dari sekedar perampokan dan pembunuhan. Kita bisa perkirakan pelakunya lebih dari lima orang, dengan beberapa barang yang kemungkinan besar hilang, dua nyawa melayang, dan Mr. Namikaze terluka parah. Yang ingin kupastikan dan kubahas disini, selama ini yang kita tahu, keluarga Namikaze memiliki 3 orang anak… Namikaze Kurama atau biasa dipanggil Kyuubi –seorang model, Namikaze Deidara –siswa SMU, dan Namikaze Naruto –siswa SMP. Masalahnya, hanya jasad Deidara saja yang ditemukan, aku tidak ambil pusing pada Namikaze sulung karena sejak menjadi model dia sudah tinggal terpisah dari keluarganya, tapi Namikaze bungsu? Dan lagi, jasad Mrs. Namikaze ditemukan di kamar anak bungsunya, ini yang membuatku risau. Kemana perginya Namikaze Naruto?" terang Kakashi, mengurut pangkal hidungnya –pusing.
"apakah yang anda maksud, ada kemungkinan bahwa putra bungsu Namikaze Minato… diculik?" tanya salah seorang anggota, ditanggapi anggukan singkat dari Kakashi. Ini masalah serius –pikirnya.
"sir, kami menemukan ponsel Mr. Namikaze. Putra sulungnya beberapa kali menelpon, ini sir" ujar salah seorang tim investigasi pada Kakashi
"thanks. Kita kembali ke kantor, tim gabungan harap bersiap mengamankan TKP, tim investigasi segera bergerak mencari petunjuk" putus Kakashi, menerima ponsel itu kemudian melangkah menuju mobilnya, meninggalkan TKP yang saat ini diurus oleh anggota gabungan polisi-CIA.
"tunggu Sir!" panggil seseorang, membuat Kakashi menghentikan langkahnya
"bisa minta keterangannya Sir?" lanjut orang itu –wartawati.
"saya belum bisa memberi keterangan pasti mengenai kejadian ini, maaf" ujar Kakashi
"sedikit saja sir, Mr. Namikaze punya saham di kantor berita kami, ini… sebagai upaya kami untuk membantunya" pinta wartawati itu
"ha-h, baiklah. Ini masih kesimpulan sementara, tapi berdasarkan kondisi TKP dimana jasad Mrs. Namikaze dan putra kedua keluarga Namikaze ditemukan, serta kondisi Mr. Namikaze yang terluka parah dan sekarang ditangani oleh medis, juga kemungkinan hilangnya beberapa barang penting. Kasus ini adalah perampokan dan pembunuhan, tersangkanya kami perkirakan terdiri lebih dari lima orang." Kakashi menuturkan
"ah, begitu… lalu apakah benar Adam Wolfer sudah ditangkap dalam keadaan tak bernyawa? Dan bagaimana keadaan kedua putra keluarga Namikaze yang lain?" kejar wartawan itu, kembali menyodorkan microphone pada Kakashi
"ya, Adam Wolfer terlibat dalam kejadian ini dan sudah tertangkap dalam kondisi tak bernyawa. Kami mendapat laporan medis bahwa dalam darahnya terdapat alcohol dan Marijuana yang kemungkinan baru dikonsumsinya beberapa saat sebelum melakukan tindak kejahatan ini, tidak heran jika dia mudah dilumpuhkan. Namikaze Kurama, seperti kita ketahui tidak tinggal disini, tetapi putra bungsu keluarga ini… aku khawatir pembunuhan dan perampokan ini disertai penculikan terhadap Namikaze Naruto. Tapi sekali lagi, ini hanya kesimpulan sementara… aku harap tidak lebih buruk dari ini. Permisi" lanjut Kakashi
"baiklah sir, terimakasih informasinya. Saya Haruno Sakura, melaporkan untuk BBC dari tempat kejadian perkara." Tutup si wartawati. Ternyata itu adalah siaran langsung.
Apartment Namikaze Kurama a.k.a Kyuubi, 08.45
Seorang pemuda dengan rambut jabrik berwarna merah-oranye sedang duduk di sofa apartmentnya, wajah tampannya terlihat gusar, berulang kali dia mencoba menelpon ke nomor orangtua maupun kedua adiknya tapi tak ada satupun yang mengangkat panggilan itu. Entah mengapa perasaannya tidak enak, semalam dia ingin berkunjung ke mansion keluarganya tapi pemotretan di Birmingham baru selesai pagi kemarin dan membuatnya pulang larut ke apartmentnya, dia sangat lelah dan memutuskan untuk langsung tidur saja. Dan hari ini niatnya ingin mengabari keluarganya bahwa dia akan bersantai di mansion justru sama sekali tidak mendapat tanggapan. Tangan berbalut kulit seputih susu itu meraih remote dan mulai menyalakan televisi besar dihadapannya. Bosan membuatnya sesekali mengganti channel sampai remote itu terjatuh dari tangannya, menyisakan keterkejutan karena melihat judul headline sebuah acara berita di depannya
"Kembali dengan kami di breaking news, saya Hannah Orpington. Kejadian naas menimpa keluarga pebisnis terkenal Namikaze Minato pagi tadi, perampokan dan pembunuhan terjadi di mansion Namikaze sekitar pukul satu dini hari. Namikaze Minato dirawat di Rumah Sakit St. Elisabeth karena menderita luka tusukan parah di perutnya, putra pertama –Namikaze Kurama tidak berada ditempat, sedangkan Namikaze Kushina dan Namikaze Deidara dinyatakan meninggal karena luka tusuk dan luka tembak kini ditangani oleh tim autopsi bersama salah satu terduga tersangka Adam Wolfer yang ditembak mati oleh CIA disana. Sementara itu, keberadaan anak bungsu keluarga Namikaze, yaitu Namikaze Naruto tidak diketahui sampai sekarang. Di sinyalir kejadian ini disertai penculikan yang di dalangi oleh salah satu kelompok mafia. Sekian, breaking news pagi hari ini. Kita bertemu lagi dengan berita lainnya..." mati. Kyuubi membanting remote setelah mematikan televisinya
"Arrrgggghhhhhh…" teriak Kyuubi, air matanya menetes. Keluarganya hancur dan adik bungsunya diculik, pemuda 22 tahun itu menangis untuk pertama kalinya selama menjadi seorang lelaki.
Markas Besar Kepolisian London
Hatake Kakashi, kepala polisi wilayah London itu sedang duduk di ruangannya sambil membaca beberapa berkas yang baru saja diberikan oleh tim forensic. Sebuah belati dibungkus rapi dengan kantong sampel, dibawah belati itu terdapat keterangan sidik jari pelaku, golongan darah dan DNA yang diperkirakan adalah milik korban. Benda lain adalah beberapa potong logam yang telah dipulihkan menjadi bentuk sebuah lencana dengan lambang kepala harimau, dari bentuknya kemungkinan benda itu seharusnya melekat pada baju –mungkin seragam dan terlepas karena ada perlawanan dilihat dari adanya bekas sobekan kain di bagian belakang lencana dan sidik jari disekitar lencana yang merupakan milik Namikaze Deidara, itu artinya lencana ini milik salah satu tersangka yang menembak Deidara. Berkas-berkas lain adalah laporan barang-barang apa saja yang raib dari kejadian pagi buta tadi, kerusakan financial rumah meliputi pintu, kaca jendela, retakan di tembok, dan adanya upaya perusakan pada brankas di kamar utama –yang untung saja belum sempat dibuka, laporan autopsi kedua korban dan satu tersangka, laporan kesehatan Mr. Namikaze Minato, laporan perkembangan kasus, dan perkiraan keberadaan Namikaze bungsu.
"permisi sir." Seseorang masuk ke ruangan Kakashi
"ah… Orochimaru-san." Kakashi berdiri, menyambut orang didepannya
"syukurlah, senang sekali anda masih bisa berbahasa jepang." Orochimaru terkekeh ringan, bertemu teman senegara di tanah asing memang suatu hal yang membahagiakan
"bagaimana dengan identifikasi terhadap Wolfer?" tanya Kakashi, to the point
"awalnya aku harap ini tidak menjadi kabar buruk tapi sayangnya, Wolfer tercatat dibebaskan oleh kelompok Black Tiger dan setelah itu mulai bekerja untuk mereka."
"jadi lencana itu…"
"ya, pelakunya memang orang-orang Black Tiger. Dari data benda-benda yang hilang dan kerusakan yang ada di TKP, kemungkinan ini dendam pribadi entah dari pihak Black Tiger dan Namikaze-san atau dari pihak lain yang menyuruh mafia besar seperti mereka. Apalagi Wolfer terlibat, analisaku, orang itu sepertinya memang dipersiapkan untuk hal ini, Wolfer hanya umpan." Orochimaru menjabarkan
"kau benar, aku juga sempat berpikir bahwa dia hanya umpan. Karena… Wolfer seperti bom bunuh diri yang tak akan merugikan pihak mereka sedikitpun, mungkin mereka sudah mengira bahwa Wolfer pasti akan tertangkap mati." Kakashi ikut menegaskan dugaannya
"ha-ah… meski DPO kita berkurang, tapi jika seperti ini sama saja kita masuk kandang macan… benar-benar macan. Intinya Wolfer hanya pengalih perhatian kita saja, terlepas dari itu semua CIA sudah mengabarkan bahwa benda di brankas aman-aman saja. Mungkin itu berkas perusahaan, dilihat dari hasil scan sonar infrared yang menampilkan bentuk-bentuk map." Tutur Orochimaru lagi
"baiklah, terimakasih kerja kerasnya Orochimaru-san. Mohon bantuannya sampai kasus ini selesai." Kakashi tersenyum, melakukan ojigi sebagai bentuk penghormatan
"ahaha,,,, tidak masalah Kakashi-san. Divisi Investigasi siap membantu. Kalau begitu saya permisi, selamat pagi" ujar Orochimaru, berpamitan kemudian keluar dari ruangan itu.
Kakashi kembali duduk, memandangi berkas-berkas yang ada. Seandainya dia bisa tahu siapa dalang semua ini dan dimana Namikaze Naruto berada. Deringan ponsel membuyarkan lamunannya, memijat pangkal hidungnya, Kakashi mengangkat panggilan yang berasal dari ponsel Namikaze Minato, putra sulung korban kembali menelpon,
"hello?" Kakashi membuka suara
"hello… kau siapa? Di mana ayah? Kenapa ponsel ayah ada padamu? Katakan berita itu bohong, atau aku tak segan akan menghajarmu!" bentak Kyuubi, terlihat tak sabar
"tenang dulu, Mr. Namikaze Kurama. Aku kepala kepolisian wilayah London, Hatake Kakashi" ujar Kakashi pelan namun tegas
"terserah mau kau kepala polisi atau Raja William sekalipun, katakan di mana ayahku sekarang?" sergah Kyuubi lagi
"Mr. Namikaze Minato saat ini dirawat di kamar VIP sayap selatan Rumah Sakit St. Elisabeth, nomor 202, temui aku disana setengah jam lagi." Kakashi menginstruksi
"tch… aku tidak butuh kau untuk ditemui." ketus Kyuubi
"sayangnya kau tidak akan bisa masuk kesana tanpa pengawalan dariku, jadi turuti saja" balas Kakashi lalu menutup telepon itu dan bergegas keluar ruangannya, menjalankan mobil menuju RS St. Elisabeth
Uchiha's Mansion, Konoha city, Tokyo district, Japan. 15.45
Sore yang indah di belahan bumi lain. Sebuah keluarga terdiri dari sepasang pria dan wanita mengenakan pakaian formal dan gaun dengan dua anak laki-laki yang memakai tuksedo, itu adalah foto keluarga yang di pajang di ruang tamu mansion Uchiha. Keluarga 'dingin' yang sukses di bidang perhotelan dan destinasi wisata itu tampak sedang berkumpul menonton TV bersama, sesuatu hal yang sesungguhnya langka dan hampir jarang terjadi mengingat kesibukan semua anggotanya. Uchiha Itachi dan Uchiha Sasuke, kedua anak pasangan Uchiha Fugaku-Uchiha Mikoto yang sebenarnya punya mansion sendiri entah mengapa meluangkan waktu untuk kembali ke mansion utama.
"Kembali dengan kami di world news, saya Yamanaka Ino. Berita mengejutkan datang dari keluarga Namikaze Minato, seorang pebisnis asal Jepang yang menetap di London. Di laporkan bahwa perampokan dan pembunuhan terjadi di mansion Namikaze sekitar pukul satu dini hari waktu setempat. Istrinya, Namikaze Kushina dan putra kedua –Namikaze Deidara ditemukan tewas di TKP dengan luka tusuk dan tembak. Kepala Polisi Kota London, Hatake Kakashi, menduga kasus ini adalah kasus perampokan dan pembunuhan yang disertai penculikan di karenakan keberadaan putra bungsu keluarga Namikaze tidak diketahui sampai saat ini. Namikaze Minato sendiri sekarang dirawat di RS St. Elisabeth, langsung saja kita simak laporan rekan kami Ten-Ten…" sebuah berita mengejutkan yang sungguh mengejutkan, membuat rahang Fugaku Uchiha mengeras seketika dengan tangan memeluk istrinya yang langsung menangis begitu mendengar kabar naas itu. Itachi dan Sasuke memandang kedua orangtua mereka –sedikit heran, tapi kemudian kembali memperhatikan televisi.
"jangan diganti" ujar Fugaku, datar tapi tegas "Minato dan istrinya itu… kawan lama ayah dan ibu" lanjut Fugaku, menghentikan Itachi yang tadinya ingin mengganti channel televisinya
"Ya, Ino… kami sudah mencoba mencari keterangan dari putra sulung keluarga Namikaze yang menjaga ayahnya di rumah sakit tapi sayangnya Namikaze Kurama atau yang dikenal sebagai Kyuubi tidak mau membuka suara. Tapi kami mendapat keterangan dari pihak rumah sakit tentang keadaan Namikaze Minato bahwa cideranya sudah membaik dan sudah melewati masa kritisnya, selain itu Kepala Polisi, Hatake Kakashi dan ketua CIA mengonfirmasi bahwa memang benar ada dugaan penculikan terhadap Namikaze Naruto dan dugaan lain bahwa kejadian ini di dalangi oleh sindikat mafia yang memiliki lambang kepala harimau mengingat salah satu tersangkanya, Adam Wolfer telah di tembak mati ditempat kejadian. Sekian kami melaporkan dari RS St. Elisabeth, London." Ten-ten menutup laporannya,
"Terimakasih Ten-Ten, baiklah pemirsa berikut ini adalah profil singkat keluarga Namikaze dan keterangan rinci tentang Namikaze Naruto yang diduga menjadi korban penculikan" pembaca berita bernama Ino itu melanjutkan tugasnya.
Sasuke POV
Sepertinya orang yang diberitakan tadi beserta keluarganya adalah orang yang benar-benar penting untuk ayah dan ibu. Ha-ah, udahlah, itu bukan urusanku kan? aku ingin ke kamar, tidak benar-benar akan tidur karena toh ini masih sore. Tapi aku sadar waktu beberapa jam ke depan bahkan mungkin akan kurang jika kugunakan untuk mengevaluasi semua laporan yang masuk ke e-mailku makannya kuputuskan untuk mengerjakan itu di kamar, apalagi besok aku masih harus mengecek perkembangan resort-ku yang ada di Korea.
"kau sudah mau tidur Sasuke?" tanya Itachi –baka aniki.
"hn…" jawabku singkat bin absurd
"Sasuke…" kali ini giliran ayahku yang memanggil, kalau ini sih… aku nggak mungkin cuekin.
"ya Tou-san?" jawabku kalem
"besok kau berangkat ke Korea?" tanya ayahku, aku mengangguk sekilas "kalau begitu sekalian kau mampir ke hotel kita, kau pergi ke Jeju kan?" lanjut ayahku
"Iya, aku akan mampir. Ada perlu apa disana?" ujarku
"hanya minta data perkembangan selama sebulan ini, jika ada yang di red-list aku ingin kau memecat managernya dan langsung ganti dengan orang yang bernama Iruka Umino, sebelumnya jemput dia dulu di Pusan" ayahku menjelaskan, sedikit bingung membuatku menaikkan sebelah alis
"dia adalah keponakan Namikaze Minato, lulusan Oxford jadi kau tak perlu khawatir. Aku pernah berhutang padanya" lanjut ayahku yang seakan mengerti ketidakpahamanku. Aku mengangguk dan segera naik ke kamar, meninggalkan orangtuaku dan baka aniki yang masih menonton berita. Besok aku harus berangkat pagi-pagi sekali ke Korea dan data-data yang ada sudah harus sempurna.
To Be Continued
Akhirnya!
Ini fic gaje-ku yang lainnya
Semoga nggak bosen ya mantengin fic-fic punya Momo
