Halo minna-san!!!

Me-Chan kembali membuat fanfic baru!!!

Ma'afkan Me-Chan yang gak pernah up-date…

Itu dikarenakan…

Tugas Me-Chan menumpuk!!! (sambil ngelirik tugas yang bertumpuk-tumpuk)

Terus, Me-Chan juga belum dapet inspirasi buat ngelanjutin tuh fanfic…

Jadi, bagi yang nunggu lanjutan My Last Destiny, sabar ya…

Mana bulan ini banyak lomba MIPA lagi,

Jadi banyak tawaran deh... (gak banyak-banyak amat sih, cuman 1-3 orang (readers : itu mah, sedikit namanya!!!)

Tapi saya selalu setia ama Biologi…

Ya udah deh, daripada jadi curhat, langsung aja,

Happy Reading!!!

Disclaimer : Yuusuke Murata n Riichiro Inagaki

Handkerchief

Namaku adalah Suzuna Hiruma. Aku adalah anak seorang pengusaha yang cukup terkenal. Ya, orang tuaku adalah Yoichi Hiruma dan Mamori Hiruma. Tapi, tak ada satupun media ataupun orang lain selain orang-orang terdekatku, yang mengetahui akan suatu kebenaran, ya, kebenaran bahwa sebenarnya aku bukanlah anak dari Papa Yoichi dan Mama Mamori…

**********

(Flashback1 : On)

10 tahun yang lalu…

Di pinggiran kota Deimon, tepatnya di pinggir danau Namida, sesosok gadis kecil tengah duduk meringkuk,

"Hiks, hiks, hiks…"

"Kenapa kalian semua meninggalkanku?"

"Aku kesepian disini…"

Itulah yang terus dikatakan gadis kecil itu setiap hari.

**********

(Flashback2 : On)

Suzuna's POV

12 tahun yang lalu…

"Nenek, kapan papa, mama, dan kakak pulang?" tanyaku pada nenek.

"Kata mereka, mereka akan pulang besok lusa, Suzuna…" jawab nenek lembut.

"Horeeee!!!!! Papa pasti bawa banyak oleh-oleh!"

"Iya Suzuna…."

Keesokan harinya…

Toktoktok!!!!

Aku mendengar ada yang mengetuk pintu. Aku segera berlari dan membuka pintu.

"Siapa?" kataku. Saat itu, aku melihat 2 orang yang kelihatannya dari rumah sakit.

"Adik kecil, apa nenekmu ada?" kata salah satu orang tersebut.

"Ada. Tunggu sebentar ya!" kataku sambil berlari menuju kamar nenek.

"Nenek, ada yang mencari nenek!"

"Suruh mereka masuk dulu, Suzuna."

"Baik!"

"Paman, silakan masuk." Kataku mempersilahkan 2 orang asing itu masuk. Tak lama setelah itu, nenek keluar sambil membawa 3 cangkir teh.

"Suzuna, masuk ke kamarmu sana!" perintah nenek padaku.

"Baik, nek!" jawabku singkat.

********

Sesaat setelah itu, aku mendengar suara nenek menangis. Aku takut terjadi apa-apa pada nenek. Aku segera berlari. Aku meihat nenek menangis, namun, aku sudah tidak melihat 2 orang asing yang tadi. Aku takut orang tadi melakukan hal yang buruk kepada nenekku.

"Nenek, ada apa?" tanyaku kepada nenek.

"Suzuna…" kata nenek terputus.

"Kata mereka, orang tua dan kakakmu akan disana lebih lama lagi." Kata nenek sambil menghapus air matanya dan memaksakan bibirnya untuk mengeluarkan seutas senyuman.

"Oh, begitu, ya." Jawabku kecewa.

********

1 minggu setelah kejadian itu…

Saat aku ke gudang, tanpa sengaja aku menemukan sebuah koran bekas, iseng-iseng kubaca berita yang terpampang di halaman depan koran. Setelah kubaca berita itu, aku mengerti akan suatu kebenaran. Kebenaran bahwa sesungguhnya kedua orang tuaku beserta kakakku tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat 3 minggu yang lalu. Aku segera berlari menuju kamar nenek sambil membawa koran tersebut. Tapi, pada saat aku membuka kamar nenek, aku melihat nenek tergelatak tak berdaya di atas lantai. Aku panik. Aku segera menelpon ambulans. Tapi, aku rasa semuanya terlambat, saat dirumah sakit, nenek menghembuskan nafasnya yang terakhir. Tapi sebelum nenek meninggal, nenek memberiku sebuah kalung berliontinkan kristal berbentuk prisma segitiga, didalamnya terdapat sebuah Kristal berbentuk bintang berwarna biru.

End of Suzuna POV's

(Flashback2 : Off)

*********

Back to Flashback1

"Hiks,hiks…" tangis Suzuna. Siapapun yang mendebgar, hatinya pasti juga akan sangat sakit, melihat gadis berumur 7 tahun yang menangis. Menangis karena kesepian, menangis karena rasa rindu yang mendalam, menangis karena rasa takut untuk menjalani hidup sendirian.

********

Semenjak nenek Suzuna meninggal, Suzuna tidak mempunyai kerabat dekat selain neneknya, Karena itulah, Suzuna dititipkan di sebuah panti asuhan di dekat danau Namida. Disanalah ia tinggal sekarang, tapi, Suzuzna masih benar-benar terpukul akan kejadian yang menimpa dirinya 1 tahun yang lalu… Kejadian yang sangat memilukan. Bahkan orang dewasa pun pasti akan merasa sangat berat ditinggalkan oleh seluruh keluarganya hanya dalam 1 tahun.

Semenjak tinggal dipanti asuhan, Suzuna menjadi anak yang pemurung dan pendiam, ia lebih memilih berada di dalam kamar daripada bermain dengan teman-teman senasibnya. Jika ia pergi keluar, ia pasti pergi ke danau di sebelah panti asuhan, disana ia bisa menyampaikan apa yang ia rasakan, yang bahkan ia tak tahu apa yang ia rasakan.

Tapi, pada suatu hari, dimana pada saat itu cuaca sangatlah cerah, ada hal yang mengubah hidupnya…

Pada saat Suzuna menangis sendiri di pinggir danau, ia mendengar suara langkah kaki, tapi ia malas untuk mengangkat kepalanya untuk sekedar melihat ke arah orang yang menghampirinya, ia lebih memilih untuk mengamati kalung pemberian neneknya yang sekarang ini berada di genggaman tangannya, sampai ia merasa ada seseorang yang menepuk punggungnya…

"Halo!!!" kata orang asing tersebut. Suzuna kaget, ia menoleh untuk melihat ke arah orang yang menepuk punggungnya itu. Ia terkejut, ternyata, yang menepuk punggungnya adalah seorang anak laki-laki yang sebaya dengannya.

To Be Continued…

Huwaaa!!!! (nangis guling-guling)

Jadi fic pendek lagi..

Kenapa kok Me-Chan gk pernah bisa buat fic yang panjang, ya? (pundung diperempatan)

Hiruma : dasar Author abal!

Me-Chan : Ya, udah deh, ma'af… Ma'af ya, readers, kalo fic ini jelek, alurnya berantakan, abal, gaje, banyak mistype, patut dihina, de el el, de es be, de ka ka. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan review dari para readers agar fic ini bisa berkembang. (taneman kale, berkembang!!!)

Hiruma : Heh author abal, kenapa gue jadi begini? (sambil mbaca naskah fic My Last Destiny)

Me-Chan : Ya, gak papa!

Hiruma : Dasar author sialan!

Me-Chan : Udah deh, kak, aku lagi belajar, nih, masih banyak istilah yang harus aku hafalin!

Hiruma : Ya~ Ha~!! Aku akan mengganggumu!!!

Me-Chan : Berisik!!! (sambil ngelempar buku dengan ketebalan 300 halaman. Dan sukses mengenai Hiruma)

Ya udah deh, readers, berhubung Me-Chan masih pemula, Me-Chan berharap kritik dan saran para readers yang bisa disampaikan melalui review. Oh, ya, hampir lupa, adakah yang setuju kalo saya membuatside story dari "Hiruma Berubah"? Oke, ditunggu jawabannya di review ya!!!

REVIEW PLEASE???!!!