Semoga tidak mengecewakan, selamat menikmati ^^)
.
Miss you
"Cerita ini dibuat untuk #CAFEINChallenge dengan prompt #IMissYou"
By: Rakshapurwa
Rate : T
Pair: Akashi x Furihata
Warning : Sebuah cerita dengan POV Furihata di dalamnya, Cerita seperti surat/e-mail, Shounen-ai, OOC, dan AU
Disclaimer: Kuroko no Basuke adalah milik Fujimaki Tadatoshi
Masih ingin membaca?
Enjoy
.
Hai Akashi,
Bagaimana kabarmu? Sehat-sehat saja'kan?
Kau tidak perlu mengkhawatirkanku, aku baik-baik saja. Ya, demamku sudah sembuh—semua berkat doa darimu. Terima kasih sudah mengingatkanku untuk minum obat—ah, dan sari apel yang kau kirim kemarin, enak sekali. Tapi hari ini aku belum diperbolehkan masuk kantor dulu, ibu menyuruhku tidur seharian—mengistirahatkan tubuh katanya. Padahal aku sudah sembuh.
Hm..Akashi—kalau kau di sini apa yang akan kau lakukan? Menyuruhku istirahat atau memperbolehkanku berangkat ke kantor?
Ah, bicara soal kantor, kemarin yang lain datang menjengukku. Mereka membawa banyak oleh-oleh—sebagian besar buah-buahan. Aku senang sekali, habis dua hari ini aku berdiam diri di kamar—lumayan membosankan. Bu-bukan berarti telepon darimu tidak membuatku senang—hanya saja Akashi sibuk, jadi tidak bisa berlama-lama. Ma-maaf kalau aku egois—mungkin karena aku sedang sakit hehe.
Hei Akashi,
Saat ini kau sedang sibuk melakukan apa? Jangan sampai kau telat makan! Aku tidak mau mendengar kabar kau dirawat di rumah sakit lagi. Kau membuatku sangat khawatir—kau jauh, aku tak bisa menjengukmu. Pokoknya jaga kesehatanmu! Satu lagi—jangan bergadang terus! Nanti wajah tampanmu jadi kuyu—bisa-bisa rekan kerja wanitamu kabur semua hehe. Tenang saja meski tampanmu berkurang, aku akan tetap di sisimu. Hm—kata-kataku memalukan ya? Ja-jangan tertawa!
Ngomong-ngomong bagaimana suhu di sana? Di sini dingin sekali. Terima kasih sudah memberiku jaket—rasanya sangat hangat. Aku selalu memakainya saat keluar rumah. Kau tau? Setiap memakai itu, aku selalu membayangkan kau berdiri di sebelahku. A-Aneh ya? Lupakan tentangku—di sana dingin tidak? Kau sudah menyiapkan baju hangat? Kalau masih merasa dingin peluk saja teddy bear yang aku beri padamu. Bulunya tebal—da-dan bayangkan saja itu aku. Aku yakin kau sedang tertawa—aku tidak merona!
Oh iya—kemarin aku memasak sup tofu. Kesukaanmu bukan? Kebetulan bahan-bahannya ada, jadi kubuat saja. Masakanku enak, kau pasti mau mencobanya hehe. Makanya cepat pulang—nanti akan kumasakan yang banyak untukmu. Kalau perlu semua masakkan yang kau suka akan aku buatkan. Aku sudah belajar banyak soal masakan—ibu yang mengajariku. Kau pasti akan ketagihan—aku jamin itu.
Hei Akashi,
Kau tidak selingkuh'kan di sana? Kapan kau akan pulang? Masih lama kah? Apa pekerjaanmu di sana belum selesai juga? Ukh—maaf aku bertanya seperti ini terus. Sudah setahun kau tak mengunjungiku. Ma-maaf, lagi-lagi aku bersikap egois—tapi hanya mendengar suaramu via telepon dan mengirim pesan, tidaklah cukup. Aku ingin melihat wajahmu, bertatap muka langsung—dan merasakan kembali hangat pelukanmu.
Akashi aku merindukanmu—sangat merindukanmu. Cepat pulang ya? Aku akan menunggumu. Tenang saja aku tidak akan selingkuh—aku sangat mencintaimu. Lagipula kau berjanji akan menikahiku kan? Setelah semua pekerjaanmu di sana beres—kau akan menepati janjimu kan?
Aku akan menunggumu—selalu.
Hm—sepertinya aku sudah terlalu banyak berceloteh. Aku sudahi dulu ya hehe.
Bye Sei, love you.
.
.
Salam penuh cinta dariku,
Furihata Kouki.
