Chapter 2- perkenalan
Aku terdiam mematung idak bisa mengatakan apa-apa kalau sebenarny aku saudah berdiri disana selam 30 menit, aku bisa merasakan kalau aku di pegang sontak aku pun reflex. Aku mentap kalau gadis di depanku ini, mentap aneh kepadaku. " apa kamu baik-baik saja? Apa kamu sakit?" Tanya gadis itu, aku seolah tidak mengubris pertanyaannya. Aku hanya mentap dia, tanpa berkedip aku seakan dihipnotis oleh kecantikan dia.
"ah,.. maaf. Aku mencari buku refrensi biologi"
"ooh.. ini, memang rak, buku biologi. Coba kamu cari disini mungkin, ada buku yang kamu butuhkan"
Aku melangkah,… dan mencari buku yang bagus untuk di buat rangkuman. Karena, aku memangnya tidak mau mengerjakan tugas itu. Aku mencari buku refrensinya asal-asalan. Aku mengambil buku tersebut dan mulai merangkum buku.
"hey, kamu belum pulang"
"ah,.. oh. Aku belum pulang karena belum menyelesaikan tugasku"
"mmm~ tugasmu tentang apa? Disuruh merangkum yah,.."
"yah, memang tentang merangkum dari bab awal sampai akhir" kataku gentir dan senyum tidak semangat.
"boleh aku menemanimu tidak. Maksudku,.. aku ingin membantumu mengerjakan rangkumanmu. Aku rasa kamu, salah dalam merangkum"
"oh iya, boleh kok. Hehehehe…. Eh!? Maksud dari salah merangkum itu apa? Masa sih, aku salah merangkum bukunya sudah benar."
Hahahahhahahahaha …
"kamu salah ambil buku ini, buku untuk semester I, sekarang sudah semester III. Kau ingat"
"hah~ berarti kerjaku selam dua jam itu sia-sia saja yah,." Kataku dengan penuh putuh asah
"tidak kok. Tidak semua pekerjaanmu sia-sia. Tenanglah, aku akan membantumu. Oke."
Gasis didepanku berusaha untuk menenangkanku, tetapi dia hanya memasang wajah manis dan polosnya didepanku. Semua lelaki yang melihatnya pasti akan mimisan dibuatnya, aku yakin dia sudah punya pacar karena, dia gadis manis ynag pernah aku temui di sekolah ini.
"ini buku biologiku. Buku ini, sanagat lengkap dan kamu bisa merangkumnya lewat sini. Aku yakin kamu bisa"
"ya,.. terimakasih."
Lima jam kemudiaan setelah aku selesai mengerjakan rangkumanku, gadis selalu setia menemaniku. Dia tidak berniat beranjaka dari perpustakaan, dia selalu memberitauku kalau ada sesuatu yang salah dalam rangkuman. Kira-kira pukul 18.00, aku dan gadis itu berjalan menyelusuri sebuah taman. Kami disana bersenandung gurau, menyenagkan… kalau, bisa mempunyia teman untuk dijadikan tempat ngbrol. Itu sangat menyengkan, selama ini akau sama sekali tidak pernah mengobrol dengan teman-temanku yang lain dikelas. Gadis ini, orang pertama yang memebrikanku rasa nyaman dan aku ingin sekali bersama-sama dengan dia.
"oh, ya.., rumahmu disebelah mana?"
"ah,.. itu dekat perempatan sebelah sana"
"eh,.. benarkah? Rumahku disebelah sana juga"
"iyakah. Aku tidak tau kalau, aku mempuyai tetangga. Mungkin akan menjadi hal ynag meyenangkan."
"sasuke."
"eh?"
"namaku Uciha Sasuke. namamu siapa?"
"aku namaku Namekaze Naruto. Senang bisa berkenalan denganmu"
Aku tersenyum didepan namanya adalah sasuke dan ternyata rumahnya didepan rumahku. Aku merasa senang bisa berkenalan dengannya, tapi kenapa aku merasa kalau aku pernah bertemu dengannya. Aku mereasakan hal itu, aku yakin aku pernah bertemu dengannya di suatu tempat yang aku sama sekali tidak ingat, tempatnya.
aku hanya bisa tersenyum ketika, dia mengatakan kalau dia harus masuk terlebih dahulu. Dia tersenyum kepadaku dan dia terus berjalan kearah rumahnya.
Tapi, tanpa diketahui… ada seseorang yang mentapku geram,..
Siapa dia? Dan, mau apa dia?
Pertanyaan yang tak bisa terjawab olehku.
