This is my first works on FFn. Maaf jika masih banyak kekurangan dalam penyusunan kata dan alur cerita.

ENJOY!

ooOoo

Seorang yeoja cantik sedang memandang ke arah kanan lalu kirinya secara bergantian dengan wajah kebingungan. Hari ini hari pertamanya menjadi mahasiswi. Dan sekarang dia sedang mencari kelasnya untuk mata kuliah pagi ini.

"Ruang kelas 6, dimana ya?" Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu celingak-celinguk mencari kelas tujuannya.

"Baekhyunnie!"

Ya, namanya Baekhyun. Byun Baekhyun. Baekhyun, yeoja berbadan mungil itu pun menoleh ke sumber suara dan mendapati dua sahabatnya. Yang satu berbadan mungil pula serta bermata besar, yang satunya lagi berbadan sedikit lebih tinggi.

"Kyungie! Luhannie!"

Baekhyun berlari menghampiri kedua sahabatnya dengan wajah kebingungan yang membuat Kyungsoo dan Luhan terkekeh.

"Gue bingung nyari kelas! Kalian kok gak nelfon gue, sih?" Keluhnya.

Luhan tersenyum, "Baru aja mau kita telfon. Kita nyari ruang 6 dulu tadi. Sekarang kita udah nemu ruangannya, makanya baru nyari lo sekarang. Yuk ke kelas."

"Lo udah pada nemu ruangannya? Gue susah ih nyarinya."

"Mata lo harus jeli. Sebenernya ada papan keterangannya. Tapi, papannya ada dibagian atas samping pintu kelas. Dan keliatannya kecil kalo dari jauh, apalagi buat orang yang matanya minus, pasti gak keliatan."

"Pantesan. Mata gue kan minus."

"Yaudah, yang penting kita udah nemu sekarang. Yuk." Ketiga yeoja itu pun berjalan menuju kelas sembari mengobrol dan tertawa kecil.

ooOoo

"Lu, Kyung, ini kursinya nggak terlalu jauh dari papan tulis?" Tanya Baekhyun sambil menatap kursinya yang cukup jauh dari papan tulis. Berada di 3 baris dari belakang.

"Hhh, Baek, lo liat aja kursi depan udah pada penuh semua."

"Padahal kelas mulainya masih lama tapi orang-orang pada gece banget datengnya. Besok kita dateng mesti lebih pagi." Baekhyun pun mengangguk lalu mendudukkan dirinya di kursi.

Kyungsoo, Luhan dan Baekhyun mengobrol sembari menunggu dosen masuk.

"Hari ini hari pertama kuliah! Gue excited!"

"Gue nggak." Jawab Kyungsoo membuat Baekhyun tertawa kecil.

"Gue juga excited!"

"Oh! By the way, lo pada bakal ikut UKM apa aja?" tanya Kyungsoo.

"Kalo UKM, belum tau." Jawab Luhan.

"Gue kayaknya mau ikut UKM seni."

"Gue juga mau seni! Kita daftar bareng ya, Baek, nanti hari Sabtu!" Seru Kyungsoo kepada Baekhyun dan disambut anggukan oleh Baekhyun.

"Hari Sabtu? Kenapa hari Sabtu?" tanya Luhan bingung.

"Lo lupa?" Kyungsoo mengernyitkan keningnya menatap Luhan.

"Sabtu kan ada expo UKM. Harusnya expo diadain kemarin sore abis ospek selesai. Tapi mungkin ada perihal lain jadi expodiadainnya nanti hari Sabtu siang." Jawab Baekhyun panjang lebar.

"Ah, jjinjja? Gue hampir lupa." Luhan menghela nafasnya. "Gue masih nggak tau milih UKM apa, tapi yang pasti, gue bakal ikut Hima." lanjut Luhan.

"Himpunan Jurusan?" tebak Kyungsoo dan dijawab anggukan oleh Luhan.

"Kita bertiga harus daftar Hima, oke?" Kata Luhan.

"Iya, kita daftar nanti. Tapi, kita nggak langsung aktif jadi anggota kan? Seenggaknya kita baru aktif jadi anggota Hima nanti pas semester dua atau tiga." Ujar Kyungsoo.

"Iya bener."

Setelah itu, keheningan menyelimuti mereka. Kyungsoo lantas membuka mulutnya, "Kelas mulai jam berapa?"

"Jam setengah delapan."

"Dan sekarang masih jam tujuh kurang. Buat apa coba kita duduk disini doang? Mending keluar kelas." Ujar Kyungsoo sambil berdiri. "Ayo pergi ke kantin. Gue laper."

oooOooo

"Yak! Item!"

"Dasar ga sopan! Gue tuh masih lebih tua dari lo!"

"Eh item, usia kita cuma beda tiga bulan yaelah!"

"LO KENAPA NGATAIN GUE ITEM MULU SIH! GANYADAR LO PUCET KEK MAYAT? SINI LO, GUE SLEDING!"

Dan kedua lelaki tinggi dengan yang satu berkulit cokelat eksotis dan satu lagi berkulit pucat itu saling kejar-kejaran.

Sedangkan lelaki yang paling tinggi dan memiliki badan yang lebih bongsor daripada mereka berdua hanya menatap mereka sambil geleng-geleng kepala.

"Kim Jongin, Oh Sehun, udah kenapa sih!"

Jongin--si lelaki berkulit eksotis--dan Sehun--si lelaki berkulit pucat--secara bersamaan menatap ke arah teman berbadan besar dan bertelinga lebar itu seraya berseru, "GAK!"

Mendapat seruan dari kedua temannya membuat Chanyeol--lelaki kelebihan tinggi badan dengan telinga yang lebar--itu lantas menghela nafas.

Tak lama, pintu ruangan dibuka dan muncullah satu persatu anggota BEM yang berdatangan.

Jongin, Sehun dan Chanyeol akan mengikuti rapat BEM. Sambil menunggu kehadiran anggota lain, mereka bertiga mengobrol, bercanda dan menghina satu sama lain, sehingga berakhirlah Jongin dan Sehun yang saling kejar-kejaran.

Sang ketua BEM, Jongdae, memasuki ruangan lalu duduk disebelah Chanyeol, yang merupakan wakilnya.

"Oke, kita mulai rapatnya, ya? Ini semua udah pada hadir kan?" Tanya Jongdae.

"Udah," jawab yang lain.

"Yeol, Sehun sama Jongin mana?"

Chanyeol mengedikkan dagunya ke arah luar ruangan. "Lagi kejar-kejaran, biasa abis saling hina."

Jongdae menghela nafasnya, "Bener-bener ya, tu anak dua." Lalu ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu untuk memanggil Jongin dan Sehun.

"Jongin, Sehun, itungan ketiga lo ga masuk ruangan, denda dua kali lipat dari biasanya ya. Satu... Dua... Ti..."

Belum sempat Jongdae mengucap "Ga", Sehun dan Jongin sudah menabrak Jongdae yang berada di depan pintu lalu masuk keruangan dan duduk dikursi sembari memasang wajah innocentnya.

Jongdae menutup pintu lalu kembali mendudukkan dirinya.

"Karna kita nanti mesti masuk kelas masing-masing, kita percepat ya. Langsung mulai aja."

oooOooo

"Mau beli apa, Kyung?" Tanya Baekhyun pada Kyungsoo.

"Gue mau roti aja deh, kayaknya. Lo apa, Baek, Lu?"

"Roti juga, deh." Jawab Luhan lalu disambut anggukan dari Baekhyun, "Sama."

"Luhan cokelat, Baekhyun keju, kan?"

Luhan dan Baekhyun mengacungkan jempolnya sambil tersenyum. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak SMP, tidak heran jika mereka bisa menghafal makanan kesukaan satu sama lain.

Kyungsoo beranjak untuk mendatangi kios kecil, membeli roti. Sedangkan Baekhyun dan Luhan menunggu sembari memperhatikan seisi kantin yang sepi.

Tiba-tiba tatapan Baekhyun mengarah ke salah satu mahasiswi yang sedang duduk sendirian disamping meja mereka. Baekhyun melihat mahasiswi itu nampaknya agak pemalu, terlihat dari cara dia yang terus menunduk sambil memakan camilan yang dipegangnya.

Mahasiswi itu merasa diperhatikan sehingga ia menoleh ke arah meja Baekhyun dan Luhan. Ketika tatapannya bertemu dengan mata Baekhyun, Baekhyun lantas langsung melempar senyum manisnya, mencoba ramah. Mahasiswi itu terlihat tersenyum kecil sambil mengangguk sopan lalu kembali memakan camilannya sambil menunduk.

Kyungsoo kembali ke meja dengan tiga bungkus roti ditangannya dan tiga botol air mineral didalam dekapannya.

"Maaci, Kyungie!" Seru Luhan, setelah itu ia langsung membuka bungkus roti dan memakannya.

Yeoja yang berada di samping meja Baekhyun, Kyungsoo dan Luhan, menatap keakraban mereka bertiga sembari tersenyum dalam diam. Bahkan walaupun sudah menjalani ospek universitas dan ospek fakultas yang totalnya selama hampir satu bulan, yeoja itu masih belum mendapat teman satu pun. Ia terlalu introvert. Ia sangat pemalu. Ia susah dalam mencari teman dan ia juga sepertinya sadar diri bahwa ia terlalu pendiam untuk bisa ditemani.

Yeoja itu lalu menaruh tas yang semula dari pahanya, beralih ke atas meja. Namun, tidak sengaja tasnya menyenggol botol air mineral yang dibelinya sehingga botol itu terjatuh dan menggelinding--lalu berhenti tepat di kaki meja Baekhyun, Kyungsoo dan Luhan.

Baekhyun menatap botol itu lalu tatapannya beralih pada yeoja yang tadi sempat ia berikan senyuman. Yeoja itu buru-buru bangkit menghampiri meja Baekhyun, lalu Baekhyun mengambil botolnya dan berdiri untuk memberikan padanya.

"Maaf ngerepotin... Makasih," ucap yeoja itu dengan suara yang sedikit kecil.

Baekhyun tersenyum, "Gak apa-apa. Nama lo siapa?"

Yeoja itu mengangkat wajahnya menatap wajah Baekhyun yang menyiratkan keramahan. "Nama gue, Minseok,"

Baekhyun mengangguk, "Gue Baekhyun," katanya sambil mengulurkan tangannya.

Minseok tersenyum kecil lalu membalas uluran tangan Baekhyun.

Luhan dan Kyungsoo sedari tadi hanya memperhatikan, hingga akhirnya Kyungsoo buka suara, "Lo sendirian aja?"

Minseok mengangguk, "Iya."

"Gabung aja sini sama kita," Ujar Luhan sambil menatap Minseok, ia lalu menggeser duduknya dan menepuk sisi kosong disebelahnya, memberi kode agar Minseok duduk disana.

Minseok mengerjap pelan. Ini pertama kalinya ada yang mengajaknya bicara sejak ia pertama kali menginjakkan kakinya di kampus ini. Bahkan, kekasihnya--yang sedari dua tahun yang lalu sudah lebih dulu memasuki kampus ini, dan bahkan sekarang satu fakultas dengannya--tidak menyapanya sama sekali. Dan jusru sebenarnya, Minseok tidak bisa melihat keberadaan kekasihnya itu setelah ospek. Minseok benar-benar sebal pada kekasihnya. Oh, ingatkan Minseok untuk tidak berbicara apapun pada kekasihnya selama beberapa hari kedepan!

"Tap--nggak apa-apa emang?" Tanya Minseok dengan suara yang pelan.

Luhan menepuk bahu Minseok lembut, "Gak apa-apa, lah." Ia menarik tangan Minseok sehingga yeoja cantik bermata monolid itu terduduk disampingnya.

Baekhyun, Luhan dan Kyungsoo menyadari bahwa Minseok adalah perempuan yang sangat introvert dan pemalu. Maka dari itu mereka berinisiatif untuk mencoba ramah. Karena orang yang introvert seperti itu sangat sulit untuk membuka dirinya kepada orang lain, bahkan untuk sekedar menyapa pada orang baru saja sulit.

"Nama gue Kyungsoo,"

"Gue Minseok."

"Gue Luhan, salam kenal ya, Minseok."

Minseok tersenyum kecil. "Salam kenal juga."

"Lo jurusan apa?" Tanya Baekhyun.

"Gue dari administrasi negara." jawab Minseok.

Baekhyun, Luhan dan Kyungsoo lantas terkejut. "Oh ya?! Kita juga dari administrasi negara!"

Kali ini Minseok yang terkejut, "Serius?"

Luhan mengangguk semangat. "Lo ngampus hari apa aja?"

"Hari senin sampe kamis, kalian?" tanya Minseok.

"Samaaa! Wah jangan-jangan ruang kelas kita sama!" Seru Baekhyun.

Baekhyun lalu mengeluarkan selembar kertas berisi jadwal mata kuliahnya dan menunjukkannya kepada Minseok.

Mata Minseok berbinar terang membuat Kyungsoo, Baekhyun dan Luhan tersenyum melihatnya.

"Iya, bener. Sama!

Keempat yeoja cantik itu pun mengobrol bersama dan tertawa bersama.

Minseok, si introvert itu pun tersenyum bahagia, akhirnya ia memiliki teman.

oooOooo

Minseok, Baekhyun, Kyungsoo dan Luhan berjalan menuju kelas.

Saat mereka akan melewati sekretariat BEM, pintu tiba-tiba terbuka membuat tubuh Minseok yang berada tepat dibelakang pintu itu, terhuyung dan ia terjatuh.

Luhan, Baekhyun dan Kyungsoo yang melihatnya lantas langsung membantu Minseok untuk berdiri.

Minseok pun membereskan bajunya yang hampir tersingkap, lalu membersihkan sikutnya yang kotor.

"Eh, maaf maaf, lo gapapa-- Lho, Minseok?"

Baekhyun, Luhan, Kyungsoo dan Minseok lantas mendongak melihat siapa yang berbicara.

Itu Jongdae! Sang Ketua BEM FISIP!

Keempat yeoja itu lantas berdiri dan tersenyum sopan.

"Minseok, kamu gapapa?" Tanya Jongdae lembut, sembari mendekat ke arah Minseok lalu meraih tangan Minseok namun dengan cepat Minseok menjauhkan tubuhnya dan mengangguk sopan, "Saya gapapa."

Jongdae sedikit heran--oh, bukan sedikit. Jongdae sangat heran. Kenapa Minseok seakan tidak ingin disentuh olehnya?

Minseok lalu tersenyum sambil mengangguk sopan, "Maaf ya Kak, saya jalannya ngga liat-liat. Kami permisi,"

Minseok lalu menarik Baekhyun, Luhan, dan Kyungsoo dengan buru-buru.

Jongdae mengernyit, ada apa dengan gadis itu?

"Bang, lo kenapa?" Chanyeol yang menghampiri Jongdae bersama Jongin dan Sehun, menepuk bahu Jongdae yang sedang terbengong.

Seketika ketiga lelaki itu mengikuti arah pandang Jongdae yang mengarah pada keempat yeoja yang sedang berjalan terburu-buru.

"Bang, lo gapapa?" Tanya Kai.

Pikiran Jongdae yang semrawut karena memikirkan apa yang terjadi pada gadis itu membuat ia lantas tersadar lalu mengusap wajahnya perlahan.

Jongdae lalu menatap ketiga temannya, "Gimana ya, cara ngadepin cewe ngambek?"