Di bawah pohon tepi danau, pria itu melamun, setengah tertidur. Tiba-tiba dalam pikirannya terbayang wajah cewek itu.
Hinamori.
Kemudian ia tersadar dari lamunannya.
Hinamori… pertama kali bertemu dengannya, dia masih polos, lalu tahu-tahu sekarang dia sudah menjadi wakil kapten yang dikaguminya. Biarpun kelihatannya ia hanya gadis biasa, tapi menurutku ia hebat. Dibandingkan denganku yang hanya bisa mendukungnya dari dekat, tanpa membuatnya mengetahui perasaanku yang sesungguhnya...
Dan lagipula, kelihatannya ia dekat dengan Hitsugaya-taichou. Apalagi dia itu temannya sejak kecil. Sedangkan aku baru mengenalnya ketika ia baru masuk perguruan.
Tiba-tiba ketika pemuda itu hendak tidur lagi, sebuah suara memanggilnya.
"Kira-kun!!"
Kira tersentak, lalu menoleh ke belakangnya. "Hi... Hinamori?!"
"Hehe, aku membangunkanmu, ya? Maaf deh, tapi sebentar lagi kita ada pertemuan kapten dan wakilnya nih." kata Hinamori polos.
"Ke... kenapa kau tahu aku ada disini...?" tanya Kira heran.
Hinamori tersenyum. "Tentu saja. Ini kan tempat favorit kita dulu waktu masih di perguruan. Abarai-kun juga tahu."
Ah, benar juga, pikir Kira. Kupikir mereka sudah lupa.
"Ayo, Kira-kun, nanti kita terlambat," ajaknya.
Kira menghela napas. Yah, biarlah tetap seperti ini. Melihat wajahnya yang ceria saja, aku sudah senang. Aku hanya ingin dia tetap tersenyum seperti itu terus...
"Cepat, Kira-kun! Kita tidak mau dihukum Kuchiki-taichou nanti, kan??" Hinamori melambaikan tangannya.
"Iyaaa!" Kira pun bangun dan mengejar Hinamori, meninggalkan tempat itu.
