Title: Blood

Pair: HunBaek (Sehun-Baekhyun)

Other pair: temukan di dalamnya

Genre: YAOI, romance, fantasy

Rate: M

Note: yang ga suka crack pair ya jangan baca hahaha. Gue sudah memperingatkan, Di bio gue juga gue sudah menulis bahwa gue sangat mencintai crack couple. Paling sesekali gue bakal munculin official couple, tapi Cuma official couple yang gue suka. Contohnya SuDo wkwk.

Part 1

HunBaek

.

.

.

.

.

Sehun berjalan beriringan bersama sahabat sekaligus rekannya, dia menatap ke sekeliling.. gersang dan penuh dengan orang-orang maksiat. Chanyeol mengeratkan tudung mantel berwarna merah marunnya agar wajahnya tidak begitu terlihat. Sehun sendiri hanya miris melihat keadaan desa yang kini mereka singgahi.

"aku tidak pernah tau desa Jelnon sebegini gersangnya.." lirih Chanyeol. Sehun mendengarnya meski Chanyeol bicara dengan nada yang rendah.

"saat rapat petinggi aku kira kau memperhatikan desa yang sering di bahas ini" kata Sehun, dia melihat sebuah roti yang menggelinding ke kakinya. Langkahnya terhenti memperhatikan roti itu, Chanyeol juga jadi ikut menghentikan langkahnya.

"minggir! Itu rotiku!" dua orang anak kecil berlari saling menyikut.

"tidak! Itu rotiku tau!" mereka saling berebut roti yang bahkan mungkin sudah kotor karena menggelinding di jalan. Sehun berdecak, dia paling benci anak kecil yang bertengkar. Sehun merebut roti itu dan membelahnya jadi dua.

"satu untukmu, dan satu untukmu. Adil kan?" setelahnya dia kembali melangkah, Chanyeol tersenyum melihat tingkah dua anak kecil tadi malah jadi akrab dan makan bersama.

"naluri Pangeran memang tidak bisa hilang dari dirimu" cibir Chanyeol, Sehun mendengus malas. mana ada Pangeran yang di buang oleh kerajaannya sendiri.

"hei! Kalian berhenti!" Chanyeol dan Sehun berhenti lagi karena beberapa orang preman menghadang langkah mereka. Sehun sudah menduga desa ini menjadi gersang berkat di kuasai preman brengsek seperti mereka.

"pengelana? Singgah sementara disini?" pria dengan rokok di mulutnya mengitari kedua pemuda tersebut, memperhatikan mereka berdua dengan teliti.. Chanyeol berdehem sebelum menjawab.

"ya, kami hanya pengelana biasa"

"buka tudung kalian!" Chanyeol serta Sehun mau tidak mau membuka tudung kepala mereka, Sehun melirik dua anak kecil tadi yang memperhatikannya sedih. Sehun tau, mereka merasa kasihan.

"woah, bos! Dia itu kan Pangeran Oh!" seru salah satu anak buahnya, pengikut-pengikut mereka yang lain ikut kaget dan merasa ini adalah harta karun mereka yang paling besar di musim panas. Sehun melirik Chanyeol, Chanyeol tersenyum.

"ada angin apa Pangeran yang terbuang mampir ke desa ini? kau pikir kami tidak mengenali wajahmu? Reputasimu yang buruk itu sudah terdengar kemana-mana. Tapi mungkin para penghuni desa yang bodoh disini tidak mengenalmu" lalu setelah mengatakan itu para preman tersebut tertawa kencang.

Sehun sudah muak sekali dengan sikap mereka, dia memberi kode pada Chanyeol agar kembali melanjutkan perjalanan mereka. tapi preman-preman itu menghalangi mereka lagi.

"menjualmu pasti tinggi harganya. Kurung mereka!" perintah si preman yang merokok tadi. Chanyeol maju mengeluarkan pedang, sedangkan Sehun mengeluarkan dua pistol andalannya yang dia letakkan di sisi kanan dan kiri pinggangnya.

"wow! Gosip itu ternyata benar, bos!" ketika itu mata kiri Sehun memerah semerah darah dan di maniknya di kelilingi lingkaran ungu yang terukir rumit.

"Sehun!" seru Chanyeol, kemudian Sehun mulai menembaki para preman tersebut satu per satu tanpa meleset sedikitpun. Mereka tumbang, mati, dan darah berceceran di mana-mana. Penduduk desa ketakutan, mereka berlarian memasuki rumah kumuh mereka masing-masing.

Chanyeol memasukan lagi pedangnya, toh pedang itu jarang dia gunakan. Dia selalu selamat jika ada Sehun. "kau hebat, kawan. Seperti biasa" Chanyeol menepuk-nepuk pundak Sehun.

"tidak, keluarkan lagi pedangmu.." ujar Sehun ketika di kejauhan dia melihat ada lagi preman-preman yang datang.

"ya Tuhan, desa ini benar-benar terkutuk" Chanyeol mengeluarkan lagi pedangnya, dia berlari dan maju mulai menghabisi preman-preman itu. Sehun juga maju, dia melompat ke udara.. mengeker preman-preman itu dari atas lalu menembaki satu per satu hingga tumbang.

"aku dapat dua!" girang Chanyeol, meski dia hanya membunuh dua tapi dia tetap bangga. Sehun mendarat, perlahan mata kirinya kembali menjadi normal. "ayo pergi, Yeol.." ucap Sehun memasukan dua pistolnya kembali.

"Pangeran!" salah satu penduduk bersujud di hadapannya, membuat semua akhirnya ikut bersujud. "terimakasih banyak!" Sehun membelalakan matanya, dia tidak suka ini.

"bangunlah kalian! Aku bukan Tuhan, jadi jangan bersujud padaku. Berterimakasih lah pada Tuhan" Sehun melangkahkan kakinya sambil memakai kembali tudung kepalanya, begitupun yang di lakukan Chanyeol. Dia sungguh bangga pada sahabatnya itu.

.

.

.

.

.

"apa rasanya ketika pertama kali mendengar kau di tuduh memperkosa wanita itu?" Chanyeol ingin sedikit tau tentang hati Sehun. Demi apapun, Chanyeol tidak pernah bisa menebak bagaimana suasana hati Sehun dengan wajahnya yang stoic itu.

"aku hanya merasa... itu memang akan terjadi. Cepat atau lambat aku pasti keluar dari istana itu" Sehun meletakkan gelas berisi alkohol yang barusan dia minum. "..mengingat banyak sekali yang menginginkan aku mati" lanjutnya sambil melirik bartender yang sedang menuangkan minum untuk orang lain.

"kau merasa bersalah?"

"untuk apa? Dan untuk siapa?" Sehun mencibir, dia meminum lagi alkoholnya sampai habis. Chanyeol mengangguk-ngangguk, dia melihat sekeliling. Kota Phenzolis, salah satu kota besar yang penuh dengan hiburan.

"kemungkinan kau akan bertemu banyak petinggi disini" ujar Chanyeol lagi. Sehun menggeleng, "tidak, jika bertemu pun kurasa mereka akan pura-pura tidak mengenalku"

"baiklah, lakukan apa yang ingin kau lakukan. Aku ingin one night stand dengan seseorang" Chanyeol memberi kedipan mata pada Sehun, dan pemuda itu mengerti maksud Chanyeol. Tidak, dia kurang tertarik dengan sesuatu berbau seks. Sehun beranjak, dia menyusuri jalan-jalan di kota itu. menggunakan masker tentu saja..

Sehun melihat seorang pemuda bertubuh mungil yang tengah berjalan lawan arah dengannya. Pemuda itu memilik wajah yang cantik seperti perempuan, Sehun melihat sesuatu terjatuh dari si pemuda. Sebuah gelang emas putih, kemudian Sehun meraih gelang itu. dia melihat pemuda tersebut sudah memasuki bangunan yang sebelumnya juga di masuki oleh Chanyeol.

Sehun terus mengikutinya, dia hanya tidak ingin gelang yang bagus itu di ambil orang yang mungkin tidak cocok untuk memakainya. Pemuda itu cantik, sangat cocok memakai gelang ini pikirnya. Sehun melihatnya, dia masuk ke sebuah ruangan dengan tirai berwarna merah muda. Sehun juga ikut masuk ke sana.

"oh, maaf.. aku baru saja datang. Bisa kau tunggu sebentar di luar?" ucapnya ketika melihat Sehun, seseorang masuk ke dalam.

"hei Byun,─wow.. baru saja datang kau sudah dapat pelanggan. Bersenang-senanglah" dia keluar lagi. Sehun kembali menatap pemuda di depannya, pekerja seks rupanya. Dan dia pekerja seks sesama jenis.. Sehun jadi teringat lagi gelang yang dia pegang.

"aku hanya ingin mengembalikan ini" Sehun menyerahkan gelang itu pada si pemuda.

"ya ampun, aku tidak sadar ini terjatuh. Terimakasih" dia memakai gelang itu lagi di tangan kanannya. Sehun menangkap seringaiannya, secepat kilat pemuda itu membuka masker yang Sehun pakai hingga membuat Sehun terperanjat.

"Pangeran Oh... hai, aku Byun Baekhyun" Baekhyun mengulurkan tangan kanannya. Tentu saja melihat wajah itu Baekhyun mengenalnya. Sehun berharap dia tidak se-terkenal ini.

Sehun menjabat tangan yang halus bagaikan susu itu. alih-alih melepaskan, Baekhyun malah menarik Sehun hingga terjatuh di ranjang.

Baekhyun menindihnya, dia menatap lapar pada Sehun. Pangeran itu menatap datar pemuda cantik yang dia pikir seseorang yang polos jika di lihat dari wajah, mengenal seseorang memang tidak boleh dari luarnya saja.

"pasti akan sangat menakjubkan jika aku bisa bermain dengan seorang Pangeran yang tampan sepertimu" Baekhyun memainkan jari-jarinya di atas dada Sehun. Dia membuka mantel hitam milik Sehun dan membuangnya ke sembarang arah. ketika Baekhyun akan membuka baju Sehun, Sehun menahan tangannya dengan cepat. Dia membalik posisi mereka dan menyeringai pada Baekhyun.

"sepertinya kau tidak tau apa penyebab aku di usir dari kerajaan"

"tentu saja aku tau, kau memperkosa seorang wanita. Bagaimana kalau malam ini kau juga memperkosaku? Pasti rasanya sangat mengagumkan" Baekhyun menggigit satu jarinya, mencoba menggoda Sehun. Gila, pemuda ini gila.. dia pasti punya nafsu seks yang besar.

"akan ku tunjukkan padamu" Sehun melucuti celana milik Baekhyun, dia langsung saja mengoral kejantanan Baekhyun yang sudah menegang itu. "lucu sekali.. bahkan milikmu masih terlihat mungil ketika menegang" bisik Sehun di telinga Baekhyun.

"ohh.. aww ahh.." Baekhyun hanya mendesah. Baru saja jemari Sehun menyentuh kulit kejantanannya, dia sudah merasakan sensasi yang nikmat, dan kini ketika Sehun mengoral kejantanannya Baekhyun tidak bisa mendeskripsikan apa yang dia rasa. Sangat gila dan nikmat di waktu yang bersamaan.

Tangan Sehun bergerak semakin cepat, seiring dengan Baekhyun yang semakin terangsang. Wajahnya memerah, napasnya tersengal.. dia memandang Sehun dengan mata yang sayu. Mulutnya setengah terbuka meloloskan berbagai desahan dan kata-kata kotor yang membuat Sehun tersenyum saja.

"nghh.. ah sungguh nikmat, ohh..." Baekhyun duduk dan mengalungkan tangannya pada leher Sehun. Dia mendekatkan jarak wajah mereka. Sehun menyambar bibir tipisnya yang ranum, melumatnya hingga membuat Baekhyun kualahan menyeimbangi permainan lidah Sehun terhadap lidahnya. "umhh nghh ahh... nhh" Baekhyun sangat menikmati permainan tangan Sehun.

Setelah handjob yang berlangsung satu jam itu, Baekhyun menyemburkan spermanya. "oohh.. Pangeran.." pekik Baekhyun setelah kenikmatan yang bercampur dengan kehangatan menjalar hingga ke seluruh tubuhnya.

"menakjubkan, hah?" tanya Sehun menyeringai dengan penekanan pada kata menakjubkan. Dia menyuguhkan jemarinya yang penuh dengan sperma Baekhyun ke dalam mulut pemuda cantik itu. dengan nafsu Baekhyun mengulum jari Sehun, menyesap rasa sperma miliknya sendiri. Tidak pernah dia merasakan yang seperti ini.. dengan Sehun berbeda, sangat berbeda.

Sehun mengeluarkan jarinya dari mulut Baekhyun, dia kembali memakai masker dan mantelnya. Tanpa bayar, Sehun langsung saja pergi dari tempat itu. meninggalkan Baekhyun yang kini menetralkan detak jantungnya.

HunBaek

Kucing berbulu halus dan berwarna abu-abu itu nampak menikmati usapan dari tuannya, terbukti dia hanya memejamkan mata dan meringkuk di pangkuan sang tuan. Pemuda dengan surai hitam tersebut menoleh ketika pintu ruangannya di buka oleh seseorang dari luar.

"Yang Mulia.." Huang Zitao, membungkuk hormat di hadapannya.

"bagaimana? Kerajaan Timur setuju dengan upacara pengangkatannya?"

"tidak. Mereka hanya ingin Pangeran Oh.. jika bukan dia, maka hanya Pangeran Kris yang bisa menjadi pengganti"

Kucing itu melompat menjauh dari tuannya ketika di rasa sang tuan tidak lagi ingin memangkunya. Pemuda itu berdiri dan meraih pistol emasnya, dia mengusap-usap pistol itu seperti tadi dia mengusap kucingnya. "dimana Kris?"

"keberadaannya belum di ketahui, Yang Mulia"

"cari dia.." Zitao menaikkan kedua alisnya, dia merasa terkejut dengan ucapan Yang Mulia-nya.

"cari dan bunuh dia.. bawa mayatnya ke hadapan petinggi Kerajaan Timur" pemuda mungil itu menatap tajam Zitao, mata itu memancarkan dendam yang begitu besar hingga sepertinya bisa membunuh Zitao dengan sekejap kapan saja.

"baiklah, Yang Mulia.." Zitao membungkuk lagi. Dia menghampiri Zitao, menarik kasar rahang pria yang bahkan lebih tinggi darinya. "..begitu pula dengan Sehun. Bunuh mereka berdua"

"baik, Yang Mulia" jawab Zitao lagi.

.

.

.

.

.

"Sehun, cepat bangun" suara Chanyeol langsung membuat mata Sehun terbuka sepenuhnya, Chanyeol sendiri kaget Sehun bergerak secara tiba-tiba begitu.

"kita akan segera berangkat. Jangan menunggu sampai siang, mataharinya sangat terik" Chanyeol mengasah pedangnya menggunakan batu, sedangkan Sehun beranjak dari ranjang dan memakan sarapan yang sudah tersedia di atas meja kecil di sudut ruangan.

"semalam bersenang-senang?" tanya Sehun.

"tentu. Aku melakukan seks dengan seorang pemuda manis.. aku ketagihan jadinya" Chanyeol menunjukkan senyum sejuta watt miliknya.

"apa bar itu tempat pelacuran gay?"

"iya.. aku ingin mencoba dengan sesama jenis, jadi semalam aku masuk kesana" orang gila. Sehun jadi teringat Baekhyun, semalam juga dia sempat berbuat yang 'iya-iya' terhadap pemuda cantik tersebut.

"ayo kita berangkat" ajak Sehun. Lalu mereka meninggalkan penginapan itu dengan langkah yang santai dan tenang. Sejak awal datang tidak ada yang mengenali wajah mereka. mungkin ada sebagian orang yang sadar, tapi mereka adalah sebagian yang tidak peduli dari semua orang yang ingin mencemooh Sehun.

Sehun menarik Chanyeol untuk bersembunyi di sebuah gang sempit, Chanyeol bingung dengan apa yang Sehun lakukan. "ada yang mengenali kita?" tanya Chanyeol.

"diam" ucap Sehun, dia mengeluarkan belati kecil dari balik mantelnya. Dengan cepat, Sehun menghadang seseorang yang lewat di depan gang dan menjulurkan belatinya tepat pada leher seseorang itu. orang tersebut refleks berhenti, tubuhnya menegang seketika.

"mengikutiku, cantik?" seringai Sehun padanya. Baekhyun menoleh lalu tersenyum manis ke arah Sehun. Chanyeol menatap mereka secara bergantian, mereka saling kenal?

"ku tinggal semalaman, rupanya kau sudah dapat teman baru, Hun" goda Chanyeol. Sehun menarik Baekhyun untuk bersembunyi di dalam gang juga, dia sudah memasukan kembali belatinya.

"Pangeran Oh, aku ingin ikut denganmu" tegas Baekhyun. Chanyeol menganga, dia tertawa mengejek ke arah Baekhyun.

"apa? Kau ingin ikut kami? Hun, katakan padanya ini bukan permainan ular tangga"

"untuk apa?" tanya Sehun, dia mulai curiga dengan pemuda cantik di hadapannya ini.

"aku sudah tidak bekerja di sana, jadi aku ingin ikut denganmu" Baekhyun sedikit memanyunkan bibirnya, oh dia sungguh terpesona pada Pangeran itu.

"tidak perlu" Sehun berjalan meninggalkan Baekhyun, begitu juga dengan Chanyeol. Tapi Baekhyun dengan keras kepalanya mengikuti mereka.

"hei, kembali ke tempatmu sana! Berbahaya jika ikut kami" kesal Chanyeol, Baekhyun rasanya ingin memukul wajah Chanyeol yang di sebagian di tutup masker itu dengan sepatunya.

"Pangeran Oh, aku mohon padamu" Sehun menghentikan langkahnya lagi, dia menoleh ke arah Baekhyun. Sedikit banyak dia kesal juga. "kau punya kehidupan yang aman disini. jangan ikut denganku jika kau masih ingin nyawamu baik-baik saja"

"aku rela, jika aku bisa selalu bersamamu" Sehun menganga di balik maskernya itu, dia melirik Chanyeol yang kini menyilangkan kedua tangannya di depan dada membentuk huruf X, tanda dia tidak setuju.

"itu bukan alasan yang tepat" Sehun menggeleng, tapi Baekhyun menahan lengan kekarnya. "Pangeran, apa kau tidak sadar efek apa yang kau ciptakan atas perbuatanmu padaku semalam?" kesal Baekhyun, Chanyeol makin terbelalak.

"sebenarnya apa yang sudah kalian lakukan?!" serunya tidak percaya.

"terserah padamu, jika kau meminta kembali... aku tidak bisa mengantarmu" Sehun pergi meninggalkannya, Baekhyun memekik senang dan Chanyeol memijat pelipisnya yang pusing.

.

.

.

.

.

"jadi beginikah gaya kita jika berjalan? Harus memakai tudung kepala?" Baekhyun meniup-niup poninya dengan bosan.

"iya. Berisik sekali kau ini.. bertanya terus" gerutu Chanyeol yang merasa perjalanannya kali ini jadi tidak tentram lagi berkat pemuda aneh bernama Byun Baekhyun.

"Sehun, temanmu itu menyebalkan" rengek Baekhyun, Chanyeol melotot bersiap marah lagi. "hei, panggil dia Pangeran! Kau belum lama mengenalnya!"

"apa? Sehun biasa saja tuh, dia tidak marah" Baekhyun memelet pada Chanyeol. Benar-benar.. Chanyeol ingin menebas leher Baekhyun sekarang juga. harusnya saat di gang sempit tadi Sehun sungguhan memotong leher Baekhyun dengan belati kecil miliknya.

"sebaiknya kita bermalam disini.." Sehun memperhatikan tempat, di rasa cocok dan aman. Hutan yang sunyi tapi sejuk.. Chanyeol segera mencari kayu untuk membuat api unggun.

"tidak apa-apa kan jika aku memanggil namamu?" tanya Baekhyun yang takut juga jika Sehun tidak suka di panggil hanya dengan nama, karena mereka belum resmi menjadi teman.

"terserah padamu.." jawab Sehun sekenanya. Dia duduk bersandar pada dahan pohon yang besar, mengistirahatkan kakinya yang sedikit pegal. "bulan purnama.." ujar Baekhyun memandang bulan di langit sana. Sehun melirik wajah cantiknya itu, membuatnya pangling apa ini benar Baekhyun yang kemarin malam bersamanya atau bukan.

"Sehun, kau lapar? Aku menemukan buah ini" Chanyeol memberikan buah berry yang lumayan banyak untuk Sehun. Sehun berujar terimakasih lalu memakan buah tersebut, sedangkan Chanyeol mulai menyalakan api unggun. Mereka menghangatkan diri.

"hei, menurutmu bagaimana keadaan Kerajaan tanpa dirimu?" tanya Chanyeol tiba-tiba. Baekhyun mencuri dengar pembicaraan itu, meski dia tidak tau apa-apa tapi lumayan juga untuk mengenal Sehun lebih jauh.

"entahlah.. mungkin jauh lebih baik"

"kau tidak berpikir untuk kembali? Ku pikir sepertinya orang itu tidak akan berhasil menjadi Raja dengan hanya mengusirmu dari Istana"

"dugaanmu tepat, dia akan membunuhku. Itu sudah pasti"

"nah, jika begitu kau harus kembali kesana sebelum semuanya menjadi lebih buruk. Menurutku, petinggi Kerajaan Timur dan rakyatmu masih menginginkanmu di sana, Hun" Sehun diam saja, dia tidak mau lagi menjawab ocehan Chanyeol. Dia melirik Baekhyun yang sibuk memakan buah berry, tangan kanannya terangkat untuk membersihkan sudut bibir Baekhyun yang terkena buah.

"terimakasih" Baekhyun merona, tapi Sehun tidak begitu melihatnya karena cahaya api unggun.

Chanyeol berdiri, dia menghunuskan pedangnya. Membuat Sehun dan Baekhyun juga ikut berdiri. "ada apa, Yeol?" tanya Sehun dengan mata yang menjalar ke seluruh sudut, begitu pula dengan yang Chanyeol lakukan.

"ada yang datang..." jawabnya. Baekhyun mengerti situasi, dengan cepat dia memanjat pohon dan menunggu kalau-kalau ada yang datang dia sudah aman di atas sana.

Chanyeol dan Sehun mendengar suara geraman seekor binatang. Keduanya menoleh ke sumber suara, seekor serigala besar berwarna hitam menatap nyalang ke arah mereka berdua. mata birunya menyala dalam kegelapan... Sehun mengeluarkan dua pistolnya, bersiap dengan serangan yang akan terjadi.

Baekhyun di atas sana menutup mulut, dia kaget dengan serigala besar itu. namun sosok serigala itu perlahan berubah seiring dengan bulan purnama yang tertutup awan mendung. Berubah menjadi sosok... manusia.

"Kris hyung?" Sehun terpaku di tempatnya.

.

.

.

TBC

Ff HunBaek yang berhasil gue publish. Maaf kalau ceritanya ga jelas, tapi ya nikmati saja pairingnya hahaha. *bow* makasih banyak yang mau review^^