THE LAST KNIGHT
by
Achan Jeevas
.
.
.
PROLOG :
.
Ksatria terakhir harus ditemukan.
.
Kau bukan Ksatria, kau hanyalah bajingan tidak tau diri.
.
Kau pikir kau siapa? Kau hanya Alien yang datang ke Planetku.
.
Hanya sang Ksatrialah yang bisa menyalamatkan Bumi dari kehancuran, karena itu adalah takdir Sang Ksatria.
.
Siapa Ksatria Terakhir itu?
.
Mayor Kim Jonghyun, ini adalah tugasmu.
.
.
.
Cast :
Kim Jonghyun x Hwang Minhyun
Kang Dongho x Choi Minki [Ren] (GS) – Ong Seongwoo x Kang Daniel
Park Jinyoung (GOT7) – Im Nayoung (PRISTIN) - Krystal Jung
.
.
.
Satu : Awal
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Apa sudah ada kemajuan tentang dia?" tanya Ren pada Jinyoung.
Jinyoung menggeleng. "Tidak ada sama sekali. Kita tidak mengetahui apapun tentang dia."
Ren menghela nafas. "Ini sudah seminggu dan kita hanya memiliki seminggu lagi sebelum America mengambil alih dia."
"Ren apa sebaiknya kita menyerah saja? America pasti akan menanganinya dengan baik. Selama seminggu ini kita bekerja 24 Jam tanpa henti dan kita bahkan masih belum mengetahui apapun tentangnya."
Ren mengambil jas putih miliknya dan memakainya, begitu juga Jinyoung. Mereka berdua segera memasuki ruangan yang dijaga oleh beberapa tentara.
"Selamat pagi, Tuan Park, Nona Choi."
"Pagi." Balas Jinyoung dan Ren pada beberapa orang yang sudah ada disana sebelum mereka.
"Kalian semua beristirahatlah, biar aku dan Ren yang menjaganya." Ujar Jinyoung dan langsung dilaksanakan oleh mereka.
"Kitalah yang menemukannya, Oppa. Jadi sudah sepantasnya kita yang menjaganya." Ren memandang objek didepannya dengan tatapan berjuta makna.
Jinyoung menghela nafas namun ia ikut mengangguk dan memandang objek yang sama dengan Ren. Objek didepan mereka adalah sesuatu yang menggemparkan korea dan dunia seminggu yang lalu.
Objek tersebut adalah seorang laki-laki muda yang begitu tampan dan mempesona dengan kulit putih susu, pipi chuby dan rambut hitam yang tengah tertidur dengan lelap dalam peti kaca yang berhias berlian dan crystal.
Ditangan sosok itu memegang sebuah bunga yang tampak segar dan memiliki kelopak berwarna putih transparan dan bercahaya. Namun tidak ada yang mengetahui nama bunga itu karena mereka sadar bunga itu bukan dari Bumi tapi dari Luar Bumi.
Sosok itu ditemukan seminggu yang lalu oleh seorang nelayan tua. Nelayan itu bilang bahwa sosok dalam peti kaca itu terombang-ambing di laut. Nelayan itu tidak mau disebutkan namanya namun ia hanya meminta bayaran untuk penemuannya itu dan pemerintah langsung membayarnya.
Sudah banyak cara Ren, Jinyoung dan semua staff disini untuk membuka peti kaca tersebut. Mulai dari cara halus hingga cara kasar namun tidak ada yang berhasil. Peti itu tidak bisa dibuka sama sekali.
Ren menyentuh peti kaca tersebut, selain dipenuhi dengan berlian dan crystal peti itu juga memiliki simbol-simbol dan tulisan kuno yang sampai sekarang masih belum diketahui makna dari tulisan dan simbol itu.
"Siapa kau sebenarnya?" gumam Ren sambil memandang penasaran sosok rupawan tersebut.
Sosok itu hanya diam dan masih tertidur lelap. Yah tertidur bukan mati karena sosok itu bernafas, dadanya naik turun dengan tenang dan itu yang membuat semua orang terkejut karena mereka menyadari kalau peti kaca itu tidak memiliki lubang sama sekali dan tertutup rapat namun bagaimana bisa sosok itu masih bisa bernafas.
"Walaupun kita belum mengetahui siapa dirinya tapi aku yakin bahwa dia adalah seorang Pangeran." Ucap Jinyoung sambil memandangi sosok tersebut dari atas kepala hingga kaki. "Lihat tiara yang ia kenakan didahinya."
Ren memandang tiara sederhana yang memiliki lambang berbentuk bulan sabit yang ada didahi sosok yang tertidur dengan lelap itu. Tiara itu memiliki bentuk yang sederhana namun begitu indah dengan taburan berlian dan tampak serasi dengan sosok tersebut.
"Kalung yang ia kenakan juga terbuat dari moonstone." Tambah Jinyoung.
Ren mengangguk sambil memperhatikan kalung yang tampaknya juga dari moonstone.
"Sebagai seorang perempuan aku benar-benar kalah darinya." Ucap Ren sambil menghela nafas. "Dia manis dan cantik, memiliki kulit seputih susu, pipi chuby dan perhiasan yang mahal."
.
.
Jonghyun memeluk tubuh tunangannya dari belakang. "Kau harusnya beristirahat dan jangan melakukan apapun."
Nayoung menghela nafas dengan tingkah Jonghyun. "Jonghyunie, aku hanya hamil bukan lumpuh."
"Tapi aku tidak mau terjadi apa-apa dengan kalian. Kau harus beristirahat."
"Tapi aku lapar." Rengek Nayoung sambil memeluk perutnya yang sedikit membesar. "Uri Baby juga lapar."
"Kalau begitu biar aku yang memasak."
Nayoung membuka mulutnya untuk menolak namun Jonghyun sudah lebih dulu mengecup bibir merahnya.
"Tidak ada bantahan. Sekarang duduk dikursi dan menonton tv. Masakan ala Kim Jonghyun akan siap dalam 15 menit."
.
.
"Semalam diketahui ada dua meteor lagi yang jatuh di Korea yaitu di Busan dan Jeju. Tercatat sudah ada 5 meteor yang jatuh di Korea selama sebulan ini dan sudah ada 20 meteor yang jatuh dalam satu tahun ini di seluruh belahan Bumi. NASA mengatakan bahwa jatuhnya meteor ini tidak akan membahayakan Bumi."
Ren menghela nafas mendengar berita yang ditayangkan di televisi yang ada di cafeteria tempat ia bekerja. "Tidak membahayakan Bumi? Tunggu sampai Bumi ini hangus dan hancur baru kau mengatakan yang sebaliknya."
Perempuan yang baru menginjak usia 23tahun pada November lalu itu meminum kopi pesanannya dan membuka Koran yang belum ia baca tadi pagi.
"Angin Topan Menerjang Busan."
"Gempa Bumi Berkekuatan 5,4 Skala Richter Mengguncang Pohang."
Ren langsung menutup Koran tersebut dan melemparkannya dengan kasar diatas meja. "Ada apa dengan Korea saat ini."
.
.
Drtt Drtt
Jonghyun menghentikan elusannya dikepala tunangannya yang bersandar di dadanya ketika melihat ponselnya bergetar diatas meja.
Tangan Jonghyun segera mengambil ponselnya dan membuka isi pesan tersebut.
From : Dongho
Jenderal Jung menyuruh kita berkumpul di markas segera. Ini perintah langsung dari Mentri Pertahanan.
"Kau harus bekerja lagi yah?" Nayoung memandang Jonghyun dengan ekspresi sedih. "Aku pikir kau masih memiliki waktu seminggu lagi sebelum kembali bertugas."
Jonghyun menghela nafas, ia mencium kening Nayoung. "Ini mungkin hanya pertemuan sebentar, Aku akan kembali besok pagi."
"Tapi aku merasakan kau akan kembali beberapa minggu bahkan bulan lagi."
"Mengapa kau berpikir begitu? Ini hanya pertemuan Nayoung. Mereka memberikanku libur 10 hari dan aku baru memakainya 3 hari, mereka harus memberikanku 7 hari lagi untuk bersama denganmu sebelum membawaku kembali bertugas."
Nayoung menghela nafas mendengar ucapan Jonghyun. "Jonghyunie, kau sekarang seorang Mayor bukan seorang Captain lagi. Tugasmu lebih berat dan lebih banyak, aku tidak apa-apa kau tinggal jika ini memang tugasmu untuk Negara."
Jonghyun tersenyum dan membawa Nayoung dalam pelukannya, ia tidak salah mencintai seorang wanita.
"Maafkan aku, Nayoung." Ia juga menundukan kepalanya dan berbicara dengan sosok yang ada didalam perut Nayoung. "Maafkan Appa, sayang."
.
.
"Apa yang terjadi?!" teriak Ren pada Jinyoung. Ia terkejut bukan main ketika ingin tidur dan mendapatkan pesan dari Jinyoung kalau kantor penelitian mereka di bobol namun untungnya pelaku segera ditangkap sebelum benar-benar memasuki ruangan yang berisi objek penemuan mereka.
"Ada beberapa pihak mencoba mencuri dia." Balas Jinyoung, ia juga sama acak-acakannya dengan Ren.
"Sekarang dari mana?"
"Rusia."
Ren menghela nafas, ini bukan kali pertama ada pihak lain yang menginginkan dia. Beberapa hari yang lalu pihak Inggris pun mencoba membobol markas mereka dan sekarang Rusia.
"Sepertinya kita harus menyerahkan dia pada America. Pertahanan disana lebih aman dari sini, Ren."
"Aku tidak mau, Oppa. Kita harus mendapatkan setidaknya satu informasi tentang dia. Aku tidak mau America membuatnya menjadi senjata untuk melawan kita. Kita tidak boleh mempercayai America, Oppa."
Kini keduanya memasuki ruangan objek utama pembicaraan mereka dan sudah ada para analisis terbaik yang dimiliki Korea.
"Kalian bisa keluar dari sini." Ujar Jinyoung pada semua orang yang ada disana.
Para analisis itu mengangguk mengerti dan segera meninggalkan ruangan serba putih tesebut.
Jinyoung dan Ren memandang diam sosok yang masih tenang dalam tidurnya itu.
"Ren, menyerahlah. Waktu kita lima hari lagi sebelum America mengambil alih dia. Hingga saat ini kita bahkan tidak mengetahui apapun tentangnya bahkan dari bunga yang ada ditangannya."
"Nama Bunga itu Moonlace."
Jinyoung dan Ren langsung membalikan badan mereka ketika mendengar suara tersebut.
"Siapa kau?" tanya Ren pada sosok tersebut yang adalah seorang pemuda manis yang tampaknya lebih muda dari Ren sendiri.
Pemuda itu tersenyum hingga menampilkan gigi kelincinya dan membuat matanya menyipit lucu. "Namaku Kang Daniel dan Bunga itu bernama Moonlace."
"Aku tidak pernah mengetahui ada staff maupun seorang analisis bernama Kang Daniel disini dan bagaimana kau tahu nama bunga itu?" tanya Jinyoung sambil memandang pemuda didepannya.
Daniel menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal sama sekali. "Mm... itu..."
"Tunggu, kau bilang namamu Kang Daniel? Daniel adiknya Dongho?" tanya Ren.
"Iya, Noona. Noona kenal dengan Hyung-ku?"
"Tidak kenal lagi tapi dia pacarnya." Jawab Jinyoung sambil menunjuk Ren dengan santai.
Daniel menatap tidak percaya sosok cantik didepannya. "Tapi nama pacarnya Dongho-hyung itu Choi Minki bukan Choi Ren."
"Minki itu nama lahirku tapi semua orang memanggilku dengan nama Ren, well kecuali Hyung-mu itu." Jelas Ren. "Tapi seingatku Dongho mengatakan jika adiknya sedang ada di Canada, kenapa kau ada di Korea?"
"Aku ke Korea karena dia." Daniel menunjuk sang objek yang ada di peti kaca.
"Kau tahu tentang dia?" Ren menatap penasaran pada Daniel.
Daniel menggeleng. "Aku tidak tahu tentang dia tapi aku tahu bunga yang ia pegang. Bunga itu bernama Moonlace."
"Aku baru pertamakali mendengar nama itu."
"Tentu saja kalian baru pertamakali mendengarnya karena bunga itu tidak dari Bumi melainkan Luar Bumi."
"Luar Bumi?"
"Seperti namanya Bunga itu dari Bulan."
.
.
"Jendral Jung." Jonghyun memberikan hormat pada sang Jendral besar Korea Selatan itu.
Jendral Jung yang memiliki nama lengkap Jung Yunho mengangguk kecil. "Ikut aku, Mayor Kim."
Jonghyun tentu saja langsung mengikuti sang jendral yang memang sudah ia kenal baik itu.
Mereka terus berjalan hingga memasuki sebuah ruangan yang mana ruangan tersebut biasanya digunakan bila ada rapat besar dan tertutup untuk kemiliteran korea.
Ketika Yunho dan Jonghyun memasuki ruangan tersebut ternyata sudah ada tiga orang yang ada disana, dua diantaranya sudah Jonghyun kenal betul sebagai mitranya yaitu Ong Seongwoo dan Kang Dongho dan satu sosok yang Jonghyun kenal sebagai Mentri Pertahanan Korea yang tak lain dan tak bukan adalah Ayah dari sahabatnya.
"Aku pikir aku tidak harus mengenalkan kalian berdua lagi kan." Ujar Yunho pada Jonghyun serta Mentri Pertahanan yang bernama Kangin yang merupakan Ayah dari Dongho.
Jonghyun tersenyum mendengarnya namun ia mengulurkan tangannya. "Ahjusshi, lama tidak berjumpa."
Kangin membalas uluran tangan Jonghyun. "Kau sudah menjadi pria yang hebat, Jonghyun."
.
.
"Apa maksudmu dari Bulan, Daniel?"
"Tidakkah kalian sadar jika bunga itu selalu menghadap kearah sinar rembulan."
Jinyoung dan Ren saling berpandangan, tatapan keduanya lalu terjatuh pada bunga yang ada digenggaman tangan pemuda manis yang ada di peti kaca itu.
Daniel dengan cepat membukai tirai hingga cahaya bulan memasuki ruangan. Tepat ketika cahaya bulan memasuki ruangan tersebut bunga yang Daniel sebut Moonlace itu bercahaya bagaikan berlian yang tertimpa cahaya matahari.
"Ba-bagaimana kita tidak menyadarinya dari awal?"
Ren menggeleng dengan ucapan mitranya itu. Dia lalu menatap tepat pada Daniel. "Pertanyaan yang sebenarnya adalah bagaimana kau tahu, Daniel?"
Adik dari Dongho itu tersenyum lebar, ia seakan-akan sudah menantikan pertanyaan itu dari awal. "Karena objek yang tengah kalian teliti ini adalah Pangeran Bulan yang telah tertidur selama 500 tahun."
"APA?!" Teriak Jinyoung dan Ren secara bersamaan.
.
.
.
.
TBC/END?
23 May 2018
.
.
.
A/N :
Dear, Readers. Achan kembali dengan membawa couple favorit Achan aka 2HYUN, YEAHHHHHH!
Hampir sebulan setelah Monster akhirnya Achan publish ff 2Hyun. Achan ngerasa jahat deh sebulan sendiri nggak nulis apapun tentang 2Hyun walaupun mereka nyempil di Hello Stranger tapi kan bukan mereka yang jadi main castnya :'(
So, yah. bagaimana chapter satu ini? well masih awal yah guys heheh. btw ini ff summarynya udah aku buat sejak Eternal Love masih On Going dan sampe Eternal Love udah END dari Januari tapi baru chapter 1 doang aku buatnya #ketawamiris
Jangan lupa review yah biar Achan tau apa kah ada yg tertarik ama ff ini ^^
