Three Hidden Words

Main Cast: Super Junior's Sungmin, Super Junior's Kyuhyun

Warning: YAOI. KyuToria (just for a few chapters). DON'T LIKE DON'T READ

Enjoy~


"Lalu, ini dikali dua dan—"

DRRRRT

"—Tunggu sebentar," Kyuhyun menempelkan ponsel putih itu ke telinganya. "Halo, Vic~"

Aku mendesah jengah. Pensil yang sedang kugenggam rasanya ingin kupatahkan sekarang juga mendengar nada manis yang Kyuhyun gunakan saat mengucap kata 'Halo, Vic'. Mencoba tidak mendengar Kyuhyun berbicara dengan Victoria di telepon, aku berkonsentrasi mengerjakan PR matematika yang ada di depanku.

Tapi aku penasaran.

"Aku? Aku di rumah Sungmin, mengerjakan PR. Iya, matematika. Kau mau kuajari? Baik, aku tahu kau buta soal pelajaran ini—tidak, bukan begitu Vic, aku tidak mengataimu bodoh atau apa, aku hanya bercanda—oh ayolah, Victoria, tunggu—Victoria!"

Karena dia memanggil Victoria seperti itu, aku yakin yeoja itu marah dan memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Kyuhyun menatap layar ponselnya nanar, dan sedetik kemudian dia menatapku.

"Gadis itu benar-benar menyebalkan," Gerutunya sambil melempar ponselnya ke atas tempat tidurku. Tidak bisa kubantah ada sedikit perasaan senang di dalam hatiku mendengar apa yang dia katakan.

"Kenapa kau pacaran dengannya kalau begitu?" tanyaku, sedikit menyindir.

Kyuhyun berpikir sejenak, kemudian terkekeh. "Hanya aku yang tahu."

Aku mencibir. "Menyebalkan. Nah, habis dikali dua diapakan lagi?"

"Entahlah. Aku sedang tidak mood mengerjakan soal."

"YA! PR ini dikumpulkan besok! Kau mau aku dimarahi, hah?" seruku panik. Kyuhyun tertawa. "Iya iya, maaf. Aku tahu kau buta di pelajaran ini, jadi sudah tugasku sebagai master untuk membantu."

"Cish, kau percaya diri sekali." Ujarku dan ikut tertawa bersama Kyuhyun. Tapi tiba-tiba tawanya berhenti. Merasa ada yang salah, aku berhenti tertawa juga dan menatap Kyuhyun bingung.

"Ada apa? Kenapa kau berhenti tertawa?"

"Er—itu… Saat kukatakan itu, Victoria marah. Tapi kau tidak." Katanya. Aku mengernyitkan alis. "Lalu?"

"Eh—kau mengerti humor, Minnie-yah. Tidak seperti Victoria, ck…"

"Sudah kubilang, kenapa kau pacaran dengannya kalau begitu? Dan Kyu, berhenti memanggilku Minnie. Aku ini namja dan itu panggilan untuk yeoja, kau mengerti?"

"Kenapa?" Kyuhyun menyeringai. "Kau kan manis, Minnie-yah~" ucapnya menggoda.

Jantungku berdegup sangat kencang. Aduh, bagaimana kalau suaranya kedengaran? Dia akan tahu kalau aku—kalau aku—kalau aku menyukainya.

"A—apa yang kau bicarakan? Cepat selesaikan soal ini!"

.~.~.~.

Tok. Tok. Tok.

"Masuk."

Pintu terbuka, menampakkan Kyuhyun yang tersenyum lebar. Di tangannya tergenggam PSP yang layarnya masih gelap. Jangan bilang dia mau—

"Min, ayo battle Starcraft denganku!"

—mengajakku tanding game.

"Lagi?" keluhku.

Kyuhyun memutar bola matanya. "Apa yang kau maksud dengan 'lagi'? Hari ini aku belum bermain denganmu."

"Iya, tapi—" kulirik kalender di sebelah lemari, "—hari ini kan malam Minggu? Biasanya kau ke rumah Victoria."

"Dia masih marah padaku gara-gara kemarin." Jawabnya singkat. Sepertinya dia tidak mau membahas hal ini.

"Oh, baiklah," jawabku akhirnya. "Tapi hanya sejam, oke? Aku lelah."

Kyuhyun mengangguk riang dan dia mengambil PSP putihku di atas meja dan menyodorkannya ke tanganku. "Ayo, cepat—eh, kau suka lagu-lagu Lee Jieun?"

Perlu beberapa detik untuk menyadari bahwa pertanyaannya tadi mengacu pada lagu yang sedang kuputar di tape recorder. "Eh—iya."

"Lagu-lagunya keren, Lee Jieun itu." Ucapnya sambil tersenyum. "Tapi Victoria tidak menyukainya."

Hatiku memanas. Victoria, Victoria, dan Victoria. Kapan kau memikirkan Lee Sungmin, Cho Kyuhyun?

"Apa peduliku?" kataku ketus. "Cepat, aku harus tidur setengah jam lagi."

Kyuhyun menatapku bingung. "Bukannya sejam?"

"Waktu cepat berlalu! Ayo, mau tidak?"

"Iya, iya…"

Aku tahu di sepanjang permainan kami, Kyuhyun sering menatapku bingung karena perubahan sikapku yang tiba-tiba. Tapi aku tak memandangnya sama sekali. Kapan kau akan sadar tentang ini, Kyu?

.

Kyuhyun sudah pulang. Aku berbaring di ranjang, memejamkan mataku dan mencoba menghilangkan perasaan ini sebelum tidur—tapi aku tidak bisa. Aku benci bagaimana dia mengucapkan namanya dengan nada yang sangat manis, aku benci bagaimana dia selalu mengingatnya kemanapun dia pergi, aku benci kenapa dia mencintainya, bukan aku!

Tunggu.

Aku terkekeh miris, mencoba menghadapi kenyataan. Ayolah Lee Sungmin, Victoria Song itu kapten pemandu sorak. Sedangkan kau? Hanya siswa biasa. Victoria Song itu primadona sekolah. Victoria Song itu anak orang kaya. Lee Sungmin hanyalah siswa biasa.

Dan perbedaan paling mendasar sekaligus paling penting, adalah…

Victoria Song adalah wanita. Dan kau, Lee Sungmin, adalah pria. Dan Kyuhyun, orang yang kau cintai, dia juga pria.

Aku membuka mataku dan mencoba menerima kenyataan. Kyu tidak mungkin balas mencintaiku. Karena aku ini namja, namja. Yeah, aku ini pria…

Perlahan, setitik airmata tumpah dari pelupuk mataku. "Dasar cengeng," gumamku lebih pada diri sendiri. Aku bangkit dari posisi tidurku dan meraih kertas HVS beserta spidol yang terletak di atas meja.

"Aku harap aku punya kesempatan untuk mengatakannya." Gumamku lagi sambil menulis di atas kertas itu. Setelah selesai, aku memandangi tulisan yang tertera di kertas itu dengan senyum. "Yeah, aku harap."

.

.

Ini benar-benar keajaiban. Kyuhyun menemaniku pulang—rumah kami memang bersebelahan sih, tapi dia selalu mengantar Victoria lebih dulu.

"Tumben kau pulang bersamaku. Kau masih bertengkar dengan Victoria?" tanyaku ragu. Kyuhyun menggeleng. "Dia mau ke rumahtemannya, jadi aku pulang saja."

Aku menanggapi dengan mengangguk. Aku senang dia pulang bersamaku, tapi ada sedikit kecewa mengetahui dia sudah berbaikan dengan Victoria. Aku memang jahat~

"Aku sudah lama tidak pulang bersamamu, ya? Mampir ke Apgujeongdulu mau tidak? Ada Game Center yang baru dibuka disana. Ya, ya?"

Aku selalu luluh dengan nada manjanya ini. Pelan, aku mengangguk. Kyuhyun tersenyum lebar.

.

Kyuhyun menggoyang-goyang es krim stroberi yang memang kelihatan menggoda itu di depan wajahku. Menjaga gengsi, aku memalingkan wajah dan tetap memasang tampang cemberut. Kyuhyun mendesah kesal.

"Min, aku kan sudah minta maaf, kau ini kenapa sih?"

"Iya kau sudah minta maaf, tapi aku belum memaafkanmu!"

"Ya! Kau ini jahat sekali~ Lagipula kesalahanku tidak sebesar itu—"

"Kau bilang meninggalkanku dengan game-game itu selama empat jam bukan kesalahan besar?"

Yah, sekarang kami duduk di salah satu bangku taman di Apgujeong. Kyuhyun meninggalkanku selama empat jam untuk bermain game, dan sekarang dia berusaha membujukku dengan es krim stoberi bodoh yang menggiurkan itu. Huh! Memangnya aku bisa disogok dengan satu cone es krim apa? Paling tidak belikan aku tiga!

Aku masih memasang wajah cemberutku. Kyuhyun memutar bola matanya. "Min, ayolah. Jangan bersikap kekanakan."

"Siapa yang bersikap kekanakan?" kataku sebal.

"Kau," jawab Kyuhyun singkat. "Ini, mau tidak es krim-nya?"

Aku tidak menjawab.

"Ya sudah,"

Kyuhyun mendekatkan es krim itu ke mulutnya. Aku membulatkan mataku panik.

"Iya, iya! Aku maafkan! Jangan makan es krim-nya!"

Kyuhyun tertawa dan menyerahkan es krimnya padaku. Aku mengambilnya cepat dan mulai menjilatinya dengan muka masam.

"YA! Jangan tertawa!" Hardikku. Tidak berhasil. Kyuhyun malah tertawa terbahak-bahak sampai airmatanya keluar. Kesal, aku menendang tulang keringnya.

DUK

"ADUH!"

"Makanya, berhenti tertawa."

Kujilati es krim itu sehingga tinggal cone-nya saja. Di sampingku, Kyuhyun sedang berusaha menahan tawanya—menurutku. Sekilas, kami terlihat seperti pasangan yang sedang kencan, iya kan?

Aku mendapati hatiku sedikit senang saat sadar kami seperti pasangan kekasih yang sedang berkencan. Meskipun hanya 'terlihat seperti', tidak apa-apa bukan kalau aku berharap lebih?

"Sungmin. Sungmin!"

Aku menoleh kaget. Rupanya dari tadi aku melamun… "Apa?"

Kyuhyun menunjuk sebuah pohon besar di depan kami. "Itu Victoria. Sepertinya dia pulang lebih awal. Aku duluan ya? Maaf meninggalkanmu sendirian disini. Dah!"

Dasar namja tidak sopan. Dia bahkan tidak memberikan kesempatan untukku bicara! Aku meremas potongan cone yang tersisa sampai remahannya mengotori seragam sekolahku. Melihat Kyuhyun menghampiri Victoria sambil melambai bersemangat, lalu merangkul pundaknya saat berjalan… Mungkinkah aku memang tidak boleh berharap lebih?

Kuawasi punggung Kyuhyun sampai ia menghilang di tengah kerumunan orang, dan bangkit dari posisi dudukku. Kulangkahkan kakiku lunglai. Aku merasa tenagaku habis. Pikiranku kacau sekali dan sejujurnya aku sedikit heran bagaimana aku bisa tiba-tiba berada di kasurku di rumah dengan pikiran sekalut itu.

Pandanganku menerawang menatap langit-langit kamar. Triplek putih itu seperti menjadi sebuah layar bioskop yang sedang memutar saat-saat manisku dengan Kyuhyun… bagaimana dia mengajariku matematika, tawa evil-nya saat berhasil mengerjaiku, senyumnya, mata obsidiannya yang teduh—semua hal yang mengingatkanku tentang Kyuhyun.

Tiba-tiba gambar di layar berganti. Masih menampilkan gambar Kyuhyun, tapi itu adalah saat-saat yang paling tidak ingin aku ingat seumur hidup—Saat Kyuhyun menyatakan rasa sukanya pada Victoria, saat Kyuhyun tersenyum saat melihat gadis itu—

—Tes.

Sial. Airmataku jatuh lagi. "Cengeng," gumamku lagi. Aku seperti bukan namja saja.

Tapi tunggu…

Aku terkekeh pelan.

Kalau bisa, aku tidak ingin dilahirkan sebagai namja begini… kalau tahu aku akan dipertemukan dengan Kyuhyun…

Oh, betapa bencinya aku dengan takdir sekarang.

.

TBC

.

.

P.S: Ah~ saya bawa cerita baru dengan cast KyuMin... lagi! XD

Yang udah baca Let Me Love You, ngasih review, jadiin favorite story dan author, nge-alert author... TERIMA KASIH BANYAK! *bow

Saya benar-benar terharu, padahal saya baru di ffn ini, tapi responsnya benar-benar bagus. Terima kasih banyak untuk semuanya!^^

Oh iya, untuk yang meminta sekuel Let Me Love You akan saya usahakan^^ Tapi mungkin sedikit lama, soalnya saya mau fokus ke fic ini dulu hehe

Sekali lagi, terima kasih banyak!

Ini balasan review di fic Let Me Love You^^

.

- Baby-ya: Endingnya saya memang kepikiran begini T_T Minnie juga mencintaimu *eh* Iya sekuel diusahakan ya^^

- Princess kyumin: iya end :( sekuelnya ditunggu aja ya^^ diusahakan...

- rikha-chan: iya cuma segitu, hehe. iya kenapa minppa? karena saya maunya begitu hehehe *evillaugh* #plak

- aniya1004: sekuel diusahakan ya^^

- vainvampire: nyesek? hehe... sekuelnya ditunggu aja ya, diusahakan...

- Cindy Cloudy-Petals: Gantung banget? O.o Sekuelnya ditunggu ya^^

- sungyoungpark: iya, serius end ._. lanjutannya diusahakan ya hehe. Oh iya? saya liat google translate sih hehehe *buka aib* terima kasih koreksinya ya^^

- KyuLie Minnie: Sekuelnya ditunngu ya^^ Wah? Ga bisa tidur? *nyanyiin KyuLie lagu nina bobo* #eh Makasih ya^^

- Hyeri: Sekuelnya ditunggu aja^^

- Cho yui chan: Ga puas ya? :( Sekuelnya ditunggu okeeh~~ :D

- lee sungna min: iya disini broken kyumin hehe. Okee sekuelnya ditunggu yah~^^

- cuneh: ehm... poor ming T_T

- Park Min Rin: iya emang sengaja gantung gitu... sekuelnya ditunggu aja ya^^

- aiko okinawa: sekuelnya ditunggu aja ya? feelnya beneran kerasa? terima kasih :) HaeMin? Hehe...

- KyuminMin: Tapi slight doang kan SeoKyu nya? Hehe~ Lanjutannya diusahakan ya^^

- Netani: Bukan jahat chingu, tapi kan Kyu-nya engga tau. Makasih udah di fave ya^^

- lee hyuri: oke sekuelnya diusahakan ya^^

- Lee HyeSang: Sekuelnya ditunggu ya? ^^

.

Sekali lagi TERIMA KASIH BANYAK, JEONGMAL GOMAWO ARIGATO GOZAIMASU yang udah nyempetin baca dan review fic Let Me Love You dan yang udah baca fic ini^^ Review-review itu SANGAT BERHARGA buat saya :)

So... mind to review? :)