My Angel

Disclaimer : Naruto itu selalu milik Masashi Kishimoto

Genre : Supenatural, Hurt/Comfort

pairing :

Namikaze Naruto (fem)

Uchiha Sasuke

Haruno Sakura

Hyuuga Hinata

Yamanaka Ino

etc.

Rated : T

(terkadang bisa rated M karena ada adegan kekerasannya)

Warning: Abal, Gaje, Typo etc.

Apabila ada nama tokoh maupun peristiwa dan tempat kejadian yang kebetulan sama dengan cerita ini, semua itu hanya KEBETULAN. karena cerita ini hanya fiktif belaka, hanya rekaan penulis belaka.

Enjoy!

.

Chap 1

.

.

.

Neraka adalah tempat untuk menghukum arwah manusia yang selama didunia melakukan kejahatan-kejahatan.

Dan Surga adalah tempat dimana arwah manusia akan diberi kesenangan dan ketenangan karena selama didunia orang-orang tersebut telah berbuat kebaikan.

Disurga telah terjadi pertempuran yang sangat luar biasa dimana bangsa iblis memporak-porandakan secara brutal tempat suci itu. Semua penghuni Surga telah mati-matian melindungi tempat yang sangat suci itu agar tidak hancur tetapi sayang beribu sayang tetap saja tempat yang sangat suci ini hancur sebagian.

'Ternyata mereka boleh juga' ucap seorang gadis berambut kuning panjang, bermata biru laut dan berkulit putih bersih. Gadis itu memang tidak ikut berperang. Gadis itu hanya berada disebuah kamar yang dipenuhi oleh lilin-lilin kecil. Tangannya tak henti-hentinya bergerak memutari bola kristal yang berwarna putih transparan nan bercahaya itu. Bola kristal itu memperlihatkan adegan-adegan dimana para iblis memporak-porandakan Surga dengan brutal. Hingga akhirnya bola kristal itu retak dan juga hilangnya cahaya yang dimilki bola kristal itu. Seketika itu tangan gadis yang bernama lengkap namikaze Naruto itu pun berhenti. Gadis itu menyeringai. "Sepertinya aku akan bergabung dalam mempertahankan tempat suci ini." ucap gadis itu lalu dengan pelan dia pun keluar dari tempat kamar itu dan menuju tempat dimana para iblis itu berada.

"Ternyata kau masih ingin mempertahankan tempat ini ya Minato-san?" ucap seorang gadis yang bernama Konan itu kepada seorang lelaki yang bernama Namikaze Minato itu. "Sampai matipun aku akan tetap mempertahankan tempat yang sangat suci ini. Tak akan kubiarkan iblis seperti kalian menguasai tempat suci ini" ucap Minato tajam. "hmmm~ jika kau tak memberikannya secara suka rela maka aku akan merebutnya secara paksa." ucap Konan mulai menyerang lagi.

"kau, akan kubunuh" ucap Konan. Dia terssenyum evil karena Minato sudah tersungkur tak jauh darinya. Pelan tapi pasti Konan mulai mendekat tangan kanannya kini telah memegang pedang yang sangat tajam dan siap untuk membunuh Minato.

"mati kau" ucap Konan sambil mengangkat tinggi-tinggi pedang itu dengan kedua tanganya.

'maaf Kushina, Naruto, Kyuubi, tou-san harus terbunuh seperti ini' ucap Minato dalam hati. 'tou-san sangat mencintai dan menyayangi kalian, sangat. Semoga kalian bahagia tanpa tou-san ya? Sayonara Minna.' setelah mengucapkan kata itu Minato pun menutup mata. Ia siap untuk ditusuk dengan pedang itu.

Tapi...tunggu hey kenapa dari tadi dia tak merasakan apapun. Sedikit demi sedikit dia membuka matanya dan betapa terkejutnya dia karena kini Naruto sedang bertarung dengan Konan. Perlahan ia pun mencoba untuk bangun ia matanya menyapu bersih tempat yang kini sudah hancur sebagian. "Ayo Minato-kun kau harus kuobati terlebih dahulu." ucap seorang wanita paruh baya sambil membopong tubuh Minato. "Tapi bagaimana dengan naru, aku harus membantunya." ucap Minato menolak ajakan wanita itu. "Hey kau tahu kan, bahwa Naru-chan itu sangat kuat. Kita percayakan saja padanya. Aku yakin dia bisa menang melawan manusia iblis itu." ucap wanita itu sambil membantu Minato untuk berjalan menjauhi lokasi itu. Wanita yang membopong tubuh Minatu itu yang tak lain dan tak bukan adalah Namikaze kushina. Ya wanita itu adalah istri dari Namikaze Minato.

"Ternyata kau boleh juga bocah" ucap Konan sambil menghapus jejak darah yang berada diujung bibirnya, sedangkan Naruto hanya menyeringai lalu dengan gerakan cepat Naruto pun menebas tubuh konan dengan pedang yang ada ditangan kanan nya.

"Hanya itu kemampuanmu heh?" ucap Naruto sambil menyeringai. Lalu gadis itu pun berbalik dan berjalan menjauh.

"Kau salah bocah, yang kau tebas itu bukanlah diriku yang asli tetapi bayanganku" Naruto yang mendengarnya langus berbalik dan...

Jlebb...

Pedang milik Konan pun menusuk tepat dijantung Naruto. Naruto meringis saat pedang itu menusuk tepat dijantungnya.

Syuuut...

dengan gerakan cepat Konanpun menarik pedangnya dan itu semua membuat Naruto mundur beberapa langkah sambil memegang luka yang berada didadanya.

"Aku pergi dulu ya, kapan-kapan kita akan bertarung lagi. Ayo para iblisku kita pergi dari sini" ucap Konan lalu dengan sekejap gadis itu menghilang bersama kawanan iblisnya.

Naruto hanya terengah-engah tak lama kemudian gadis itu terduduk lesu dan bersandar disalah satu pohon yang masih utuh ditanah nafasnya masih terengah-engah. Tangan mungilnya yang berlumuran darah itu memegang erat kalung berwarna Emerlad. "Suke.." ucapnya dengan lemas dan sedikit demi sedikit matanya pun terpejam.

"Narutooooo...!" mendengar namanya dipanggil ia pun membuka kedua matanya. Dan memandang lembut seorang pemuda yang sedang berlari kearahnya.

Pemuda itu bernama lengkap Uchiha Sasuke. Dia adalah kekasih Naruto sekaligus pangeran Neraka.

Sasuke langsung memeluk tubuh Naruto yang berlumuran darah. "Naru.." bisik Sasuke tepat ditelinga Naruto. Sedangkan Naruto hanya terssenyum. "hey...apakah...misimu...sudah...selesai...?" ucap Naruto lirih. "Sudah, jangan banyak bicara...aku...aku akan menyembuhkan mu." ucap Sasuke dengan air mata yang perlahan mengalir. Menangis. Ya, Sasuke memang saat ini menangis. Sasuke yang terkenal dengan sifat dinginnya itu menangis? Sulit dipercaya. Tapi, sedingin apapun Sasuke, ia tetap bisa meneteskan air matanya. Dan air matanya itu hanya untuk keluarganya dan seseorang yang amat berarti untuknya yaitu—Naruto.

Naruto hanya terkekeh pelan mendengar penuturan Sasuke. "Hey, memangnya kau bisa mengobatiku heh?" lirih gadis pirang itu. "Sudah jangan banyak bicara. Aku akan-" ucapan Sasuke berhenti saat Naruto melepaskan pelukan mereka. Naruto menatap mata hitam milik Sasuke dengan lembut lalu terssenyum. "Aku mencintaimu Suke...sekarang dan selamanya..." setelah mengucapkan kalimat itu mata sapphire milik Naruto pun menutup.

Sasuke menggoncangkan tubuh Narruto, air matanya masih mengalir. Malahan kini air matanya mengalir makin deras. "Naru...kumohon bangunlah.." ucap Sasuke dengan lirih. Ia tak lagi menggoncangkan tubuh mungil Naruto, kini ia memeluk erat tubuh mungil kekasihnya ini.

"Naruto belum mati Suke. Dia masih hidup." ucap seorang laki-laki yang berada tepat dibelakang Sasuke. Sasuke pun menoleh dan betapa terkejutnya dia saat mendapati sang kakek yang tengah memandangnya dengan senyuman.

"Jii-san?" ucap Sasuke lirih.

T

.

B

.

C

Holaaa~ disini 'Na masih baru jadi kalau ada kesalahan tolong dimaafkan.

Dan untuk genre nya 'Na masih bingung, jadi kalau genre salah tolong 'Na dikasih tempe ya#dur!

Oke cukup sekian curcol dari 'Na. Sampai jumpa di chap depan (kalau ada yang ngelanjutin bacany -_-') jaa~