NOTE: INI FICLET.
HAHAHAAAA~~~ Fanfic (Ficlet) crossover saya yg pertamaa~! 8D Okeh, saya gila. Ehm, fanfic ini meng-cross my mind(?) pas lg RP-an sama tmn =w= Saya jadi Hilda, dia jadi Sebastian =w= Dan saya juga kepikiran, kalo Hilda sama Sebby itu demon, kalo di-pairingin gimanah~~? Nah, itulah, gw juga gatau :v #plok
Summary: "Kalian semua tau 'kan si Hildegarde, the most talented maid in the Dunia Iblis? Nah, bagaimana kalau Hilda, diikuti Furuichi, Oga, dan tentunya Berubo bekerja sementara di Phantomhive Mansion?" OOC maybe. Sepertinya judul ganyambung dgn ceritanya.
Note: Saya gatau kalo kasih OgaxHildaxSebastian. Ato mau cuma SebbyxHilda? Meh, terserah kalian deh. Vote aje vootteee~~~ Disini Oga ngomongnya GAUL, kalo Furuichi ngomongnya HALF GAUL (apaan nih xD) kalo chara laen ngomongnya SOPAN(?). Dah, itu aja ._.
Hari ini hari Minggu, tidak ada sekolah. Pastinya Oga sedang bermalas-malasan di sofa ruang tengahnya. Berubo sedang tidur pulas di atas dadanya dan Hilda sedang pergi ke Dunia Iblis. Hilda bilang ada urusan penting, dan Oga hanya bisa menunggu di rumahnya. Dia melihat ke jam dindingnya, 'masih jam 1 aja...' Pikirnya.
Oga merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Ia pun menekan nomor-nomor yang ada, berhenti sebentar untuk mengingat nomor ponsel orang yang ingin di telfonnya. Setelah selesai menulis nomor-nomor itu, Oga langsung menekan tombol 'call' yang berwarna hijau itu. Ia pun menunggu sampai orang yang Ia telfon itu mengangkatnya. 'Klik,' akhirnya diangkat, terdengar suaranya berbicara "moshi-moshi?" dan suara itu milik...
"Furuichi! Lama banget lu ngangkatnya!" Oga beranjak dari sofa, dan tentunya berhati-hati karena Berubo sedang tidur.
"Oh, gomen-gomen! Aku lagi lihat he- M-maksudku lagi lihat-lihat pemandangan dari jendela kamar! Hehehehe..."
"Oh, souka. Ngomong-ngomong, lu bisa dateng 'ga?"
"Kerumahmu? Wah, aku 'ga bisa, nih. 'Kan aku udah bilang, aku lagi lihat-lihat he- pemandangan indah di jendela kamarku!"
"Che, ya udah, sayonara." Oga langsung menekan tombol 'end call' sebelum Furuichi berkata sayonara.
Oga berdiri untuk mengambil minuman di kulkas, dan tanpa sadar Ia menjatuhkan Berubo. Oga hanya bisa membeku dan berkeringat dingin. Ia sangat takut jika rumahnya hancur lebur lagi karena tangisannya, ditambah dengan listrik 12.000 voltnya. Bisa-bisa semuanya gosong sampai Hokkaido. Tapi ada yang aneh. Biasanya kalau Berubo itu akan langsung menangis jika jatuh, tapi kali ini Oga tidak mendengar suara apapun, bahkan tak ada suara tangisan sedikitpun.
Oga menengok kebelakang sedikit dan melihat sebuah perempuan berambut pirang sedang menggendong Berubo dengan tangan kirinya, tangan kanannya untuk memengang parasol-nya yang berwarna merah muda itu. Perempuan itu pun mengangkat parasolnya, memperlihatkan sebuah mata berwarna hijau yang dingin tetapi indah.
"Hilda? Udah balik?"
"Hai', tadaima."
"Terus, kenapa dipanggil ke Dunia Iblis?"
"Etto..." Hilda pun menceritakan apa yang disampaikan Raja Iblis di Dunia Iblis.
"A-A-APAAA?! KITA AKAN KE LONDON!?" Hilda hanya mengangguk dengan tenangnya dan meminum tehnya.
"T-Tapi, gue 'kan 'ga bisa bahasa Inggris! Terus, kok pekerjaannya jadi pelayan juga!? Terus, kenapa harus di London?!" Oga berteriak lagi.
"Sabar Oga..." Furuichi sweat-drop. Yap, Furuichi pastinya akan ikut. Kalian sudah tau 'kan? Mereka 'kan satu set.
Oga terkejut saat Berubo menunjuk Hilda tawa dengan cerianya yang sangat khas.
"Ya, benar, bocchama..." Kata Hilda saat dia beranjak dari tempat duduknya.
"Eh?" Oga memiringkan kepalanya dalam kebingungan. "Saya akan mengajarimu cara berbicara bahasa Inggris!" Hilda mengangkat jari telunjuknya ke Oga. Dan Oga hanya bisa berteriak, "TIDAAAK!"
"Dabu~! Dabu, da~" Berubo menepuk-nepuk tangannya dengan ceria.
"Oke. Waktunya belajar. Was dan were itu digunakkan untuk..." Hilda pun mulai mengajari (menyiksa) Oga dengan payungnya. Kalau Furuichi... Dia tidak masalah kalau disiksa Hilda. Dia 'kan orang cabul a.k.a Kimoichi. Dia malah merasa kalau dia sedang di surga. Haduh, namanya juga Furuichi...
"Siapa yang akan bekerja disini nanti?" Ciel bertanya kepada Sebastian yang sedang menyeduhkan tehnya.
"Namanya Hilda, tuan muda. Katanya Ia akan membawa teman, anak, dan suaminya kesini." jawab Sebastian dengan sangat sopan.
"Kamu bilang si Hilda ini juga iblis, bukan?" kata Ciel yang sedang membolak-balik suatu kertas.
"Ya. Dia adalah pelayan wanita paling berbakat di dunia iblis."
"Hmm... I see... Tunggu, kau bilang suami dan anak? Berarti dia sudah menikah?" Ciel berkata setelah Ia meminum tehnya.
"Tidak. Hilda dan suami, ya, bisa dikatakan suami, hanya orang tua angkat anak itu. Anak itu adalah anak bungsu dari Raja Iblis." Sebastian berkata.
"Anak bungsu Raja Iblis?"
"Ya, benar."
"Hmmm..." Ciel terlihat sedang berpikir sesuatu. Ia menaruh tangannya dibawah dagunya itu, seperti sedang berpikir keras. Pikirannya diganggu dengan suara ketukkan pintu. Pintu dibuka oleh Sebastian, dan terlihat Lau sedang berdiri disitu.
"Mereka sudah datang." Lau berkata.
Ciel pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu, diikuti dengan Sebastian dibelakangnya. Ia turun dari tangga dan berjalan ke arah pintu besarnya. Pintu itu dibuka oleh Mey-Rin. Terlihat 3 orang dibalik pintu itu. 1 perempuan, 2 laki-laki, dan 1 bayi. Mata perempuan itu tertuju kepada Sebastian.
"Long time no see, Sebastian." Katanya.
"Nagai wa mo minai, Hildegarde, atau, Hilda?" Sebastian tersenyum.
"Kalian... saling kenal?" semuanya terbelalak.
"HAA?!"
"Ehm. Namaku Hilda. Ini Oga Tatsumi, ini Furuichi Takayuki, dan ini... Kaiser de Emperana Beelzebub IV, atau Berubo biasa dipanggil. Atau kalian bisa memanggilnya Beelze. Dia anak bungsu Raja Iblis." jelas Hilda.
"Baik. Follow me." Kata Sebastian sambil berjalan ke ruang tamu.
"Hilda, kau kenal orang ini?" bisik Oga ke telinga Hilda.
"Tentu. Dia adalah butler paling berbakat di Dunia Iblis. Maka dari itu, aku kenal dengannya. Aku pernah berduel dengannya di Dunia Iblis." Kata Hilda.
"D-Dia iblis juga!?" seru Furuichi.
"Apa ada masalah jika saya seorang iblis?" Sebastian tiba-tiba berkata.
"T-Tidak, tidak..."
Ciel terlihat sudah duduk rapi di sofa ruang tamu. Di meja ada teh yang terlihat masih hangat dan kue-kue yang lezat. Berubo yang melihat itu langsung berseru. Furuichi dan Oga ternganga melihat keluasan ruang ini. 'Ruangan ini saja sudah besar. Apa lagi kalau digabung!?' Seru mereka berdua dalam hati.
"Jadi... Kalian jadi bekerja disini 'kan?" Kata Ciel sambil meminum teh barley-nya.
"Ya."
Kayaknya nanti bakal ada banyak bahasa inggris deh. Tapi tenaaangggg... lebih banyak bahasa Indonesia kok! XD Ehm, 'kan Indonesia selamanya~
Jadi, mau cuma Sebastian x Hilda ato OgaxHildaxSebastian? Terus si Ciel mau dipairingin ama Lamia ga? #dibunuhEn. Ato, ato, CielxLamiaxEn? Okeh, gw cerewet. Udah deh, minta pendapat aja~
Mind to review? owoa
