Mianhe Nae Aegya
.
.
.
.
Pairing:
WonKyu
HanKyu/GengKyu
.
.
Cast:
Choi Siwon (27 Tahun)
Cho Kyuhyun (22 Tahun)
Tan Hangeng/Hankyung (27 Tahun)
Lee Taemin (4 Tahun)
.
.
Other Cast:
Leeteuk
Kang In
Shindong
Kim Ryeowook
.
.
Genre:
Drama, Romance, Family, angst
.
.
Disclaimer:
SM, God, Their Parents, Themself
.
.
Warning:
Gaje, Typos, OOC, GS for uke
.
.
Rate:
T
.
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
Henbusan angin dan tawa anak-anak menjadi pemandangan yang kusaksikan setiap hari. Aku senang berada disini, di taman ini karena begitu banyak anak kecil yang bermain dan terlihat begitu bahagia. Ku harap anakku juga bahagia seperti mereka. Ya itulah harapan terbesarku, sayangnya aku tidak bisa mewujudkannya karena aku juga tidak tahu di mana anakku berada sekarang. Seandainya waktu itu aku pergi mungkin aku tidak akan kehilangannya, seandainya aku lebih berani untuk mengambil segala resiko yang akan terjadi, seandainya pria itu ada di sisiku saat itu. Pasti aku masih bisa melihat anakku, membahagiakannya, memberinya kasih sayang, dan ada yang memanggilku dengan sebutan 'eomma'. Bukankah aku Ibu yang sangat jahat. Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri karena itu dan aku juga tidak akan memaafkan laki-laki yang telah meninggalkanku dan membuatku kehilangan anakku.
*Flashback*
"Jadi kau benar-benar akan pergi meninggalkanku, oppa?" Tanya seorang yeoja berambut panjang sebahu pada seorang namja dihadapannya dengan tatapan kecewa.
"Aku harus pergi Kyunnie, appa sangat membutuhkanku." Jawab namja itu.
"Tapi bagaimana dengan aku, oppa bilang akan melamarku."
Namja itu meletakkan keduan tangannya dipipi sang yeoja "Dengar, aku tak akan lama di Cina dan setelah kembali aku akan langsung melamarmu."
"Bagaimana kalau aku hamil sebelum oppa kembali?" pertanyaan macam apa ini. Tentu saja yeoja bernama Cho Kyuhyun ini takut kalau namjachingu nya Tan Hankyung tidak akan bertanggungjawab dengan apa yang telah mereka lakukan beberapa hari yang lalu.
"Aku pasti akan kembali untuk mu, dan saat itu juga aku akan mengubah Cho Kyuhyun menjadi Tan Kyuhyun." Jawab Hankyung dengna sungguh-sungguh
"Yaksok."
"Yaksok."
Namja itupun langsung memeluk yeojachingu nya. Memberikannya kehangatan sebelum ia harus pergi meninggalkannya untuk waktu yang sebenarnya ia juga tidak tahu. Berjanji untuk sesuatu yang tidak bisa ia tepati.
*Flashback End*
Dengan bodohnya aku mempercayai janji yang diucapkannya. Kupikir dia akan kembali setelah beberapa hari namun aku salah, sebulan lamanya aku menunggunya tapi ia tak kunjung datang. Handphone nya tidak aktif bahkan semua e-mail ku tak ada satu pun yang dibalasnya. Hingga suatu hari aku mengetahui ada sesuatu yang lain yang hidup di dalam rahimku, ya aku hamil, aku mengandung anaknya. Mengetahui hal itu appa ku sangat murka dan hampir saja menggugurkanya, untuk dokter pribadi keluarga kami melarang keinginan appa dengan alasan bisa membahayakan nyawaku.
Aku tidak pernah memberitahu appa siapa appa dari bayi yang ku kandung karena aku masih percaya dia akan kembali dan akan menikahiku. Karena takut berita kehamilanku diketahui publik dan dapat merusak image keluargaku. Oleh karena itu, appa mengasingkanku di villa sampai aku melahirkan dengan ditemani Lee ahjjuma dan Lee Ahjjusi. Eomma juga sering mengunjungiku dan menanyakan kabarku dan bayiku. Eomma selalu memerhatikanku, mambawakan makanan yang baik untuk kandungannku dan juga vitamin, sedangkan appa tidak pernah sekalipun datang mengunjungiku. Dengan pintarnya, appa bilang ke publik kalau aku melanjutkan studiku ke luar negeri dan hebatnya semua orang percaya dengan kata-kata appa.
Sudah lima tahun lamanya setelah namja itu meninggalkanku. Mengingat hal itu tak terasa membuat air matanya jatuh untuk yang kesekian kalinya. Ku pejamkan mataku mencoba menenangkan diriku agar air mata itu tidak terus mengalir. Tak lama kurasakan ada sesuatu yang kecil nan lembut menyentuh pipiku menghapus jejak-jejak air mataku. Ku buka matanyaku untuk melihat siapa yang melakukannya.
"Kenapa jjuma menangis?" Tanya yeoja kecil itu.
"Aniya, ahjjuma hanya merindukan anak ahjjuma." Jawabku sambil membawa yeoja kecilku duduk menyamping ke dalam pangkuanku.
"Memang anak jjuma kemana?" Aku tidak bisa menjawabnya, aku hanya menggelengkan kepalaku. Dia gadis kecil yang sangat cantik, entah kenapa aku senang melihatnya seperti melihat anakku sendiri.
"Namamu siapa chagi?" Tanyaku pada gadis kecil ini yang tengah asyik memainkan kalung berbandul pikkacu yang ku kenakan.
"Choi Temin." Jawannya singkat masih memainkan kalungku "jjuma ini bagus." Lanjutnya sambil menunjukkan kalungku.
"Taemin suka kalung ini?" Tanyaku sambil tersenyum ke arahnya.
"Ani, taemin cuka ininya caja jjuma." Jawabnya sambil menunjukkan bandul kalung itu.
Kyuhyun reflek melepaskan kalung itu dari leher jenjangnya "Kalau gitu kalung ini untuk Taemin." Ucapnya kemudian menyematkan kalung itu di leher Taemin.
"Gomawo jjuma. Eh,, jjuma Temin boleh tidak memanggil jjuma eomma." Pinta Taemin.
"Ye?" Kyuhyun terkejut dengan permintaan Taemin, sungguh ia sangat senang jika ada yang memanggilnya eomma, itulah yang sangat ia inginkan. Tapi bagaimanapun juga, ia bukan Ibunya Taemin dan bagaimana kalau Ibu Taemin marah karena hal itu. Kyuhyun hanya memandang Taemin dengan penuh tanda tanya.
Taemin menundukkan kepalanya "Temin tidak punya eomma, kata appa eomma pelgi ninggalin Temin."
Perkataan Taemin membuat Kyuhyun ingat akan dirinya, dirinya yang meninggalkan anaknya. Mungkin dengan ini ia bisa menebus kesalahannya di waktu yang telah lalu. Mungkin dengan begini, akan ada seseorang yang merawat anaknya selayaknya anak sendiri.
Kyuhyun mengangkat dagu Taemin agar Taemin memandangnya "Mulai hari ini Taemin akan punya eomma. Ahjjuma yang akan menjadi eomma Taemin." Seketika senyum mengembang menghiasi bibir Taemin. Taemin langsung memeluk eomma barunya itu, Kyuhyunpun membalas pelukannya. Kyuhyun ingin sekali menjadi eomma Taemin yang sesungguhnya, bukan berarti ia ingin menikahi appa Taemin. Ia ingin menyayangi Taemin seperti anaknya sendiri, memberinya kasih sayang yang belum pernah ia berikan pada anaknya sendiri.
"Taemin datang kesini dengan siapa?" Tanya Kyuhyun sambil melepaskan pelukannya.
"Temin datang cendili eomma."
"MWO." Kyuhyun tidak percaya dengan jawaban yeoja kecil yang baru saja menjadi anaknya beberapa menit yang lalu. Anak sekecil Taemin berkeliaran sendirian, bukankah itu sangat berbahaya, bagaimana kalau ia tersesat atau kalau ada orang jahat yang menculiknya.
"Hehehe,, pasti Dong jjuci cedang bingung nyali Temin hihi." Ucapnya dengan cengiran khas anak kecil.
"Anak eomma nappen, eoh." Kyuhyuun mencubit hidung Taemin yang membuat Taemin langsung mempoutkan bibirnya karena perlakuannya eomma.
"Eomma kajja kita belmain dicana." Ajak Taemin sembari menarik-narik baju Kyuhyun.
"Kajja." Kyuhyun menurunka Taemin dari pangkuannya kemudian menuntunnya menuju arena permainan yang disediakan di taman itu.
Kyuhyun dan Taemin, pasangan Ibu dan anak ini sangat menikmati semua permainan yang ada di taman itu, ayunan, prosotan, jungkat-jungkit dan lainnya. Tak lupa juga Kyuhyun mengabadikan segala sesuatu yang terjadi hari itu dengan kamera handphone nya. Ekspresi Taemin yang begitu lucu dan menggemaskan membuat Kyuhyun tertawa lepas untuk yang pertaman kalinya setelah lima tahun terakhir.
Sepertinya kedua yeoja itu tidak menyadari kalau hari sudah mulai sore, hingga suara deringan handphone milik Kyuhyun berbunyi. Kyuhyun meraih handphone nya yang di letakkan di dalam tasnya. Dilihatnya layar pada handphonenya 'Eomma calling'.
"Wae eomma?"
"Kau dimana chagi, eomma ke butik mu tapi kau tidak ada?" Tanya sang eomma cemas.
"Aku di taman eomma." Jawab Kyuhyun singkat.
"Kau kesana lagi, kalau gitu eomma kesana sekarang."
"Aniya eomma, sebentar lagi aku pulang."
"Baiklah eomma tunggu di rumah, hati-hati di jalan ne." Pesan sang eomma.
"Ne eomma." Kyuhyun memutuskan sambungan dan menaruh handphone nya kembali ke dalam tas nya.
"Minnie, sekarang kita pulang ne." Ajak Kyuhyun seraya menghampiri Taemin yang sedang membuat istana pasir.
"Chileo, Temin macih mau main." Tolak Taemin masih sibuk membangun istananya.
"Besok kan Minnie bisa main lagi, sekarang sudah sore jadi Minnie harus pulang." Bujuk Kyuhyun namun sepertinya tidak mudah membujuk Taemin.
"Chileo chileo." Tolak Taemin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Minnie tidak sayang sama eomma,eoh." Mendengar itu Taemin langsung menghentikan aktivitasnya dan menatap Kyuhyun. "Temin cayang eomma."
"Kalau Minnie sayang eomma, Minnie harus mendengarkan kata-kata eomma." Taemin langsung menganggukkan kepalanya kuat-kuat.
"Nah sekarang Minnie pulang, eomma akan mengantarkan Minnie. Besok eomma akan temani Minnie bermain lagi. Tapi Minnie harus bilang sama ahjjusi tidak boleh kabur ne."
"Ne, eomma."
"Kajja kita pulang." Kyuhyun menuntun Taemin menuju mobilnya.
Taemin ternyata anak yang ceria dan tidak bisa diam terbukti saat di dalam mobil tak henti-hentinya ia bercerita panjang lebar pada eomma barunya. Tak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Taemin karena rumahnya memang tak terlalu jauh dari taman, hanya sekitar 100 meter kalau berjalan kaki dan 500 meter kalau menaiki mobil.
"Eomma itu lumah Temin." Tunjuk Taemin pada salah satu rumah yang ada di sana. Rumah yang cukup mewah dengan desain yang terkesan simple namun elegant. Kyuhyun memasuki halaman rumah yang cukup luas itu kemudian memarkirkan mobilnya di dekat pintu. Kyuhyun turun dari mobilnya kemudian membukakan pintu mobil untuk Taemin dan menggendongnya.
Kyuhyun berjalan ke arah pintu lalu menekan bel rumah itu. Tak lama kemudian muncul sesosok namja berbadan agak gendut.
"Annyeong haseyo." Sapa Kyuhyun ramah sambil membungkukkan badannya.
"Jucci." Panggil Taemin pada namja di depannya.
"Annyeong, kau siapa dan kenapa Nona kecil bisa bersamamu?" Tanya namja itu sambil mengambil Taemin dari gendongan Kyuhyun.
"Mianh aku belum memperkenalkan diri, jeoneun Cho Kyuhyun imnida. Tadi saya bertemu Taemin di taman." Tutur Kyuhyun.
"Terima kasih telah mengantarkan Taemin, nona kecil memang sering kabur dan maaf kalau nona kecil telah merepotkan anda Kyuhyun-ssi."
"Tidak masalah, aku senang bisa menemani Taemin bermain. Saya permisi dulu, annyeong." Kyuhyun membungkukkan badannya lagi kemudian berbalik menuju mobilnya namun langkahnya terhenti karena panggilan Taemin.
"Eomma." Taemin meronta-ronta minta diturunkan kemudian menghampiri sang eomma sedangkan namja yang menggendong Taemin tadi hanya cengok mendengar cara Taemin memanggil Kyuhyun.
Kyuhyun berbalik dan mensejajarkan tubuhnya dengan Taemin. "Ne chagi, waeyo?" Tanyanya sambil mengelus rambut Taemin.
"Kenapa eomma pelgi? Kenapa tidak belcama Temin?" Tanya Taemin sambil mempuotkan bibirnya dan menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Eomma ada urusan chagi jadi eomma harus pergi. Eomma janji besok akan menemani Minnie bermain lagi. Tapi Minnie tidak boleh jadi anak nakal,ne." Janji Kyuhyun pada Taemin.
"Benal ya eomma becok temani Temin belmain lagi."
"Ne eomma janji. Eomma pergi dulu ne." Seketika bibir Taemin mengembang menjadi sebuah senyuman dan tangan yang tadi disilangkan di dada berubah menjadi lambaian melepas kepergian sang eomma.
"Eomma hati-hati di jalan."
Sepeninggalan Kyuhyun, namja yang tadi sempat terabaikan menghampiri Taemin. "Nona kecil kenapa memanggil yeoja tadi dengan sebutan eomma?"
"Aich Dong jjuci ni bagaimana ci. Tentu caja kalena dia eomma Temin makanya Temin memanggilnya eomma." Jawab Taemin kemudian meninggalkan namja bernama Shindong yang masih mencerna perkataan Taemin.
"Bukankah sajangnim belum menikah atau yeoja itu calon istrinya sajangnim." Gumamnya sendiri.
.
.
.
.
.
Ini FF GS na. Tadinya mau langsung bikin Chap1 aja tapi mungkin lebiih baik Prolog aja dulu. Kalau banyak yang suka ya dilanjutin, kalau gx ya di stop aja..hehe
