One. Intro.


Libur Musim panas baru saja selesai, membuat seorang pemuda malas seperti Kim Jongin harus kembali pergi ke Seoul untuk melanjutkan sekolahnya setelah Libur Musim panas yang panjang.

Keadaan Stasiun Busan pagi ini benar-benar ramai, bagi seorang Kim Jongin menunggu jadwal kereta selanjutnya adalah sebuah Malapetaka, yang artinya ia harus membuang banyak tenaga miliknya yang sudah susah payah ia kumpulkan setelah sekian lama.

Hey. Membuang tenaga itu mubazir, pikirnya.

Untungnya hari masuk sekolah adalah besok, jadi ia masih bisa bersiap-siap mengumpulkan barang-barang bawaannya yang dibawa hari ini ke tempat Asrama terpisah milik Rakuzan High.

Terpisah?

Kim Jongin adalah pemuda malas dan juga cukup nakal. Tidak terlalu sih, ia hanya sering bolos.

Rakuzan High sendiri adalah sekolah yang menyiapkan beberapa Asrama untuk para Murid-muridnya yang memiliki Bakat.

Seharusnya Jongin memasuki Asrama Reguler yang langsung berada di lingkungan Sekolah, namun nyatanya, akibat kelakuanya yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi, akhirnya Jongin dipindahkan ke Asrama terbuang yang memiliki jarak enam kilo meter dari sekolah.

"Ah ini benar-benar membuang tenagaku." Celetuknya malas.

Keadaan Stasiun sudah terlihat sedikit sepi, membuat Jongin menjadi sedikit senang akan hal itu.

Tak lama kemudian, kereta yang akan membawanya ke Seoul sudah sampai dengan beberapa gerbong dibelakangnya.

.

.

.

Dormitory Wasted

Cheapsan

Main!Kaihun

Warn!Out of character

.

.

.

"Kau masih memelihara kucing itu, Sehun?"

"…"

"…"

"…"

"Kau mengabaikanku Sehun."

Park Chanyeol. Pemuda dengan tinggi 186 sentimeter itu mengerutkan keningnya merasa kesal saat pertanyaanya diabaikan begitu saja oleh pemuda berambut Coklat Karamel didekatnya, yang kini sedang sibuk memberi makan beberapa Kucing berwarna putih dan juga Hitam disana.

"Maaf, Chanyeol Sunbae."

"Anjing milik Jongin tidak beri kau makan Sehun?"

Giliran Sehun yang mengerutkan keningnya sekarang, kebingungan akan pertanyaan yang tiba-tiba dilontarkan oleh Sunbaenya.

"Untuk apa? Ketiga anjing itu kan bukan milikku," Cuek. Sehun berlaku tidak peduli padahal didalam hatinya ia tengah merutuk sedemikian rupa, kenapa ia malah mengatakan hal aneh seperti itu?

Memang, Asrama terbuang atau yang biasa disebut Dormitory Wasted itu memperbolehkan memelihara beberapa hewan, berbeda dengan asrama Reguler yang melarang keras memelihara hewan. Memelihara sebuah semut saja, kau akan ditendang dari sana dan dipindahkan ke Dormitory Wasted yang sangat dijauhi oleh para siswa pintar dan berbakat di Rakuzan High.

Tapi jangan salah dengan kemampuan penghuni Dormitory Wasted. Mereka dipindahkan hanya pernah melakukan kesalahan yang sangat dilarang keras oleh Pihak sekolah seperti…

Oh Sehun. Pemuda yang memiliki bakat dibidang Seni—yaitu melukis dan Menari itu didepak dari Asrama Reguler karena memelihara empat kucing yang ditemukannya dipinggir jalan, bahkan Sehun memberi nama ke empat kucing tersebut dengan nama—Chiyu, Cheety, Chican, dan Chers.

"Bukankah Jongin menitipkan ketiga anjing miliknya padamu Sehun? Kau kan tidak pulang ke Bucheon untuk liburan musim panas," Chanyeol menambahkan dengan penasaran, ia benar-benar tidak tahu apa yang akan dilakukan Jongin setelah sampai disini saat mengetahui ketiga anjing miliknya mati kelaparan sebentar lagi.

"Hmph! Aku tidak peduli!" Sehun membuang wajahnya kesal dan beranjak berdiri dari posisi jongkoknya, ia berjalan ke arah lorong sebelah kiri, tempat kamarnya berada yang persis bersebelahan dengan kamar Kim Jongin.

"Dasar, padahal dia suka pada Jongin 'kan?" Chanyeol bingung sendiri, pemuda dengan keterampilan bermain gitar dan Rapp tersebut melenggang masuk ke dalam ruang tengah Asrama.

Lagipula, Dormitory Wasted benar-benar terlihat seperti sebuah Rumah dari luar. Bukan seperti Asrama, asal kalian tahu saja. Namun tampak sangat tidak layak untuk ditempati.

Park Chanyeol. Masuk ke dalam Dormitory Wasted sekitar tujuh bulan yang lalu, saat ia masih kelas satu. Ia masuk ke Asrama terbuang ini karena tidak sengaja menumpahkan Jus Pisang miliknya tepat ke atas kepala bersih—maaf maksudku botak milik Pak Kepala Sekolah yang sedang berjongkok membersihkan bunga-bunga kesayanganya di sebelah Kantin.

Tak lama kemudian sebuah suara yang sangat dihindari oleh Chanyeol terdengar, "Park Chanyeol! Jangan membuang sampah sembarangan!" suara yang terdengar cempreng dengan oktaf yang tinggi terdengar hingga ke seluruh penjuru ruangan Asrama.

Byun Baekhyun. Penghuni yang sudah masuk pertama kali ke dalam Dormitory Wasted yang baru dibentuk satu tahun yang lalu, didepak dari Asrama Reguler karena kelakuanya yang sedikit—nyeleneh namun cukup membuat para Guru di Rakuzan—Guru Laki-laki atau Perempuan tergoda untuk menidurinya—lol ini sedikit gila.

Eyeliner tebal pada mata miliknya kini terlihat, pemuda yang cukup rajin namun malas juga itu tengah berkacak pinggang ditengah Ruangan dengan kedua mata yang melotot, tubuh yang cukup ramping tersebut kini benar-benar terlihat seperti seorang model yang sedang berpose untuk menarik perhatian.

Chanyeol mendelik mendengarnya,

"Sayang sekali, bukan aku yang membuangnya. Nyonya Byun—" Chanyeol mendapat pelototan dari Baekhyun. Baekhyun paling tidak suka bila ada yang memanggilnya Nyonya, bila ada yang memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda makan dengan senang Hati Baekhyun akan menerimanya dengan lapang dada.

"—Lalu siapa Hah!"

"Aku yang membuangnya," Pintu depan terjeblak terbuka dan menampilkan seorang pemuda berkacamata dengan rahang yang berbentuk Kotak—mungkin.

Laptop dan beberapa tumpuk buku kini memenuhi kedua tanganya. Mulutnya penuh dengan roti tawar yang mungkin dibelinya pada saat pulang tadi, Baekhyun mengernyitkan dahinya heran.

"Kau darimana. Jongdae?"

"Kau lupa ya Chanyeol? Aku baru pulang dari Liburan musim panas dipulau Jeju—"

"Jangan bercanda Jongdae! Memang kau mempunyai uang banyak ya?" Baekhyun memotongnya dan menahan tawanya dalam sekejap, berbeda dengan Chanyeol yang sekarang acuh tak acuh.

"Kau meremehkanku Byun Baekhyun?" suara Jongdae berubah menjadi sangat rendah dan menakutkan, Baekhyun berjengit kaget dan hampir berteriak.

"M-maaf Jongdae."

Jongdae tersenyum senang, menghilangkan kesan menyeramkan yang tadi sempat ia keluarkan. Jongdae itu bisa disebut Maniak Laptop sebenarnya, yang juga terkadang labil hingga berubah menjadi orang yang sangat menyeramkan, bahkan Chanyeol yang tidak sengaja menginjak laptop baru miliknya hingga terbelah menjadi dua bagian waktu itu cukup—sangat kapok untuk tidak mengulanginya lagi.

Jongdae bila sudah marah, mirip Psikopat.

Kim Jongdae. Maniak Laptop, selalu membawa laptop dan memainkan Laptop sepanjang hari, hingga kacamata tebal bertengger diatas hidungnya. Dipindahkan ke Dormitory Wasted karena selalu memainkan Laptop dikelas pada saat jam pelajaran, tidak mendengarkan penjelasan guru dan sibuk dengan Laptopnya, bahkan ia mengaku bahwa kekasih masa depanya adalah bernama 'Laptopiera'.

Tak lama kemudian, derap langkah kaki yang terdengar buru-buru mulai memenuhi Asrama berukuran yang tidak lebih dari sebuah luasnya kebun belakang sekolah milik Rakuzan.

Semakin dekat. Semakin Keras. Semakin berisik dan juga Semakin tidak enak untuk didengar.

DRAP DRAP DRAP BRUAGH

"JANGAN BERCANDAA! AKU MENDAPATKAN TIKET GRATIS KE TAMAN HIBURAN!"

Keadaan Dormitory Wasted sangat hening. Suara cicak dan angin bahkan bisa didengar dengan sangat jelas.

Xi Luhan. Anak kelas tiga satu-satunya di Dormitory Wasted, penggemar games—orang-orang biasanya memanggilnya dengan Maniak Games. Bukan seorang Gamer sebenarnya, ia selalu kalah saat bermain games, ia hanya sering bermain bukan menang.

Dan yang terakhir, pemuda malas yang memiliki banyak penggemar di Rakuzan.

Kim Jongin. Didepak dari asrama Reguler karena memelihara tiga ekor anjing, merusak Komputer di Lab secara tidak sengaja, bolos disetiap jam pelajaran—namun ia sangat jenius, tidak sengaja melempar bola basket tepat ke wajah Kepala Sekolah pada saat Club Basket dimulai, membuat beberapa siswi yang menyatakan perasaan kepadanya menangis karena ditolak dengan perkataan yang sangat pedas—contohnya,

"Wajahmu jelek. Kau bukan typeku."

"Kau harus lebih pintar lagi untuk menarik perhatianku. Cih."

"Tinggi saja tidak sampai daguku dan berani menyatakan perasaan padaku?"

"Kau membuang waktuku, dasar dada rata—" dan ia mendapatkan tamparan dipipinya.

.

.

.

To Be Continued


A/N : Oke gue tau ini gaje bhq. Gue lagi iseng-iseng aja bikin FF ini, tapi mungkin bakal gue lanjut kalo gue emang serius bgt sama FF ini wkwk

Btw ada yang tau Rakuzan High? yang suka Anime pasti tau hoho

First post nih disela kesibukan buat UN XD

sekalian minta saranya juga ya kk


Mind to Review?