Chapter 1.

.

A WonKyu Fanfiction.

Super Junior, TVXQ, SHINee © Themselves

The Guy Next Door © unknownsiwonest

.

"Kenapa kau tidak pernah menceritakan tentang tetanggamu pada kami, Kyu?"

Dahi Kyuhyun berkedut. Tidak berusaha menutupi rasa tidak sukanya ketika salah satu sahabatnya yang bernama Changmin mengajukan pertanyaan itu.

"Kenapa aku harus memberitahu kalian?" Pertanyaan itu ia balas sedatar mungkin.

"Apa dia selalu mengambil koran tanpa mengenakan baju seperti itu?" Kali ini suara Taemin yang terdengar, satu sahabatnya yang lain. Kyuhyun membuang muka. Berusaha sekuat tenaga untuk tidak menggetok kepala sahabatnya itu dengan bolpoin yang tengah di pegangnya.

"Dia masih memakai celananya." Jawab Kyuhyun, berusaha untuk cuek dan kembali mengerjakan tugas di hadapannya.

"Sudah berapa lama kau menjadi tetangganya?"

"Apa kau tau namanya?"

Bertambah satu lagi kedutan didahi Kyuhyun. Dua sahabatnya itu sama sekali tidak mempedulikan jawabannya. Lalu untuk apa mereka bertanya?

Dalam hati, Kyuhyun mengutuk habis-habisan laki-laki yang menjadi tetangganya dan kebiasaan anehnya setiap pagi.

Sebenarnya mengambil koran pagi dengan bertelanjang dada itu bukan hal aneh. Hal itu hanya mengganggunya. Terlebih ketika dua sahabatnya itu menginap di tempatnya dan melihat pemandangan itu sehingga membuatnya semakin terganggu.

Kyuhyun berhenti menulis ketika ia merasa tidak tahan akan tatapan dari dua sahabatnya itu. Setelah menghela nafas, ia berkata. "Namanya Siwon. Choi Siwon."

Laki-laki yang mempunyai rambut berwarna hitam dengan mata berwarna senada itu adalah seorang CEO. Dia tinggal disebelah pintu apartment Kyuhyun.

Kyuhyun tidak membenci Siwon. Tapi ia tidak suka ketika melihat laki-laki itu berdiri didepan pintu apartement nya seperti sekarang. Wajahnya terlihat canggung.

"Kyuhyun." Laki-laki itu mengusap tengkuknya. "Bisakah aku meminta tolong? Kompor di dapurku mati."

Kyuhyun terdiam. Pria di hadapannya itu memakai apron berwarna krem dan kemeja berwarna putih dengan lengan kemeja yang digulung. Memperlihatkan lengan kokoh yang dibalut kulit berwarna tan, yang seakan begitu panas ketika ia sentuh.

Seketika Kyuhyun dihantam oleh rasa kesal. Seharusnya ia tidak perlu memikirkan hal seperti itu. Sosok di depannya itu benar-benar membuatnya tidak nyaman.

"Aku sibuk,"

"Kyuhyun, kenapa tidak mengajak tamumu untuk masuk?" Changmin menyerobot posisi tubuhnya dan kata-katanya. Melewatinya setelah menyenggol bahu Kyuhyun yang ia yakini dilakukan dengan sangat sengaja. Ia melotot pada sahabatnya itu yang sekarang tengah tersenyum pada Siwon.

"Tetangganya Kyuhyun, kan?" Tanya Changmin pada Siwon.

Kyuhyun berdecih saat mendengar nada bicara Changmin yang dibuat-buat. Lalu matanya melirik wajah Siwon yang membalas senyuman pemuda itu dengan wajah canggung. Tapi kemudian laki-laki itu memperkenalkan diri.

"Aku Siwon. Tetangga Kyuhyun." Katanya. Kyuhyun mengalihkan pandangannya ketika matanya menangkap lirikan mata hitam milik Siwon.

"Kyuhyun baru saja memasak makan malam. Kami tidak keberatan untuk mengajakmu bergabung."

Kyuhyun mengerjap lalu memandang tajam pada Changmin. Ketika ia belum sempat untuk merespon, sahabatnya itu lebih dulu menyeret Siwon untuk memasuki apartment nya. Ia hanya bisa menghela nafas.

Rasa menyesal karena membiarkan dua sahabatnya mampir ke apartmentnya adalah hal yang sedang Kyuhyun rasakan. Ia hanya melirik dengan kesal ketika Changmin ataupun Taemin menawarkan berbagai lauk kepada Siwon. Rasanya ia bisa mematahkan garpu yang sedang di pegangnya.

Kyuhyun merasa kesal, tak terelakan. Kesal karena dua sahabatnya itu mengajak orang yang tidak ia inginkan keberadaannya. Kesal karena orang itu sendiri tidak berusaha menolak ajakan sahabatnya. Kesal karena ia merasa di acuhkan.

Seketika selera makannya menghilang. Kyuhyun memandang dengan nanar ke arah piringnya sebelum bangkit dan membawa piring itu ke arah bak cuci. Sebisa mungkin untuk tidak mempedulikan tiga orang bodoh yang tengah menikmati makanannya.

Kyuhyun hanya berharap mereka segera pergi secepatnya.

Pagi berikutnya, antara kesal dan lega mendapati Siwon mengambil koran di depan pintu apartment lengkap hanya dengan menggunakan celana training berwarna hitam.

Kyuhyun mengernyit melihat rambut hitam dan wajah yang kusut, ciri-ciri seseorang yang baru bangun dari tidurnya. Kyuhyun sendiri sudah berpakaian rapi dan tidak lama lagi akan berangkat ke kampus. Apa Siwon tidak pergi bekerja hari ini?

Kemudian Kyuhyun merasa memikirkan hal yang sia-sia, seharusnya ia tidak memikirkan hal itu. Lagipula semua itu bukan urusannya.

"Selamat pagi, Kyuhyun."

Bahkan senyuman Siwon tetap terlihat menawan tidak peduli apapun keadaannya dan Kyuhyun merutuk dalam hati dengan pemikirannya yang lagi-lagi memikirkan hal yang tidak perlu.

Kyuhyun tidak berniat membalas sapaan tersebut. Kedua matanya dengan tidak sopan menjelajah tubuh itu. Tegap, tan dan menggiurkan.

Uh.

"Kau," Kyuhyun menatap dengan angkuh pada wajah kelewat tampan yang balas menghadapnya dengan raut bingung. "Berhenti berpenampilan seperti itu setiap pagi."

Wajah bingung milik Siwon semakin terlihat dan hampir membuatnya mendorong laki-laki itu dari lantai 13 yang sekarang tengah ia pijak. Siwon memang tengah bingung atau hanya berpura-pura bingung sih?

Setelah menghela nafas, Kyuhyun kembali menatap tajam pada Siwon. "Kau membuatku dalam masalah, Tuan Choi Yang Terhormat. Berhenti memperlihatkan dirimu di hadapan teman-temanku." Katanya penuh emosi.

Kemudian hening. Kyuhyun merasa sia-sia berbicara pada orang yang menjabat sebagai CEO tersebut.

"Jangan muncul didepan teman-temanku." Kali ini kata-kata Kyuhyun penuh dengan penekanan dan ia berusaha menahan diri untuk tidak melayangkan suatu pukulan pada wajah Siwon yang kini tengah menyeringai kecil padanya.

"Apa kau cemburu, Kyu?" Tanya laki-laki itu.

"Bermimpilah." Sinisnya. "Dan jangan memanggil dengan Kyu-ku." Sambungnya.

"Kurasa aku sudah bangun dari tidurku jadi aku yakin bahwa ini bukan mimpi."

Siwon membalas dengan santai. Kyuhyun berdecak di tempatnya berdiri, menatap dengan galak pada Siwon.

"Mau sarapan di tempatku, Kyu?"

Koran di tangannya pun melayang ke arah kepala Siwon yang jelas dihindari dengan amat gesit. Kyuhyun berbalik dan masuk ke dalam apartment nya lalu menutup pintu keras-keras ketika mendengar tawa laki-laki itu.

Sialan.

.

To be continued.