My Destiny

i do not own the naruto characters

it's belongs to : Masashi Kishimoto sensei

No copyright Allowed


Chapter 1 : Perjodohan itu..

Sakura menghempaskan tubuhnya ke tempat tidurnya. Ini hari yang panjang,kau tau? Sebagai mahasiswa tingkat akhir,banyak tugas yang harus diselesaikannya. Dia betul-betul harus bekerja keras untuk itu. "Sakura,bisa aku masuk?" Sakura menjawab 'iya' dengan sedikit heran,biasanya Karin-nii langsung masuk ke kamarnya tanpa permisi,ini pasti sesuatu yang penting. "nanti sore kita ada acara penting,kaa-san dan tou-san ingin kau berpakaian serapih mungkin dan berdandan seanggun mungkin." Sakura segera mendudukkan dirinya dipinggir tempat tidur, "dan bisa aku tau acara apa itu?" tanyanya. Karin menggeleng pelan, "R-A-H-A-S-I-A." ujarnya dengan penekanan disetiap huruf, "terserah,apa Sasori-nii dan Gaara-nii juga ikut?" tanya Sakura pada kakak kacamatanya itu. "yah..kurasa tidak,pokoknya kau harus bersiap. Ayame akan datang nanti untuk membantu." Kata Karin enteng, "kalau begitu aku pergi,jaa.." Karin baru saja ingin menutup kamar adiknya,namun tiba-tiba Sakura melangkah menuju pintu. "Karin-nii,jika ini tentang perjodohan. Aku menolak." Ujarnya tegas, matanya berkilat marah dan kecewa. "Saku.. urgh! Berhenti bersikap seperti anak kecil,kau tidak bisa menentukan masa depanmu disini. Biarkan tou-san dan kaa-san yang bekerja!" Karin membentak adik bungsunya,kemudian menggigit bibir bawahnya,beginilah hidup mereka semua sebagai anak pemilik perusahaan. Perjodohan sepihak? Gosh,itu sudah sangat biasa. "Karin-nii.. aku sudah 22 tahun,kurasa aku sudah bisa menentukan jalan hidupku. Kenapa kalian tetap ikut campur?" Sakura menatapnya dengan tatapan memohon,dia ingin Karin menolongnya. Dan Karin tau itu,hanya saja… dia tidak dapat berbuat apa-apa. "jangan bersikap childlish ." hanya itu yang keluar dari mulut Karin,dia langsung menutup kamar Sakura,dan kembali ke ruangannya.

"semua sama saja.." isak Sakura pelan. "Karin-nii,Sasori-nii.. bahkan Gaara-nii juga setuju dengan perjodohan sialan ini! Aku benci mereka semua." Sakura memeluk lututnya,melampiaskan semua emosinya dari pelukan. dia benci dengan perjodohan! Harus dijodohkan tanpa dasar cinta,dan parahnya pada orang asing yang dia tidak pernah temui! Dan mereka berharap,bahwa dia akan bahagia?. Siapa sih yang menciptakan perjodohan? Sakura ingin sekali mencekik penemunya.

TOK TOK

"Sakura-sama,boleh saya masuk?" Sakura tersadar dari lamunannya,dia menghapus jejak air matanya dan membukakan pintu. "Sa..Sakura-sama.." Ayame langsung menghampiri tuan putrinya itu. Dengan rambut acak-acakan,mata yang sedikit bengkak dan kamarnya yang berantakan, pasti ada masalah. "ada apa Sakura-sama?" tanyanya khawatir, "Ayamee.. apa aku memang harus dijodohkan?" tanya Sakura lesu. Ayame mulai mengerti masalah yang dihadapi Sakura,gadis berambut coklat itu mengelus punggung tuannya. "sepertinya harus Sakura-sama. Kata mereka beginilah hidup sebagai anak pengusaha besar,saling dijodohkan demi memperluas jaringan." Sakura mendengus kesal, "itu tidak membantu Ayame!", "ne.. Sakura-sama,sebaiknya kita bersiap. Tunanganmu akan tiba sebentar lagi." Kata Ayame pelan,dia meraih Yukata merah muda milik Sakura dan menunggu tuannya agar beranjak dari kasur. "baiklah,terserah kalian saja." Sakura akhirnya mengalah,dia meraih handuk dan berjalan lungai ke kamar mandi. This world isn't fair!

"Sakura,kau tampak menakjubkan." Pekik karin dan Sasori nyaris bersamaan, kembaran itu langsung menatap satu sama lain sengit. "apa liat-liat,dasar alis botak!" bentak Karin kesal, "aku hanya melihat,betapa jeleknya kau. Mata empat!" ejek Sasori dengan cengiran menyebalkannya. "ehh..sudahlah,.." Shion (tunangan Sasori) melerai pertengkaran duo merah itu,sebelum akhirnya merusak persiapan. Biasanya Sakura akan tertawa saat Sasori dan Karin bertengkar dan saling melempar ejekan,tapi tidak untuk hari ini. Dia hanya menatap pantulannya di cermin,dengan balutan yukata merah muda bercorak bunga sakura,dengan lesu dan murung. "heh..jangan murung,kau bisa merusak make up mu." Sindir Karin, "itu akan lebih baik." Ujar Sakura datar. Karin dan Sasori hanya menghela nafas,mereka mengerti bagaimana keadaan Sakura sekarang. Karena mereka juga pernah mengalaminya.

"Sakura,kau tampak mempesona." Haruno Mebuki mengelus putri bungsunya dengan penuh kasih. "kaa-san…" kata Sakura lirih,dia terus menunduk berusaha mengendalikan emosinya agar tidak menangis. "ada masalah apa Sakura?" Mebuki mengangkat wajah putrinya,dia bisa melihat jelas mata yang berair dan wajah merah padam itu. "aku tidak ingin… tidak ingin dijodohkan!" pekik Sakura pelan, "Sakura…" Mebuki mendesah pelan,dia sudah menyangka bahwa Sakura akan mengajukan penolakan dan protes. "setidaknya lihat dulu calonmu,oke." Ujar Mebuki,memberi semangat pada putri bungsunya itu. Sakura pun mengangguk lemah,sepertinya dia tidak punya banyak pilihan.

"selamat datang,teman lama!" Kizashi menyambut seorang pemuda berumur 54 tahun itu dengan pelukan hangat. "ah..Kizashi,kau terlihat semakin muda saja." Gurau Asuma pada sahabatnya itu, "ah..apa dia Utakata,putramu?" Kizashi beralih pada anak seorang pemuda berambut coklat,yam tersenyum sopan padanya, "wah wah.. kau tampan sekali. Sepertinya cocok untuk Sakura ku." Ujar Kizashi semangat. Utakata hanya membungkuk sopan,tanpa berkata apapun. "dan Kizashi,dimana putrimu?" Asume mengedarkan pandangan ke dalam rumah Kizashi, "ah..sebaiknya kita masuk dulu,maaf untuk kelancanganku." Kizashi memberi jalan masuk pada tamunya lalu mempersilahkan mereka duduk. "Sakuraa.. tamu kita sudah datang!" seru Kizashi. Sakura sedang bersembunyi di dapur sekarang,dia mengigit bibirnya pelan,ingin rasanya dia mengubah dirinya menjadi lalat dan kabur dari rumah ini. Eh.. kabur? Sepertinya bukan ide yang buruk! "heh..Sakura,kenapa diam disini? Tou-san sudah memanggilmu!" Karin menarik paksa adiknya,dan menuntunnya ke ruang tamu. "selamat datang." Karin membungkuk sopan,sementara Sakura hanya menatap Utakata dengan penuh perlawanan. DUK. Sakura mengernyit kecil,Karin ternyata menyikut pinggangnya. "a..ah.. selamat datang." Ujarnya membungkuk sopan. "wah..dia cantik Kizashi." Puji Asuma, "bukankah begitu Utakata?" tanyanya pada putra semata wayangnya. "aaa.. seperti itulah tou-sama." Utaka tersenyum kecil,pria itu terlihat lebih dewasa dari pada umurnya. Sakura hanya menggumamkan kata 'memuakkan' berulang kali sampai akhirnya di hadiahi death glare dari Karin. "Sakura,kau bisa duduk disamping Utakata, jika kau mau." Ujar Kizashi,Sakura melenguh pelan. Dia tau maksud kizashi menekankan kata jika kau mau itu,artinya Sakura harus! Dengan sedikit terpaksa,dia mendudukkan diri disamping pemuda muka datar itu.

Sakura menghela nafas lega,dengan sedikit usaha akhirnya dia bisa pergi dari omongan orang tua yang membosankan,juga dari tunangan sialannya itu. Dan sekarang,dia menghibur dirinya sendiri di hutan belakang rumah, tempat rahasianya.'bintangnya indah.' Gumamnya kecil,dia selalu menikmati malam. Belaian angin sepoi-sepoi,udara yang segar,juga ribuan bintang yang selalu melengkapi malam. Dia berjalan makin kedalam,menuju spot yang paling disukainya, sebuah pohon rindang didalam hutan,Dengan dahan yang kuat hingga bisa menahan berat Sakura. dia sering pergi kesana,jika mendapat masalah dari kuliah,sahabat maupun keluarganya,kadang jika bulannya indah dan bintangnya banyak,dia memanjat dahan pohon dan berbaring disitu. Pohon itu dekat dengan aliran sungai,tempatnya juga sejuk, spot yang cocok untuk menenangkan diri.

Sakura menghentikan langkahnya,dia belum sampai ke tempat favoritnya itu,yah.. sudah dekat sih. Tapi dia memiliki perasaan,bahwa ada orang lain disana. 'cuman bayangan sakura! cuman bayangan!' batinnya pelan,dengan berani dia berjalan mendekati pohon itu,melirik kiri kanan lalu berbaring dibawahnya. Tempat ini senyaman biasanya,sunyi dan tenang. Oh.. andai dunia bisa senyaman,setenang dan sedamai ini,Sakura tidak mau mati.

KRESEK

"a..ah.." Sakura segera mengambil posisi siaga. Bunyinya sebenarnya seperti dedaunan yang bergesekan saja,tapi dia bisa merasakan adanya orang lain didekatnya. "si..siapa disana?" tanyanya lantang, -hening-. Yang terdengar hanya suara gemercik air dan angin yang berhembus, "aku yakin tadi ada orang." Gumamnya pelan.

TUING

Sakura melihat ada sesuatu yang mencurigakan diantar semak semak. Dengan seluruh keberanian yang dia miliki,dia mendekati semak-semak itu dan menyingkapnya. "a..AHHHH.." Pekiknya kaget.

TAP

Tangannya digenggam erat oleh pemuda asing itu. Emerald bertemu onyx, perjalan mereka baru saja dimulai.

To be Continued ~ (for sure!)


I think we meet by an accident

But,I'm totally wrong. I don't know why but I'm sure

That we're meant to be.


Hai Minna-Chan...

ini ryiikoo,dengan FF yang bersambung ^^

well,kali ini Ryiikoo akan serius membuatnya. dan tidak akan berhenti di tengah jalan!

maaf kan Ryiikoo yang dulu minna (`3`)

jadi..ryiikoo harap minna-chan sekalian menikmatinya.

thanks again to Joanna Katharina 37

makasih senpai atas masukannya (*3*)

akhir kata mohon..

REVIEW ()