Jadilah Hyungku

.

.

Kibum & Kyuhyun

Sumarry: Kyuhyun mempunyai satu orang Noona namun masih menginginkan seorang hyung. Saat bertemu Kibum, ia menganggap Kibum sebagai hyungnya dan selalu mengikuti kemanapun Kibum pergi. Namun apa yang terjadi jika Kyuhyun mengetahui siapa Kibum sebenarnya?

.

.

.

Chapter 1

Namja berambut lurus itu duduk di bangku taman yang terletak dipinggir jalan salah satu sudut kota, matanya fokus menatap huruf-huruf yang tercetak dibuku tebal yang sedang ia baca, sesekali bibirnya bergerak mengikuti kata yang ada di bukunya tersebut. Jalanan masih ramai walau sudah malam, mungkin karena ini malam minggu.

"Mian aku lama" Tiba-tiba seorang namja yang sepertinya rambut pirangnya sengaja dibuat ikal menghampiri namja berambut lurus dan menyodorkan hot coffe pada namja yang masih sibuk membaca.

"Hmm" Sahut namja berambut lurus tanpa menatap lawan bicaranya namun menerima hot coffe yang diberikan namja ikal.

"Ya, berhentilah menghafalkan kamus itu" Namja ikal sedikit kesal karena sudah seringkali ia diacuhkan dan diduakan oleh namja berambut lurus itu dengan buku-kamus yang selalu dibawanya.

"Iya" Jawab namja berambut lurus masih sibuk dengan bukunya.

"Dan tataplah aku, jangan mengacuhkanku" Namja ikal mulai merajuk membuat namja berambut lurus menghentikan aktifitas membacanya dan menatap namja ikal setelah sebelumnya memberi tanda dengan jari telunjuknya pada halaman terakhir pada buku yang sekarang ia tutup.

"Aku sudah menatapmu dan tidak mengacuhkanmu" Jawab namja berambut lurus dan kembali ia membaca bukunya lagi.

"Huuuh~" Dengus namja ikal dan beranjak berdiri kemudian menghentak-hentakkan kakinya ditempat. "Kalau kau terus seperti ini lebih baik aku pulang saja!" Namja ikal melangkahkan kakinya kesal "Dasar namja sialan!" Gerutunya sambil melangkah pergi.

Namja berambut lurus hanya menghela nafas dan mengikuti langkah namja ikal dengan menjinjing buku-kamus-nya juga hot coffe pemberian namja ikal tadi.

"Kapan kau akan berubah, eoh? Selalu merajuk dan meninggalkanku sendirian?" Ucap namja berambut lurus yang berjalan dibelakang namja ikal.

Namja ikal berhenti dan berbalik, namja berambut lurus juga berhenti

"Sampai kau membuang buku sialan itu!" Setelahnya namja ikal berbalik dan melangkah lagi.

"Hey, Chullie-ah? Tunggu aku, aku menghafal kamus ini agar kosakata bahasa Korea ku semakin banyak" Namja berambut lurus kembali mengikuti namja ikal.

"Itu bukan urusanku Tan Hankyung!" Dan kembali namja berambut ikal berbalik dan berhenti, kali ini namja ikal yang bernama Heechul berdiri disisi kanan jalan dan namja berambut lurus bernama Tan Hankyung berdiri disisi kiri jalan.

"Tapi aku ingin belajar Heechul-ah" Bela Hankyung, namun dasarnya Hankyung orang yang lembut, sedaritadi ia tidak menggunakan nada membentak pada Heechul.

"Bukankah kau selalu belajar denganku? Kau tidak membutuhkan buku ini, bodoh!" Heechul merebut kamus Hankyung dan membantingnya ke tanah.

HanChul saling berdebat ditengah jalan setapak khusus pengunjung taman itu. Orang yang ingin lewat terpaksa mencari alternatif jalan lain karena takut Heechul yang terlihat sangat seram malah mengamuk orang yang melewatinya.

Tiba-tiba ada seorang remaja laki-laki berjalan dari arah HanChul tadi, dia membawa keranjang pakaian yang ia jinjing dengan kedua lengannya. Namja remaja itu berhenti disebelah HanChul, ia bingung harus lewat mana karena hanya itu jalan satu-satunya dan disisi kanan kiri ada tanaman yang ada warningnya "Don't Step on The Gress"

"Permisi" Ucap namja remaja itu mencoba mencari perhatian HanChul namun tidak mendapat respon. Oh ayolah, dia hanya ingin lewat saja.

"Permisi~" Sekali lagi dengan nada sedikit meninggi agar dapat didengar, namun sepertinya cara ini tidak mempan, HanChul masih saja berdebat.

BRUK!

HanChul menoleh kesampingnya, didapati namja remaja yang memang tampan yang barusaja membanting keranjang pakaiannya.

"Aah akhirnya kalian memperhatikanku, maaf aku hanya ingin lewat. Terimakasih" Namja remaja itu memungut kembali keranjang pakaiannya dan berjalan melewati HanChul lalu bersiul-siul tidak jelas.

"Anak itu~ dasar tidak sopan! Hey, kembali kau anak ingusan! Kau tidak lihat induk singa sedang mengamuk,eoh?!" Pekik Heechul yang hendak mengejar remaja itu namun lengannya dicekal Hankyung.

Entah kenapa Heechul dilahirkan sebagai orang yang mudah marah dan entah kenapa ia dipertemukan dengan Hankyung yang berhati lembut.

.

.

.

Disisi lain, sebuah Mansion mewah lengkap dengan fasilitas modernya, seorang remaja berambut ikal dan berkulit putih pucat duduk dihadapan layar besar diruang tengah rumah tersebut. Hanya memandangi layar yang menampilkan deretan menu game yang entah mengapa tidak ia mainkan.

"Kyuhyun-ah? Kenapa tidak memainkannya,eoh?" Tanya seorang laki-laki paruh baya yang kini mendudukkan dirinya disamping namja ikal bernama Kyuhyun itu.

"Papa?" Gumam Kyuhyun mengetahui Papanya mendatanginya yang tadi sedang melamun.

"Apa kau bosan dengan PS barumu? Papa akan membelikanmu yang baru" Tanya Papa Kyuhyun yang melihat putranya hanya memandangi mainan yang baru 3 hari lalu ia belikan.

"Aniya, aku hanya bosan bermain sendiri Papa. Tidak ada teman dan aku hanya bermain sendiri itu tidaklah seru" Adu Kyuhyun pada Papanya.

"Kau bisa mengajak Ahra Noona bermain bersama, kan?" Tanya Papa Kyuhyun lagi

"Ish, dia itu yeoja, mana bisa bermain game seperti ini. Aku ingin punya Hyung Papa~" Kyuhyun mulai mengeluarkan jurus aegyo manjanya pada Papanya.

Papa Kyuhyun tertawa mendengarnya, ia mengacak surai ikal Kyuhyun yang membuat Kyuhyun malah cemberut.

"Kau ini ada-ada saja, mana bisa Papa dan Mama memberikanmu Hyung Kyuhyun-ah? sudah-sudah, Papa yang akan menemanimu bermain, bagaimana?" Tawar Papa Kyuhyun yang membuat Kyuhyun berbinar senang. Pasalnya Papanya ini akan selalu sibuk dengan urusan pekerjaannya.

"Jinjja-yo?!" Pekik Kyuhyun senang bukan main

"Tentu saja, kajja kita mu-"

Kriiing...Kriiing...

"Ne yeobeosseyo, ada apa sekertaris Hwang?"

"Ah, ne ne ne, kapan itu?"

Kyuhyun hanya menghela nafas bosan, barusaja ia membatin hal ini, eh malah terjadi sungguhan. Papanya sudah berlalu pergi meninggalkannya seorang diri diruang tengah. "Ck!" Decaknya kesal

"Kyuhyun-ah, Mama harus terbang ke Taiwan malan ini juga, kau dirumah bersama Papa, ne?" Tiba-tiba sang Mama datang sudah rapi dan menyeret koper ukuran sedang, kalau tidak pakaian ya make-up isinya.

"Ahra Noona?" Tanya Kyuhyun menanyakan saudaranya yang mungkin bisa menjadi temannya dirumah sebesar ini malam ini, walau bukan teman main game.

"Dia sedang bersiap-siap dikamar karena Mama mengajaknya untuk menemani Mama" Jawab Mama Kyuhyun tanpa rasa bersalahnya.

"Ye-Yeobo? Kau mau kemana?" Tanya Papa Kyuhyun yang sudah kembali dari acara telfon-telfonannya bersama sekertaris Hwang.

"Ah, pemimpin lembaga sekolah kita yang di Taiwan memberitahu ada kunjungan dari dinas pendidikan dan ingin bertemu kita senin pagi, tetapi aku saja yang kesana karena kurasa kau sedang sibuk dengan perusahaan yang disini" Jawab Mama Kyuhyun

"Ah, kebetulan sekali, tadi sekertaris Hwang juga menelfonku katanya ada perusahaan di Taiwan yang ingin bekerjasama dengan perusahaanku, aku harus kesana untuk membahsanya lebih lanjut" Papa Kyuhyun menambahkan

"Kalau dia yang ingin bekerjasama kenapa Papa yang kesana, seharusnya dia yang kemari mendatangi Papa" Kyuhyun mulai merajuk dan meningalkan kedua orangtuanya memasuki kamarnya dilantai dua.

"Kyu-Kyuhyun-ah?" Papa Kyuhyun mencoba memanggil anaknya dan akan menjelaskan, namun Kyuhyun sudah menghindar duluan sebelum Papanya memprivatnya masalah perusahaan dari dasar hingga akhir.

"Kalau kalian mau pergi silahkan saja, jangan khawatirkan aku, aku sudah besar, sampai jumpa dan hati-hati diperjalanan. Okay?" Kyuhyun kembali melongok di anak tangga dan mengacungkan jempolnya sebelum ia kembali masuk ke kamarnya.

Walau ragu akhirnya orangtua Kyuhyun meninggalkan Kyuhyun dirumah bersama 3 orang penjaga malam.

.

.

.

Pagi hari, matahari mulai menyinari bumi yang penuh dengan keunikan ini. Seorang namja berparas tampan sedang berkutat dengan pakaian-pakaian dihadapannya.

"Ibuu, Saehee menggangguku" Teriak namja berwajah tampan itu memanggil Ibunya karena seorang bayi perempuan berusia sekitar 8 bulan mengganggu kegiatannya memilih-milih tumpukan baju dihadapannya.

"Saehee-ah, jangan ganggu Oppa-mu nak, sini-sini sayang" Ibu yang dipanggil itu datang dan mengangkat bayi bernama Saehee itu.

"Kalu mau ikut Oppa nanti ya?" Kakak dari bayi tersebut mencoba menjelaskan pada adik kecilnya seolah adiknya sudah mampu memahami setiap kata-kata.

"Mbaba..ba" Dan ocehan tidak jelas yang keluar dari mulut mungil bayi itu membuat kakak laki-lakinya gemas dan menyentil sedikit hidung adiknya.

"Kibum-ah, kalau sudah selesai kau langsung antar saja ya?" Ucap Ibu dari namja tampan bernama Kibum itu.

"Baik,Bu" Kibum anak yang baik, jadi dia menuruti perkataan Ibunya.

Kriingg..Kriing..

Telfon rumah yang berada didekat Kibum berdering

"Yeobeosseyo, SaeBum Laundy disini, ada yang bisa kami bantu?" Sapa Kibum di line telfon ramah seperti yang biasa dia lakukan setiap hari jika telfon rumahnya berdering karena biasanya yang menelfon adalah pelanggan laundry Ibunya.

"Ah, aku ingin mengantar cucian, tapi aku kesulitan mencari alamat laundry milikmu, jadi bisakah kau mengambil pakaianku dirumah saja? Aku akan membayar biaya ongkos kirimnya" Jawab pelanggan Kibum diseberang sana

"Baiklah Tuan, bisa disebutkan nama dan alamatnya Tuan?" Kibum mengambil buku catatan pelanggan dan membuka tutup pulpen dengan giginya karena tangan yang satunya ia gunakan untuk memegang gagang telfon.

"Sudut ke-3 daerah Myeongseondong, rumahku bercat putih" Jawab pelanggan itu. Kibum sedikit bingung awalnya namun ia akan berusaha nanti.

"Nama Tuan?" Tanya Kibum setelah mencatat alamat pelanggannya.

"Cho Kyuhyun" Jawab pelanggan yang ternyata adalah Kyuhyun

"Baiklah Kyuhyun-ssi, silahkan menunggu kami akan datang secepatnya. Terimakasih" Kibum menutup telfonnya "Ibu, apakah Ibu tahu alamat ini?" Kibum menunjukkan coretannya pada Ibunya.

"Aah keluarga Cho ya? Kau berjalan saja ke daerah itu, kalau kau bingung kau bisa bertanya pada orang-orang disana, mereka pasti mengenal pengusaha sukses itu" Jawab Ibu Kibum, namun nadanya seperti terdengar agak berbeda.

"Pengusaha sukses ya? Tapi kenapa mau melaundry disini?" Gumam Kibum namun setelahnya ia cuek saja, dan kembali merapikan pakaian yang belum selesai ia pilih karena ia ingin segera mendatangi rumah Kyuhyun.

.

.

.

Kyuhyun memasukkan semua pakaian kotornya juga sprei,selimut dan sarung bantal. Entah bagaimana bisa semalam dia tidur dan pipis di ranjangnya.

"Aissh, kenapa juga Papa memberikan libur setiap hari minggu pada pelayan-pelayan itu, seperti pegawai saja" Gerutu Kyuhyun disela memasukkan pakaian-pakain kotornya "Padahalkan hari minggu jatahnya mencuci baju" Tambah Kyuhyun lagi..

.

.

Kibum berdiri didepan pintu gerbang yang tinggi, menelan ludah kagum dengan bangunan didepannya. Ketika sudah sadar, matanya bergerak mencari tombol bel yang akan ia pencet.

Teet..Teet..

Suara bel terdengar setelah Kibum menemukannya dan memencetnya.

"Nuguseyo?" Sebuah suara keluar dari arah bel tadi

"Kim Kibum, pekerja laundry,saya datang untuk mengambil pakaian kotor atas nama Cho Kyuhyun" Jawab Kibum dan secara otomatis pintu gerbang itu bergerak dan terbuka sedikit memberi celah untuk Kibum masuk.

Kibum memasuki area Mansion keluarga Cho, decak kagum berkali-kali keluar dari bibir merah Kibum. Halaman yang luas, dan tanaman-tanaman yang indah menambah keindahan rumah mewah tersebut.

Ting Tung..

Cklek..

Barusaja Kibum memencet bel pintu kayu besar itu langsung terbuka, ini bukan efek otomatis seperti pintu gerbang depan, namun karena seseorang yang telah membukanya dari dalam.

"Eoh?" Kyuhyun yang membuka pintu itu sambil menyeret keranjang kain pakaian kotornya.

"Anyeonghaseyo, Kim Kibum imnida, pekerja laundry dan ingin mengambil pakaian kotor atas nama Cho Kyuhyun" Kibum sedikit membungkukkan badannya memberi hormat sebagai tamu.

"Aah, aku Cho Kyuhyun. Aku barusaja akan membawanya ke depan, ternyata kau lebih cepat dari dugaanku" Puji Kyuhyun

"Ini demi kenyamanan pelanggan Kyuhyun-ssi" Dan Kibum menjawabnya dengan tersenyum

"Tidak perlu seformal itu, kurasa kau seumuran denganku, berapa umurmu?" Tanya Kyuhyun yang terlihat ingin akrab dengan Kibum

"17 tahun, Kyuhyun-ssi" Jawab Kibum masih menyunggingkan senyumnya, Ibunya selalu mengajarkan agar selalu ramah pada pelanggan.

"Wow, aku juga 17 tahun" Kyuhyun terpekik senang

"Ah, jadi mana pakaian kotornya?" Tanya Kibum mengingat tujuan awalnya datang kemari.

"Ini, aku sudah membungkusnya, jadi kau tinggal membawanya" Tunjuk Kyuhyun pada pakaian kotornya.

"Baiklah, aku akan segera membawanya" Kibum akan mengangkat pakaian-pakain kotor Kyuhyun, namun Kyuhyun mencegahnya.

"A-eh, nanti saja. Ummm, maukah kau mampir sebentar? Sekedar minum mungkin, kau pasti haus kan berjalan kesini?" Tawar kyuhyun tulus, Mamanya mengajarkannya untuk selalu menawari tamunya masuk kerumahnya.

"Tidak perlu Kyuhyun-ssi, lebih baik aku pulang dan segera mencuci pakaian ini, mungkin kau ingin segera memakainya" Tolak Kibum halus.

"Tidak, aku tidak buru-buru, ayolah masuk sebentar" Kyuhyun meraih lengan Kibum dan menariknya masuk kerumahnya.

Kibum menagumi bangunan interior mansion milik keluarga Kyuhyun, begitu luas,mewah dan terkesan menarik. Kibum duduk di sofa yang tadi sudah dipersilakan Kyuhyun, menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmati keempukan sofa itu.

"Pasti harganya mahal, Ibu pasti senang jika dirumah ada sofa seperti ini, hihi" Gumam Kibum manikmati sofa empuk nan lembut itu.

"Silakan diminum, maaf kalau kurang manis, aku tidak mahir membuat minuman" Kyuhyun datang membawa nampan berisi satu gelas orange juice.

"Aah, aku jadi merepotkanmu Kyuhyun-ssi" Kibum menjadi kikuk, karena baru kali ini ada pelanggan yang berbaik hati memberinya minuman.

"Jangan sungkan, dan jangan memanggilku seperti itu, sudah kuperingatkan padamu tadi kan?" Kyuhyun merajuk

"Ehe, maafkan aku, aku hanya takut terkesan tidak sopan dengan pelangganku" Jawab Kibum malu-malu

"Aaah, jangan begitu-hyung" Kyuhyun menjawab namun sangat lirih di kata terakhirnya.

"Apa? Kau memanggilku apa?" Tanya Kibum yang tadi samar-samar mendengar panggilan Kyuhyun untuknya.

"Hyung" Jawab Kyuhyun malu-malu

"Waeyo? Kenapa hyung?" Tanya Kibum tersenyum

"Aku menginginkan seorang hyung, jadi tidak apa-apa kan kalau aku memanggilmu hyung? Dan kau panggil aku Kyuhyun saja, bagaimana? Kau mau kan hyung?" Tanya Kyuhyun walau masih malu-malu.

"Umm, baiklah, hanya panggilan kan? Tidak masalah" Jawab Kibum menerima tawaran Kyuhyun yang membuat Kyuhyun senang bukan main.

Yes, akhirnya Kyuhyun mempunyai hyung..

.

.

Dirumah Kibum, Saehee tertidur pulas diayunan bayi miliknya, sedangkan Ibunya sibuk menyetrika pakaian pelanggannya.

"Kenapa Kibum tidak juga pulang, tidak mungkin dia tersesat kan?" Ibu Kibum mulai cemas karena hari sudah siang dan Kibum belum kembali, berkali-kali ia melihat jalanan didepan rumah siapa tahu Kibum datang dari arah jalanan itu.

"Apa mungkin dia bermain? Tapi tidak biasanya dia seperti itu?" tambah Ibu Kibum

.

.

.

Masih ada chapter selanjutnya lho, boleh dilanjut?

Hai saya kembali, hehe mian fanficnya abal bin aneh bin gaje

NB: Cast milik mereka masing-masing, saya hanya pinjam nama, yang tidak suka boleh tidak membacanya tetapi saya mengharap banyak yang suka. Hehe

Gomawo^^