Prolog

Lost Kiseki

Naruto by Masashi Kishimoto


Senju General Hospital merupakan rumah sakit terbesar yang ada di kota Konoha yang merupakan ibukota Negara Api. Peralatan medis yang canggih serta ketersediaan dokter-dokter terbaik yang mengempuni di bidangnya menjadikan rumah sakit ini kepercayaan orang-orang kaya di kota bahkan seluruh Negara. Begitu juga dengan salah satu keluarga bangsawan di Konoha, keluarga Uchiha juga tidak ragu untuk menanamkan sebagian sahamnya dirumah sakit ini.

Keluarga Uchiha memiliki andil besar di dunia kemiliteran Negara api, karena keluarga mereka memiliki industri yang bergerak dalam pengembangan dan pemasok senjata kepada pertahanan Negara ini. Saat ini perusahaan tersebut tengah dipimpin oleh putra tertua keluarga Uchiha, karena kesehatan sang ayah setahun belakangan ini mengalami ganguan.

Maka disinilah sekarang Itachi Uchiha sang pewaris perusahaan bersama istrinya, Hinako Tsuki. Mereka berdua tengah berada didalam sebuah ruangan rumah sakit, duduk menunggu hasil pemeriksaan. Bukan karena sang ayah sedang terbaring sakit, tapi karena sepasang suami istri itu memiliki kepentingan lain.

"Bagaimana hasil pemeriksaannya dok?" tanya itachi kepada dokter penasaran. Salah satu tangannya menggenggam erat tangan istrinya yang gemetar cemas.

Sebelum menjawab pertanyaan sang dokter yang bernama Kabuto membaca ulang kembali lembar-lembar hasil pemeriksaan yang telah dijalani sepasang suami istri itu minggu lalu. "keadaan anda baik-baik saja Uchiha-san,"

Apa yang dikatakan oleh yang merupakan dokter spesialis obstetri ginekologi (kebinanan dan kandungan) seharusnya membuat pasangan itu lega. Namun hal itu justru menambah guratan kecemasan yang lebih besar lagi pada mereka teruta sang istri.

"maafkan saya harus menyampaikan ini tetapi hasil pemeriksaan istri anda kurang baik," mencoba menarik nafas sejenak sebelum menjatuhkan vonisnya, "kondisi rahim nyonya Uchiha terlalu kering dan tidak bisa memproduksi sel telur, hal tersebut membuatnya tidak bisa hamil."

Bagai ada petir yang menyambar dirinya, Hinako langsung menangis histeris mendengar perkataan sang dokter. Sebelumnya ia juga sudah menduga kalau ada yang salah dengan dirinya, namun mendengar kenyataan itu benar-benar menyiksanya. Kini ia merasa sangat hina, seorang wanita yang tidak bisa mengandung bagaimana bisa dikatakan sebagai perempuan.

Sang suami juga turut meneteskan air mata mendengar tangis getir istrinya itu. Itachi hanya bisa memeluk erat istrinya seolah memberikan kekuatan, padahal ia sama hancurnya degan kenyataan yang tengah mereka hadapi itu. "Semua akan baik-baik saja, percayalah padaku," bisiknya meyakinkan.

"dokter, kumohon apakah tidak ada cara lain yang bisa membuatku hamil?" Hinako yang masih sesunggukan karena menangis menatap kabuto dengan penuh harap. Ia ingin menjadi ibu, ia ingin merasakan mengandung dan sakitnya melahirkan seperti perempuan lain diluar sana. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi mertuanya kalau sampai mengetahui keadaannya yang seperti ini.

Dokter Kabuto yang sedari tadi hanya diam memperhatikan sepasang suami istri yang sedang dilanda duka itu akhirnya membuka suara menanggapi, "sebenarnya ada satu cara agar nyonya uchiha dapat mengandung..,"

Hinako yang tadi bersandar dalam dekapan sang suami segera menegakan badannya untuk menyimak perkataan sang dokter, begitu pula dengan Itachi. Lelaki muda ini sangat berharap ada jalan keluar untuk masalah mereka, ia akan membayar semahal apapun asalkan istrinya dapat mengandung. Sama seperti Hinako, ia juga tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau sampai keluarganya mengetahui istrinya tidak bisa menghasilkan sel telur dalam rahimnya. Meraka akan dipaksa untuk segera berpisah, dan ia tidak mau itu terjadi.

Walaupun pada awalnya pernikahan Itachi dan Hinako merupakan sebuah perjodohan bisnis, tapi hubungan mereka itu nyata. Mereka sama-sama telah jatuh cinta satu sama lain, hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena dapat dilihat bagaimana mesra dan romantisnya hubungan pernikahan mereka selama lima tahun ini. Semua baik-baik saja dan bahagia sampai pada akhirnya masalah buah hati yang tak kunjung datang serta keluarga yang terus menuntut penerus menghampiri mereka.

"mungki tuan dan nyonya bisa mempertimbangkan kehamilan dengan bayi tabung," lanjut kemudian.

"Bayi tabung?" tanya Hinako yang sepertinya tertarik, "tapi bukankah anda bilang bahwa saya tidak memiliki indung telur dan tidak bisa hamil?"

"memang benar, tapi rahim nyonya cukup kuat untuk mengandung," Kabuto mulai menjelaskan.

"Itu sebabnya saya menganjurkan untuk melakukan proses bayi tabung dengan mengambil sel telur dari wanita lain yang akan dibuahi tuan Uchiha yang kemudian akan ditanamkan kembali ker rahim anda."

"aku tidak setuju!" sanggah Itachi segera yang mendapat tatapan tidak percaya dari istrinya. Sekalipun itu merupakan jalan keluar ia tidak akan pernah mau membuahi sel telur wanita lain selain istrinya, sekalipun tanpa melakukan hubungan fisik. Ia lebih suka memikirkan untuk mengambil seorang bayi dari panti asuhan.

"tuan dan nyonya dapat mempertimbangkan usulan yang saya berikan ini terlebih dahulu," Kabuto menengahi, saat melihat Hinako ingin mendebat suaminya, "jangan terburu untuk mengambil keputusan."

Itachi segera bangkit berdiri, perasaannya sedang kacau dan semakin lama duduk diruangan itu semakin membuatnya tak menentu. "Baiklah, kami akan mempertimbangkannya terlebih dahulu. Dan aku harap kau tidak membocorkan hal ini kepada siapapun jikalau masih ingin bekerja sebagai dokter dirumah sakit ini."

Kabuto segra mengangguk mendengar permintaan Itachi yang sarat akan ancaman itu, "tentu saja tuan Uchiha, menjaga privasi pasien sudah menjadi kewajiban saya."

Melihat Itachi yang sudah ingin keluar dari ruangan itu, Hinako pun lantas segera berdiri juga untuk mengikuti suaminya itu. Namun ia masih sempat membungkuk berpamitan kepada sang dokter, tidak seperti Itachi yang berlalu begitu saja.

"Bila sudah ada keputusan, anda berdua bisa kembali menghubungi saya." Pesan Kabuto kepada nyonya muda Uchiha itu.

TBC


Author Note :

Kali ini author ingin mencoba bermain di genre drama dengan latar belakang cerita seperti ini. Memang cerita seperti ini cukup pasaran, namun author tertantang untuk membuat alur yang berbeda. cerita kali ini berseting di dunia modern dengan pairing favorit author, siapa lagi kalau bukan SasuSaku. maaf kalau masih terdapat banyak kesalahan dalam penulisan, seperti typo dan ooc. semoga penghantar cerita ini cukup berkenan di hati pembaca.

review nya sangat diharapkan untuk kelanjutan penulisan cerita yang lebih baik. terima kasih :)