50 Yixing's Wish

Title : 50 Yixing's Wish

Author : XoUnicornXIng

Pair : Sulay

Disclaimer : terinspirasi dari novel Refrain.

Warning : Boyslove,Yaoi or etc. Typos berlebihan,alur terlalu cepat dll.

.

.

.

Aku punya banyak permohonan

Tuhan,bersediakan engkau mengabulkan permohonan-permohonanku?

Aku hanya punya 50 permohonan

Bisakah terkabul semua?

.

.

.

XoUnicornXIng present

Terlihat dua orang anak tengah berlari berkejar-kejaran. Jika di taksir,kira-kira usia mereka tujuh tahun.

"Hosh..hosh.. Joonmyeon hyung.. aku sudah capek" keluh si namja berdimple. Tapi,namja yang satunya,namja yang berwajah angelic tidak memperdulikannya. Ia tetap berlari .

"Xing.. ayo cepat kejar aku!" teriak si namja angelic tadi.

Si namja berdimple tidak memperdulikan teriakan temannya itu. Ia justru berjalan tertatih menuju pohon dekat situ. Setelah sampai di bawah pohon,ia –si namja berdimple- duduk dibawah pohon itu dan menselonjorkan kakinya. Ia memijat pelan kakinya yang terasa pegal sekali. Tapi tak berlangsung lama ia mengeluarkan sebuah kertas dan pulpen.

Wish#1 : Bisa mengalahkan Joonmyeon hyung berlari

Ia melipat kertas itu dan menyimpannya lagi di sakunya.

"Kau tega Xing,kenapa tidak lanjut berlari?" tiba-tiba namja angelic tadi sudah didepannya. Si namja berdimple pun sedikit terkaget.

"Hehe.. aku lelah hyung.." rajuknya.

Well,mari berkenalan dengan mereka berdua. Si namja berdimple itu bernama Yixing dan si namja angelic itu bernama Joonmyeon.

Joonmyeon mendudukkan dirinya disamping Yixing. Ia memandangi Yixing yang asik memijat kakinya.

'Apa sepegal itu?',pikir Joonmyeon.

"Xing,apa pegal sekali? Sini kubantu memijat" tawar Joonmyeon. Yixing tersenyum,lalu menggeleng.

"Tidak usah hyung,ini sudah tidak pegal lagi" jawabnya,ia tersenyum hingga menampilkan dimple manisnya.

Yixing pun berdiri dari pohon itu dan-

DUK

"AWW.. huwee..appo" teriaknya. Ia tersandung batu yang ada didepannya tadi. Yixing pun menusap-usap pelipisnya. Sedangkan Joonmyeon? Ia hanya menatap horor pelipis Yixing.

"Xing... pelipismu-

Yixing melihat tangannya yang digunakan mengusap pelipisnya tadi. Ia juga ikut-ikutan menatap horor

-berdarah!,AYO CEPAT KERUMAHMU!" teriak Joonmyeon sambil menarik Yixing. Yixing pun hanya mengikuti apa yang Joonmyeon lakukan padanya. Ia sibuk menangis dan berteriak seperti 'Huwee.,. berdarah..' 'Ummaa..' dan lain-lain

.

.

.

"Ajhumma.. maaf.. gara-gara bermain bersama ku Yixing jadi terluka" ucap Joonmyeon sambil membungkuk.

"Gwenchana.. sekarang pulanglah Joonmyeon-ah" ucap Ibu Yixing,terdengar sekali suara ibu Yixing sedikit bergetar.

Joonmyeonpun pulang. Ia pulang dengan sebuah pertanyaan

'Mengapa lecet di pelipis darahnya bisa sebanyak itu? Sampai di bawa ke rumah sakit'

Joonmyeon memang masih kecil,tapi ia tidak bodoh,ia pernah luka di pelipis dan itu lebih parah dari luka Yixing,Yixing hanya lecet,tapi darahnya tidak bisa berhenti. Itulah yang Joonmyun pikirkan.

Joonmyeon jadi berencana bertanya pada Ummanya yang memang seorang dokter anak. 'Pasti umma tahu sebabnya',batin Joonmyeon mantap.

.

.

.

"umma.. kenapa tidak berhenti.. hiks.." tangis Yixing. Tangannya sudah penuh darah.

"Sabar sayang,sebentar lagi kita sampai" ucap sang umma.

Ia mengeluarkan secarik kertas,kertas itu jadi terkena noda darah Yixing

Wish#2 : Semoga darahnya berhenti

.

.

.

"Umma.." Joonmyeon menghampiri Ummanya yang tengah menonton TV

Umma Joonmyeon mengalihkan perhatian dari TV ke anak semata wayangnya,Joonmyeon.

"Ne?"

"Apa lecet di pelipis harus di bawa ke rumah sakit?" tanya Joonmyeon,ibunya dokter anak,jadi ia pikir ibunya pasti tahu.

"Kalau hanya lecet,bisa diobati dirumah dengan kasa dan obat merah" ucap Umma. Joonmyeon mengangguk tanda mengerti.

"Tapi tadi Yixing jatuh langsung dibawa kerumah sakit,padahal di hanya lecet" adunya pada Umma.

"Mungkin,lukanya cukup dalam sayang,eh,bagaimana bisa Yixing luka di pelipis?" tentu Ummanya tahu ia tadi bermain bersama Yixing.

"Dia tersandung batu Umma" ucapnya jujur

"Umma.. titip salam pada Yixing ya,semoga lukanya cepat sembuh" ucap sang umma sambil mengelus surai anaknya. Joonmyeon pun mengangguk.

.

.

.

Luka Yixing sudah terobati. Darahnya sudah hilang. Ia berjalan-jalan di koridor rumah sakit,menuju kantin. Lumayan,masih ada sedikit uang untuk jajan,ia lapar.

Orang tuanya masih di ruang dokter. Yixing keluar saja,karena ia tidak akan mengerti maksud pembicaraan itu.

"Yixing sayang". Yixing terlonjak kaget. Ternyata ummanya yang memanggil. Ia pun berlari ke ummanya.

Dapat Yixing lihat,genangan air mata di mata sang umma,ada juga air mata yang sudah mengalur.

GREP

"Umma~"

"Yixing harus jaga diri baik-baik ne,jangan sampai terjatuh,nanti kalau luka sakit kan?"

Yixing mengangguk. Ummanya memeluknya erat. Ia membalas pelukan ummanya. Pelukan umma memang yang paling hangat. Dapat ia rasakan bahunya sedikit basah,pasti air mata dari ummanya.

"Umma.. jangan menangis~" ucap Yixing.. ummanya pun melepas pelukannya dan menghapus air matanya.

Saat di mobil,ia menulis sesuatu lagi

Wish#3 : Selalu dapat pelukan dari Umma

Wish#4 : Umma tidak boleh menangis!

Wish#5 : tidak boleh terluka lagi^^

.

.

.

"Yeobo~" Appa Yixing memeluk Umma Yixing. Oke,bisa kita berkenalan dengan mereka? Appa Yixing adalah Kris,pengusaha sukses. Dan Umma Yixing adalah Tao,hanya pemilik butik yang cukup sukses.

Tao menggeleng-geleng. "Yixing akan hidup dengan penyakit itu~". Kris mengerti,ia sangat mengerti perasaan istrinya,ia juga miris mengetahu anaknya memiliki kelainan itu.

"Masih tingkat rendah,yang perlu kita lakukan adalah mengawasinya agar tetap baik-baik saja" Kris meraup pipi tao dan menggesek hidung mereka,tanda sayang.

Tapi ada satu yang mereka lupakan.

Mereka lupa mengunci pintu

Dan,seorang anak kecil melihat dan mendengar itu semua

Hanya satu hal yang difikirkan anak kecil itu.

"Aku-

-sakit apa?"

.

.

.

Yixing kembali ke kamarnya,percuma juga kan ia tetap didepan kamar orang tuanya. Ia menatap toples berisi kertas-kertas warna biru yang terlipat. Itu hadiah dari pamannya yang di Cina sebagai ulang tahunnya yang ketujuh.

Yixing mengelus pelan toples itu.

"baru lima,masih kurang empat puluh lima lagi.. masih banyak yang bisa kumohon" . tak lama ia mengambil sebuah kertas berwarna senada dengan kertas yang di toples.

Wish#6 : tau sebenarnya aku sakit apa

.

.

.

TBC/Delete

Hai~~ ini ff baru wks.. terinspirasi sih.. wkwkw. Ya... saya gatau mau cuap-cuap apa.. jadi... oh iya btw ini baru prolog beb/?. Dikit bingit ini prolognya.. u.u Cuma 800+ kata u.u

Well,menurut saya,saya cukup gak berbakat nulis ff chaptered. Gitu deh/?

Terimakasih sudah membaca ff ini^^

Dan.. tinggalkan jejak di kolom review jusseo~