Author Says: Hai semuanya para readers setia Author! Kalian bertemu lagi dengan saya di fanfic baru ini! Setelah beberapa lama hiatus karena kegiatan author yang padat dan ketat kayak celana legging, akhirnya author bisa nulis fanfic lagi… hehehe~

Well, fanfic ini tetap berhubungan dengan cerita dari fanfic author sebelumnya yang berjudul 'Between Love and Friendship' dan 'First Love'. Ceritanya juga ga jauh beda dari yang sebelumnya, masih tentang cinta segitiga sesuai judulnya 'Triangle Love'. Tapi tenang, jalan ceritanya sangat berbeda dengan yang sebelumnya koq, author ga mau kalian bosan dengan cerita yang itu-itu aja. Di sini author juga menambahkan character baru hahaha~ Selalu ada character baru di setiap fanfic saya, bukan?

Di fanfic yang sebelumnya, author mendapat banyak masukan dan kritikan dari temen-temen author yang udah baca. Kebanyakan dari mereka bilang kalau Choi Michael itu karakter yang nyebelin. Ok, author akui dia memang menyebalkan, tapi sebenarnya dia adalah karakter yang paling berpengaruh dalam fanfic itu. Selain itu ada juga yang bilang kalau Choi Michael memang di takdirkan untuk Minha dan mereka berdua cocok! hahaha~ cieeee~

Tapi anehnya ga ada yang komentar tentang Natthan dan Hyemi, ya? apakah kalian biasa-biasa aja dengan hubungan mereka? Hhmm… atau mungkin cerita mereka di yang 'First Love' itu kurang greget? Atau jangan-jangan karena authornya lebih bikin kalian gregetan daripada ceritanya? Haha~ Ga apa-apa… mungkin kalian memang sudah setuju dengan hubungan Hyemi dan Natthan. Tapi selain itu, ada juga beberapa yang bilang kalau endingnya seharusnya Mike balikan lagi sama Hyemi. Author jadi makin mikir keras untuk bikin ending yang lebih greget dari itu, maaf author tak bisa mempersatukan mereka berdua lagi para readers.

Baiklah, itu semua hanya curhatan author yang sudah dapat banyak sekali saran dan cinta dari para readers semuanya… Sekarang lebih baik kita langsung saja baca fanficnya! Please read and review~ Enjoy read!

~-0o0-~

Tittle: Interesting Guy

Author: Rha94line

Genre: Drama/Comedy

Summary: Hyuna dan Sera bertemu dengan seorang namja yang sangat menyebalkan, tapi Hyuna tertarik pada namja itu.

Main Characters:

William Smith Ferguson

Namja Kanada-Korea, 84'line, General Manager di Classic Media Entertainment dan Manager Star Empire café.

Moon Hyuna

Yeoja Korea, 87'line, Main Vocal Girlgoup Nine Muses

Ryu Sera

Yeoja Kanada-Korea, 87'line, Main Vocal Girlgroup Nine Muses.

Other Cast:

· Choi Michael

· Natthan Smith

· Nine Muses Members

Preview About Will: William, atau lebih akrab disapa Will, adalah seorang pewaris tunggal sebuah Agency Music bernama 'Classic Media Entertainment'. Ayahnya adalah CEO di perusahaan tersebut sekaligus sahabat baik dari CEO Star Empire, Shin Joohak. Classic Media Entertainment dan Star Empire sebenarnya sudah menjadi partner sejak lama. Will yang saat ini menjabat sebagai General Manager di perusahaan ayahnya tersebut akan di transfer ke Star Empire untuk menjadi General Manager baru di Star Empire.

Attention:

· Karakter 'William' itu tidak nyata~ hanya fiktif belaka. Ini dunia fanfic, jadi apapun bisa terjadi di sini.

· Saya hanya akan memperkenalkan para pemeran utama saja, sisanya akan muncul seiring dengan berjalannya cerita ini.

Disclaimer: Semua pemeran dalam cerita ini adalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Dan segala sesuatu yang tertulis di dalam fanfic ini adalah hak cipta milik Author.

Copyright: Dilarang menjiplak ataupun meng-copy-paste semua yang ada di dalam fanfic ini tanpa seijin author.

Quote: Cerita ini hanyalah khayalan atau fiktif belaka, mohon maaf jika ada kesamaan, nama, tempat atau kejadian dengan cerita ini. Itu semua mungkin hanya kebetulan saja.

Author Says: Very well, sebelum membaca fanfic, alangkah baiknya kita membaca do'a dulu takutnya kaget dengan apa yang ditulis author hahaha~ Please RnR! ^^* thanks~

Chapter 1: Interesting Guy

Part 1

-Sera POV-

Aku menyempatkan diri untuk datang ke Star Empire hari ini. Baiklah… meskipun sebenarnya aku tidak punya jadwal latihan dengan memberku, setidaknya aku ingin melepas stress dengan menyanyi di studio. Kemarin aku meminjam beberapa kertas-kertas berisi lirik-lirik lagu barat dari Mike. Dongsaengku yang satu itu memang selalu mau membantuku untuk mencarikan lirik-lirik lagu yang bagus.

Aku menaiki satu-persatu anak tangga dengan hati-hati karena takut kertas-kertas yang kubawa ini terjatuh, namun sialnya ketika sampai di tangga paling atas, kakiku tersandung dan hasilnya kertas yang kubawa pun berserakan.

"Aish…" gumamku karena merasa pun segera memunguti kertas-kertas tersebut.

"Ya ajhuma…"

Aku tersentak ketika sebuah suara baru saja menyerukan kata 'ajhuma'. Aku mengangkat wajahku dan menatap orang yang baru saja memanggilku 'ajhuma' tersebut.

Seorang namja berpakaian rapih dan bertubuh tegap tengah berdiri di hadapaku saat ini.

"Kenapa kau membuang sampah di sini?" tanya namja itu.

Apa-apaan namja ini? Seenaknya saja memanggilku?

"Ini bukan sampah, lagipula aku bukan ajhuma." bantahku

"Biar bagaimanapun, kertas-kertas ini bila berserakan akan terlihat seperti sampah. Jadi lebih baik kau bersihkan semua kekacauan ini." lalu namja itu pun pergi.

Seenaknya saja memanggilku ajhuma dan berkata kasar seperti itu. Dia pikir dia siapa?

-Sera POV end-

Namja yang dimaksud oleh Sera tak lain adalah William Smith Ferguson, pewaris tunggal Agency Music bernama Classic Media Entertainment, dia menjabat sebagai General Manager di agency tersebut.

Secara fisik, namja ini mudah di wajahnya yang jelas sekali terlihat bahwa dia bukan berasal dari Korea. Kemudian dia selalu berpakaian rapih, mengenakan kemeja dan jas, juga tak lupa dasi yang melingkar di lehernya itu.

Will, begitulah sapaan akrab namja berdarah Kanada tersebut. Saat ini dia banyak menghabiskan waktunya di Star Empire. Ayah Will yang sudah membesarkan nama Classic Media Entertainment tersebut, sudah lama bekerjasama dan menjadi partner dari Star Empire, itulah alasan kenapa Will berada di sini sekarang.

Namja itu mendatangi Star Empire café yang terletak di lantai paling bawah gedung Star Empire.

"Aku pesan secangkir Americano."

"Baik, tuan…" kata seorang pelayan yang melayaninya.

Seperti kebanyakan General Manager lainnya, Will selalu berkutat dengan laptop untuk memeriksa data-data perusahaan juga memeriksa laporan-laporan pekerjaan.

Beberapa saat kemudian, secangkir Americano yang telah dipesannya pun datang. Dengan tenang dia meminum sedikit demi sedikit kopinya itu. Benar-benar terlihat elegan.

Part 2

Sera tengah berjalan menuju gedung Star Empire, dan bermaksud untuk pergi ke studio. Ia melintas di depan Star Empire Café sebelum memasuki gedung Star Empire, namun langkahnya terhenti ketika ada seseorang yang menegurnya.

"Ya ajhuma!"

Suara itu sepertinya pernah ia dengar sebelumnya. Sera melihat sekeliling dan kemudian menoleh ke sumber suara, dan benar saja, orang yang memanggilnya itu adalah namja yang kemarin ia temui di tangga dekat studio.

"Kau memanggilku?" tanya Sera

Will melambaikan tangannya dan memberi isyarat agar Sera menghampirinya.

"Ada perlu apa?" tanya Sera lagi seraya menghampirinya.

"Apa kau bisa membantuku membawa barang-barangku di mobil?"

"Mwo?"

"Kau akan masuk ke gedung Star Empire, bukan?"

"Iya…"

"Kebetulan barang-barangku cukup banyak dan aku tak bisa membawanya sendirian."
Akhirnya Sera membantu Will mengambil barang dari mobilnya, yang tak lain adalah box berisi data-data perusahaan dan barang-barang pribadi.

"Ayo, bawa ke kantorku." kata Will yang berjalan mendahului Sera.

'Apa-apaan namja ini? Seenaknya saja menyuruhku! Padahal dia juga bisa melakukan ini sendiri! Menyebalkan!' batin Sera

Sesampainya di ruangan Will, Sera meletakan box tersebut di atas meja.

"Baiklah, aku harus segera pergi dan latihan." Sera hendak meninggalkan ruangan.

"Siapa yang menyuruhmu meletakan box itu di meja? Lagi pula, aku belum memperbolehkanmu untuk pergi." kata Will

"Mworagho?"

"Kau keluarkan barang-barang di dalam box itu, kemudian susun rapi di mejaku…"

"Mwo?"

"Just do it…"

"Hajiman, kenapa aku harus melakukan ini untukmu?"

"Karena kau satu-satunya orang yang kebetulan melintas di depan café tadi, kau juga kebetulan menuju gedung Star Empire."

"Alasan yang tidak masuk akal… dan juga, kenapa kau memanggilku 'ajhuma'?"

"Cepatlah bereskan barang-barangku yang ada di dalam box itu… aku harus segera bekerja lagi."

Sera menghela napas, entah kenapa dia tak bisa menolak untuk membantu namja ini.

Selesai sudah Sera menyusun barang-barang milik Will di atas meja kerjanya.

"Aku boleh pergi sekarang, kan?" tanya Sera

"Hm…" Will menjawab dengan singkat

Jelas sekali namja ini membuat Sera kesal, namun Sera tak ingin memperpanjang masalah dan memutuskan untuk pergi sebelum namja itu membuatnya semakin kesal.

Part 3

Sore itu Will pergi ke Star Empire Café hanya untuk bersantai sambil menikmati secangkir kopi.

Hal yang sama juga di lakukan oleh member tertua di Nine Muses, siapa lagi kalau bukan Moon Hyuna.

-Hyuna POV-

Sore yang cukup cerah, jadi aku memutuskan untuk menenangkan diriku di Star Empire café dan mencari kursi untuk duduk. Aku berjalan menuju kursi di ujung dekat pagar, namun tiba-tiba saja kakiku tersandung sehingga aku tak sengaja menumpahkan kopi yang kubawa ke pakaian seorang namja yang sedang duduk.

"Oh my God… joesonghabnida, aku benar-benar tidak sengaja, gwaenchanh-a?" tanyaku panik.

Namja itu berdiri dari tempat duduknya dan menatapku, sepertinya dia sangat marah.

"Apa aku terlihat baik-baik saja?" tanya namja itu.

"Neomu joesonghabnida, ini sebuah kecelakaan…" ucapku

Kemudian namja itu melepas jasnya yang terkena noda kopi, lalu memberikannya padaku.

"Lebih baik kau cuci jasku…" perintahnya.

"Apa?" tanyaku bingung

"Tidak perlu bertanya lagi, aku tidak mau tahu. Besok, jasku harus sudah bersih dari noda kopi itu."

Tanpa berkata-kata lagi, ia pun meninggalkanku dengan penuh pertanyaan.

"Jamkkanman, kenapa aku harus melakukannya?!" tanyaku

Namja itu tak menjawab pertanyaanku dan menghiraukanku.

-Hyuna POV end-

Di tempat latihan Nine Muses…

"Annyeonghaseiyo~" sapa Hyuna

"Annyeonghaseiyo…" sapa member lainnya.

Hyuna duduk di sofa dan melempar jas yang ia bawa.

"Unnie, waeyo?" tanya Kyungri

"Menyebalkan sekali! Namja yang satu itu!" kata Hyuna dengan kesalnya.

"Nugu?" tanya Minha

"Entahlah! Mungkin dia orang baru di sini, tingkahnya seperti dia yang berkuasa di sini… benar-benar menyebalkan! Dia menyuruhku mencuci jasnya yang terkena noda kopi, dia pikir aku pembantunya?!"
"Apa namja yang kau maksud itu ciri-cirinya berwajah seperti orang Amerika dan berpakaian rapih?" tanya Sera

"Darimana kau tahu?"
"Karena aku juga bertemu dengannya tadi siang, seenaknya saja dia menyuruhku melakukan ini-itu dan juga memanggilku ajhuma!"

"Mwo? Ajhuma? Hahaha~" Hyemi tertawa puas.

"Namja yang mana?" tanya Erin

"Dia memang menyebalkan sekali…" kata Sera

"Apa dia orang baru di sini?" tanya Sungah

"Mollayo… mungkin iya…" jawab Sera

"Tapi siapapun dia, orang itu benar-benar menyebalkan…" gumam Hyuna

Part 4

-Sera POV-

Aku bermaksud untuk pergi ke ruang latihan, aku sedikit terkejut ketika melihat namja yang kemarin aku temui itu sedang membuka pintu ruang kerjanya. Aku sudah merasakan kalau ia pasti akan memanggilku, maka dari itu aku memilih untuk menutupi wajahku dengan tas.

Namja itu menatapku tajam ketika aku tengah berjalan melintas di hadapannya, meskipun sudah kututupi wajahku dengan tas, tetap saja dia dapat mengenalku dan memanggilku.

"Ya ajhuma!" dia memanggilku dengan sebutan itu lagi.

Aku berusaha untuk tidak menanggapinya dan terus berjalan.

"Ya, kau! ajhuma yang menyebalkan!"

Panggilan kedua darinya benar-benar membuatku kesal dan memutuskan untuk menghentikan langkahku sambil melotot padanya.

"Ya ajhuma… bisakah kau membantuku di sini?" tanyanya.

Aku menghela napas sambil menghampirinya.

"Ayo, ikut aku." perintahnya.

Aku pun mengikutinya masuk ke dalam kantornya.

"Bisa membantuku membereskan buku-buku dan juga barang-barangku di sini?"

Walau sebenarnya malas, namun dengan berat hati aku mengangguk tanda setuju.

Lantas aku pun menyusun buku-buku di rak dengan rapi. Namja itu terus saja memperhatikanku dan membuatku merasa terganggu.

"Hh… kenapa aku harus menyusun buku-buku ini? Melelahkan…" gumamku

"Cepat rapihkan dan jangan bicara sendiri seperti hantu." gerutu namja itu.

"Apa maksudmu?" tanyaku

"Sudah, jangan berisik, ajhuma."

"Kenapa kau terus memanggilku 'ajhuma'?! aku juga punya nama 'Ryu Sera'."

"Rupanya wajahmu melambangkan sifatmu yang pemarah itu…"

"Menyebalkan sekali…"

"Tunggu…"

Namja itu mengubah posisi buku yang baru saja kususun di rak, dengan hati-hati ia meletakan buku tersebut dengan posisi berbeda dari sebelumnya.

"Kenapa kau mengubah posisi buku-buku itu? Aku sudah meletakannya dengan benar…" kataku

"No… no… letaknya tidak simetris… kau tidak bisa meletakan buku-buku ini sembarangan, harus sesuai ukuran."

"Jangan-jangan kau ini orang yang obsesif-kompulsif?"

Dia melirikku dengan tatapan cemas.

"Ternyata memang benar,sungguh melelahkan hidup dengan keadaan seperti itu…" ucapku

"Hidup dengan wajahmu itu yang melelahkan." gumamnya

"Sudahlah, aku tidak mau membantumu lagi… Aku berhenti!"

Aku beranjak pergi dan menuju pintu keluar.

"Ya! kau mau kemana? Ryu Sora-sii!" namja itu memanggilku dengan nama yang salah.

"Namaku Ryu Sera, bukan Ryu Sora!" bantahku

Tanpa berkata-kata lagi, aku pun meninggalkan ruangan kerjanya dan memutuskan untuk pergi menuju ruang latihan.

-Sera POV End-

Part 5

Malam itu, Shin Joohak mengadakan meeting mendadak untuk memperkenalkan siapa William sebenarnya. Setelah meeting selesai, seluruh anggota Star Empire pulang ke rumah masing-masing.

"Kami pulang duluan ya, unnie!" ucap Hyemi dan Kyungri berpamitan pada Hyuna yang sedang menunggu taxi di depan kantor Star Empire.

"Hati-hati!" ucap Hyuna

"Kau juga, unnie!"

"Iya~"

-Hyuna POV-

Sepertinya ini adalah hari yang sial bagiku… aku sedang menunggu taxi sendirian di depan gedung Star Empire, dan tiba-tiba saja ada seorang ajussi yang sepertinya sedang mabuk menghampiriku, jelas saja hal itu membuatku ketakutan karena ajussi itu hendak menyentuhku.

Aku berteriak saat ajussi tersebut semakin mendekatiku. Aku berusaha berlari, namun kakiku terkilir dan membuatku terjatuh. Aku semakin histeris karena ajussi itu mau berbuat mesum.

"Tidak! Byuntae!" aku berteriak karena panik.

"Ya! Siapa kau?!" seorang namja meneriakan ajussi tersebut dan mengusirnya.

Ajussi itupun melarikan diri sebelum di hajar oleh namja yang menolongku itu. Aku terpaku sekaligus merasa tertolong oleh kedatangan William.

Dia menatapku lalu bertanya, "Sampai kapan kau mau duduk di situ?"

Aku sedang berusaha untuk berdiri, namun kaki kananku yang terkilir terlalu sakit untuk digerakan.

"Kakiku terkilir dan aku tak bisa berdiri…" ucapku sambil memegangi kakiku.

"Kakimu terkilir karena sepatu high heelsmu itu…"

Aku tak menanggapi pendapatnya karena aku sedang berusaha melepas sepatu yang kupakai. Will oppa menghampiriku dan membantuku untuk melepaskan kedua sepatuku. Apa yang ia lakukan memang membuatku sedikit terkejut, aku hanya terdiam menatap namja itu.

"Aduh~ sakit…" lirihku ketika Will oppa memegang kaki kananku.

Will oppa hanya menatapku sejenak, kemudian ia membantuku untuk berdiri.

"Apa kau bisa pulang ke rumah sendirian?" ia bertanya sambil menatapku yang sedang mencoba untuk berjalan.

Aku tak menjawab pertanyaannya dan terus berusaha untuk berjalan walaukakiku terasa sangat sakit.

Will oppa menghela napas, "Kapan kau akan sampai ke rumah dengan cara seperti itu?"

"Aku sudah mencoba berjalan semampuku…" jawabku

Will oppa kembali menghela napas, kemudian ia berjalan menghampiriku dan membungkukan badannya di hadapanku.

"apa-apa yang kau lakukan?" tanyaku bingung

"Aku akan menggendongmu, ayo naik."

Aku terdiam sejenak, "Apakah tidak apa-apa?" tanyaku lagi.

"Kau tidak sanggup berjalan, bukan? Ayo cepat, naiklah…"

Dengan sedikit perasaan ragu, akhirnya aku pun memutuskan untuk menerima pertolongan darinya. Entah kenapa tiba-tiba saja aku merasakan jantungku berdebar begitu kencang ketika aku di gendong oleh namja ini. Dia membuatku tersenyum malu sekaligus merasa senang karena sudah mau menolongku.

-Hyuna POV end-

Part 6

Will menggendong Hyuna dan berjalan menuju mobilnya.

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini? Kenapa kau tidak langsung pulang saja?" tanya Will

"Aku—"

"Hyung!" panggil seseorang

Will dan Hyuna langsung menoleh ke sumber suara yang berada tepat di belakang mereka. Rupanya Mike yang sedang berjalan menghampiri mereka berdua bersama Sera dan juga Minha.

"Hyuna-sii kenapa? Apa kau sakit?" tanya Sera

"Kakiku terkilir…" jawab Hyuna

Kemudian Will menurunkan Hyuna dari punggungnya.

"Baguslah kau datang, Mike. Kau antar dia pulang… kudengar kalian satu gedung apartement." kata Will

"Kakimu terkilir, noona?" tanya Mike seraya menghampiri Hyuna.

"Iya…" jawab Hyuna

"Apa kau bisa berjalan, noona?" tanya Mike lagi.

"Dia kesulitan untuk berjalan, jadi lebih baik kau gendong saja dia…" kata Will

Mike sedikit terkejut, kemudian ia melirik ke arah Minha dan secara tidak langsung meminta ijin untuk menggendong Hyuna.

"Sudahlah, aku bisa jalan sendiri…" kata Hyuna yang merasa tidak enak hati pada dongsaengnya tersebut.

"Tak apa… Mike akan menggendongmu sampai ke mobil, unnie…" kata Minha

"Ayo naik ke punggungku, noona…" kata Mike

"Kau, Ryu Sora-sii… aku perlu bicara denganmu sebentar." kata Will

"Sudah kubilang namaku itu Ryu Sera!" kata Sera dengan nada kesal.

"Jangan banyak bicara, ayo ikut aku…" perintah Will

Sera menghela napas kemudian dia mengikuti Will menuju mobilnya.

"Ada apa lagi?" tanya Sera

"Bisa tolong ambilkan handphoneku? Sepertinya tertinggal di meeting room tadi." kata Will

'Seenaknya saja dia menyuruh-nyuruhku!' batin Sera

"Ayo… tunggu apa lagi?"

"Kenapa tidak kau ambil sendiri saja?"

"Can you help me, please?"

"Hh… baiklah, aku ambil sekarang."

Sementara itu Mike menggendong Hyuna ke mobilnya.

"Bagaimana bisa kakimu terkilir, noona?" tanya Mike

"Ceritanya panjang…" kata Hyuna

"Ya sudah, aku akan menginap di apartementmu malam ini unnie." kata Minha

"Gomawo Minha-sii…" ucap Hyuna

Sera pergi ke meetingroom dan kemudian mengambil Handphone milik Will yang tertinggal di sana. Setelah itu, Sera langsung menyerahkan handphone tersebut pada Will.

"Aku sudah mengambil handphonemu, aku mau langsung pulang…" kata Sera

Kemudian dia melangkahkan kakinya, namun Will menahan tangannya.

"I'll take you home…" ucapnya

"Aku akan naik taxi saja…"

"Don't say that… aku akan mengantarmu pulang. Ini sudah larut malam, kau tidak akan dapat taxi. Come on."

Apa boleh buat, Sera tak bisa menolak.

"Apa yang terjadi pada Hyuna tadi?" tanya Sera

"Kakinya terkilir karena dia berusaha menghindari ajussi mesum yang hendak berbuat tak sopan padanya." jawab Will

"Akhir-akhir ini memang banyak ajussi mesum berkeliaran…"

"Maka dari itu, kau harus berhati-hati."

"Sejak kapan kau peduli padaku?"

"Aku hanya memberitahumu saja untuk berhati-hati…"

"Kau memang naiv…"

Sampailah mereka di depan rumahnya Sera.

"Gomawo, sudah mengantarku pulang…" ucap Sera

Will hanya mengangguk pelan, kemudian berpamitan dan pulang.

Part 7

Keesokan harinya…

"Jasmu sudah aku cuci." Hyuna menyerahkan jas milik Will yang terkena noda kopi kemarin.

"Lain kali berhati-hatilah bila berjalan sambil membawa kopi." ucap Will

"Arasseo… mianhae…"

"Apa kakimu sudah sembuh?"

"Masih terasa sakit… namun aku tak bisa menunda latihan."
"Ceroboh sekali…"

"Oh, kau menonton drama musical 'Full House' juga?" tanya Hyuna ketika melihat tiket drama musical di meja kerja milik Will.

"Iya…"

"Kau akan pergi dengan siapa?"

"Sendirian…"

"Kau serius? Bagaimana bisa kau pergi menonton drama musical sendirian?"

"Sudahlah, jangan mencampuri urusanku…"

"Baiklah… kalau begitu sampai nanti."

'Sejujurnya saja, Will itu memang namja yang menarik meskipun sifatnya dingin seperti itu…' pikir Hyuna

Will pergi ke café untuk mendapatkan sepotong tiramisu favoritnya. Setelah memesan, ia langsung menuju meja favoritnya yang terletak di sudut beranda Star Empire Café.

"Ya, ajhuma… kenapa kau duduk di kursi ini tanpa seijinku?" tanya Will

Sera mengangkat wajahnya dan menatap Will. "Mwo? memangnya ini meja milikmu?" tanya Sera

"Tapi ini tempat favoritku, dan aku tidak ingin ada orang lain yang mendudukinya."

"Kau lihat? Di sana masih banyak tempat kosong."

"Aku ingin duduk di sini, jadi tolong minggir…"

"Apa? Apa yang salah denganmu? Ini kan tempat umum, bukan tempat pribadi milikmu."

"Sudahlah, kau jangan banyak bicara, ajhuma…"

"Aku bukan ajhuma!"

Dalam hatinya jelas sekali bahwa Sera ingin sekali menghajar namja ini, namun ia memutuskan untuk mengalah dan pergi dari tempat itu.

Sera kembali ke tempat latihannya dengan memasang wajah suram.

"Kenapa, unnie?" tanya Hyemi yang langsung bisa menangkap mood unnienya itu.

"Aku hanya sedang kesal saja…" jawab Sera

"Kenapa?"

"Tak apa… lupakan saja…"

"Apa hari ini kita latihan lagi, Sera-sii?" tanya Hyuna

"Nanti malam kita mulai latihan lagi… kita tidak mungkin latihan tanpa maknae dan Kyungri, mereka sedang ada jadwal masing-masing, bukan?" jawab Sera

"Kalau begitu aku mau ke café dulu."

"Lebih baik kau hati-hati… karena di sana ada orang yang paling tidak ingin kau temui."

"Maksudmu?"

"Tidak… aku tidak bermaksud apa-apa…"

Part 8

Hyuna sampai di Star Empire Café dan langsung memesan sepotong Cheese Cake, juga green tea.

"Oh, kenapa kau ada di sini?" tanya Hyuna ketika melihat Will sedang membuat kopi.

"Kenapa kau bertanya?" Will membalikan pertanyaan.

"Apa seorang General Manager membuat kopinya sendiri?"

"Aku bebas membuat kopiku sendiri di café milikku ini."

"Jadi sekarang kau yang memegang tanggungjawab atas café ini?"

"Memangnya kenapa?"

"Bukankah tahun lalu café ini dipegang sepenuhnya oleh Mike?"

"Aku manager baru di café ini sekarang…"

"Aku pikir kau terlalu sibuk sebagai seorang General Manager dan tidak mungkin punya waktu untuk mengurusi café."

"Kau terlalu banyak bicara, nona…"

"Nona? Sepertinya seorang General Manager tidak pantas memanggilku begitu, namaku Moon Hyuna… jadi panggil saja Hyuna."

"Sudahlah, jangan banyak bicara… aku sedang sibuk di sini, jadi pergilah."

Hyuna meninggalkan café dan kembali ke tempat latihannya.

"Kenapa kau tidak membawakan makanan untukku juga?" tanya Sera saat melihat Hyuna membawa Cheese cake dari café tadi.

"Kenapa kau tidak ikut tadi?" Hyuna balik bertanya.

"Aku malas datang ke Café…"

"Kau mau Cheese cake juga unnie? Biar aku yang bawakan, ya?" kata Hyemi

"Kau memang mengerti aku, my daughter…" kata Sera

"Jamkkanman… biar aku saja yang membawakannya untukmu." kata Hyuna

"Kenapa tiba-tiba?"

"Tidak apa-apa… kau mau aku ambilkan apa, Hyemi-sii?"

"Aku juga ingin Cheese cake, unnie…" kata Hyemi

Hyuna kembali ke café. Sesampainya di sana, ia melihat Will sedang duduk sambil membaca buku di kursi favoritnya. Lantas Hyuna pun menghampiri Will dan duduk di kursi yang terletak di samping Will.

"Sepi sekali di sini…" kata Hyuna

Will mengerutkan dahinya sambil menatap aneh pada Hyuna.

"Kemana semua pelanggan?" tanya Hyuna

Will tak menanggapi pertanyaan Hyuna dan melanjutkan membaca.

"Sedang istirahat, ya?" tanya Hyuna lagi.

Will tetap tidak menanggapi Hyuna.

"Kau membaca buku apa?" lagi-lagi Hyuna bertanya.

Will tak menjawab dan hanya menunjukan cover buku yang ia baca pada Hyuna.

"Buku sejarah rupanya… aku tidak tahu kalau kau tertarik pada sejarah Korea. Hajiman, kau suka membuat kopi, ya? Aku juga ingin mencoba belajar membuat kopi… sepertinya menyenangkan." kata Hyuna

Will hanya melirik sebentar ke arah Hyuna dengan expresi datar.

"Oh, noona… kau ada di sini rupanya." kata Mike sambil menghampiri Hyuna dan Will.

"Mike, annyeong~" sapa Hyuna

"Mike, apa Weekend nanti kau tidak sibuk?" tanya Will

"Waeyo?" tanya Mike

"Aku punya dua tiket untuk menonton Drama Musical."

"Joesonghabnida… tapi weekend nanti aku ada kencan dengan Minha, jadi aku tidak bisa pergi denganmu. Ah! Kenapa kau tidak mengajak Hyuna noona saja?" tanya Mike

"Aku?" tanya Hyuna

"Lupakan saja, aku akan mengajak Natthan…" kata Will

"Sebenarnya… Natthan juga akan pergi dengan Hyemi weekend nanti, dia akan pergi denganku dan Minha… Double-date." jelas Mike

"Aku juga ingin menonton drama musical itu…" kata Hyuna

"Kenapa tidak pergi sendiri saja?" tanya Will sambil beranjak dari tempat duduknya dan pergi.

"Namja aneh… kenapa dia begitu menyebalkan." gumam Hyuna

"Noona sangat ingin menonton drama itu, ya? apa aku harus membujuknya agar mau mengajakmu pergi dengannya?" tanya Mike

"Tidak perlu, lupakan saja…"

Part 9

Malam itu, Nine Muses baru saja menyelesaikan latihan mereka dan langsung pulang ke rumah masing-masing. Hyuna pulang bersama Mike dan Minha seperti biasanya.

"Mike, kau sangat mengenal Will oppa, bukan?" tanya Hyuna

"Nei… dia itu sunbaenimku." jawab Mike

"Bagaimana kau bisa mengenalnya?"

"Aku mengenalnya di kelas barista saat di London dulu… kau tahu kan kalau aku sangat suka membuat kopi dan selalu ingin mempunyai café milikku sendiri. Dia itu yang mengajarkanku cara membuat kopi. Selain itu appa-nya adalah teman baik Joohak samchon."

"Begitu rupanya…"

"Aku senang karena kami bisa bekerjasama menjalankan Star Empire café, akhirnya aku punya usaha lain dan kerja sampingan selain menjadi penyanyi."

"Lalu apa dia akan menetap di Star Empire?"

"Entahlah… tapi samchon bilang kalau sebagian saham Star Empire sudah dibeli oleh hyung, jadi mungkin dia akan berada di sini untuk beberapa waktu kedepan."

"Kenapa sepertinya unnie begitu penasaran padanya?" tanya Minha

"Ti-tidak… aku hanya ingin tahu saja." jawab Hyuna

"Will hyung memang sibuk dengan jabatannya sebagai General Manager, namun semenjak ia menjadi general manager baru di Star Empire café, ia jadi selalu menyempatkan waktu untuk menjaga café. Dia juga suka mengajarkan les barista pada anak-anak." kata Mike

"Benarkah?"

"Dia memang terlihat serius dengan pekerjaannya, namun terkadang dia juga ingin refreshing dengan cara membuat kopi di café nya atau mengajar."
Hari berikutnya, Hyuna melihat Will di tempat parkir di depan gedung Star Empire.

"Kau mau pergi, ya?" tanya Hyuna

Will menatap Hyuna, "Wae?"

"Tidak menjaga café hari ini?"

"Hari ini café tutup…"

"Kenapa?"

"Bukan urusanmu…"

"Kau mau pergi kemana?"

"Aku harus mengajar, sudahlah jangan banyak bertanya… nanti aku terlambat."

"Jeogi, boleh aku ikut?"

"Bukankah kau harus latihan dengan Nine Muses?"

"Kami baru akan latihan nanti malam."

"Kau boleh ikut, tapi kau jangan merepotkanku…"

Ini pertama kalinya Hyuna merasa begitu tertarik pada seorang namja hingga mengikutinya terus secara tidak langsung. Hyuna begitu tertarik pada Will, dia tak bisa berhenti menatap namja itu.

Part 10

-Will POV-

Apa-apaan ini? Kenapa dia menatapku terus seperti itu?

"Bagaimana tentang drama musical itu? Apa kau sudah menemukan teman untuk pergi denganmu nanti?" tanya Hyuna

"Belum." jawabku singkat

"Kau tidak sibuk?" tanya Hyuna lagi

"Anio…"

"Aku pikir seorang General Manager hanya akan menghabiskan waktunya di kantor dan berkutat dengan semua urusan perusahaan."
Aku hanya terdiam dan berusaha untuk tetap fokus menyetir.

Kami berdua akhirnya sampai di tempat les.

"Kau sebaiknya menunggu di luar saja…" kataku

"Anio… aku ingin melihat anak-anak belajar membuat kopi, sepertinya menyenangkan." kata Hyuna

"Terserah kau saja."

"Aku janji tidak akan mengganggu aktifitasmu, jadi aku akan duduk di belakang saja."

Setelah murid-muridku datang, aku langsung mengajarkan mereka cara membuat kopi.

"Selamat siang, baiklah… hari ini sungsaengnim akan mengajarkan kalian teknik dasar cara membuat kopi. Di meja kalian masing-masing sudah disediakan mesin penggiling biji kopi, tahap pertama kalian masukan biji-biji kopi tersebut pada mesin penggiling. Ayo lakukanlah…"

Anak-anak pun menuruti perintahku, mereka memasukan biji-biji kopi tersebut kedalam mesin penggiling, namun tiba-tiba saja ada seorang anak yang tak sengaja menumpahkan biji kopinya.

"Ya ya ya… lakukanlah dengan perlahan, kau membuat biji kopinya berserakan." kataku

"Joesonghabnida sungsaengnim…"

"Dan kenapa kau tidak melakukan apa-apa? Apa kau tidak suka mengikuti kelas ini?" tanyaku pada anak perempuan yang duduk di samping Hyuna.

Anak itu tiba-tiba saja menangis, jelas itu membuatku terkejut dan tak tahu harus berbuat hendak menghampiri anak tersebut namun handphoneku berbunyi, aku pun keluar dan mengangkat telepon.

Selesai menerima telepon, aku kembali ke kelas dan melihat Hyuna yang sedang dikelilingi oleh anak-anak.

"Sepertinya kalian senang membuat kopi, ya?" tanya Hyuna

"Membuat kopi itu menyenangkan…"

"Unnie, kau sangat cantik."

"Benarkah?"

"Noona, datanglah lagi ke sini… kami senang sekali ditemani olehmu…"

"Iya datanglah lagi…"

"Baiklah… aku berjanji akan datang lagi ke sini…"

"Menyenangkan sekali!"

Aku hanya menatap Hyuna sambil tersenyum, setidaknya walaupun dia merepotkanku, tapi dia sudah menolongku mengajar anak-anak.

Les pun selesai, aku mengantar Hyuna pulang ke apartementnya.

"Kau mau mampir dulu?" tanya Hyuna

"Anio… aku masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan." jawabku

"Ternyata menyenangkan sekali bisa berinteraksi dengan anak-anak. Ya sudah, kalau kau tidak bisa mampir, aku pamit." kata Hyuna sambil membuka pintu mobil.

"Tunggu dulu."

"Iya?"

"Karena tadi kau sudah sedikit membantuku… sebagai ucapan terimakasih, aku akan mengajakmu menonton drama musical 'Full House' hari Sabtu nanti."

"Kau serius?"

"Aku tunggu kau di café jam 7 tepat."

"Baiklah~ aku pasti akan datang."

-Will POV end-

-To be continue-