Chapter 1
Suara dari dalam sebuah hutan yang begitu gelap,suara langkah beberapa kaki yang sedang berlari-larian. Seorang pemuda yang sedang dikejar oleh kawanan vampire level E. Zero Kiryu saat itu ditugaskan untuk membunuh kawanan level E yang sering mengganggu sebuah kota. Kali ini Zero sedang lengah dan mendapat serangan kuat dari vampire tersebut, mengakibatkan dia terluka cukup parah.
"Hey, manusia. Mau lari kemana kau? Tidak ada gunanya kau berlari, yang ada kau akan segera menjadi santapan kami." Ucap salah satu vampire.
Zero terus berlari tanpa berhenti sedikit pun. Dia tahu jika sampai berhenti nyawanya akan terancam. Sudah terdengar suara terengah-engah dari Zero,tanda kalau dia sudah sangat lemah.
"Sial." Kutuk Zero. Dia memeriksa Bloody Rose dan tersisa 4 peluru lagi.
Kemudian dia mengarahkan senjatanya kearah salah satu vampire.
DOORR...
Satu vampire sudah menjadi abu dan tinggal beberapa vampire yang tersisa. Zero yakin pelurunya tidak cukup untuk menghabisi kawanan vampire tersebut.
'Ini parah, tidak pernah aku selengah ini kepada level E itu.' pikir Zero. Kemudian dia terus menembak vampire sampai pelurunya habis, tapi vampire itu tidak ada habisnya malah semakin bertambah.
Bagi Zero malam ini dia adalah santapan mereka. Tapi dia tidak menyerah dia tetap berlari sampai-sampai tidak sengaja dia terselengkat oleh ranting dan terjatuh dengan sangat keras.
"Ugh,sakit." rintih Zero. Dia ingin bangun tapi sudah mendengar suara vampire level E di belakangnya.
"Kau tidak bisa lari lagi, bocah manis." ucap vampire sambil menyeringai.
Zero sudah sangat lemah dan tidak berdaya, tubuhnya sudah gemetar ketakutan. Tangan kanannya memengang lengan kirinya yang bersimbah darah akibat bertarung dengan level E. Keningnya juga terlihat ada luka sayatan juga beberapa memar di sekujur tubuhnya.
Hal ini sudah 'gawat' bagi Zero, dia sudah sangat kelelahan dan ingin jatuh tersungkur. Tapi dia tidak ingin menampakkan kelemahannya pada vampire lemah itu. Saat itu juga salah satu vampire dengan sekejap mencekik leher Zero dan menariknya sehingga membuat Zero berdiri.
"Kami akan menyantapmu disini." bisik vampire itu. Zero merasa sangat merinding dan terus gemetar.
Akhirnya saat taring level E itu hampir mendekati leher Zero.
"Tidak!" teriak Zero memberontak. Dia tidak akan pernah memberikan darahnya pada vampire.
Zero menendang vampire yang mencekiknya tadi dan lepas dari cengkeramannya. Para level E pun mulai mengejar Zero lagi. Nasib baik tidak berpihak pada Zero. Dia terjebak oleh sebuah tembok dan juga sudah dikepung oleh beberapa vampire itu.
"Hah...ha..hah" dasah Zero yang sudah menahan sakit luka-lukanya dan belum lagi dia akan menjadi santapan level E.
"Jalan buntu, hah?"salah satu vampire langsung menyeringai jahat.
Mata Zero sekarang hanya melihat samar-samar tidak jelas. Nafasnya sudah terengah-engah dasyat, Zero terus berpikir apakah dia akan mati disini dimakan oleh monster level E ini.
Kemudian sebuah tangan ingin mencengkeram Zero lagi, tapi kali ini dengan sekuat tenaganya Zero menghindar walaupun hanya beberapa jengkal. Lagi-lagi dia tidak bisa menahan semua ini, darah yang sudah bececeran ditanah membuat para vampire tergoda.
Sekali lagi Zero sudah ingin pingsan tapi dia tetap terbangun walaupun yang ia lihat hanyalah samar-samar. Tapi setelah itu, dia merasakan beberapa level E sedikit demi sedikit menghilang dari hadapannya dan terganti oleh seseorang yang memancarkan mata darah yang sangat merah. Tubuh Zero yang sudah mati rasa itu kemudian jatuh pingsan disebuah tangan seseorang itu. Seseorang itu bukanlah manusia melainkan pureblood terkuat dikalangan seluruh vampire.
"Aku menemukanmu, Zero."bisik Kaname Kuran ditelinga Zero yang juga musuh Zero sedari dulu dan dia membawa tubuh Zero pergi.
