A/N: Cuman kumpulan drabble changnew pendek. Dan rata-rata menjurus yadong dan fluff. LOL Settingnya rumah tangga~


A Match Made In Heaven © Viero D. Eclipse

Disclaimer: SHINee and DBSK/TVXQ are belongs to SM Entertainment, God and them self

Casts: Max Changmin, Lee Jinki 'Onew' and other K-Pop Boyband members (as cameo).

Pairing: ChangNew (Max Changmin x Lee Jinki 'Onew')

Genre: Romance

Rated: T semi M

Warning: No edit, Yadong tingkat dewa, Oneshot, Klise, Boy x Boy/Shounen ai, OOC, Alur gaje, redundansi, typo(s) mungkin bertebaran

Don't Like? Don't Read!


-Part 1-

Movies

"H-Hyung... ungghh... a-apa yang kau l-laku-aahhh..."

Jinki hanya mampu menghimpitkan parasnya yang memerah pekat pada hamparan dinding di dekatnya—tatkala beberapa kecupan panas telah didaratkan intens di dadanya. Namja karamel itu berusaha keras menahan erang dan desah yang tak seharusnya ia gemakan di kala itu. Ia sudah berada di tempat umum. Lebih tepatnya di sebuah bioskop central di Seoul.

Dan Shim Changmin—sosok suami berparas tampan bak dewa yang sangat dicintainya itu—kini telah melakukan hal yang bijaknya dilakukan ke rana yang lebih privasi.

Foreplay.

Sungguh sial. Kenapa juga hasrat cinta itu mendadak membuncah di tempat rawan seperti ini?

"H-Hyung-H-Hentikan... nngghh... b-bagaimana jika orang-orang melihat k-kita-aahhh..."

Pernyataan lirih itu hanya membuat Changmin menyeringai licik. Seolah tak peduli dengan apa yang sudah diguratkan Jinki, namja raven itu lantas meraih daun telinga Jinki dan menggigitnya pelan. Hal itu membuat yang bersangkutan menggigil dalam sensasi panas yang begitu mendebarkan.

Lenguhan pun termuntahkan pelan.

"H-Hyungie..."

"Ini semua salahmu. Seharusnya kau jangan mengajakku untuk menonton film dengan genre seperti ini..."

Desahan seorang gadis pun terdengar begitu nyaring. Layar bioskop kini telah memaparkan adegan dewasa yang tak pernah diduga Jinki sebelumnya. "My Little Sweetheart" itulah judul film rekomendasi Jonghyun—hoobae Jinki—yang saat ini menjadi list yang harus ditontonnya dengan Changmin.

"Itu adalah film bergenre keluarga yang bahagia. Sangat tepat jika kau ingin menjadikan film ini sebagai pembelajaran, Jinki-hyung. Apalagi sekarang kau sudah resmi menjadi istri sah dari Changmin-hyung. Ya, meskipun tokoh dalam film ini diperankan oleh pria dan wanita, tapi aku yakin, kau pasti bisa mengambil banyak hikmah."

Ya. Jinki masih ingat dengan jelas tentang betapa persuasifnya pernyataan Jonghyun saat namja brunet itu merekomendasikan filmnya. Namun, siapa sangka bahwa dibalik judul film yang terdengar begitu manis itu ternyata berisi adegan berbahaya dan 'panas' seperti ini?

Secara tak langsung, Jinki sudah merasa seperti melihat film porno saja.

'Kau sudah menipuku! Jonghyun-Pabo!'

Jinki hanya mampu merutuk di dalam hati. Jangan salahkan Changmin jika suaminya itu mendadak 'lapar' akan Jinki. Adegan dewasa yang terpapar pada layar bioskop kali ini sungguh terlalu eksplisit dan panas. Hingga Jinki sendiri mulai gemetar dan turut ingin melebur dalam kontak intimasi tertinggi bersama Changmin.

Sungguh sayang. Mereka masih berada di dalam tempat yang sangat tidak memungkinkan.

Namun, Jinki juga semakin tak sanggup membendung hasratnya sendiri.

"H-Hyung-a-aahhh..."

Jinki menggigit bibir bawahnya erat-erat tatkala Changmin mendaratkan ciuman panas di tengkuk lehernya dan mulai menghisap dengan begitu kuat. Bak sesosok vampir yang hendak menghisap darah korbannya, Changmin hanya menyeringai tajam saat tubuh Jinki semakin melemas. Ia pun lantas meraih ujung dagu namja karamel itu dan membenturkan bibir mereka satu sama lain. Ciuman itu begitu lekat tak bercelah. Jinki mengerang pelan dan pada akhirnya turut membalas kontak itu dengan kadar yang begitu dalam.

Beruntung tak terlalu banyak orang yang ada di bioskop. Jinki dan Changmin sendiri juga sudah terduduk berdua saja di belakang. Baris kursi yang mereka tempati benar-benar kosong. Gelapnya ruangan dan kerasnya suara film tak akan membuat segenap penonton yang ada di bioskop sadar dengan apa yang sudah dilakukan oleh sepasang suami istri itu.

Entah, apa jadinya jika kontak intimasi mereka diketahui orang lain.

Mungkin, orang tersebut akan mencoba untuk mengabaikan Jinki dan Changmin. Dan kedua namja itupun juga tak akan peduli dan tak akan menghentikan ritual intimasi mereka begitu saja.

"Ngghhh... f-fuaahhh..."

Setelah beberapa saat. Jinki pun menarik diri—bersamaan dengan kentalnya benang saliva yang membelit ujung lidahnya dan lidah Changmin. Parasnya memerah pekat. Napas terengah berat. Mulutnya pun sedikit menganga untuk mengatur sirkulasi udara yang terputus. Kontak mulut yang dilakukannya dengan Changmin sungguh terlampau dalam dan agresif.

Hingga membuat segenap darah Jinki berdesir panas, menginginkan lebih.

Changmin hanya menyeringai seksi.

"I want you... Jinki."

"I want you so... bad"

"Aaahhh... fasterr, Baby... a-aahhhn…"

Dan background suara yang mengiringi suasana di kala itu sukses membuat paras jinki berlipat-lipat lebih memerah panas dari sebelumnya. Sebuah scene dimana sang gadis bercinta dengan suaminya—sejatinya membuat hawa canggung menghantam masa. Sungguh, secara tak langsung, Jinki sudah mengajak Changmin untuk menonton sebuah film porno yang terlampau eksplisit.

Memang, mereka sendiri bukanlah tipe pasangan suami istri polos yang belum pernah bercinta sebelumnya.

Justru sebaliknya.

Jinki bahkan sudah tak malu lagi untuk bertindak agresif kepada Changmin jika memang ia ingin menunjukkan afeksi dan perasaan terdalamnya. Ia bahkan tak bisa menghitung, sudah sesering apa mereka memadu kasih selama ini. Ikatan cinta itu benar-benar terlampau kuat dan dalam.

Bercerai adalah hal terakhir yang tak akan pernah mereka lakukan sampai ke hembusan napas terakhir nanti.

"M-Mhhh..." dengan sedikit gemetar, Jinki mendongakkan wajahnya tatkala Changmin mulai menjamah tubuh teratasnya. Namja raven itu kembali menghimpitkan parasnya di hamparan dada Jinki. Empat buah kancing pun terlucuti dengan cepat. Lenturnya lidah itu kini tampak menari, membuat sang istri mabuk dalam geliat liar yang tak tertahankan.

Jemari itu lantas beranjak, tersemat ke dalam surai rambut raven Changmin. Jinki mengusap untaian rambut suaminya itu perlahan-lahan, bersamaan dengan erang dan desah yang ia gemakan dengan lirih. Tidak. Sungguh tak bisa. Seberapa krusial keadaan mereka, Jinki seolah tak berdaya untuk menghentikan pemanjaan yang dilakukan Changmin padanya.

Ia justru semakin lemah, semakin ingin merasakan hangatnya intimasi yang diberikan oleh suaminya itu.

Tak tahan dengan segenap ritual "teasing" yang dilakukan oleh Changmin, pada akhirnya Jinki pun segera merengkuh bahu suaminya itu dan menghimpitkan paras mereka satu sama lain. Diciumnya lekat bibir Changmin dan hal itu membuat yang bersangkutan mengerang nikmat. Jinki segera beranjak dari kursinya dan lantas terduduk tepat di atas pangkuan Changmin tanpa sedikitpun memutus kontak mulut mereka.

"N-Nghh… mmhh…"

Intimasi itu semakin mengganas.

Temperatur tubuh turut memanas.

Changmin hanya tersenyum, menikmati segenap belitan lidah Jinki yang begitu agresif padanya.

"Hyung—M-Mnnhh..." Dan dominasi pun diambil alih. Pada akhirnya, Changmin kembali berkuasa akan invasi dan lantas melumat mulut Jinki dengan begitu dalam. Erangan termuntahkan keras. Jinki semakin mabuk dan kehilangan kendali logikanya sendiri. Balutan hasrat itu tak tertahankan. Ia hanya ingin bersatu seutuhnya dengan suami yang sangat dicintainya itu.

"H-Hyungie... k-kita tak mungkin melakukannya di sini. B-Bawa aku pulang. Aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua saja bersamamu..."

Permohonan yang diguratkan dengan nada berat dan berbisik itu lantas membuat Changmin menyeringai girang. Tipikal Jinki. Istrinya itu tak akan bisa bertahan dengan segenap buncahan afeksi yang selalu diberikan Changmin. Hanya tinggal masalah waktu hingga titik ketidakberdayaan itu terpapar.

Dan sebagai sesosok suami yang sangat mencintai istrinya, Changmin akan selalu siap untuk melakukan apapun demi kebahagiaan namja karamel itu.

Tanpa basa basi lebih lanjut, Changmin segera mendekap Jinki dan menggendong tubuh mungil istrinya itu dengan erat. Paras Jinki memerah pekat. Sungguh terlambat untuk meminta Changmin menurunkannya di saat namja raven itu telah berjalan menuju ke pintu keluar. Beberapa orang dalam bioskop sudah menatap ke arah mereka. Dan tak ada yang bisa Jinki lakukan selain hanya membenamkan parasnya di sela leher Changmin untuk menyembunyikan rasa malunya.

Sesaat setelah sepasang suami istri itu berlalu, simpulan senyum pun tergurat di wajah beberapa penonton yang sempat menatap mereka. Scene panas dari adegan suami istri yang terpapar pada layar bioskop seolah terabaikan begitu saja. Karena ada yang jauh lebih manis dari sebuah akting yang dilakukan sepasang suami istri dalam film tersebut.

"Y-Yah! C-Changmin-hyung! Turunkan aku! Banyak orang yang melihat kita seperti ini—"

"Aniyo~ aku akan menurunkanmu jika kita sudah berada di dalam kamar."

"M-Mwoh? Andwaeeee!"

Suara tawa pun menggema bersamaan dengan sang istri yang semakin membenamkan parasnya di dada bidang suaminya.

Segenap orang yang mendengarnya tersenyum lebar.

Satu impresi pun terpatri.

"What a cute couple."


A/N: Berhubung laptop saya masih rusak dan saya gak bisa apdet FF changnew multichap saya yang lain, untuk sementara ini saya akan bikin beberapa drabble pendek. Makasih buat yang udah baca dan ninggalin review ^^