"Pernahkah kau bertanya kenapa dia mengajakmu berpacaran?"

Baekhyun tidak pernah memikirkan hal itu sebelum Sehun menanyakannya.

.

.

.

###

THE REASON

Prologue

Main Casts : Byun Baekhyun & Park Chanyeol

Support Casts : Oh Sehun, Xi Luhan, Wu Kris

Genre : Romance, Drama, School Life

Rate : T

Warning : Yaoi, Shounen-ai, Boys Love, Boy x Boy

###

.

.

.

Baekhyun melayangkan tangan kanannya menuju pipi laki-laki jangkung di hadapannya –hendak menamparnya, namun itu terhenti begitu saja entah kenapa. Mata sipitnya mulai merasakan perih. Tak lama setelahnya, matanya dengan sendirinya memerah. Dada Baekhyun sesak rasanya. Sedangkan laki-laki jangkung di hadapannya itu masih memasang ekspresi yang sama seperti beberapa hari yang lalu –datar. Mata bulat laki-laki jangkung itu kini tak bersinar lagi ataupun menyiratkan kehangatan yang dulu sempat Baekhyun rasakan, hanya pandangan dingin yang mata itu pancarkan. Begitu dingin sampai Baekhyun ragu laki-laki jangkung itu masih memiliki kehangatan dalam hatinya. Keadaan disana seolah terhenti bagaikan film yang dijeda. Tak ada yang bergerak, bahkan tangan kanan Baekhyun masih terangkat yang hanya berjarak dua senti dari pipi laki-laki jangkung tersebut. Beberapa detik seperti itu sampai akhirnya mata Baekhyun menurunkan bulir hangat dari pelupuk matanya. Namun seolah itu tidak berarti banyak, Chanyeol –laki-laki jangkung itu– tetap diam pada posisi dan ekspresi yang sama. Itu bahkan lebih membuat hati laki-laki yang lebih pendek sakit. Rasa sesak di dadanya seolah merambat ke seluruh persendiannya melihat tatapan tak bersahabat Chanyeol.

"Kenapa, Yeol?" tanya Baekhyun lirih –nyaris seperti bisikan. Tangan kanannya turun perlahan dan mengepal di sisi tubuhnya. "Kenapa kau lakukan ini padaku?"

Hening.

Chanyeol masih menatap Baekhyun dingin. Baekhyun masih menanti jawaban dari mulut Chanyeol dengan jantung yang berdebar gila.

"Perasaanku tulus, Yeol.." ucap Baekhyun setengah frustasi.

Chanyeol tetap tidak bergeming dan itu membuat jantung Baekhyun semakin serasa diremas.

"Katakan sesuatu, kumohon.." pinta Baekhyun dengan suara bergetar. Bahunya mulai berguncang karena menahan isakan.

"Aku tak pernah menjanjikan cinta padamu, Baek."

Dan satu kalimat itu berhasil membuat Baekhyun kesulitan bernapas.

"Kau seharusnya tahu itu bahkan setelah kau mengetahui semuanya."

Baekhyun menggigit bibir bawahnya kuat, membuat aliran airmatanya turun semakin deras.

"Aku tidak pernah menyukaimu."

Pendengaran Baekhyun seolah rusak saat kalimat barusan meluncur dengan mulusnya dari bibir Chanyeol, diucapkan oleh suara bass yang Baekhyun sukai.

"Maaf."

Satu kata itu tak bisa Baekhyun dengar detik selanjutnya.

Semuanya terlalu gelap untuk Baekhyun lihat ataupun dengar.

Sementara di sudut lain, Sehun menatap Baekhyun dan Chanyeol dengan kedua tangan mengepal kuat.

.

.

.

.

.

Sehun berlutut di hadapan Baekhyun yang masih menatap kosong sekelilingnya. Pandangan iba bercampur sedih itu menghiasi wajah tampan laki-laki berkulit pucat itu. Perlahan, tangan Sehun terulur untuk menggenggam tangan Baekhyun. Dielusnya pelan tangan mungil Baekhyun –menyalurkan kehangatan dan kekuatan meski Baekhyun tak bisa merasakannya dalam hati dan pikirannya yang kacau. Sehun menatap lekat mata Baekhyun yang masih melamun. Laki-laki mungil itu masih tak merespon meskipun tangan Sehun semakin menggenggam erat tangannya. Dia hanya diam –menatap lurus dengan pandangan kosong.

"Lupakan dia, Baek."

Satu kalimat itu berhasil membuat pupil Baekhyun bergerak, merambat menatap manik Sehun.

"Biar aku yang menjagamu," Sehun bangkit dari posisi berlututnya untuk memeluk erat tubuh yang semakin kurus setiap harinya itu, "Aku menyukaimu, Baek.."

.

.

.

Tak pernah sekalipun terbesit dalam pikiran Baekhyun alasan Chanyeol yang sebenarnya saat ia mengajaknya berpacaran. Alasan yang berhasil membuatnya menangis seperti seorang gadis yang patah hati. Alasan yang berhasil membuat jantungnya serasa diremas setiap detik. Alasan yang berhasil membuatnya tidak bisa untuk tidak mencintai Chanyeol meski ia ingin.

.

.

Prologue End–

.

.

.

Jiaaaaaaah~ ini prolognya galau banget. Tiba-tiba saja dapet ilham di kamar mandi buat bikin prolog kayak gini *terima kasih, kamar mandiku* dan jujur saya suka banget prolog ini karena somehow prolog galau bikin saya semangat buat bikin FF *aneh memang*. Saya nggak tahu FF ini harus masuk ke genre angst atau nggak karena saya nggak terlalu paham sama istilah kayak gitu, tapi yang pasti ini drama abis –tapi nggak lebay kayak sinetron indo ya. Dan kalo ada beberapa di antara kalian nanya ini bakal sad atau happy ending, ketahuilah nak, saya bukan tipe orang yang suka ngasih tahu ending setiap cerita –apalagi buatan saya sendiri– karena terkadang kejutan itu asyik lho~ *ketawa setan*. Nah, jadi ini adalah FF yaoi pertama saya dimana saya menciptakan karakter a-totally-jerk-Park-Chanyeol dan a-totally-freak-Byun-Baekhyun. Percayalah, saat saya berkata begitu, I really mean it. Jadi, siapkan diri kalian untuk berdrama ria~

So, review?