NIGHTMARE
Main cast :
* Byun Baekhyun
*Park Chanyeol
OC :
*Hyoui and all member exo
*Sesuai keinginan author
WARNING ! BOYS LOVE ! TYPO MERAJALELA ! ABAL-ABAL ! NC-17/?
Happy reading~
Menjaga matahari sudah menjadi tugas mereka. Mereka layaknya monster, tapi asal kalian tau, mereka berasal dari surga. Dikirim oleh pimpinan mereka untuk menjaga matahari.
Sayap mereka terbentang lebar dan besar, cukup menimbulkan angin yang berhembus agak kencang. Dengan kaki mereka yang berjumlah tiga, menambah kesan aneh dan mengerikan pada diri mereka.
10 dari mereka sempat melirik ke tanah lapang yang ada di bumi. Mata mereka berbinar-binar tatkala mereka melihat rumput segar berwarna hijau ada di permukaan. Mereka seakan terhipnotis oleh warna hijau cerah di bawah sana. Dan dengan sekali mengepakkan sayap, mereka segera turun ke bumi dan memenuhi nafsu sialan mereka.
Dengan lahap, mereka memakan rumput manis nan segar dipermukaan bumi. Begitu enak dan sangat menggiurkan. Sehingga siapapun yang memakannya, terasa ingin makan lagi dan lagi. Tentunya bagi kaum seperti mereka.
Mereka tidak sadar, bahwa ada salah satu warga sekitar yang melihat wujud asli mereka. Dengan ketakutan, warga sipil itu berlari ke pemukiman dan memberitahu semua orang bahwa ada sekelompok makhluk mengerikan di tanah lapang.
Semua orang tentu tidak percaya. Mereka yakin, itu hanya halusinasi warga sipil itu. Tapi, seorang gadis bernama Hyoui, merasa tertarik dengan apa yang diucapkan warga sipil itu.
Hyoui mengambil anak panahnya, dan ia seorang diri berniat untuk membunuh semua sekelompok makhluk mengerikan itu. Tubuh mungilnya bersembunyi di balik semak-semak, dan matanya membola ketika ucapan warga sipil itu benar adanya.
"Kalian ! Siapa kalian sebenarnya ?,"
Hyoui berteriak dan membuat makhluk mengerikan itu semua terkejut bukan main. Panah Hyoui sudah berada di genggamannya, berjaga-jaga kalau mereka langsung kabur begitu saja.
Mata merah mereka menyala-nyala, menandakan bahwa mereka marah besar karena Hyoui adalah pengganggu mungil saat mereka makan.
"kau siapa, manis ? Ohh, kau ingin membunuh kami dengan mainan itu, ya ? Jangan harap kami akan mati dengan panah sialan itu, bocah !"
Hyoui agak kaget saat melihat salah satu dari mereka bisa berbicara. Bibir tipis Hyoui menyeringai pelan, dengan sigap ia mengangkat anak panahnya dan berusaha memanah mereka satu persatu.
"Keparat ! Enyah saja kalian dari hadapanku, monster !"
SYUUTT !
Hyoui melepaskan anak panahnya dan tepat sasaran. Ujung anak panah itu menancap tepat di dada salah satu makhlul mengerikan itu, dan makhluk itu langsung saja musnah dan lenyap.
"B-bagaimana bisa ? A-apa kau... SIALAN ! DIA ANAK DARI XIEN ! CEPAT LARI !,"
Semuanya kebingungan saat Hyoui mulai membidik sasarannya lagi. Sayap besar mereka dibentangkan dengan lebar, bermaksud untuk melarikan diri. Tapi, mereka Hyoui adalah anak Xien, dewi yang dikirimkan dari surga juga untuk memusnahkan mereka yang melanggar aturan seperti ini.
Satu per satu mereka mulai lenyap. 9 diantaranya sudah mati, dan hanya tersisa satu saja. Hyoui sudah mulai membidik sasarannya. Apa makhluk itu idiot ? Teman-temannya sudah lari sejak tadi, tapi kenapa dia masih asik memakan rumput disana ?
Hyoui tidak mau ambil pusing. Dia melepaskan anak panahnya yang mengarah ke makhluk itu. Tapi, matanya hampir saja keluar ketika ia melihat panahnya yang musnah dan hilang, bukan makhluk itu, yang seharusnya lenyap.
Hyoui mencoba berkali-kali dan kejadiannya tetap sama. Panahnya terus saja lenyap tatkala ingin menancap di tubuh makhluk itu.
Karena penasaran, Hyoui mendekati makhluk mengerikan itu. Tangannya perlahan terangkat dan bermaksud untuk menyentuh sayap kokoh itu. Sangat lembut, bahkan lebih lembut daripada angsa. Hyoui tak habis pikir, makhluk ini sangat berbeda dengan teman-temannya.
Kepala burung—makhluk itu—menoleh dan melihat Hyoui sedang mengelus sayapnya dengan lembut. Ia merasakan rasa nyaman dan tenang saat tangan Hyoui menyentuhnya seperti itu.
Tatapan mereka akhirnya bertemu. Hyoui menatap dalam manik mata makhluk aneh ini. Benar, dia berbeda. Matanya berwarna biru cerah dan sanga cantik. Menandakan bahwa dia adalah makhluk yang tenang dan baik hati.
Makhluk itu beringsut mundur ketika melihat Hyoui menatapnya dalam. Hyoui sedikit terkekeh, kemudian ia menggeleng sambil tersenyum tulus.
"jangan takut, aku tidak akan melukaimu. Kau berbeda dengan teman-temanmu tadi."
Matanya nampak melihat kesekeliling. Benar, teman-temannya sudah menghilang. Hanya ada dirinya dan Hyoui di lapangan ini.
"m-mereka semua kemana ? Dan siapa kau ?,"
"tenang, tidak perlu takut seperti itu. Aku Hyoui, aku menempatkan mereka kembali ke asal mereka. Kau tenang saja, ya ?,"
Makhluk itu mengangguk lucu, membuat Hyoui gemas sendiri. Masih sibuk mengelus lembut sayap hitam nan kokoh itu, ia kembali bertanya-tanya pada makhluk ini. Ia sangat tertarik dengannya.
"kenapa kau berbeda dari yang lain, hm ? Matamu berwarna biru, sedangkan mereka semua berwarna merah menyala."
Makhluk itu tidak menjawab. Ia melangkah mundur, dan beberapa saat setelahnya, ia berubah wujud menjadi manusia, seorang laki-laki lebih tepatnya. Memiliki badan tegap dan postur tubuh yang tinggi, kulitnya putih bersih serta wajahnya yang tegas dan sangat tampan.
Ia mendekat perlahan ke arah Hyoui, membuat Hyoui salah tingkah. Laki-laki itu menatap Hyoui lama, hingga sampai saat tangannya menyingkap poni Hyoui yang terurai di depan wajah cantik Hyoui. Membuat kepala Hyoui mendongak dan bertatapan langsung dengah wajah itu.
"kau cantik, Hyoui."
Pipi Hyoui terasa panas sehingga wajahnya memerah seperti tomat matang. Ia tidak tau harus berbuat apa. Kakinya membeku dan rasanya ia mau meleleh saat tangan besar laki-laki itu mengusap pipi tirusnya.
"a-apa yang kau lakukan ?,"
Seumur hidup, Hyoui belum pernah merasakan hal ini. Jantungnya berdebar kencang, dan senyuman di bibir tipisnya tidak hilang sejak tadi.
"bawa aku bersamamu, Hyoui."
"a-apa ?,"
Laki-laki itu malah tersenyum.
"Berhentilah tersenyum seperti orang idiot ! Kau hampir membuat jantungku berhenti berdetak,"
Walau agak malu, Hyoui mengungkapkan semua. Debaran jantungnya kini sudah tidak bisa dikontrol lagi. Laki-laki aneh ini berhasil membuatnya salah tingkah sejak tadi.
"apa perkataan ku kurang jelas ? Bawa aku bersamamu, dan kita akan hidup bersama. Kau mau, kan ?,"
"t-tapi, bagaimana dengan war—hmppphh,"
Laki-laki itu menarik tengkuk leher mulus Hyoui dan bibirnya langsung mencecap rasa manis yang ada di bibir Hyoui. Hyoui awalnya memberontak. Tangannya memukul dada bidang pria aneh yang menciumnya sembarangan, tapi ciuman ini terlalu memabukkan. Biarkan Hyoui kehilangan akal sehatnya sejenak, biarkan ia mengikuti alur yang di buat pria mempesona ini.
Tangan Hyoui mulai merambat naik ke bahu tegap pria ini, bibirnya ia buka sedikit agar pria ini bisa menjelajah seluruh isi rongga mulutnya. Tangan besar pria itu melingkar sempurna di pinggang ramping Hyoui. Memperlihatkan betapa serasinya mereka menjadi pasangan hidup.
Pasangan hidup ? Apakah bisa ?
"Cppkkhh !"
Berakhirlah sudah lumatan yang dilakukan oleh pasangan yang baru bertemu beberapa menit yang lalu ini. Hyoui tidak tau, ada apa dengan dirinya. Kenapa dia jatuh dalam pesona laki-laki ini ? Kenapa dia begitu tertarik dengan laki-laki yang baru ia jumpai beberapa menit yang lalu ?
Yaa, karena itulah yang dinamakan takdir Tuhan.
。。。。。。
Beberapa tahun setelah kejadian pertemuan singkat itu, mereka memutuskan untuk hidup bersama dan menjadi sepasang suami istri. Seluruh warga di pemukiman Hyoui tidak tau, jikalau pria yang menjadi suami Hyoui itu adalah makhluk mengerikan yang ada di lapangan tahun lalu.
Hyoui dan suaminya sangat bahagia, karena para warga menerima kehadiran suaminya dengan baik. Kebahagiaannya pun bertambah saat ia dikaruniai seorang anak laki-laki berwajah tampan dan matanya yang biru cerah mirip seperti ayahnya. Namun, wataknya seperti ibunya, keras kepala dan banyak bicara.
"Park Chanyeol ! Hati-hati ! Jangan berlarian seperti itu, nanti kau jatuh. Haishh anak itu, kenapa susah sekali di beritahu ?,"
"karena dia mirip sekali dengan watakmu,sayang."
Tangan besar dan lembut tiba-tiba melingkar sempurna di pinggang Hyoui. Suami Hyoui mengecup bibir Hyoui sekilas, tapi tidak merubah wajah kesal Hyoui.
"kenapa hm ? Kelihatannya kau sedang marah,"
"beritahu anakmu agar dia mendengarkan ucapanku ! Apa telinganya masih berfungsi ? Aku sudah berteriak dengan kencang, hampir saja pita suaraku keluar dari tenggorokan hanya karena anak itu."
"hahahaa, kau berlebihan, sayang."
"bela saja terus dia, yang menjadi istrimu dia atau aku, huh ?,"
Suami Hyoui dengan gemas menarik hidung mungil Hyoui, membuat hidung Hyoui agak sedikit kemerahan.
"biarkan dia bermain dengan temannya, sayang. Lihat, dia terlihat sangat senang, bukan ?,"
Hyoui menatap anaknya sejenak. Memang benar, anaknya bermain dengan sangat gembira. Bocah kecil berusia 5 tahun itu bergerak aktif kesana kemari mengikuti langkah teman-temannya. Akhirnya, mau tidak mau Hyoui menganggukkan kepalanya dengan pelan.
Awan kelam tiba-tiba menyelimuti pemukiman warga. Begitu hitam dan mengerikan, bahkan lebih hitam dari mendung biasa. Angin bertiup dengan kencang. Dan di atas sana, sudah ada banyak sekali kawanan makhluk mengerikan seperti beberapa tahun lalu, mendatangi pemukiman warga dan menghancurkan semuanya.
"Geledah mereka semua ! Dan pastikan salah satu anak buahku juga pembunuh beberapa anak buahku tahun lalu tertangkap ! Bawa dia dihadapanku hidup-hidup !"
"Baik, yang mulia."
Setelah mendengar perintah dari pimpinan, mereka semua turun kepemukiman warga dan mencari teman mereka juga pembunuh teman mereka. Mereka tidak tau, pembunuh teman mereka juga teman mereka sekarang ini adalah sepasang suami istri yang sah, apalagi mereka memiliki keturunan.
Hyoui membulatkan matanya ketika melihat makhluk mengerikan itu lagi. Chanyeol, anaknya, segera berlari karena ketakutan melihat awan hitam juga angin kencang yang datang secara tiba-tiba. Hyoui langsung menggendong chanyeol kecil dan menepuk-nepuk punggung kecil chanyeol, bermaksud untuk membuat chanyeol kecil agar tidak takut.
"tenanglah, chanyeol sayang. Jangan menangis, ibu ada disini, berhenti menangis ya ?,"
Chanyeol kecil mengangguk, walau matanya masih berlinang dengan air mata.
"mereka akan menangkapku. Ayo cepat, kita lari dari sini !"
Hyoui melihat, suaminya kini kembali berubah menjadi burung besar berwarna hitam mengerikan dengan kaki 3 nya. Hyoui tidak ada pilihan lagi, dia harus menuruti perintah suaminya jika dia ingin selamat.
Chanyeol kecil terus saja menangis dan menangis. Apa yang bisa dilakukan oleh bocan berusia 5 tahun ? Hyoui terus sama menenangkan putra kecilnya yang terus saja menangis.
Suami Hyoui membawa Hyoui dan Chanyeol terbang dan pergi sejauh mungkin. Salah satu kawanan mengerikan itu melihat suami Hyoui, dan mereka segera bergegas mengejar Hyoui tanpa menghiraukan semua warga yang menjerit karena pemukiman mereka hancur sudah.
Mereka semua terlalu gesit, sehingga mereka sudah bisa mengepung suami Hyoui dengan cepat. Kini, posisi mereka melingkar, bermaksud menghadang suami Hyoui agar tidak bisa pergi kemanapun.
"kau ! Kau penghianat ! Kenapa kau menikahi perempuan ini ? Ohh, lihat mereka. Bahkan mereka sudah memiliki seorang putra. Manis sekali,"ucap salah satu dari kawanan itu dengan sarkastik.
"tutup mulutmu, bajingan menjijikkan ! Sebentar lagi aku akan melenyapkanmu !"
Mereka semua tertawa dengan keras, beberapa detik setelahnya, mereka semua menatap Hyoui dengan murka.
"bukankah kau yang terlihat menjijikkan ? Kau bahkan rela memberikan tubuhmu pada bajingan menjjijikkan seperti kami. Seperti yang kau bilang,"
Hyoui menggeram, ia menahan emosinya karena ucapan kurang ajar kawanan itu. Sebentar lagi kau akan kehilangan paruhmu, bedebah !—geram Hyoui.
"setidaknya dia punya hati yang lembut, tidak seperti kalian ! Dia berbeda dengan kalian !,"
Salah satu kawanan itu mendekat ke arah Hyoui. Suami Hyoui hanya diam, dia tidak tau harus melawan atau kabur dari sini. Maka dari itu, ia hanya diam.
"memang benar, dia berbeda. Karena dia itu cacat ! Waktu kecil, dia tidak sengaja minum air suci yang ada di surga. Lihat ! Dia bahkan tidak berani dengan kami, pengecut !"
"kalau begitu, kenapa kalian mengejar kami ? Biarkan kami hidup bahagia,"suara Hyoui perlahan menjadi lirih. Ia sangat mencintai suaminya. Walau dimata para kawanan itu suami nya cacat, tapi dimatanya, suaminya sangat sempurna.
"ini perintah dari yang mulia ! Kau, banyak bicara ya rupanya ? Dia salah satu bagian dari kami, dan seharusnya dia tidak menikahimu ! Menikahi manusia ! Semuanya, cepat bawa dia ! Termasuk anaknya juga ! Cepat !"
Semua kawanan itu mengangguk. Perlahan, mereka mendekati suami Hyoui, Hyoui, dan Chanyeol. Suaminya tidak bisa bergerak lagi. Ia tidak bisa membunuh kawanannya sendiri. Hyoui mengerti akan keadaan ini.
Ia meletakkan chanyeol ada di hadapannya. Matanya penuh dengan genangan air mata. Hyoui menyatukan tangannya, kemudian memohon kepada ibunya, Xien.
"Ibu, ku mohon, bawa chanyeol pergi dari sini. Kemanapun kau membawanya, bawalah dia. Berikan kepada seseorang yang mau merawatnya. Aku dan suamiku boleh mati sekarang juga, asalkan chanyeol, anakku tetap hidup."
Setelah berdoa seperti itu, chanyeol menghilang dari hadapan Hyoui, membuat Hyoui tersenyum getir.
。。。。。。
"materi kali ini adalah mitologi yang ada di Korea. Salah satunya adalah burung berkaki tiga penjaga matahari, atau biasa disebut sebagai Samjok-o. Burung ini diturunkan dari surga dan ditugaskan untuk menjaga matahari. Tapi, 10 dari anggota kawanan mereka turun ke bumi karena melihat rumput segar di permukaan. Itu sama saja mereka melanggar aturan, jadi mereka dilenyapkan oleh putri dewi surga. 9 diantara 10 dari mereka sudah lenyap. Dan mitosnya, satu dari mereka yang tersisa menikah dengan putri dewi surga tersebut."
"pak, mereka kan berbeda. Kenapa menikah ?,"
"mmmm saya kurang tau. Tapi disini dijelaskan juga mereka memiliki keturunan dan keturunan mereka tidak dijelaskan."
"mungkin bapak keturunan burung aneh itu,pak"
"kau bilang apa, Jongin ? Tutup mulutmu sebelum aku membungkamnya sendiri."
"ewhhh aku tidak sudi dicium oleh tua bangka sepertimu, pak."
Seluruh mahasiswa yang ada di kelas tertawa ketika mendengar lelucon Jongin. Saat Mr. Choi akan membalas, waktu istirahat sudah tiba.
"baiklah, sampai disini dulu pelajaran kita kali ini."
Semua siswa mulai berhamburan keluar dari kelas dan segera menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Jongin juga Sehun, teman karibnya, pergi ke kantin terlebih dahulu tanpa menganggu pria cantik mereka, Kyungsoo dan Luhan.
"Jongin tadi berani sekali dengan Mr. Choi."gerutu Kyungsoo sambil mengemasi buku-bukunya.
"biarkan saja seperti itu, bukankah dia dari dulu memang kurang ajar ?,"cibir Luhan dengan sarkastik. Membuat kyungsoo melotot ke arahnya.
"siapa yang kau sebut kurang ajar, hah ?,"
"lupakan masalah Jongin. Aku penasaran dengan cerita Mr. Choi, apa semua itu nyata ? Kelihatannya menarik sekali,"
"Oh ayolah, rusaku yang cantik. Itu hanya mitologi, legenda, mitos, dan apalah itu aku tidak mengerti. Menurutku itu cerita konyol sekali, mana ada makhluk seperti itu, terlebih lagi menikah dengam manusia. Takhayul,"
"tapi kyung—"
"ughhh bisakah kalian diam ? Kepala ku makin sakit mendengar ocehan kalian. Hooaahh aku mengantuk sekali~"
Kyungsoo dan Luhan melihat temannya yang terlihat berantakan. Mereka sudah tidak kaget lagi, melihat Baekhyun selalu tidur dalam pelajaran Mr. Choi.
"hei tuan byun, sampai kapan kau akan terus seperti ini, hah ? Lihat, betapa mengerikannya dirimu. Bersihkan air liurmu dan susul kami ke kantin."
Kyungsoo dan Luhan terkekeh geli melihat mata sipit Baekhyun membola dengan cepat. Tangan lentik Baekhyun segera mengusap area sekitar mulutnya, tapi ia tidak merasakan basah sama sekali. Ohhh, dia tau. Kyungsoo membohonginya.
"keparat kau, kyungsoo !"
。。。。。。
"aku masih penasaran dengan mitologi yang di jelaskan Mr. Choi tadi,"
"buang rasa penasaran mu itu, Lu. Jelas-jelas itu hanya legenda, kau tidak faham, ya ?,"
"tapi, setidaknya ceritanya sangat menarik, Kyung. Kau dengar tadi? Anak mereka masih hidup sampai sekarang. Bagaimana kalau anak mereka ada disini ?,"
"berhenti mengoceh yang tidak-tidak dan habiskan makananmu. "
"ada apa ini ? Mitologi apa yang kalian maksud ? Oh, kyungsoo. Kau traktir aku ya, kau sahabatku yang terbaik."
Kalau Baekhyun bukan sahabatnya sejak sekolah dasar, kyungsoo pasti sudah meledakkan kepala Baekhyun dengan bom yang ia beli dari teroris Korea Utara.
Oke, kau mulai berlebihan, Kyungsoo.
"salahmu sendiri, kenapa tidur di pelajaran Mr. Choi,"timpal Luhan yang lebih terdengar seperti mencibir.
"Oh ayolah, pelajaran sejarah Mr. Choi membuatku muak. Dia selalu menceritakan hal aneh pada semua murid."
"kali ini aku setuju dengan Baekhyun,"akhirnya Kyungsoo angkat bicara, membuat Baekhyun tersenyum bangga.
"kenapa tidak ada yang memihakku ? Kalian jahat,"
Luhan mengkerucutkan bibirnya, membuat Baekhyun dan Kyungsoo terkekeh kecil.
Selesai membahas mitologi 'tidak masuk akal' itu, tiba-tiba saja Jongin dan Sehun datang ke meja makan mereka dengan tidak elitnya.
"hey, kesayanganku yang mungil. Kenapa kau tidak pergi ke meja sebelah sana dan makan bersama ku, hm ?,"
"rusaku yang manis, kenapa wajahmu kusut seperti itu ? Sini, biarkan aku menghiburmu agar wajahmu kembali cerah dan cantik,"
Baekhyun sempat melirik kepada teman-temannya yang sedang berlovey-dovey dihadapannya. Terkadang, ia merasa iri karena dia saja yang tidak memiliki kekasih. Melihat teman-temannya bahagia dengan orang yang dicintainya..
Tidak ! Baekhyun menggelengkan kepalanya. Apa yang ia pikirkan ? Baekhyun mengenyahkan pikiran itu jauh-jauh dan kembali melanjutkan kegiatan makannya.
。。。。。。
Malam semakin larut. Langit terlihat sangat gelap, tak banyak bintang yang menghiasinya diatas sana. Tapi, itu hal itu tidak membuat Baekhyun menolak perintah ibunya yang menyuruhnya untuk pergi ke supermarket dan membeli pisau dapur. Konyol, seorang laki-laki membeli pisau dapur ?
"kembali pulang tepat waktu, Byun. Ibu sangat membutuhkan pisau dapur itu. Kalau kau telat—"
"iya iya, bu. Aku mengerti. Sudah ya, aku berangkat dulu."
Ibu Baekhyun mengangguk dan melanjutkan aktifitas memasaknya untuk makan malam bersama Baekhyun.
Jalan setapak yang Baekhyun lewati begitu dingin. Udara malam ini sangat menusuk dirinya hingga ke tulang kecil di dalam dirinya. Sesekali ia menggosok-gosok tangannya, lalu ia tempelkan telapak tangannya pada pipi tirusnya. Berharap rasa hangat yang bersumber dari telapak tangannya bisa mengusir hawa dingin malam ini.
Selesai membeli pisau dapur dari supermarket, Baekhyun agak mempercepat langkahnya. Firasatnya agak tidak enak sejak tadi. Terlebih lagi, saat ia melewati salah satu gang kecil, itu adalah jalan pintas agar Baekhyun sampai di rumah dengan cepat.
Mata biru cerah itu menatap Baekhyun dengan tatapan lapar. Seakan-akan ia menginginkan makhluk mungil yang sedang berjalan sendirian sambil membawa kantung plastik kecil itu. Seseorang itu menyeringai dengan seram, membuat orang lain bergidik ngeri saat melihat wajah tampannya.
"dia terlihat menggiurkan, aku harus memakannya."
Dari gedung satu ke gedung yang lain, orang aneh itu meloncat dengan lihai. Ia tidak takut jatuh, karena hal ini sudah menjadi kebiasaannya sejal dulu. Mencari manusia yang berjalan sendirian pada malam hari kemudian ia memakan daging yang begitu enak dan lezat—menurutnya.
Hingga sampai di sebuah gang kecil, ide jail terlintas di otak kecilnya. Ia menjentikkan jari nya, dan bersamaan dengan itu, senyumannya malon terlihat mengerikan, melihat tembok besar terbangun dan menghalangi jalan mangsanya.
Baekhyun benar-benar merasa aneh pada malam ini. Seperti, ada seseorang yang terus mengawasinya sejak tadi. Ia harus cepat-cepat pulang, dan kembali kerumah dengan selamat.
Tapi, kali ini Tuhan tidak mengabulkan doanya. Mulutnya menganga lebar ketika melihat tembok besar tiba-tiba muncul dari bawah tanah dan menghalangi jalannya untuk pulang.
"a-apa yang terjadi ? Kenapa d-disini ada tembok ?,"
Orang aneh itu langsung turun dari gedung apartemen—karena terlihat tinggi—dan menatap Baekhyun dengan penuh nafsu. Dia benar-benar menginginkan pria mungil yang sedang meraba-raba tembok yang ia bangun tadi.
"hey kau ! Apa yang kau lakukan ?,"
Nafas Baekhyun tercekat, ia tidak ingin membalikkan tubuhnya. Oh, baguslah. Kali ini kau akan mati oleh paman-paman mesum yang akan mencabulimu.
Dengan segenap keberaniannya, Baekhyun membalikkan badan dan melihat pria tinggi menatapnya dalam. Sempat Baekhyun menghembuskan nafas lega, karena ia fikir ia akan dicabuli.
Dangkal sekali pikiranmu, Byun Baekhyun.
Perlahan, pria tinggi itu mendekat. Wajahnya tidak terlalu terlihat karena tertutup cuaca malam hari. Tapi, baekhyun bisa melihat mata biru yang indah itu. Matanya begitu bersinar dan menenangkan, seolah olah sorotan mata biru cerah itu menghipnotis dirinya.
Baekhyun menelan ludahnya dengan susah payah, ketika pria tinggi itu sudah ada di hadapannya. Dan, oh ! Baekhyun menganga karena ia takjub dengan wajah yang luar biasa tampan itu. Rambutnya yang kemerahan, mata biru cerah, kulit seputih susu, benar-benar menghipnotis dirinya.
"s-siapa kau ?,"
Pria itu sangat tinggi—bagi Baekhyun. Baekhyun saja harus mendongak ketika melihat wajah tampan itu. Tinggi baekhyun hanya sebatas dadanya saja, tidak lebih.
Bibir setajam pisau itu menyeringai, terlihat mengerikan. Ia memegang kedua pundak baekhyun dengan erat, membuat baekhyun merintih kesakitan.
"akhh ! Apa yang kau lakukan ?,"
"aku akan memakanmu,"
Glek !
Baekhyun sudah tau, ada yang tidak beres dengan pria tinggi di hadapannya ini. Ditepisnya tangan besar milik pria itu, kemudian ia beringsut mundur karena ketakutan.
"kenapa mundur ? Kau takut, sayang ?,"
Suaranya begitu berat dan menyeramkan. Baekhyun terus saja beringsut mundur dan berakhir sudah. Punggungnya kini sudah menempel di tembok.
Hanya dalam waktu satu detik, pria tinggi itu sudah menghimpit tubuh mungil Baekhyun dan mencengkeram pipi tirus nan mulus itu dengan tidak manusiawi.
"L-LEPASKAN AKU ! MAKHLUK ANEH !"
Pria itu menggeram ketika mendengar ucapan Baekhyun. Cengkramannya yang ada di pipi Baekhyun kian menguat, membuat mata Baekhyun berkaca-kaca karena kesakitan.
Dengan getir, tangan Baekhyun mengambil pisau dapur yang ia beli tadi. Ia mengeluarkannya dari kantung belanjaan dan—
SRASHHH !
—menusukkan pisau itu ke pria tinggi tersebut. Mata Baekhyun melirik ke arah pisau yang menancap di perut pria tinggi itu. Dan betapa kagetnya Baekhyun, ketika melihat cairan hitam keluar dari perut pria itu.
"KAU MONSTER ! L-LEPASKAN AKU !,"
Oh Tuhan, selamatkanlah aku!—jerit batin Baekhyun.
Pria tinggi itu masih terdiam, dan perlahan bibirnya menyeringai kembali. Pria mungil ini sungguh membuatnya gemas. Lihat saja wajah cantiknya yang ketakutan itu, membuat seseorang akan tergoda dan segera ingin melahapnya hidup-hidup.
"kalau aku monster, lalu kenapa hm?,"
"MONSTER SIALAN ! ENYAH KAU, BAJINGAN KEPARAT ! APA YANG KAU—mmppphhh"
Baekhyun tidak bisa berbuat apa-apa. Waktu seakan-akan berhenti ketika benda kenyal dan hangat menempel di bibir manisnya. Ya, pria tinggi itu menciumnya tanpa izin.
Baekhyun memberontak, ia kerahkan semua tenaganya untuk mendorong pria gila ini. Namun, tangan besar yang melingkar di pinggang rampingnya begitu kuat. Membuat baekhyun kualahan sendiri.
Pria gila ini melumat pelan bibir manis Baekhyun. Benar-benar terasa manis dan sangat memabukkan. Ia ingin bermain-main dengan mangsanya sebentar. Bibir tipis ini benar-benar menggoda.
Seperti halnya pria ini, baekhyun pun ikut larut dalam permainan yang pria itu buat. Bibir hangat milik pria itu sangat hangat dan menenangkan, membuat ia kehilangan akal sehat dan dengan percuma ia membuka sedikit bibirnya, agar pria ini bisa menjelajahi seluruh isi mulutnya.
Pria tinggi itu tidak ingin berlama-lama lagi. Akhirnya, ia menghisap seluruh tenaga Baekhyun agar Baekhyun lemas dan berdaya untuk beberapa saat.
"Cpkh !"
Saat ciuman itu terlepas, baekhyun merasa tenaganya habis dan matanya terasa berat. Dengan sangat terpaksa, ia memejamkan matanya dan tubuh mungil nya limbung di dada pria aneh ini.
"dia menarik, lebih baik aku membawanya pulang,"
Bersama angin malam yang berhembus, mereka menghilang tanpa meninggalkan bekas atau jejak.
THE END /plak :v
Anyeong readers-nim /bow
Saya author baru di dunia per ff-an
Sebenernya si ngga yakin ff ini bakal ada yang baca -
Tapi semoga aja kalian suka ^^
Mohon klik kotak Review nya yaaa :)
Kalau pengen kenalan sama author, boleh kok /modus
Add aja fb author, Dinnda Byun II
Thankyou~
