JIJOONIE PRESENTS

.

AN CANON/SEMI-CANON FANFICTION

.

"I LOVE YOU, CHANGMIN"

.

.

.

MAIN CAST: JUNG YUNHO, SHIM CHANGMIN, ETC.

MAIN PAIR : HOMIN COUPLE (JUNG YUNHO AND SHIM CHANGMIN)

RATE : T - M

LENGTH : 1 of 2

DESCLAIMER : HOMIN COUPLE DAN SEMUA CAST HANYA MILIK TUHAN YME, DIRI MEREKA MASING-MASING, KELUARGA, DAN PARA FANS! ONLY PLOT IS MINE!

WARN! : TYPO'S! ALUR GAJE, SEX SCENE, PWP(Porn Without Plot), etc. Diharap bagi pembaca agar bijak, cerita ini canon/semi-canon yang author juga bingung bagaimana mendeskripsikannya/*mewek, Dan author tidak tanggung jawab kalau ada keluhan :'v/*dilemparpetasan

.

.

IF U DON'T LIKE HOMIN, U CAN GO AWAY FROM THIS PAGE. THANK'S.

.

.

. . oOHoMinOo. .

.

.

SM Ent, 12am kst~

Cuaca siang itu sangat terik, yap musim panas sedang ada dipuncaknya dan semua orang tahu itu. Meskipun begitu, cuaca hari ini tak mempengaruhi 2 orang— maksudnya sekelompok tim dari BB ternama, siapa lagi kalau bukan TVXQ!.

Yunho dengan kaus V necknya berjalan santai sembari mengumbar pesona kesana kemari, dan disebelahnya sang Magnae yang menggunakan kemeja tipis berjalan agak cepat karena membawa sebuah tas besar ajaib milik ia dan leadernya itu lalu diikuti oleh para team dancer mereka.

Hari ini jadwal latihan koreo mereka semua sebelum tour tentunya dan mereka akan menyelesaikan latihan hari ini juga.

.

.

.

. . oOHoMinOo. .

.

.

.

"Yah! Semuanya berkumpul!" Teriak Achii hyung kala itu. Semua orang yang ada di sana berkumpul ditengah ruangan membentuk lingkaran lalu duduk dilantai sementara Achii masih memberikan pembukaan. Yunho menatap Changmin yang diseberangnya, dan tersenyum tipis saat sang Magnae balas menatapnya.

"Yunho! Apa kau mengerti?" Tanya Achii tiba-tiba.

"Eh? Apa hyung? Aku tak mendengar apapun." balas Yunho polos.

"Demi Tuhan Yun, berhentilah dari kebiasaan melamunmu itu!" Protes Achii mulai kesal. Semua yang ada disana tertawa melihat kebiasaan Yunho yang tak pernah hilang. Yunho selalu saja bertingkah aneh.

"Changmin, apa kau setuju?"

Changmin menunduk sejenak, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Yunho. "Itu tergantung Yunho hyung saja, jika ia mau apa boleh buat." Changmin menatap achii setelahnya.

.

.

.

Benci.

Changmin memebenci koreo ini.

Entah mengapa disetiap koreo yang memasangkan dirinya dengan wanita, ia sangat membencinya. Apalagi saat ia melihat orang yang dicintainya menari bersama wanita lain.

Ya, Changmin memang mencintai Yunho, leadernya. Namun ia hanya diam saja karena takut Yunho akan berubah padanya jika tau perasaannya yang sebenarnya.

Dan ia semakin benci saat Yunho setuju untuk menampilkan kembali koreo itu untuk tour mereka kali ini. Oh ayolah, tidak bisakah tour kali ini seperti TREE tour yang lalu? Tanpa banyak flirting? Tanpa sexy dance yang bertumpuk?

Changmin lebih menyukai TREE tour karena disana ia bisa mencurahkan seluruh cintanya untuk sang hyung tercinta meskipun hanya lewat lagu saja. Tapi ah sudahlah..

Dengan langkah berat ia menuju ke arah Achii yang barusan memanggilnya.

'Semangat Changmin!' Batinnya menyemangati.

.

.

.

"Yunho, letakkan tanganmu yang benar, tidak bukan seperti itu—" Achii membenarkan letak tangan Yunho di pinggang pasangan dancenya, Yunho terlihat kaku, 'kenapa dia?' pikir Achii heran.

"Changmin, jangan begitu, posisi seperti itu akan membuat pasanganmu sakit pinggang, dasar.."

Changmin tampak tak perduli dengan racauan Achii, ia hanya menatap Yunho yang ada di depannya saat ini. Emosinya naik dikala melihat betapa mesranya Yunho memeluk pasangan dancenya. Dan amarah Changmin menjadi-jadi dikala ia melihat langsung jika Achii menyuruh Yunho untuk mencium pasangannya—demi menaikkan rate acara tentu saja. Dan tanpa Changmin sadari, ia sudah melangkahkan kakinya kearah Yunho yang menatapnya heran.

Tap!

Tap!

Tap!

"!"

BUAGH!

"CHANGMIIN!" pekik semua orang tertahan. Ia tiba-tiba saja berjalan ke arah Yunho lalu memukulnya telak hingga tersungkur dilantai. Sementara Yunho? Pipinya serasa perih. Yunho bangkit dari jatuhnya, ditatapnya Changmin yang sedang menunduk, nafasnya memburu dan tangannya yang terkepal memerah.

"Aku tak mau melakukan koreo ini! Aku membencinya!" Ucap Changmin dengan bergetar.

"Kenapa Changmin? Bukankah kau setuju jika Yunho setuju?". Achii mulai merasakan ada yang tidak beres. Suasana sangat canggung.

Yunho dan Changmin bertatapan, berbahasa telepati. 'aku rasa ada yang salah dengan mereka berdua' batin Achii.

"A-aku.. aku berhenti latihan, aku lelah" cicit Changmin melepaskan kontak mata dengan Yunho lalu berjalan mundur ke arah pintu.

"Tunggu Changmin! Jelaskan apa maksudmu dulu" cekal Yunho. Changmin kembali menunduk, ia menatap tangan Yunho yang menggenggam tangannya. Matanya mulai berkabut, tidak! Jangan disini!

"Shim Changmin." Ulang Yunho.

"AKU MEMBENCIMU JUNG YUNHO!"

Yunho terlonjak mendengar teriakan Magnaenya.

Changmin mengangkat kepalanya, Bambi eyesnya sudah mengalirkan permatanya. Hati Yunho hancur melihat hal tersebut, ia melangkah maju perlahan sambil mengulurkan tangannya, namun Changmin semakin mundur.

"Jangan dekati aku, Hyung.." Changmin mulai terisak, dadanya sangat sesak, dengan mudahnya semua yang ia rasakan terbaca oleh Yunho. Ia semakin benci. Yunho akan jijik kepadanya.

"Kau belum mendengarkan aku Changmin!"

"Aku tak perlu mendengar apapun darimu hyung." Setelah mengucapkan itu Changmin berlari keluar ruangan dance.

"CHANGMIIIIN!"

.

.

.

. .oOHoMinOo. .

.

.

.

"Ada apa dengan Changmin, Yun?" Rika menghampiri Yunho, mereka semua seperti menonton drama menegangkan barusan. Semua terdiam menahan nafas hingga Changmin keluar barulah mereka kembali bernafas.

"A-aku tak mengerti.." ucap Yunho lemas.

Saat menatap Changmin tadi Yunho melihat jika amarah, kecewa dan rasa cinta dimata Changmin untuknya. Itu mustahil'kan? Mana mungkin Changmin mencintainya seperti ia mencintai Changmin. Tapi.. apa alasan Changmin marah karena adegan ia akan berciuman dengan pasangan dancenya? Itukan bukan ciuman yang sesungguhnya, pikir Yunho. Kepala Yunho jadi berdenyut kuat.

.

.

.

"Yunho, kemarilah aku ingin bicara." Manager hyung memanggil Yunho yang tengah berbicara dengan Achii, Rika dan Lina sambil mengompres pipinya yang lebam akibat bogem mentah dari Changmin. Yunho menoleh ke arah sang Manager lalu bangkit dari duduknya dan mengikuti Manager hyung.

"Ada apa, Hyung?"

"Seharusnya aku yang bertanya. Ada apa dengan Changmin? Tadi aku menemukannya berlari sambil menangis dan ia minta diantar pulang. Kalian bertengkar?" Tanya Manager hyung balik sambil menatap Yunho intens. Sementara yang ditatap mata musangnya sudah berkaca-kaca. Yunho sudah berhasil menahan air matanya dari tadi, namun jika sudah berhadapan dengan sang Manager yang sudah seperti ayahnya sendiri bagaimana Yunho akan tahan ditatap sedemikian rupa?

"Apa Changmin yang memukulmu Yun? Hei, jangan tampilakan wajah seperti anak puppy yang terbuang begitu" Manager hyung mencoba menghibur Yunho sedikit, namun Yunho malah menunduk.

"Haaahhh, kemarilah Yun.." akhirnya Manager hyung mengalah, ia menarik Yunho ke dalam pelukannya.

Yunho dan Changmin sudah seperti anaknya sendiri, '12 tahun sudah berlalu dan mereka semakin berkembang' itulah pemikirannya. Banyak hal yang sudah terjadi selama bersama dua anak asuhnya tersebut, dan salah satunya masalah kali ini. Manager hyung tau jika Yunho dan Changmin saling mencintai, bukan seperti hyung dan namdongsaeng ataupun seperti partner yang sering mereka ungkap di layar kaca, namun ini lebih spesifik dengan hati.

Ya, Yunho dan Changmin saling mencintai layaknya sepasang kekasih, namun mereka terlalu takut dan gengsi untuk mengungkapkan satu sama lain, padahal kenyataannya...

"Yunho, dengarkan aku."

.

.

.

. .oOHoMinOo. .

.

.

.

Changmin keluar dari kamarnya. Baru saja Manager hyung meneleponnya agar bersiap-siap untuk keluar menemaninya pergi bersmama Asistennya dan Yunho juga. Tapi saat ia menolak, Manager hyung justru mengancam akan menolak membawa Changmin ke legoland saat tour di Jepang nanti, dan seakan disambar petir, ia langsung mengiyakan ajakan sang Mananger daripada kehilangan legonya.

Dengan wajah sekusut baju kemejanya—yang tidak ditukarnya setelah pulang dari SM, Changmin berjalan ke dapur dan membuka kulkas, tanpa ia sadari sepasang mata musang menatapnya dengan rindu.

Biasanya jika Yunho pulang, ia akan memeluk Changmin dari belakang dan menghirup wangi Changmin dengan alasan ingin dimasakan sesuatu oleh Changmin atau minimal bersenda gurau, namun situasi kali ini berbeda dan Yunho hanya bisa tersenyum sedih memandang punggung orang yang dicintainya.

"Aku merindukanmu Changdola" bisik Yunho lirih, lalu Yunho berbalik menuju kamarnya setelah itu. Sementara Changmin? Ia sadar jika ada Yunho sedari tadi menatapnya dari arah pintu, namun Changmin menghiraukannya. Dan saat Yunho sudah pergi Changmin membalikkan badannya menatap punggung Yunho yang menjauh.

"Aku merindukanmu, hyung..."

.

.

.

"Kita akan kemana, hyung?" Tanya Yunho saat sudah duduk didalam mobil. Changmin duduk disamping kemudi, dan Yunho duduk dibelakang bersama asisten Manager. Suasana sangat kaku.

"Kita akan mencari sesuatu" jawab Manager hyung kalem.

"Tidak seperti biasanya" sahut Changmin dingin.

Mobil mulai berjalan membelah gemerlap malam kota Seoul. Suasana didalam mobil masih saja kaku, tak ada yang mau membuka mulut. Biasanya Yunho dan Changmin duduk bersebelahan dan jika mobil sudah berjalan, ia pasti sudah tiduran dipangkuan Changmin lalu mengusilinya, tapi.. ahh.. Yunho hanya bisa menatap bangku di depannya dengan pandangan meredup. 'Changdol..' batinnya.

TIIIN! TIINN!

Tiba-tiba sebuah mobil menyerempet mobil yang mereka kendarai.

Mobil yang dikendarai Manager TVXQ tersebut menepi, sepasang mata Manager menyipit menatap plat nomor mobil Marcedes didepannya. Ia terlonjak dan segera keluar dari mobil.

"Siapa itu?" Tanya Yunho pada Asisten Manager.

"Entahlah, tapi aku seperti mengenal plat nomor mobil itu" jawab si Asisten sembari berfikir. Dan Manager hyung kembali dengan wajah kusutnya.

"Yunho, Changmin, sepertinya kalian harus kami tinggal" ucap Manager hyung.

"Ada apa oppa?" Asisten penasaran dengan sikap bosnya.

"Kau Seulgi-yah ayo ikut aku bersama Sung Jin, baru saja ia akan ke apartemen Hyun Jin, ada kabar jika penyakit Hyun Jin kambuh lagi dan harus segera di bawa kerumah sakit".

Perlu diketahui, Sung Jin dan Hyun Jin adalah sahabat dekat Manager hyung, dan Seulgi kenal dekat dengan mereka, tapi kali ini Seulgi ragu meninggalkan dua orang yang tengah mendiamkan masing-masing pasangannya tersebut, ah dia malah bimbang..

"T-ta-tapi oppa—"

"Sudahlah Seulgi-yah, utamakan orang yang sakit, pergilah. Aku yang akan membawa mobilnya." Ucap Yunho yang menyadari kekhawatiran sang Asisten. Seulgi mengangguk lalu keluar dari mobil, dan Yunho pun pindah posisi ke kursi kemudi. Changmin? Ahh ia dari tadi hanya diam dan mendengarkan, terlalu badmood untuk berbicara.

"Baiklah, kami pamit, maaf tidak bisa langsung ketempat tujuan, Yunho jaga Changmin baik-baik, dan jangan pergi ke bar!" ingat Manager hyung.

"Bagaimana kami akan ke bar jika tujuan awal saja tidak tahu" balas Changmin sadis

"Haah sudahlah, hei Changmin, jangan cemberut saja, kasihan Yunho" Manager hyung mengusak rambut Changmin, lalu berlari ke arah mobil Sung Jin disusul Seulgi.

"Da-dasar Hyung bodoh" Balas Changmin lirih namun dapat didengar oleh Yunho. Yunho menahan tawanya didalam hati. 'Rencana awal berhasil! Walapun sedikit melenceng dari perkiraan. Bagus hyung!' Girang Yunho dihatinya—eh? Rencana? Ahh sepertinya kita harus kembali ke beberapa jam yang lalu..

- Flashback -

"Yunho, dengarkan aku.." Manager hyung melepaskan pelukan dan menatap Yunho tegas. Yunho yang tidak mengerti maksud sang Manager hanya menatap bingung.

"Kau mencintai Changmin, kan? Jujur saja Yun!" Ucapan Manager hyung membuat Yunho kaget, karena tidak ada yang tahu soal ini tapi kenapa...

"Jangan tanya dari mana aku bisa menyimpulkan hal itu. Karena aku sudah 12 tahun mengasuh kalian, jadi sekecil apapun rahasia yang kalian sembunyikan, aku akan langsung mengetahuinya karena kalian memang sering ceroboh" jelas Manager hyung panjang lebar. Yunho yang mendengar penjelasan itu mejadi salah tingkah, pipinya bersemu. 'ketahuan juga ya?' Batinnya.

"Memangnya.. apa hyung.. umm etto.. hyung tidak.. kaget?" Tanya Yunho ragu.

"Aku sempat jantungan mengetahui hal itu, tapi aku sudah bisa menerima kenyataan itu. Lagipula, kalian juga lebih banyak menghabiskan waktu bersama, tinggal serumah tanpa disadari fans, mengelabuhi managemen dengan cermat, apalagi yang bisa kalian sembunyikan?" Canda Manager hyung. Yunho tersenyum lega mendengar jika Managernya menerima orientasi menyimpangnya, jadi ia rasa tak masalah kan jika ia jujur?

"Aku memang mencintai Changmin, hyung. Tapi aku takut mengatakan kepadanya.." ungkap Yunho jujur.

"Kenapa?"

"Aku takut jika Changmin akan jijik dan menolakku hyung.." Yunho mendramatis. Manager hyung tersenyum mendengar penuturan tersebut.

"Apa aku pernah mengatakan jika Changmin sangat menyukaimu?"

"HEH?"

"Tidak akan ada lelaki yang betah tinggal bersama lelaki lainnya yang hanya sebatas temannya. Tidak akan ada orang yang suka jika disentuh oleh orang lain jika bukan orang yang disayangnya. Dan lagi, bukankah Changmin sangat membenci skinship? Tapi kenapa dia sangat menyukai saat kau menatapnya, beradu kening, bahkan berbicara dengan jarak dekat jika Changmin tidak menyukaimu?" Jelas Manager hyung pada Yunho. Yunho hanya melongo mendengarkan penuturan Managernya tersebut, apa itu semua benar? Yunho jadi bimbang.

"Jika kau tidak percaya ayo kita buktikan Yun. Ayo bertaruh, aku yakin jika Changmin sangat mencintaimu!" Semangat Manager hyung. Yunho menghela nafas lemah.

"Aku kurang yakin" balasnya lemas.

"Aku menantangmu kalau begitu, malam ini, kau harus bisa menjadikan Changmin milikmu seutuhnya seperti apapun caranya Yun, dan aku akan membantu." Achii tiba-tiba muncul dari belakang Yunho yang mematung.

"Jangan khawatir, hanya aku dan Manager hyung saja yang tahu ini." Sambung Achii seolah mengerti apa yang difikirkan Yunho.

"Jadi, kau menerima tawaranku Yun?" Tanya Achii lagi. Dan Yunho mengangguk kuat menerima tawaran dan tantangan Achii.

- Flashback end –

KRIIIINGG!

Yunho tersadar dari lamunan singkatnya, segera ia merogoh kantung celananya, tapi handphonenya tidak disana. Yunho yang kebingungan mencari letak hpnya sibuk sendiri ditempat duduknya membuat Changmin yang jengah melihat itu segera membalikkan badannya ke arah bangku belakang dan meraih handphone Yunho. Tapi saat ia berbalik ke arah depan—

— "akh!"

CHUP!

Yunho dan Changmin sama-sama membelakkan mata. O.O

.

.

.

Mereka masih dalam posisi itu, bibir yang saling menempel dengan tubuh Changmin yang sedikit condong kedepan dan Yunho yang memeluk pinggang Changmin. Tidak ada yang berniat melepaskan bibir masing-masing, baik Yunho maupun Changmin masih menatap mata pasangan dihadapan mereka. Ini ciuman pertama mereka—selain film. Seolah mendapatkan keberanian Yunho pun memberanikan dirinya untuk mencium Changmin lebih, ia memejamkan mata lalu mulai menggerakkan bibirnya diatas bibir Changmin. Changmin terkejut saat bibir Yunho mulai memagut bibirnya lembut namun ia tak kuasa menolak, ia mengalungkan lengannya dileher Yunho dan mulai membalas ciuman lembut Yunho.

Perlahan namun pasti aura didalam mobil mulai memanas, Yunho semakin berani untuk mencium Changmin, Yunho menggigit pelan bibir atas Changmin meminta akses lebih, seakan mengerti Changmin mulai membuka pelan belahan bibirnya.

"Aahhng.. mmmhhh"

Erangan pertama lolos dari mulut Changmin saat lidah Yunho masuk ke dalam mulutnya. Tangan Changmin merambat kebelakang kepala Yunho, menekan tengkuknya seakan tak ingin melepaskan ciuman itu, jarinya menjambak pelan rambut Yunho. Ciuman Yunho mulai turun keleher Changmin, menjilatnya lalu menghisap pelan bagian sensitiv leher Changmin.

"Aaahh Y-yun.."

Desahan pelan keluar dari mulut Changmin. Fikiran Changmin seolah melayang saat Yunho menciumnya dan memagutnya mesra, Yunho mulai mencium kembali bibir Changmin, menghisap kuat bibir atas Changmin sementara Changmin menghisap bibir bawahnya, desahan perlahan keluar sedikit demi sedikit dari mulut sang semakin beringas, tangan kirinya mengusap pelan punggung Changmin sementara tangan kanannya mulai masuk kedalam kaus Changmin, mengusap pelan perut rata Magnae tercintanya, tangannya semakin naik dan—

'KRIIIIING! KRIIINGG!'

Handphone Yunho kembali berbunyi kuat membuat Changmin dan Yunho melepaskan ciuman mereka hingga mereka berdua tersadar atas apa yang sudah terjadi barusan.

"M-maafkan aku!" Ucap Yunho setelah sadar dari perbuatannya. Changmin yang masih shock hanya diam dan menarik nafas kuat lalu menghembuskannya pelan, menetralkan nafasnya. 'Tadi itu apa-apaan?!' Batinnya shock. Changmin memalingkan wajahnya ke arah jendela, kepalanya serasa berputar-putar. Yunho yang juga shock hanya bisa diam menatap Changmin, lalu ia tersadar jika handphonenya masih berbunyi.

'Klik!'

'Yah Yunho! Kemana saja kau?! Brengsek hahhahah" terengar suara yang tak asing berteriak diujung telepon. Itu Achii.

"Achii Hyung? Kau mabuk?" Tanya Yunho khawatir. Changmin yang mendengar jika Achii mabuk langsung saja membalikkan badannya mengghadap Yunho yang terlihat cemas.

'Aku.. hik! Akan.. akan.. hik! Ha..haha.. hik!' Dan sambungan terputus begitu saja. Yunho yang mendengar Achii seperti itu langsung saja menyalakan mesin mobilnya, sekilas diliriknya Changmin yang sudah memakai sabuk pengaman. 'Sepertinya berhasil lagi' dan senyuman licik terkembang sedikit di bibir Yunho.

T

B

C

Author's cuap-cuap;(?)

Yoo! Semuanya!

Kembali lagi dengan saya JiJoonie dengan sebuah cerita yang.. hahaha/*gila

Ini cerita pertama dan paling pertama aku tulis tentang HoMin. Pernah share di Aff, tapi yang aku share disini agak banyak perbaikan. Jadi kalau ada yang pernah baca di aff pasti tau berapa hancurnya tulisan aku disana wkwkw(bahkan yang ini juga sama hancurnya T^T)

Big Thanks untuk yang kemarin review di ff aku yang sebelumnya. Walaupun Cuma sedikit tapi aku seneng ada yang berminat baca dan berkenan meninggalkan komentar/*bow

Untuk para HoMinoids/HoMinshipper, ayo tuangkan cinta kita sebanyak-banyaknya untuk Yunho dan Changmin! HOMIN JJANG!

-JiJoonie