Disclaimer : Shut Up! Flower Boy Band

Warning : Newbie Author, first fic that published.

.

.

.

Lee Hyun Soo (Pemeran pengganti Banana, gaada category Infinite soalnya. Hyunsoo kembaran L disini, ceritanya udah putus sama Ye-Rim dan nge-join Infinite) bisa merasakan tangannya bergetar gugup. Sekarang jam 7 malam dan kurang dari 15 menit lagi, dia bersama 7 member Infinite lainnya akan perform diatas panggung konser tunggal pertama mereka. Semua member terlihat gugup, kecuali Hoya yang memang selalu percaya diri. Manager sudah berusaha menyemangati dengan mengatakan 56.900 tiket yang ada sudah terjual habis, yang menurut Hyunsoo tidak membantu sama sekali. Ini pertama kalinya Hyunsoo sekaligus Infinite manggung di depan penonton sebanyak itu.

8 menit…7 menit…6 menit… Semua member sudah siap sekarang, dari mulai kostum, make up, hairstyle, semuanya tampak sempurna. Tersisa 5 menit lagi sekarang, Hyunsoo masih berusaha berkonsentrasi. Pertama-tama, mereka akan muncul dari bawah panggung dan membawakan lagu 'Destiny', setelah itu, semua member akan melepas baju luar mereka dan tinggal mengenakan kaos tanpa lengan lalu menyanyikan lagu 'Paradise', belum selesai disitu, mereka masih akan menyanyikan lagu 'I Like You.' Memikirkannya saja sudah membuat kepala Hyunsoo pusing.

1 menit tersisa, Infinite sudah masuk ke bawah panggung, keringat bermunculan dari kening mereka padahal mereka belum melakukan apa-apa. 5…4…3…2…1… Mereka sudah diatas panggung sekarang, L berdiri paling depan, melakukan aksi menutup-sebelah-matanya yang membuat heboh para penggemar cewek, juga membuat Hyunsoo iri. Sedangkan 7 member lainnya duduk membentuk lingkaran. "Idaero tteonajima." Ketujuh member menjulurkan tangannya ke badan L. "Nae apeseo majimak" gerakan tangan mereka seperti zombie yang berebut manusia. "Ganeun dwitmoseubeul boijineun ma." Awal yang bagus, pikir Hyunsoo.

Hyunsoo sendiri sudah merasa lebih percaya diri sekarang, perform bagus 'Destiny' dan 'Paradise' tadi membuatnya lebih bersemangat. Kini, ia hanya perlu terlihat ceria saat menyanyikan lagu 'I Like You.' Semua member boleh melakukan apa saja di panggung kali ini, karena mereka hanya akan menyanyi, tidak dibarengi dengan dance.

Mereka memulai dengan 'Ajikdo nan ni-ga boyeo' plus dance-nya Hoya. Sunggyu menyanyi di tengah panggung, Woohyun bernyanyi sambil berjalan kesana-kemari, L dan Sungyeol berpegangan tangan dan melambaikan tangan mereka yang lain kearah penonton, Sungjong memberikan bunga pada salah seorang penonton, Dongwoo sepertinya masih kelihatan gugup, dia tidak banyak gaya kali ini. Hyunsoo sendiri mengajak penonton ikut bernyanyi sambil memberikan tangannya untuk diraih penonton.

Tiba-tiba Hyunsoo terkejut, ia mendapati tangannya digenggam dengan kencang oleh salah satu penggemar ceweknya, tangannya terasa begitu hangat dan lembut. Hyunsoo melihat kearah penggemarnya itu, bertemu pandang selama tiga detik, kemudian menarik tangannya sambil mengedipkan sebelah mata kearah penggemarnya yang tadi. Hampir saja. Hyunsoo berkata dalam hati.

22.15, Hyunsoo melihat kearah jam sambil mengenakan jaketnya. Karena sudah perform bagus selama kurang lebih 3 jam, manager mengizinkan para member untuk pulang ke rumah masing-masing, atau ke apartemen mereka, terserah saja. Hyunsoo sendiri akan keluar tempat konser lewat jalan rahasia sambil mengenakan topi dan masker wajah demi menghindari para fangirl, kemudian berjalan kurang-lebih 800 meter ke stasiun kereta, membeli tiket, masuk kereta, turun di stasiun dekat rumahnya, dan berjalan pulang dari situ.

Hyunsoo berjalan, memikirkan konsernya tadi. 56.900 orang yang menontonnya, dan sekarang, dia berjalan sendirian, menuju rumahnya yang tidak ada siapa-siapa. Dia tadinya ingin mengajak Sungjong menginap, tetapi mengurungkan niatnya setelah melihat Sungjong menerima telepon dari ibunya (mamanya, terserah.)

Sesampainya di stasiun kereta, Hyunsoo membeli tiket lalu duduk di kursi tunggu yang paling dekat dengan tempat pembelian tiket. Karena kesepian, ia akhirnya pindah ke kursi yang lain, bersebelahan dengan seorang gadis yang sepertinya seumuran dengannya. Gadis itu terlihat mengantuk sambil menunggu kereta, sama seperti Hyunsoo. Ia menatapnya, gadis itu memiliki mata besar yang cantik, dan juga pipi yang membuat siapapun ingin mencubitnya, rambutnya beterbangan tertiup angin malam membuatnya terlihat sangat menawan. Jantung Hyunsoo berhenti untuk sesaat, lalu ia ingat siapa yang duduk disebelahnya.

"Sedang apa kau di stasiun malam-malam begini?" Hyunsoo bertanya pada gadis disebelahnya.

"Mmh…mau pulang." Jawab gadis itu, matanya masih terpejam.

Kereta yang ditunggu pun tiba.

"Kamu naik yang ini?" Hyunsoo kembali bertanya.

"Eh…iya."

"Kamu keliatan capek banget, mau aku gendong?"

"Eh…nggak usah, aku jalan sendiri aja." Gadis itu menggosok matanya, lalu berjalan masuk ke kereta. Dan Hyunsoo mengikutinya.

Malam itu keretanya lumayan sepi, hanya ada beberapa pegawai kantor dan mahasiswa yang sedang pacaran di kursi depan. Hyunsoo melihat gadis tadi duduk di kursi dekat pintu, sedang menempelkan wajahnya ke jendela. Hyunsoo berjalan ke arahnya, duduk di sebelahnya, lalu membuka masker dan topinya.

Kereta tersebut mulai berjalan, Hyunsoo mengubah posisi duduknya menjadi lebih rileks, merasakan matanya mulai berat, dia menyetel alarm pada handphone-nya, dan memejamkan mata.

Gadis itu merasakan hal yang sama seperti Hyunsoo, mengantuk. Dia mengambil MP3 Player-nya, memasang headphone di telinganya, menyetel lagu Infinite kesukaannya, dan menutup matanya. 5 menit berikutnya, ia dikagetkan dengan sesuatu yang seperti bersandar di bahunya. Dia membuka mata, dan mendapati kepala cowok yang duduk disebelahnya bersandar pada bahunya.

"Hei, jangan gitu, bangun." Kata gadis itu sambil menepuk tangan cowok disebelahnya.

"Eh, emm… udah sampai ya?"

"Belum, kamu kalo tidur, jangan di bahuku." Si Gadis merasa mengenali suara cowok itu.

Cowok itu menatapnya, meminta maaf, dan tidur lagi.

Gadis itu balas menatapnya. Demi Tuhan, dia kan… Sedetik kemudian, pipinya menjadi semerah ceri. Gadis itu tidak tahu harus apa, ia bisa mendengar jantungnya berdetak dengan sangat cepat, kakinya gemetaran karena gugup, keringat mengucur dari keningnya. Sedekat ini, apa ini mimpi? Dia mencubit pipinya sendiri, tapi terlalu keras. "Aw!" kata si gadis kesakitan.

"Apa? Ke…"

Lampu mati, kereta melambat.

"Napa…?" Lanjut Hyunsoo.

"Ehhh…itu… tadi tanganku digigit nyamuk terus aku pukul, malah tanganku yang kena deh. Emm… Listriknya, kok mati? Keretanya juga jadi pelan."

"Ngamuk? Siapa yang ngamuk? Kalo listrik, nggak tau kenapa, bakal lama kayaknya."

"NYAMUK!" Si gadis berusaha menahan tawa. Tapi keringat masih mengalir di wajahnya.

"Oh, nyamuk… Kalo boleh tau, namamu siapa?"

"Zi…Zikasa…"

"Oh, Zikasa ya… salam kenal, aku… eh…"

"Hyunsoo, oppa?" Tanya Zikasa gugup.

"Kamu udah tau? Untung gak ngira aku L... Eh, iya, aku Hyunsoo, dan eh, aku…aku ngantuk" Hyunsoo menguap, merangkul Zikasa, dan menyandarkan kepalanya di pundak Zikasa seolah itu adalah bantal tidurnya.

Pipi Zikasa makin memerah, mau tidak mau dia hanya bisa diam mendapati kepala idolanya bersandar di pundaknya. Setelah diam selama 5 menit, Zikasa memberanikan dirinya untuk mengusap rambut sang idola. Memang agak tidak sopan, tapi dia lebih tidak sopan lagi, tak apalah. Dengan gemetaran, Zikasa pun membelai rambutnya.

Hyunsoo hanya berpura-pura tidur, ia belum pernah merasa seperti ini sebelumnya… Tiduran di bahu Zikasa, yang tangannya membelai lembut rambut Hyunsoo membuatnya merasa nyaman sekali. Tak lama, Hyunsoo yang memang sudah mengantuk pun tertidur.

"Hyunsoo? Hyunsoo oppa?" Suara itu membuat Hyunsoo terbangun. Ia membuka matanya dan hampir melompat menembus atap kereta ketika melihat wajah Zikasa hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya.

"Iya? Eh aku kok jadi tidur di pangkuanmu gini?"

"Kepalamu tadi kebawah sendiri…Dan kita udah sampai." Zikasa memberi Hyunsoo senyuman manisnya.

"Dimana sekarang?" Hyunsoo bertanya sambil berusaha bangkit dari pangkuan Zikasa.

Zikasa menunjuk keluar jendela, kearah plang nama stasiun.

"Aku turun disini, kamu?" Tanya Hyunsoo, sambil berdiri dan memasang topi serta maskernya.

"Aku juga disini."

Hyunsoo menjulurkan tangan, Zikasa mengamitnya. Dan mereka berjalan bergandengan tangan keluar kereta.

Sudah hampir tengah malam sekarang, tapi Hyunsoo dan Zikasa berjalan dengan pelan, bergandengan tangan sambil berbincang-bincang.

"Iya, rumahku disitu, kalau rumahmu?" Tanya Hyunsoo.

"Wah, deket kok, kita tetanggaan ternyata." Jawab Zikasa sambil tertawa kecil.

Dia imut sekali, pikir Hyunsoo. Hyunsoo merasa sangat senang mengetahui bahwa Zikasa tetangganya. Kayak pacar 5 langkah, deh. Tapi toh aku senang dengannya.

"Omong-omong, kamu kenapa gak kayak fangirl lain? Yang biasanya minta tanda tangan atau foto atau selca bareng atau…"

"Nggak usah, jalan berdua gini aja aku udah bahagia banget." Potong Zikasa.

"Mmm…oke deh, beneran gamau nih?"

"Beneran…"

"Aku gak bakal nawar dua kali loh."

Zikasa tiba-tiba salah tingkah. "Eh…mmm…eh… selca bareng boleh deh, tapi jangan sekarang."

"Kenapa?"

"Kalo selca sekarang, malem-malem gini, jalanan sepi pula, aku harus bilang apa ke temenku kalo aku ngupload fotonya?"

"Eh, bener juga." Dasar Tsundere, tadi katanya nggak mau. Pikir Hyunsoo geli. "Kamu kayaknya kedinginan deh..." Lanjut Hyunsoo, sambil melepaskan tasnya lalu mengambil sebuah syal.

Zikasa melihat syal tersebut. "Eh, gapapa, nggak usah." Dalam hati : Tapi boleh deh.

"Ini hadiah, kamu tadi udah bolehin aku tidur di bahumu, atau pangkuanmu, terserah deh mau yang mana." Hyunsoo memakaikan syal tersebut dengan asal ke leher Zikasa. Seperti Eren yang memakaikan syal ke Mikasa.

"Eh, makasih…" Asikk…syalnya bagus, dari Hyunsoo oppa pula! Pikir Zikasa, sambil membenarkan syalnya.

"Ini rumahmu, kan?" Hyunsoo menghentikan langkahnya, lalu menunjuk sebuah rumah.

Zikasa mengangguk. "Aku duluan ya." Lalu berjalan ke rumahnya.

"Eh, bentar…" Hyunsoo menarik tangan Zikasa, lalu memeluknya. "Sebentar aja…"

"Hyunsoo…oppa?" Pipi Zikasa memerah, tapi dia membalas pelukan Hyunsoo. Mereka berpelukan, saling merasakan kehangatan satu sama lain dibawah kelipan jutaan bintang.

Reviews please? Thanks before.