Re : The Greatest Monster
Disclaimer : Semua tokoh yang ada di dalam cerita ini adalah milik pengarangnya masing-masing. Dan alur untuk cerita ini saya dapat dari Author lama yang telah mengizinkan saya me re-makenya.
Pair : Naruto x ...
Rate : M
Genre : Fantasy, Adventure, and etc.
Warning : EatEverything! Naru, OOC, OC, Strong! Naru, Monster! Naru, RPG Theme!, POV! Naruto, and etc.
Summary :
Naruto adalah pemuda biasa dengan hobi bermain game. Tidak memiliki orang tua dan hanya hidup dengan pamannya, ia terpaksa mati karena alasan yang tidak diketahui. Mendapatkan kesempatan kedua, Naruto lahir ke dunia fantasy. Tapi ...
Chapter 1 : Prolog
Tiba-tiba semua ingatanku berputar bagai kaset rusak dengan kecepatan yang luar biasa gila. Bahkan jika mungkin, dengan kecepatannya ini aku yakin bisa mengelilingi bumi beberapa kali dalam semenit.
Saat semua kenangan itu berhenti. Hanya pemandangan penuh kepuasan membunuh yang kuterima dari laki-laki yang ku sebut paman itu. Matanya menatap nyalang padaku dengan seringaian lebar. Benar-benar sampah. Apa sebegitu menyenangkannya membunuhku?
Beberapa menit lalu.
Sebelum semua ini dimulai, aku hanya ingin memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Namaku adalah Naruto, Imatshuta Naruto. Aku bukanlah orang yang menonjol menurutku, di umurku yang ke-23 tahun ini. Pekerjaanku hanya bermain game dan membaca berbagai novel fantasy.
Tapi jangan salah sangka. Saat kalian berfikir aku bermain game hanya untuk bersenang-senang. Kalian tidak sepenuhnya salah, juga tidak sepenuhnya benar. Alasanku bermain game adalah untuk kesenangan dan mendapatkan uang.
Eh, memangnya bisa mendapatkan uang dari game? oh tentu saja bisa. Menjual char, item, Ranking, bahkan bertaruh dalam sebuah pertandingan. Jika kalian mau rajin melakukannya, bahkan untuk membeli sebuah kondominium mewah di pulau pribadi bukanlah masalah. Tapi usahakan harus game yang lagi ngetop.
Aku mengetik beberapa registri yang sudah ku unduh tadi sore. Niatku sih hanya membenarkannya, karna ada teman yang meminta bantuan. Tapi siapa yang menyangka, mebenarkan hal yang begini saja membutuhkan waktu beberapa jam.
Pandanganku kemudian teralih pada beberapa monitor di kanan dan kiriku yang menunjukkan beberapa char dalam game berbeda.
"Sip. Eventnya sebentar lagi selesai. Akhirnya bisa tidur."
Aku save registry tersebut kemudian beranjak menuju ke futon di belakang bangku nyamanku.
Kriieeettt..
Drap
Drap
Drap
Pintu terbuka dan ada suara langkah kaki. Biasanya sih paman yang masuk kalau jam segini. Palingan mengantar makan malamku yang sudah ku tunda beberapa jam. Tapi aku mengantuk, bukannya lapar.
"Maaf paman. Aku sangat ingin tidur. Taruh saja makanannya di dapur, besok pasti kumakan."
Biasanya setelah aku mengatakan itu, paman hanya setuju dan keluar dari kamarku. Tapi sekarang ada yang aneh, langkah kakinya semacam agak berat dan saat aku membuka mata.
"Konichiwa Naruto. Kau mati malam ini !"
Jleeebb
"Arrrghhh..."
Aku mengerang kesakitan menyentuh pisau sepanjang 20 cm yang menembus dadaku. Tidak sampai disitu, paman yang selalu menjagaku ini terus terusan menghujaniku dengan tikaman dan tusukan di berbagai tempat vitalku.
Memangnya apa salahku? Aku tidak pernah merepotkanmu. Urusan makanan dan kebutuhan pribadi aku penuhi sendiri, bahkan kadang aku memberikan sebagian uangku hanya agar kau bisa mampir ke tempat para pelacur. Lalu kenapa ... !?
Deg!
Sial. Apa-apaan semua rasa sakit ini. Bahkan untuk mengucapkan sumpah serapah ke pamanku saja tidak bisa ku lakukan. Bangsat!
Dan ada apa dengan kesadaranku yang mulai menghilang ini. tidak bisakah dewa kematian memberikanku sedikit waktu untuk memberikan kutukan pada pamanku melalui tatapan.
.
.
.
Tempat gelap ini sangat dingin. Udaranya sesak, dan semacam ada sesuatu yang membungkusku dengan cairan lendir.
Perlahan-lahan kegelapan yang menyesakkan ini mulai hilang terbelah oleh cahaya teramam dari banyak obor. Ketika mataku sudah mulai terbiasa dengan keadaan cahaya saat ini, seorang kakek berkulit hijau dengan jangggut tipis mengangkatku tinggi.
Wow. Kakek ini benar-benar kuat bisa mengangkatku yang berat ini. bukan, sepertinya bukan kakek goblin yang kuat. Tapi aku yang terlalu lemah?
Kakek Goblin (Sebutanku untuknya) membawaku dan menurunkanku di tempat yang ramai. Bukan ramai akan orang dewasa yang mirip dengan kakek goblin. Tapi lebih seperti tempat beristirahat anak-anak yang baru lahir.
Tunggu, warna mereka hijau dan kepala mereka semua botak identik. Ada yang salah disini.
Aku perhatikan tangan mungil hijauku. Mungil? Oh, ada yang benar-benar salah disini.
Dan baru kusadari sekarang. Aku telah terlahir kembali ke dunia dalam keadaan sehat. Sebagai goblon.
To Be Continue.
Apa kabar reader? Kali ini Author publis cerita re-make dari sebuah fiction karangan Author terdahulu 'Kasuga Arami'. Sebenarnya ini udah di amanatin ke saya semenjak september tahun lalu. Tapi karena saya lagi ngerjain fanfict Another Dimension, jadi baru bisa saya publis sekarang.
Untuk karakter yang lain (Meliputi Dxd dan Naruto) akan muncul di lain chapter. Mungkin antara chapter 4&5.
Oke. Sampai ketemu di lain kesempatan.
