Title : Kim Jaejoong & Kim Youngwoong
Pairing : YunhoJaejoong - YunhoYoungwoong
Other Cast : Park Yoochun, Kim junsu, Shim Changmin
Rating : M
Genre : Romance, humor (?)
Author : jejetoiunamae
Disclaimer : YunJaeYooSuMin milik Cassiopeia
Warning : YAOI, BOYS LOVE, Typo(s) bertebaran, Ejaan tidak sempurna, Alur berantakan.
Annyeong.. Saya bawa ff baru lagi ni. Silahkan di nikmati jika berkenan hehe
Yang tidak suka atau merasa jijik dengan Yaoi, BL, BOY x BOY lebih baik menjauh. Karena saya cinta damai. Dan tolong jangan copas sembarangan my ff. Terimakasih ^^
DON'T LIKE DON'T READ!
Mina. Happy reading :)
~Chapter 1~
Kim Jaejoong & Kim Youngwoong
.
.
.
Seorang namja muda berperawakan tinggi, tegap dan pemilik kulit tan yang sekarang sedang sibuk berkutat dengan berbagai macam dokumen yang menumpuk di meja kerjanya merupakan seorang Direktur muda pewaris Jung's Group. Karena sudah di tinggal pergi kedua orang tuanya sedari kecil, Direktur muda itu hanya tinggal berdua dengan sang Harabeoji. Dan Harabeoji nya mempercayai cucunya itu sebagai Direktur untuk mengambil alih semua bisnis yang selama ini telah berhasil di kelolanya.
Selang beberapa menit terdengar suara handphone berdering yang berasal dari Direktur muda itu. Setelah melihat sebuah nama yang tercetak jelas di layar handphone nya Direktur muda itu buru-buru mengangkatnya.
"Yeoboseyo."
"..."
"Ye Harabeoji. Tumben sekali menelfonku."
"..."
"Mwo? Siapa yang harus aku jemput?"
"..."
"Bukankah Harabeoji mengatakan mereka akan datang minggu depan kenapa tiba-tiba berubah hari ini?"
"..."
"Arraseo arraseo. Ye aku akan menjemputnya."
"..."
"Yeee aku akan segera menjemputnya."
"..."
Setelah menutup telefonnya Direktur muda yang bernama lengkap Jung Yunho itu langsung saja memencet tombol intercom.
"Tiffany. Cepat ke ruanganku!"
Tidak sampai 5 menit sekretaris berambut panjang yang di panggil Tiffany tadi mengetuk pintu meminta izin masuk pada Direkturnya.
"Masuklah." Perintah Yunho.
Tiffany pun masuk ke ruangan Yunho lalu membungkuk memberi hormat. "Ne sajangnim. Apa yang bisa saya bantu?" Ujarnya sambil tersenyum.
"Apa lagi jadwalku hari ini?" Tanya Yunho dengan ekspresi datarnya.
"Pukul 8 malam nanti akan ada makan malam bersama kolega dari Jepang." Jelasnya. Sebelumnya Tiffany mencoba membuka agendanya terlebih dahulu lalu segera memberi tahu jadwal Yunho untuk hari ini.
"Batalkan! Aku ada urusan mendadak yang mengharuskanku untuk pergi." Ungkap Yunho sambil berdiri mengambil jas hitamnya yang tergantung di sebelah kursinya lalu memakainya kembali.
"Baik sajangnim."
"Kau boleh keluar."
.
.
"Sebenarnya siapa mereka? Apa istemewanya mereka bagi Harabeoji? Hanya anak dari teman bisnis Harabeoji! Benar-benar merepotkanku! Aishhh.." Cibir Yunho.
Sedari tadi Yunho terus menunggu kedatangan anak dari teman bisnis Harabeoji nya. Yunho hanya menunggu! Tadi Yunho sempat membayar seseorang yang tidak di kenalnya untuk membantunya membentangkan sebuah papan bertuliskan "Jung's Group". Orang yang tidak di kenal Yunho itu masih setia berdiri di samping Yunho tapi tidak dengan Yunho. Sepertinya Yunho sudah mulai kesal dan resah karena terlalu lama menunggu. Ya terlalu lama mungin, sudah setengah jam berlalu "mereka" yang di tunggu Yunho belum juga terlihat batang hidungnya.
"Hah.. Sebaiknya aku kembali ke mobil saja." Gerutu Yunho pada dirinya sendiri lalu ingin melangkah pergi dari tempatnya tapi tiba-tiba terdengar suara asing yang memanggilnya.
"Jung Yunho~sshi.." Panggilnya ceria. Karena panggilan itu Yunho pun berbalik bermaksud menoleh ke asal suara.
"..." Yunho hanya diam mematung setelah menatap kedua sosok indah di hadapannya. Tanpa sadar Yunho membuka lebar-lebar mulutnya dan tanpa berkedip sekali pun.
"Yunho~sshi.." Panggil nya lagi sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah wajah Yunho.
"..." Yunho masih diam ternganga, sepertinya saliva dari mulut Yunho akan tumpah membanjiri bandara ini (?) Yunho benar-benar terpesona akan sosok kedua namja cantik di hadapannya itu. Kedua namja cantik itu memiliki wajah serupa, bentuk tubuh serupa, penampilan juga hampir serupa. Hanya saja yang berbeda potongan rambut keduanya, yang satu rambutnya sebatas bahu berwarna hitam kelam (jj di rising sun) sedangkan yang satunya lagi berambut almond tidak terlalu panjang di atas bahu (jj di konser mirotic).
"Yunho~sshi gwaenchana?" Sudah sepersekian si namja cantik mencoba membangunkan namja tampan di hadapannya yang sedari tadi hanya melongo tapi jawabannya tetap sama namja tampan itu masih saja belum kembali ke alam sadarnya.
"Aku tahu bagaimana menyadarkannya." Akhirnya si namja cantik satunya lagi membuka suara. Namja cantik itu mendekat ke arah Yunho lalu tanpa ragu mengecup sekilas bibir kissable Yunho yang menurutnya sangat menggoda.
"Oh! A-apa yang kau lakukan?" Sadar Yunho terkejut sambil melangkah mundur agak menjauh dari kedua namja cantik di hadapannya.
"Benar kan. Aku berhasil." Bangganya sambil tersenyum puas.
"Wahh kau hebat Joongie." Puji si kembaran.
"Nu-nuguseyo?" Tanya Yunho terbata. Jujur saja Yunho masih bingung dengan kedatangan dua namja cantik di hadapanya itu.
"Kau tidak mengenali kami? Apa kau memang tidak menerima kedatangan kami? Pantas saja kau yang menyuruh orang itu untuk membentangkan papan nama sebagai tanda agar kami tahu. Kau jahat.." Marah namja cantik yang di panggil Joongie tadi.
"Iya kau jahat! Aku akan mengadukanmu pada Harabeoji!" Timpal namja cantik satunya lagi tidak lupa sambil memberikan tatapan sinisnya.
"M-mwo? Y-ya! Bukan begitu. Aku hanya... Hanya saja itu bukan gayaku! Tidak ada di kamus seorang Direktur sepertiku rela berdiri sambil membentangkan papan konyol itu menunggu kalian!" Sergah Yunho kesal.
"MWO?" Bentak kedua namja cantik itu tidak terima.
Karena bentakan dari kedua namja cantik di hadapannya itu Yunho berpura-pura tidak peduli malah menoleh ke arah lain. "Kau yang disana, kau boleh pergi." Usir Yunho pada orang yang tidak di kenal yang tadi membantunya.
"Kau benar-benar jahat! Aku kira kau bisa menjadi teman kami selagi kami berada di sini tapi ternyata. Tsk.. Dasar beruang gembul!" Omel namja cantik pemilik rambut hitam sebahu.
"Mworago?" Yunho menoleh sambil memperlihatkan ekspresi marahnya.
"Beruang gembul! Apa kau tuli!" Bentaknya.
"Aishhh.. Neo—" Baru saja Yunho mau berjalan mendekat ke arah si namja cantik yang mengatainya tadi tapi langkahnya harus terhenti karena kembarannya.
"Ya! Di mana mobilmu? Ppalli kajja!" Sekarang giliran namja cantik berambut almond yang membentaknya.
"N-nde?" Kaget Yunho. Jujur saja awalnya Yunho memang terpesona akan kedua sosok indah di hadapannya itu tapi lama kelamaan sosok indah itu menjadi sangat menyebalkan.
"Hah.. Aku rasa kau memang tuli." Cercanya.
"YA! Aku tidak tuli! Aishhh.." Marah Yunho makin menjadi.
"Kalau begitu cepat antarkan kami. Aku sudah sangat lelah ingin secepatnya beristirahat." Ocehnya..
"Aku juga sudah sangat lelah." Ujar kembarannya tak mau kalah.
Dan selagi kedua namja cantik itu ingin melesat pergi dari hadapan Yunho, tiba-tiba Yunho kembali bersuara. "Chakkaman. Aku belum tahu nama kalian?" Tanya Yunho.
"Masih ingat menanyakan nama kami!" Sontak kedua namja cantik itu berbalik dan salah satu dari keduanya mencoba membalas pertanyaan Yunho dengan sedikit kesal.
"Jawab saja."
"Aku Kim Jaejoong."
"Aku Kim Youngwoong."
"Ooh. A-aku Jung Yunho."
"Ye, kami sudah tahu. Ppalli!" Seusai berbicara Jaejoong langsung menggandeng tangan kembarannya Youngwoong untuk lebih dulu berjalan meninggalkan Yunho.
"Tsk.. Dasar dua uke menyebalkan! Geuman.. Koper ini, bukankah milik mereka. Kenapa meninggalkannya? Apa mereka menyuruhku membawakannya! Aishhh jinjja.." Akhirnya Yunho menyusul kedua uke yang katanya menyebalkan itu sambil bersusah payah menyeret kedua koper milik kedua uke cantik itu tidak lupa dengan sumpah serapah yang terus keluar dari bibir hatinya.
.
.
Sementara itu, di tempat lain. Di rumah mewah nan megah bak istana itu, tampak seorang namja lanjut usia yang sedang duduk di pinggiran kolam ikan terus saja bergumam sendiri tidak jelas.
"Aigooo.. Kenapa mereka lama sekali eoh? Handphone Yunho juga tidak aktif. Bukankah seharusnya setengah jam yang lalu mereka sudah sampai. Tapi sudah hampir malam begini mereka belum juga muncul. Apa mereka jalan-jalan dulu? Lalu tanpa mengajakku? Dasar cucuku itu memang kurang ajar! Awas saja pulang nanti akan aku beri pelajaran!" Marah Harabeoji.
#Flash Back#
"Kenapa jadi tiba-tiba berubah hari ini yaa. Tapi tidak masalah, bukankah lebih cepat lebih baik." Ujar Harabeoji sambil tersenyum sumringah.
Langsung saja Harabeoji mengambil gagang telefon lalu mencoba menghubungi cucunya Yunho untuk memberi kabar.
"..."
"Yunho~ah.."
"..."
"Dasar cucu kurang ajar! Ya! Yunho~ah. Hari ini kau harus menjemput mereka."
"..."
"Anak teman bisnisku. Hari ini mereka tiba di seoul."
"..."
"Mana aku tahu. Tadi dia baru saja menghubungiku. Dia bilang sudah beberapa jam keberangkatan anaknya mungkin satu jam lagi sampai. Kau jemput sekarang."
"..."
"Jemput sekarang juga!"
"..."
"Baiklah. Harabeoji menunggu kalian."
#Flash Back End#
YUNHO POV
Sekarang aku sedang menyetir mobil menuju rumah Harabeoji. Sedari masuk ke dalam mobil tadi kedua namja cantik itu masih saja tidak mengeluarkan suaranya seperti sebelumnya. 'Baguslah! Diam begini lebih baik!', batinku lega. Sesekali aku mencuri-curi pandang menatap Jaejoong yang duduk di kursi tepat di sampingku. Kadang aku melihat ke depan ke arah jalan, kadang aku melihat ke samping ke arah Jaejoong. Tentunya tanpa di sadari Jaejoong.
Aku akui Jaejoong memang mempesona, bahkan sangat sempurna. Lalu aku mencoba melirik ke arah sepion yang ada di dalam mobilku, aku memperhatikan Youngwoong yang sedang duduk manis sambil menatap keluar jendela. Bukan hanya Jaejoong saja, tapi kembarannya Youngwoong tidak kalah sempurna. Kedua namja cantik itu memang benar-benar mirip. Rambut halusnya aku bisa merasakan walaupun tanpa menyentuhnya, aroma wangi tubuhnya aku bisa menciumnya, kulit putih susunya, mata bulat indahnya, hidung mancungnya dan bibir cherry yang merekah.
'Gluk..' Dengan sulit aku menelan salivaku. Oh god! Hanya memikirkan itu saja gairahku sudah di puncak. Kim Jaejoong dan Kim Youngwoong kalian benar-benar berhasil menggodaku.
'Andwae! Andwae! Aku masih normal! Ya aku masih normal! Aku masih menikmati adanya wanita di hidupku ini. Tapi kenapa aku bisa seperti ini? Hanya dengan memikirkan kedua namja cantik ini aku bisaa... Andwae!', batinku berontak (?)
"Joongie. Lihatlah Yunho terus memperhatikanmu." Adu Youngwoong pada Jaejoong. Sial! Ternyata Youngwoong menyadari kalau aku sedang memperhatikan Jaejoong.
"Biarkan saja. Mungkin Yunnie menyukaiku." Dengan cepat Jaejoong menoleh ke arahku. Dan berbicara begitu percaya diri sambil tersenyum menggodaku. Seketika darahku berdesir sangat cepat karena senyumannya itu. Aku merasa ada maksud tertentu di balik senyumannya itu? Dan benar saja aku mulai mengalami rangsangan karena ulah nakalnya!
"Y-Yunnie?" Aku mencoba memberi pertanyaan kecil (?) untuk menyembunyikan kegugupanku. 'Yunnie..' Ya, di pikir-pikir terdengar manis juga panggilan yang di berikan Jaejoong untukku.
"Heemm Yunnie." Jawab Jaejoong sambil mengganguk lucu.
"A-apa yang kalian bicarakan! A-aku t-tidak memperhatikanmu!" Sanggahku beralasan. Aku masih berbicara tanpa menatap keduanya dengan cara membuang muka menatap lurus ke arah jalan. Sebisa mungkin aku menjauhi kontak mata dari kedua namja cantik yang membuatku terangsang hanya karena ulahnya yang menggodaku.
"Geotjimal. Aku juga merasa sedari tadi kau terus memperhatikanku. Wae? Apa kau mau aku menciummu lagi Yunnie?" Wahh kali ini aku sungguh mati rasa pada sikap Jaejoong yang semakin genit bak wanita malam (?). Apa aku tidak salah dengar? Apa Jaejoong sedang kembali menggodaku?
"Nde?" Kagetku tercengang.
"Woongie mari kita berikan ciuman perkenalan pada Yunnie." Ajak Jaejoong pada kembarannya. Gila! Benarkah yang di katakan Jaejoong? Apa Jaejoong akan menciumku lagi?
"Oh.. Woongie juga ingin merasakan bibir Yunnie yang tebal (?) menggoda itu." Aku bergidik ngeri mendengar ucapan Youngwoong barusan. Dan tanpa aba-aba dari siapapun, Jaejoong maupun Youngwoong mencoba mendekatiku. Lalu dengan segera aku menghentikan laju mobilku karena terkejut dengan apa yang akan di lakukan kedua namja cantik yang sedang menggodaku itu.
"Y-YA! STOP!" Bentakku sambil mencoba mundur takut-takut sampai terbentur pintu mobil.
"Yunnieee apa yang kau lakukan? Kenapa ngerem mendadak?" Omel Jaejoong.
"Apa kau sengaja mau membunuh kami?" Bentak Youngwoog.
"Bukan begitu. Kalian duluan yang mulai. Kenapa tadi kalian seolah mendekat ingin menerkamku eoh?" Geramku.
"Kami hanya bergurau! Dasar kau ini!" Marah Jaejoong sambil mempoutkan bibirnya. Oh god! Bibir itu! Sexy! Lagi-lagi Jaejoong mencoba menggodaku dan kali ini dengan bibirnya. Sungguh Jaejoong terlihat sexy dengan bibirnya yang di pout seperti itu.
"Itu tidak lucu! Lihat kan aku sedang menyetir jadi jangan mencoba menggangguku! Arraseo!" Tegasku berpura-pura marah menyembunyikan kegugupanku.
"ARRASEO!" Bentak kedua namja cantik kembar itu akhirnya lalu sama-sama membuang muka kesal menatap keluar jendela.
Ya tuhan apa aku sedang bermimpi? Apa dua makhluk yang sedang bersamaku ini benar-benar namja? Aku tidak yakin! Wajah, sikap dan perilakunya sangat bertolak belakang jika memang benar mereka berdua namja. Kenapa kau bisa menciptakan dua makhluk sempurna ini untukku? Apa? Untukku? Ya sepertinya..
.
.
Sampainya aku, Jaejoong dan Youngwoong di rumah Harabeoji. Aku mempersilahkan Jaejoong dan Youngwoong agar duduk dulu di ruang tengah menunggu aku yang akan memanggil Harabeoji.
Kira-kira 10 menit aku meninggalkan Jaejoong dan Youngwoong akhirnya aku kembali bersama Harabeoji. Setelah Jaejoong dan Youngwoong melihat kedatangan Harabeoji kedua namja cantik itu langsung menghambur memeluk Harabeoji. Sedangkan aku hanya berdiri diam merasa tidak di pedulikan mereka.
"Harabeoji.." Riang kedua namja cantik kembar itu sambil berlari memeluk Harabeoji. Sepertinya tanpa aku ketahui Harabeoji sangat dekat dengan Jaejoong dan Youngwoong.
"Ne Joongie, Woongie.." Balas Harabeoji memeluk keduanya.
"Harabeoji lama tidak bertemu." Ujar Jaejoong lebih dulu setelah melepaskan pelukannya sambil tersenyum.
"Harabeoji bagaimana kabarmu?" Tanya Youngwoong.
"Ah ne. Syukur lah Harabeoji masih sehat di umur yang sudah sangat tua ini." Jawab Harabeoji dengan senyumannya juga.
"Ani. Harabeoji tidak terlihat tua ko. Masih tampak muda.." Ungkap Youngwoong menegaskan.
"Gudae.. Joongie juga merasa sama seperti Woongie. Harabeoji tidak terlihat tua, masih tampak muda.." Aku hanya menahan tawa melihat sikap kedua uke di hadapanku. Mereka berdua sangat lucu, ketika yang satu berbicara yang satunya lagi ikut berbicara juga. Aku baru menemukan ada kembaran yang sungguh akrab seperti itu.
"Hahaha.. Kalian berdua ini bisa saja. Aaa.. Apa kalian tidak merindukanku? Aku sangat merindukan kalian." Harabeoji tertawa sekilas dan berbicara masih dengan senyuman yang terulas dari bibirnya. Sebenarnya di sini siapa yang cucunya si? Aku atau mereka berdua? Aku saja yang cucunya tidak pernah di perlakukan begitu.
"Geurom.. Kami sangat merindukan Harabeoji.. Ya kan Woongie..." Ucap Jaejoong sambil menoleh sekilas ke arah Youngwoong.
"Heemmm. Aku dan Joongie sangat merindukan Harabeoji." Jelas Youngwoong sambil mengangguk tersenyum.
YUNHO POV END
Selesainya mereka makan malam dan mengobrol. Namja lanjut usia yang di panggil Harabeoji itu mengajak yang lainnya berpindah ke ruang tengah untuk meminum teh bersama. Sebenarnya sedari tadi kehadiran Yunho di sini tidak penting karena dirinya sama sekali tidak di pedulikan alias tidak di ajak bergabung mengobrol bersama dengan Harabeoji, Jaejoong dan juga Youngwoong.
"Yunho~ah sebaiknya selama Jaejoong dan Youngwoong berada di seoul biarkan mereka berdua tinggal di apartemenmu. Lagi pula bisa lebih menghemat juga kan." Tiba-tiba Harabeoji menoleh dan mengejutkan Yunho akan usulnya itu.
"MWO?" Teriak Yunho terkejut.
"Aishhh.. Kau ini! Tidak perlu berteriak seperti itu!" Omel Harabeoji.
"Mi-mianhae Harabeoji. Aku sedikit terkejut." Jelas Yunho salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Harabeoji.. Sepertinya Yunho keberatan. Bagaimana kalau kami mencari penginapan sendiri saja." Sanggah Jaejoong memperlihatkan ekspresi sedihnya.
"Andwae! Kalian tetap harus tinggal di apartemen Yunho! Arraseo!" Tegas Harabeoji lalu menoleh menatap Yunho dengan tatapan dinginnya.
"Gundae Harabeoji—" Ujar Jaejoong terputus.
"Jung Yunho!" Bentak Harabeoji masih dengan tatapan sedingin es (?)
"Ye Harabeoji." Ujar Yunho akhirnya lalu segera berpaling menoleh si kembar. "Kalian berdua untuk sementara tinggal saja di apartemenku." Tawar Yunho pasrah.
"Ya! Sopan sedikit!" Marah Harabeoji.
Akhirnya Yunho mencoba tersenyum lepas pada si kembar. "Jaejoongie dan Youngwoongie untuk sementara kalian bisa tinggal di apartemenku." Ujar Yunho sambil tersenyum.
"Boleh kah?" Kali ini giliran Youngwoong yang angkat bicara.
"Tentu saja boleh." Jawab Yunho sekenanya.
"Baiklah." Ucap Jaejoong dan Youngwoong serempak.
"Harabeoji.. Tapi kenapa tidak tinggal di sini saja bukankah rumah ini jauh lebih luas dan mewah di bandingan apartemenku?" Sergah Yunho memberi alasan.
"Geunyang.. Ada alasannya aku meminta Jaejoong dan Youngwoong untuk tinggal di apartemenmu, karena jika mereka membutuhkan sesuatu ada kau yang siap membantu. Sedangkan aku apa yang bisa aku bantu untuk mereka eoh? Jangankan pergi keluar, berjalan saja sudah sangat sulit untukku." Yunho pun hanya tersenyum hambar mendengar penuturan Harabeoji nya itu.
.
.
"Wahh ini apartemenmu?" Tanya Youngwoong setelah masuk ke dalam apartemen Yunho. Ya, sudah beberapa menit yang lalu mereka tiba di apartemen Yunho.
"Ne." Jawab Yunho singkat.
"Bagus dan luas sekali." Ungkap Jaejoong sambil masuk lebih ke dalam memperhatikan seluk beluk apartemen Yunho.
"Ikut aku, aku akan menunjukkan kamar kalian." Ajak Yunho malas. Jujur saja Yunho sungguh kesal dengan usul Harabeoji nya ini. Bukankah dengan begini si kembar Jaejoong dan Youngwoong akan lebih leluasa menggoda Yunho.
"Yunnieeeee.." Tiba-tiba langkah Yunho terhenti karena rengekan dari Jaejoong. Jaejoong berbicara sambil bergelayut (?) manja di lengan Yunho.
"M-mwo?" Dengan sadar Yunho merasakan tubuhnya mulai bereaksi. Hanya dengan sentuhan Jaejoong ditangannya Yunho langsung panas dingin dan gugup.
"Kenapa kita tidak tidur bertiga dalam satu kamar saja." Ucap Jaejoong asal menggoda Yunho dan semakin menggoyang-goyangkan gelayutannya (?) yang bertengger di lengan kekar Yunho.
"Dalam satu ranjang juga." Tambah Youngwoong ikut menggoda.
"M-mwo?" Kaget Yunho dengan nafas tercekat. Entah Jaejoong maupun Youngwoong menyadarinya atau tidak Yunho sedang mencoba menyembunyikan peluh yang sudah sangat membasahi pelipis sampai lehernya.
"Wae? Apa kau tidak mau?" Tanya Jaejoong sambil mempoutkan bibir cherry nya.
"Le-lepaskan tanganmu! D-di sini ma-masih banyak kamar yang tersisa untuk kalian, jadi untuk apa kita tidur satu kamar dan satu ranjang!" Tegas Yunho tetap mencoba menyembunyikan kegugupannya.
"Kau tidak asik Yunnie.." Rajuk Jaejoong semakin mempoutkan bibirnya lucu.
"Ber-berhenti memanyunkan bibirmu seperti itu!" Bentak Yunho tidak tahan.
"Wae? Apa kau tidak tahan dengan bibirku jika seperti ini?" Jaejoong lebih menempelkan dirinya yang berhadapan dengan Yunho lalu berjinjit sambil lebih mempoutkan bibirnya mencoba menggoda Yunho.
"Berhenti menggodaku!" Marah Yunho dan segera pergi meninggalkan si kembar duo Kim di sana.
"Lihat lah Joongie sepertinya Yunnie malu." Ucap Youngwoong sambil terkikik geli dengan tingkah laku Yunho yang pergi begitu saja.
"Oh. Lihat juga wajahnya langsung memerah seperti kepiting rebus. Hahaha.." Tawa Jaejoong meledek Yunho.
Setelah puas menggoda Yunho tadi Jaejoong dan Youngwoong pun mengikuti langkah Yunho yang akan menunjukkan di mana kamar mereka.
"Jja ini kamarmu Jaejoong~ah.. Tadi kau bilang kau ingin cepat istirahat. Baiklah selamat istirahat Jaejoong~ah." Ujar Yunho menoleh ke arah Jaejoong lalu Jaejoong pun segera berjalan ke kamarnya yang barusan di tunjukkan Yunho. Dan baru saja Yunho ingin menutup pintu kamar Jaejoong dengan kecepatan kilat Jaejoong menarik tangan Yunho.
"Yunnie.." Panggil Jaejoong masih memegang tangan Yunho. Lalu setelah Yunho berbalik Jaejoong langsung saja meraup bibir kissable Yunho dengan brutal.
"..." Yunho hanya terdiam merasakan bibir Jaejoong untuk yang kedua kalinya. Jaejoong masih melumat bibir Yunho walaupun Yunho tidak membalas lumatan yang di berikan Jaejoong, bukannya Yunho menolak hanya saja lagi-lagi Yunho di buat terkejut karena ke agresifan seorang Kim Jaejoong.
Setelah melepaskan bibir Yunho, Jaejoong pun tersenyum manis lalu menutup pintu kamarnya.
"Yunnie di mana kamarku?" Tanya Youngwoong yang entah dari kapan sudah berdiri di hadapan Yunho.
"Oh? Oh kamarmu.. Kajja.." Sadar Yunho dan langsung mengajak Youngwoong untuk mengikutinya ke kamar yang ada di pojokan, masih di barisan yang sama kamar Jaejoong tadi. "Di sini kamarmu Youngwoong~ah. Selamat istirahat. Jalja." Ujar Yunho terburu-buru dan keluar dari kamar Youngwoong. Tapi baru saja beberapa langkah Yunho berjalan Youngwoong sudah menarik Yunho kesamping lalu mengecup sekilas bibir berbentuk hati Yunho.
"Jalja Yunnie." Ucap Youngwoong sambil menutup pintu kamarnya.
"..." Yunho kembali diam terkejut. Tubuhnya benar-benar sulit untuk di gerakkan. Sepertinya Yunho masih mengira ini adalah mimpi. Mimpi di cium dua namja cantik sekaligus. Mimpi buruk kah atau mimpi indah untuk Yunho?
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Selagi tidur tadi Yunho terbangun karena merasakan pahit di tenggorakannya, akhirnya Yunho memutuskan untuk keluar kamar lalu berjalan menuju dapur mengambil minuman yang bisa menghilangkan rasa pahit di tenggorokannya. Dan belum sampai di dapur, dari kejauhan Yunho melihat ada bayangan seseorang yang sedang berjinjit berusaha mengambil sesuatu dari atas lemari yang ada di counter dapurnya. Yunho mencoba mendekat dan setelah itu Yunho baru menyadari bayangan seseorang itu adalah Youngwoong.
Seketika mata Yunho membulat sempurna melihat penampilan Youngwoong yang membelakanginya. Menurut Yunho, Youngwoong terlihat sexy dengan pakaian seperti itu.
"A-apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Yunho terbata.
"Oh Yunnie. Kebetulan sekali." Dengan sekali hentak (?) Youngwoong pun berbalik ke arah Yunho. Yunho yang melihat daerah depan Youngwoong pun semakin membulatkan matanya dan ternganga, Youngwoong hanya memakai kemeja putih kebesaran serta dalaman yang menutupi alat vitalnya. Beberapa kancing atasnya terbuka memperlihatkan dengan jelas dada putihnya yang tanpa noda itu.
'Apa kali ini Youngwoong berusaha menggodaku?', batin Yunho.
"A-apanya yang kebetulan? Ya! Kenapa pakaianmu seperti itu?" Bentak Yunho pura-pura marah.
"Wae? Apa ada yang salah dengan pakaianku?" Bukannya menjawab Youngwoong malah balik bertanya dan mendekati Yunho.
"..." Seketika rasa pahit di tenggorokan Yunho sudah terlupakan akan kesexyan lekuk tubuh Youngwoong yang terlihat sangat dekat seperti ini.
"Yunnie bantu aku mengambil panci di atas sana, aku ingin memasak ramen. Aku lapar." Bujuk Youngwoong manja sambil menunjuk sekilas ke arah atas lemari yang berisi panci-panci.
"Nde?" Sadar Yunho.
"Ambilkan panci itu. Aku ingin memasak ramen. Joongie sudah tidur jadi aku tidak bisa memintanya memasakan sesuatu untukku." Kesal Youngwoong sambil mempoutkan bibirnya.
"Dasar pendek! Biar aku ambilkan.." Akhirnya Yunho berjalan ke depan Youngwoong dan berusaha meraih panci yang ada di lemari atas sana. Tanpa Yunho sadari tubuh Yunho dan Youngwoong saling menempel berbenturan dengan meja dapur. Posisi mereka saat ini sangat menggairahkan, tubuh Yunho yang lebih tinggi dan tegap dari Youngwoong seolah menutupi tubuh kecil (?) Youngwoong yang ada di hadapannya. Jadi tubuh Youngwoong sukses terhimpit tubuh tegap Yunho.
"Yunnie.." Youngwoong mencoba memberitahu Yunho akan posisinya yang terlalu dekat itu.
"..." Setelah mendengar suara panggilan Youngwoong, Yunho pun menoleh ke bawah menatap Youngwoong. Yunho masih setia menatap mata bulat Youngwoong yang seolah-olah menghisapnya. Dan entah setan dari mana Yunho lebih mendekatkan bibirnya ke bibir cherry Youngwoong lalu tanpa ragu mulai melumatnya. Perlahan Youngwoong pun mengikuti pergerakan bibir lihai Yunho yang melumatnya. Dengan penuh nafsu Yunho menyesap bibir atas Youngwong bergantian dengan Youngwoong yang menyesap bibir bawah Yunho. Yunho lebih mendominasi lumatannya dan berusaha menerobos celah agar lidahnya bisa masuk ke dalam mulut Youngwoong. Dengan pasrahnya Youngwoong pun sedikit membuka mulutnya merasakan lidah Yunho bermain di dalam sana. Tangan Yunho juga tidak bisa diam dan ikut merasakan kenikmatan bagian lain dari tubuh Youngwoong. Yunho mencoba memasukkan tangannya ke dalam kemeja putih Youngwoong serta menekan kedua tonjolan merah muda milik Youngwoong dengan jari-jarinya. Youngwoong juga mulai mengalungkan kedua tangannya ke leher Yunho, semakin merasakan sensasi ciuman manis yang di berikan Yunho padanya.
.
.
Di salah satu ruangan yang ada di rumah mewah nan megah itu hanya terlihat sesosok namja berambut putih yang sedang duduk santai di atas ranjang king size nya. Namja yang sudah lanjut usia itu sedari tadi belum bisa memejamkan matanya karena memikirkan sesuatu yang membuatnya sangat senang.
"Semoga saja rencanaku ini berhasil. Dengan begini Yunho akan cepat menikah dan memberikan cicit untukku.. Hahaha.." Tawa puas sang Harabeoji.
TBC or DELETE?
Eotte? Ini ff baru saya di delete aja apa mau di lanjut?
Minta review nyaaa yaaa teman-teman. Kalo review nya memuaskan akan saya lanjut..
Sangkyuuuuu~~^^
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.
Gak berasa ya bentar lagi lebaran. Mohon maap lahir dan batin ya teman-teman..
