CHAPTER 1
Title : Dimension.
Disclaimer : Masashi Kishimoto.
Warning : AU, OOC ….
Rated : T.
Genre : Romance Slight Tragedy.
Pairing : SasuSaku.
Halooo...
Ketemu lagi dengan Mya-chan di fict keduaku ini...
Fict ini terinspirasi dari pikiranku sendiri lho...hehe...
Tiba-tiba aja muncul pas aku lagi bingung buat bikin lanjutan fict pertamaku..
Oh ya buat fict pertamaku 'My Emerald' tenang aja pasti aku urusin kok bentar lagi bakalan aku update...
o-o-o-o-o
HAPPY READING^_^
o-o-o-o-o
Di sebuah rumah yang sangat besar, angin musim dingin berhembus kencang, menerobos celah-celah jendela kaca yang seakan tidak pernah rapuh dimakan usia. Burung hantu pun menyanyikan nyanyian malamnya, bersenandung membuat semua orang yang mendengarnya bergidik ketakutan. Terdengar langkah kaki seseorang yang melenggang memasuki rumah besar itu, orang itu membuka pintu pagar tinggi yang terdapat lambang kipas di kedua sisinya. Kini ia memacu langkahnya lebih cepat untuk memasuki rumah itu. Didapatinya rumah itu kosong, tidak seperti biasanya, hanya terdengar suara jeritan dari arah kuil di belakang rumah itu. Sang pemilik langkah tadi yang mendengar suara jeritan itu langsung berlari cepat ke arah belakang rumahnya, ia pun memasuki sebuah kuil kecil, mata onyx sang pemilik langkah itu membelalak, dilihatnya kini kedua orang tuanya dan kakaknya tengah diseret ke dalam sebuah lubang yang bercahaya oleh beberapa orang yang berpakaian seperti tentara jaman dahulu. Sang pemilik langkah tadi hanya terdiam membisu di depan pintu kuil, sampai bayangan keluarganya dan beberapa orang tentara itu benar-benar menghilang ke dalam lubang yang bercahaya itu. Kini sebuah bayangan baru muncul, sesosok gadis berambut merah muda berpakaian kimono dengan mata emeraldnya yang indah, sang pemilik langkah mundur ke belakang.
"Siapa kau?" tanya suara berat sang pemilik langkah pada sang gadis.
Gadis itu tidak menggubris pertanyaan sang pemilik langkah itu ia malah semakin mendekat ke arah pemilik langkah yang terus menerus mundur ke belakang. Sang pemilik langkah tidak mampu berkutik lagi, kini ia tengah bersandar pada tembok kuil. Si gadis pun menyeringai.
"Apa kau Uchiha Sasuke?" tanya sang gadis sambil tersenyum amat manis.
"Hn, aku Uchiha Sasuke, kau belum menjawab pertanyaanku tadi, siapa kau sebenarnya?" tanya sang pemilik langkah balik pada sang gadis.
"Itu, nanti saja kujawab sekarang kau harus ikut denganku!" perintah sang gadis pada Sasuke.
Sasuke masih terdiam di tempatnya. Kemudian sang gadis pun mencengkram lengannya dan menariknya.
"Hn! Kau mau membawaku kemana?" tanya Sasuke sambil berusaha menghentikan langkah gadis itu.
"Kau ingin menyelamatkan keluargamu kan?" tanya sang gadis sambil menghentikan langkahnya.
Sasuke hanya mengangguk di benaknya kini berkecamuk berbagai macam perasaan.
"Kalau begitu ayo cepat! Sebentar lagi lubang dimensi itu akan tertutup!" ujar sang gadis sambil kembali menarik Sasuke cepat.
Kini mereka berdua tengah berlari ke arah lubang yang cahayanya semakin meredup. Sang gadis mempercepat langkahnya lalu melompat ke dalam lubang itu tepat pada waktunya sebelum lubang dimensi itu benar-benar lenyap.
Sasuke membuka mata onyxnya kini ia melihat ruangan kuil yang sama dengan ruangan kuil yang berada di rumahnya. Ia juga melihat seorang wanita paruh baya berambut merah muda yang tengah terbujur kaku di sebuah tugu. Sang gadis pun membuka mata emeraldnya bersamaan dengan membukanya mata onyx Sasuke, mata emeraldnya tercengang ia langsung berlari mendekati sosok wanita paruh baya itu.
"IBU!" teriak gadis itu sambil memeluk sosok wanita paruh baya itu.
Sasuke hanya diam membisu di tempatnya, tidak lama ia mendekati sosok sang gadis yang tengah menangis di depan jasad seorang wanita yang tengah dipeluk oleh gadis itu.
"I-Ibu—kenapa-kenapa kau meninggalkanku sendiri di dunia ini bu?" ujar gadis itu lirih sambil terus menangis.
"A-apa salah kita bu? Kenapa takdir selalu menyiksa kita?" ucap gadis itu lagi.
Sasuke pun duduk di samping gadis itu. Ia mengurungkan niatnya untuk bertanya pada sang gadis. Ia menyentuh pelan bahu gadis itu, seolah ingin memberikan ketenangan untuknya. Sang gadis tetap menangis di depan jasad ibunya. Tidak lama ia spontan memeluk Sasuke yang berada disampingnya, Sasuke kaget bukan main, ia perlahan melingkarkan tangan besarnya ke punggung gadis itu mengelusnya pelan, sang gadis pun menangis dalam dekapan hangat Sasuke. Tiba-tiba Sasuke merasakan kepalanya pening, pandangannya pun mengabur, tidak lama semuanya menjadi gelap.
Burung-burung kecil bernyanyi, mentari pagi menyinari bumi. Sasuke pun membuka mata onyxnya yang sedari tadi tertutup, ia segera mengedarkan pandangannya, ternyata ia tertidur di ruangan yang bertembok bambu.
"Hn? Ternyata bukan mimpi, " gumam Sasuke pada dirinya sendiri.
"Tentu saja bukan, " ujar seorang gadis cantik berambut merah muda, berpakaian kimono sambil masuk ke dalam ruangan itu sambil membawakan secangkir teh hangat. Terlihat jelas bekas air mata di kedua pipi putihnya, mata emeraldnya pun terlihat kelam.
"Hn, Siapa kau sebenarnya? Dimana aku?" tanya Sasuke bertubi-tubi pada gadis itu.
Gadis itu tersenyum dipaksakan, ia kini duduk di samping tempat tidur Sasuke yang hanya beralaskan jerami.
"Ini, lebih baik kau minum ini dulu, nanti akan kuceritakan padamu sebari kau meminum teh ini," ujar gadis itu.
Sasuke pun meminum teh yang diberikan oleh gadis itu.
"Aku Haruno Sakura, kau sekarang tengah berada di zaman yang berbeda dengan zaman dimana kau hidup selama ini, tepatnya sekarang kau berada di Kerajaan Konoha," jelas gadis itu.
Sasuke masih terdiam sambil menyeruput tehnya. Kemudian Sakura melanjutkan ceritanya.
"Keluargamu telah diculik oleh anak buah Orochimaru. Ia adalah seorang kaisar kejam yang menguasai daratan ini, kini ia telah berhasil menguasai Kerajaan Konoha. Ia berniat untuk membangunkan penguasa kegelapan supaya ia bisa menguasai seluruh dunia, " ujar Sakura panjang lebar.
"Hn? Lalu bagaimana aku bisa berada disini?" tanya Sasuke lagi.
"Kau kesini melalui lubang dimensi, aku pun pergi ke masamu melalui lubang dimensi secara diam-diam ketika para anak buah Orochimaru lengah."
" Ibuku dipaksa oleh Orochimaru untuk membuka gerbang dimensi, untuk melakukannya diperlukan ritual pengorbanan jiwa yang hanya bisa dilakukan oleh keluarga istana, dan—dan Ibuku telah mengorbankan jiwanya hanya untuk membuka gerbang dimensi itu," ucap Sakura lirih.
Sasuke merasa bersalah telah membuat Sakura mengingat ibunya. Ia perlahan mengelus punggung gadis itu untuk memberikannya ketenangan. Sakura pun tersenyum manis ke arah Sasuke menandakan kalau ia baik-baik saja. Setelah cukup lama berdiam diri akhirnya Sasuke pun angkat bicara.
"Kenapa ia menculik keluargaku?" tanya Sasuke heran.
"Karena Pangeran Langit. Ia adalah seorang pangeran dari Kerajaan Langit. Ia mencoba untuk menghentikan kekejaman Orochimaru yang selalu menindas rakyat, ia hampir berhasil membunuh Orochimaru dengan pedang kusanaginya, saat itu Orochimaru sudah dalam keadaan terdesak karena Pangeran Langit berhasil melayangkan pedang kusanaginya ke arah leher Orochimaru, Orochimaru sangat takut pada pedang itu karena Orochimaru hanya akan mati jika seseorang menusukkan pedang kusanagi tepat di jantungnya."
"Tetapi Orochimaru yang licik memiliki berjuta siasat, sebelumnya Orochimaru telah menyandera kekasih Pangeran Langit, yaitu Putri Sakura dan ia mengancam kalau ia tidak akan memberitahukan keberadaanku," ucap Sakura lirih.
"Jadi kau itu-" ucap Sasuke.
"Ya, aku adalah kekasih Pangeran Langit. Pangeran Langit yang sangat mencintaiku menuruti ancaman Orochimaru, Orochimaru lalu memberikan persyaratan jika Pangeran Langit membebaskannya ia akan memberitahu dimana keberadaanku. Pangeran Langit pun menyetujui persyaratan Orochimaru. Lalu Orochimaru memberitahukan keberadaanku di Gunung Konoha. Sesampainya disana, Pangeran Langit melihatku yang tengah digantung di sebuah sangkar yang tergantung di atas jurang kematian. Jurang itu dikatakan jurang kematian karena tidak pernah ada orang yang selamat jika terjatuh ke jurang itu. Pangeran Langit seketika panik melihatku, ia langsung menuju ke arahku, ia membuka sangkar itu. Aku pun langsung memeluknya sambil menangis dalam dekapannya."
"Lalu Pangeran Langit membawaku pergi dari sangkar itu. Sesampainya di tepi jurang, Orochimaru menghadang kami. Aku, Pangeran Langit dan Orochimaru bertarung hebat, ketika aku lengah, tiba-tiba Orochimaru mengarahkan pedangnya padaku. Membuatku oleng dan hampir terjatuh ke jurang. Pangeran Langit langsung menangkap tanganku berusaha menarikku agar aku tidak terjatuh ke dalam jurang itu. Orochimaru tertawa puas melihat kami berdua, ia lalu mendorong Pangeran Langit yang tengah menarikku keluar jurang. Aku langsung berpegangan dengan sebelah tanganku pada ranting pohon yang menggantung di tepi jurang, sedangkan tanganku yang satu lagi memegang erat tangan Pangeran Langit supaya ia tidak terjatuh. Orochimaru mengira kami berdua sudah mati sehingga ia meninggalkan kami berdua. Ranting pohon itu tidak cukup kuat untuk menahan kami berdua. Pangeran Langit yang mengetahui itu langsung melepas paksa peganganku lalu ia mengucapkan selamat tinggal padaku, sebelum ia benar-benar menghilang dari pandanganku. Ia jatuh ke jurang kematian," ujar Sakura panjang lebar, dengan mata emeraldnya yang berkaca-kaca.
"Hn. Lalu apa hubunganku dengan itu semua?" tanya Sasuke lagi.
"Ada sebuah ramalan yang mengatakan bahwa akan datang seseorang dari masa depan yang merupakan reinkarnasi dari Pangeran Langit yang telah tiada. Dan orang itu akan membunuh Orochimaru."
"Orochimaru menyuruh anak buahnya untuk pergi ke masa depan melalui lubang dimensi untuk mencari reinkarnasi pangeran langit dan membunuhnya, tetapi sepertinya mereka tak menemukan keberadaannya sehingga mereka memutuskan untuk menculik keluarganya," jelas Sakura panjang lebar.
"Hn? Dengan kata lain berarti aku-," ujar Sasuke tak terselesaikan karena Sakura memotong perkataannya.
"Kau sangat mirip dengan Pangeran Langit, namamu, wajahmu, sifatmu, semuanya sama. Kau adalah orang yang dicari oleh Orochimaru. Kau adalah orang yang ditakdirkan menjadi reinkarnasi dari Pangeran Langit yang diramalkan akan membunuh Orochimaru. Kau orangnya Sasuke!" ucap Sakura sambil menatap tajam Sasuke.
Mata onyx sasuke pun membelalak setelah mendengar pernyataan Sakura barusan.
To Be Continued...
o-o-o-o
wahh gimana menurut para readers?
Aku bakalan update fict ini paling lambat seminggu setelah ini...
Makasih udah baca fict aku nie...
Ditunggu ya reviewnya..
Sampai jumpa chap berikutnya..
JAA...^_^
