FATE IS FATE
Halo, saya dechii. salam kenal OTL
saya kurang berpengalaman dalam tulis menulis, jadi yang ringan-ringan aja dulu deh
Oh iya sekali lagi diingatkan ini adalah kelanjutan dari WHEN YOU WILL GO AWAY yaitu cerita pertama saya, jadi yang belum baca, biar nyambung, leave this page and baca yang pertama dulu *sekalian promotor eh promosi*
Content Boys Love, (mungkin) typo dan ada beberapa karakter non-naruto seperti shino dan karin. entah siapa mereka. 8D~
Semboyan yang telah lama melanglang buana di dunia fanfic "DON'T LIKE, DON'T READ!"
Saya menerima apapun, mau ngeflame kek, silahkeun, tapi kalo ga dipeduliin ya ga apa ya? :P
HAPPY READ READERS xD
This all characters belongs to Masa-sih? Kishimo(l)to-sensei *dicubitin* AW!
Author : DeChii
Pairing : SasuNaru
Rating : K (aman bagi tubuh dan jiwa)
Warning : Content Boys Love (soft banjet kayak kenjen ben~), (mungkin) typo dan ada beberapa karakter non-naruto seperti shino dan karin. entah siapa mereka. 8D~
~Fate to Meet~
It's hard, always dream about you in every dreams in my life
It's silly because I always thinking about someone whom never exist again
It's so lonely that my heart was freezing, but I've never realized about it
It's so ridiculous to know that I've written a letter and planning to sent it to you, laughed and told my magic words to myself "what do you think? He's gone! Already gone!" and crying alone without a sound
Am I so lonely?
-KONOHA HIGH SCHOOL 5 TAHUN KEMUDIAN-
Sasuke's POV
Sinar matahari yang selalu menyilaukan dan tidak pernah berubah. Angin yang berhembus dengan lembut, pohon-pohon rindang yang selalu ada di taman, dan pohon itu. Sesaat langkahku terhenti di depan sebuah pohon, mendongak ke atas, dan memperhatikannya sambil tersenyum "hai, aku kembali". Aku berjalan ke dekat gerbang dan duduk sambil memperhatikan jalan dari gerbang menuju ke gerbang sekolah. Ku lihat ada beberapa guru yang masih tetap ada di sekolah ini dan ada beberapa yang sudah pensiun dan digantikan oleh guru-guru muda yang lebih bergairah dalam bidang pendidikan (hanya perkiraan). Hanya perasaan atau perkiraan sedaritadi banyak yang selalu memandangiku padahal aku bahkan hanya melihat pada jalan dan gerbang, yah mungkin sekilas melihat muka guru-guru itu, entahlah.
Banyak yang rela membuang waktunya hanya untuk menyapaku, "hai" katanya. Beberapa membuang waktunya dengan melihatku dan wajah mereka memerah, kemudian berbicara dengan teman di sebelahnya, "hei itu siapa?". Sesekali aku tertawa sendiri tapi kebnyakan risih juga sih. "Well it's time for me to show how good I am in this job, right Namikaze?" aku berdiri dan menepuk-nepuk bagian belakang celanaku. Aku berjalan dengan langkah tegap menuju ke dalam gedung Konoha High School. Ya, tempat semua kenangan ada di situ.
End of Sasuke's POV
Matahari yang panas dan menyilaukan mulai menghilangkan gairah siswa Konoha High School ini, ada yang jalannya sudah miring kanan-kiri, ada yang kipas-kipas sambil menjulurkan lidah, ada yang sudah telentang di tengah lapangan (narik perhatian aja! *author ditimpuk*) padahal masih pagi dan sebentar lagi ada upacara di aula.
"Hey, ikut upacara?", tanya anak laki-laki yang tak berpupil itu.
"Panas sekali! Bahkan berdiripun aku sudah tak sanggup lagi", jawab temannya sambil mengipas-ngipas mukanya sambil menjulurkan lidah.
"Ah, ngg…itu..kalian…", perempuan bermata lavender indah tak berpupil itu terbata-bata.
"Ada apa nona Hinata?" tanya laki-laki yang tadi bertanya pada temannya.
"Ah, nggg..Kak Neji, ja-jangan panggil aku seperti itu di depan umum" jawabnya tersipu malu. "Kak Neji, Kak Kiba, ka..kalian, se..sebaiknya ikut upacara sa..saja..", mukanya memerah seperti cabai merah. Kiba melihat Hinata yang terengah-engah dan memerah, 'entah apa yang dilakukan si Hinata ini, kurang oksigen atau apa?' pikirnya heran sambil tertawa kecil tapi tetap saja heran "Aku tidak…."
"DUAK!" melayang sebuah tas dari tangan seorang perempuan muda berambut pink dan berkulit putih bersama dengan temannya berambut panjang keemasan. "Hei, pemalas! Sampai kapan kau mau terus-terusan bolos hanya karena kepanasan?" tegur perempuan berambut pink itu dengan nada marah, mata menyipit dan aura-aura yang tidak enak. Kepala Kiba miring ke kiri karena tas itu sukses "mencium" kepalanya. Kiba menengok dengan susah payah ke arah gadis yang mendaratkan tas itu ke kepalanya
"KARIN!", nadanya tinggi.
"Ha?", jawab Karin santai sambil terus memperlihatkan aura gelap memancar dari tubuhnya.
"Ba..baiklah, a-aku ikut upacara", jawab Kiba yang sukses ketakutan karena aura Karin.
"Shino, ayo kita pergi." Ajak Karin pada temannya itu, kemudian melirik ke Kiba dengan tatapan maut seorang Karin yang seolah-olah mengatakan Awas-Kau-Seperti-Itu-Lagi! Kiba sadar, Neji dan Hyuga terkekeh kecil melihat tingkah pasangan itu, kemudian mereka bertiga lari menyusul Shino dan Karin untuk bersama-sama pergi ke aula.
-DeChii*FateToMeet*-
"Upacara hari ini bertujuan untuk mengenalkan seorang guru baru di sekolah kita, di bidang Fisika, Kimia dan Matematika. Sasuke Uchiha-sensei, silahkan", kepala sekolah mempersilahkan Sasuke naik ke podium. Suasana aula menjadi hening, mungkin mereka berpikir "apakah guru ini akan sama seperti guru mereka yang satu lagi?" Sasuke mendongakkan kepalanya, "Selamat pagi, nama saya Sasuke Uchiha, dan saya akan mengajar di sini di bidang Matematika, Fisika dan Kimia".
Dengan muka stoic nya dan ke-cool-annya, Sasuke sukses membuat anak-anak (laki-laki dan perempuan, kecuali 5 orang tadi di luar Shino, mungkin) di aula itu menjadi histeris, "KYAAAAAAAAAAAAAAAA!". Sasuke tidak mau ambil pusing, dalam kehisteriaan murid-murid sekolah itu, Ia mengucapkan terima kasih dan langsung turun dari podium MASIH dengan ekspresi mukanya yang datar. Karena terlalu ribut, kepala sekolah membubarkan upacara itu tidak dengan 'hormat', ya maksudnya tidak dengan penutupan, langsung saja di buka pintu aulanya.
Sasuke's POV
Upacara telah berakhir dan sekarang jam pertama akan dimulai, yah aku sih masih mengajar di jam pelajaran ketiga nanti. "Ku dengar kau menyelesaikan pendidikan ilmu manajemen di Amerika, Sasuke?" tanya kepala sekolah yang sudah tua tapi masih kelihatan cantik itu kepadaku. Aku hanya mengangguk, mengiyakan. "Otakmu cemerlang, intuisimu hebat, ilmu manajemenmu pasti sangat luar biasa. Mengapa kau memilih untuk mengajar disini? Bukankah pihak universitas di Amerika pasti mau membiayaimu sampai S-3 nanti dan menjadi dosen di sana? Yah walaupun dengan title S-1pun kau pasti bisa mengajari yang lebih tua." Tanyanya penasaran. Aku hanya melihat ke arah pohon di belakang sekolah tanpa banyak ekspresi, aku hanya menjawab seadanya "tidak ada alasan khusus, Tsunade-sama".
End of Sasuke's POV
Tsunade's POV
Pemuda bermata onyx ini, tak pernah berubah dari dulu. Tidak banyak bicara, model rambutnya tidak berubah, apalagi warnanya. Tenyata tinggal di luar negeri tidak membuatnya terpengaruh. Bahkan mungkin dia menjadi lebih tertutup dan tidak banyak bicara setelah…hmmm beberapa bulan sebelum kelulusan mungkin tepatnya. Ekspresinya tetap datar tanpa terlihat satu kerutanpun dari dahinya yang akan menggambarkan bahwa dirinya sedang penasaran.
"Kami mempunyai 6 guru di sini, termasuk kau yang mengajar di bidang Fisika, Kimia dan Matematika. Masing-masing kami bagi ke bidangnya masing-masing. Kau kami tempatkan sebagai guru Fisika dan dengan sorang guru lagi yang bernama Iruka. Kakashi dan Kurenai di bidang Matematika dan dua orang guru kimia." Jelasku panjang lebar, yah walaupun aku tahu, dia tidak akan mendengarkan.
"Guru kimia juga sedang kesulitan, guru yang satu lagi sering sakit, Orochimaru jadi kesulitan." Aku melirik pada Sasuke, dan otak inipun berjalan, "Sasuke, maukah Kau…." Belum lagi aku meneruskan kata-kataku, sepertinya anak ini sudah mengerti.
"Ya, aku gantikan", jawabnya singkat.
"Ckck benar-benar aneh pemuda onyx ini" pikirku sambil tersenyum, berjalan menyusuri lorong kelas lantai 2 bersama Sasuke.
End of Tsunade's POV
-DeChii*FateToMeet*-
Di sinilah tempat para guru berkumpul, dimana lagi kalau bukan di ruang guru. Penuh dengan warna coklat karena banyak kursi dan meja tentunya dan penuh dengan warna putih karena cat dindingnya ya putih. Sasuke mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, dan terhenti pada sebuah meja yang sangat nge-jreng warnanya. Warna orange, kuning dan hijau jadi satu, namun didominasi oleh warna orange, paling-paling yang kuning dan hijau hanya benda-benda kecil. Sasuke mungkin tidak memperlihatkan di raut wajahnya, tapi dia keheranan dalam hatinya, "Guru ini ada di ruang guru sekolah menengah, atau sedang menghias ,mejanya untuk membuat gembira anak-anak TK?".
Terlihat olehnya papan nama guru pemilik meja itu, bertuliskan "KIMIA / NARUTO". Setelah melihat itu, dia hanya melengos ke meja gurunya yang sebelumnya telah ditunjukkan oleh Tsunade-sama. Sasuke meletakkan tasnya dan duduk melonggarkan dasinya, Handphonenya bergetar.
From : Tsunade-sama
"Hei, Uchiha, sebentar lagi jam ke-3. Bersiap-siaplah".
Tanpa memperlihatkan dia kecapean atau tidak, Ia langsung menyiapkan berbagai bahan ajar untuk kelas 2 SMA. Kemudian dia melihat sebuah benda kenangan di dalam tas nya dan tersenyum. Ya, walau itu hanya sebuah boneka kecil yang serupa dengan dirinya. Dia meletakkan benda itu di pojok mejanya, dan berkata "nanti aku akan kembali lagi" dengan suara yang sangat pelan.
"TENG..TENG.." Sasuke pun melangkah keluar ruang guru menuju ke kelas 2-9.
-DeChii*FateToMeet*-
Sekarang jam pelajaran terakhir, ini lah saatnya Sasuke menggantikan tugas guru kimia yang sering sakit-sakitan itu di kelas 2-6. Sasuke membuka pintu kelas 2-6, dan kepalanya pening mendengar keributan anak-anak di kelas ini, BAHKAN setelah dia masuk (sepertinya dia tidak dianggap). Sasuke habis kesabaran, di menebar death glare nya ke seluruh ruangan dan aura hitamnya memancar memenuhi ruangan. Walaupun anak-anak itu tidak melihat, mereka bisa merasakan, dan kemudian diam dengan sendirinya.
"Selamat siang, saya akan menggantikan guru kimia kalian sementara". Terlihat wajah lemas dari anak-anak.
"Naruto-sensei kemana?" tanya Kiba dengan wajah sendu.
"oh, jadi Naruto itu guru kimia di kelas ini." Batin Sasuke. "Saya kira ia sakit seperti biasanya." Benar saja seluruh isi kelas jadi muram. Tidak mau suasana ini mempengaruhi pelajaran, Sasuke langsung memulai pelajaran "Buka bukunya halaman…." Dan kegiatan itu berlangsung sampai bel pulang sekolah.
Hari sudah malam, maklum saja, Sasuke mengerjakan cepat-cepat tugasnya dalam menilai pekerjaan murid-murid karena tidak mau waktu 'damai dalam malam' nya terganggu hanya karena hal sepele. Sasuke meng-gas motornya dan memasukkan gigi ninja-nya itu. Tak lama, ia sampai ke rumah dengan selamat sentosa adil dan makmur *kayak semboyan apaa gitu*. Setelah Sasuke masuk ke rumah, masuk ke kamarnya, dan mengganti bajunya, tiba-tiba handphonenya berbunyi. "Nomor siapa ini?" batin Sasuke bertanya-tanya, namun diangkat juga olehnya.
"Ya, halo"
"Moshi-moshi, dengan Sasuke-kun?"
"Ya, ada apa?" Sasuke menjawab malas karena bosan kalau ada orang tidak penting meneleponnya.
"Ah, ya, aku dengan Naruto, guru kimia yang tadi kau gantikan. Terimakasih kau telah mengganti-… uhuk..uhuk.. –kan a.. uhuk..uhuk.. –ku menga-…uhuk..uhuk..uhuk.. –jar di kelas…uhuk ..uhuk.."
Terdengar jelas oleh Sasuke betapa menderitanya orang ini, sepertinya penyakitnya memang benar-benar parah. Tapi tetap saja Sasuke hanya menjawab sedikit, "Ya, sama-sama."
"Mungkin besok aku akan masu.. uhuk..uhuk.. –k, jadi kau tidak perlu meng… ohok..ohok..ohok…"
"Sebaiknya kau istirahat saja, jangan memaksakan diri", Sasuke tidak mau pebicaraan ini terus berlanjut, karena dia pun sudah mau istirahat.
"Baiklah, besok aku akan masuk. Sampai ketemu."
Tanpa Babibu Sasuke mematikan handphonenya dan merebahkan diri di kasur. "guru yang aneh" batin Sasuke. Beberapa menit kemudian Ia terlelap.
-DeChii*FateToMeet*-
-KONOHA HIGH SCHOOL- / 07.30 AM
Entah kenapa Sasuke sudah tiba jam segini di ruang guru, padahal sekolah saja masih dimulai satu jam lagi. Dia membaca buku yang mungkin orang biasa tidak akan mau membacanya. Pintu masuk ruang guru berderit, Sasuke tidak peduli. Orang itu masuk dan menuju mejanya, meja yang penuh dengan warna orange, "YAHHH!" suaranya kencang, untung saja di ruang guru itu baru hanya ada mereka berdua. Sebenarnya Sasuke mendengar, tapi ia tetap tidak peduli.
"Harus di lem lagi deh, papan nama ini patah-patah melulu!" dengus guru berambut spirang/s kuning (author ask : kuning apa pirang? Kuning deh) seperti matahari itu kesal. Dengan rapi di mengelem papan nama sambungannya, dan jadi!
Baru setelah beberapa saat, Sasuke menoleh ke meja yang penuh dengan orange itu, dan seakan-akan baru sadar "oh, guru itu sudah datang" Sasuke berdiri dari kursinya, mengambil tugas kimia yang kemarin diberikannya pada murid-murid saat dia menggantikan guru itu mengajar. Sasuke berjalan ke arah meja orange itu.
"Permisi, Naruto-sensei",
"Ya?" Naruto menoleh. Mata Biru langitnya bertemu dengan mata onyx Sasuke. Sasuke diam terpaku "Rasanya pernah lihat mata itu" kemudian Sasuke melihat papan nama, sepertinya ada yang bertambah pada namanya itu, dibacanya perlahan, "KIMIA / NARUTO NAMIKAZE"
"Na..Namikaze?" Sasuke terkejut saat membaca nama itu.
"Ya, saya Naruto Namikaze."
-DeChii*FateToMeet*-
To be Continued
Mind to Read and Review, Right?
