Dear Ahjussi
Chanbaek - GS! girl!Baekhyun
Baekhyun sedang asik berfangirling ria dihadapan laptopnya dengan posisi tengkurap dan kedua kaki yang berayun-ayun diudara ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya dari luar.
"Siapa?" serunya dari dalam tanpa melepas pandangan dari layar
"Ini appa, Baekhyun" sahut seseorang dari luar
"Oh, masuk saja appa, pintunya tidak dikunci"
Cklek!
Pintu kamar Baekhyun terbuka, memunculkan sosok sang appa, Byun Yesung yang masih sangat tampan meski sudah berusia 30an. Baekhyun menghentikan aktivitasnya ketika Yesung duduk di pinggiran ranjang.
"Baekhyunnie" ucap Yesung lembut sambil mengelus surai kecoklatan putri satu-satunya itu.
"Ne, appa?"
"Appa minta tolong segera kemasi barang-barangmu"
"Eh?" Baekhyun terheran mendengar ucapan appanya barusan "Memangnya aku mau kemana? Bukankah yang akan pergi urusan bisnis ke China itu appa? Kenapa aku juga harus berkemas?"
"Iya, tapi selama appa pergi kau tidak tinggal di rumah ini. Appa akan menitipkanmu di rumah anak rekan bisnis appa" jelas Yesung
"Mwo? Kenapa tiba-tiba sekali? Biasanya juga aku tinggal dirumah selama appa pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan" protes Baekhyun sambil mempoutkan bibir merahnya, terlihat lucu, Yesung tertawa renyah dan mengacak rambut Baekhyun sebelum berkata,
"Sudahlah, turuti saja permintaan apa, ne? Besok appa sudah harus ke China dan karena kebetulan besok
adalah hari minggu, jadi kau bisa pindah dan tinggal di rumah anak teman appa itu. Kha,kemasi barangmu, pagi-pagi sekali kau akan berangkat" Yesung bangkit dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya dan keluar meninggalkan Baekhyun yang bingung dengan tingkah aneh appa-nya.
"Kenapa perasaanku jadi tidak enak" gumamnya setelah punggung sang appa menghilang dibalik pintu.
.
.
Dan disinilah Baekhyun, berdiri menghadap sebuah rumah mewah berdesain minimalis di salah satu kawasan perumahan elit di pusat kota. Tangan kanannya menggeret koper besar berwarna pink mencolok sedangkan tangan kiri Baekhyun memeluk Baby Bunny, plushie kelinci berwarna putih berukuran jumbo kesayangannya. Appa Yesung tidak bisa mengantarnya karena harus berangkat ke China dengan pesawat pagi agar dapat mengejar waktu untuk meeting di siang harinya.
Ting tong.
Baekhyun memencet bel sekali. Hening.
Tidak ada sahutan dari intercom yang tertempel disebelah bel. Ck, Baekhyun paling malas jika disuruh menunggu seperti ini. Ia mengunyah permen karetnya dengan tidak sabar lalu memencet belnya berulang-ulang sebelum sebuah suara di belakangya menginterupsi.
"Kau siapa?"
Baekhyun menoleh, mendapati seorang lelaki tinggi dengan balutan kaus putih, celana training, dan sepatu olah raga sedang berdiri dengan nafas sedikit terengah. Terlihat lebih menggoda karena tubuhnya sedang berkeringat sehingga kaus tipis yang dikenakannya sedikit mencetak lekuk ototnya. Lelaki ini mengingatkan Baekhyun dengan model-model pria di majalah fashion. Oh atau mungkin seperti model iklan tempat kebugaran di mall yang sering ia kunjungi bersama Tao, sahabatnya di sekolah.
Baekhyun hanya melongo menatap pria yang lebih tinggi dihadapannya. entah terpesona atau apa yang jelas wajahnya terlihat sangat bodoh sekarang.
"Apa kau yang bernama Byun Baekhyun?"
Gadis berwajah imut itu terkesiap saat suara lelaki itu kembali menelusup ke telinganya.
"Ah, n-ne, aku Byun Baekhyun" jawab Baekhyun terbata- bata, seharusnya ia heran kenapa lelaki ini bisa tahu namanya, tapi rasa canggung lebih menguasai dirinya ketika berhadapan dengan pria tampan seperti ini.
"Kalau begitu ayo masuk"
Baekhyun mengerjap mendengar ucapannya barusan dan hanya menonton ketika lelaki tadi membuka pagar rumah lalu melenggang masuk dengan santai. Jangan bilang kalau orang ini yang punya rumah.
"Cepat masuk, tunggu apa lagi?" seru lelaki tadi saat melihat Baekhyun masih berdiri mematung diluar.
Kyaaaaa, mimpi apa kau Baekhyun bisa tinggalsatu atap dengan pria tampan seperti dia. Baekhyun hampir melompat kegirangan, namun ia berusaha mengontrol dirinya untuk tetap terlihat tenang.
"Tapi ahjussi, koperku ini berat, aku tidak bisa membawanya sendirian, bisa tolong ajussi bawakan koperku?" pinta Baekhyun sambil menunjukkan jurus aegyo puppy eyes yang menurutnya selalu ampuh pada siapapun, tapi sepertinya kali ini ia salah. Lelaki tadi hanya menyeringai sambil tertawa meremehkan.
"Memangnya aku ini pesuruhmu? Siapa juga yang rela membawakan koper berwarna norak seperti itu. Bawa saja sendiri dan lekas masuk jika tak mau ku kunci dari dalam"
MWO?
Khayalan manis Baekhyun yang membayangkan akan tinggal bersama dengan ajussi tampan buyar seketika.
"Hey ahjussi! Aku ini kan tamu, seharusnya aku dilayani dengan baik. Ahjussi! AHJUSSI!"
Yang dipangil tak menoleh sedikitpun dan terus melangkah masuk hingga sosoknya menghilang dibalik pintu. Baekhyun mengerang kesal dan menghentakkan kakinya ke aspal sebelum akhirnya bersusah payah menggerek koper besarnya dan masuk ke dalam.
"Dasar ajussi tiang jelek!"
.
.
Baekhyun masih menggerutu ketika sudah berada di dalam rumah. Kenapa halaman rumah ini luas sekali sehingga jarak yang ia tempuh jadi semakin jauh dan membuat tangannya pegal karena menyeret koper miliknya sendiri yang berat. Sementara si ajussi sudah duduk manis diatas sofa dengan besilang kaki dan kedua tangan terlipat di dada.
"Duduklah disitu" perintahnya dengan suara datar
Tanpa disuruh juga aku akan duduk. Memangnya tidak capek apa menyeret koper besar dan berat di sepanjang halaman rumahmu yang luasnya setengah lapangan bola itu!
Baekhyun membanting dirinya disofa seberang si ahjussi dan mendesah lelah. Sepertinya kegiatan menyeret koper pantas disebut olahraga karena cukup menguras tenaganya.
"Kau sudah tahu siapa aku?" tanya si ahjussi.
Baekhyun hanya meliriknya tajam. Si ajussi tiang ini benar-benar. Tidak lihat apa dia sedang capek hampir mati seperti ini? Bukannya disediakan minuman atau apa.
"Ya, aku tahu. Ahjussi adalah orang yang paling menyebalkan yang pernah kutemui" jawab Baekhyun asal, lagi-lagi si ahjussi hanya menyeringai. Ah, kenapa seringainya itu bisa membuat wajahnya terlihat menyebalkan dan tampan dalam waktu bersamaan.
"Terserah kau mau menganggapku apa, yang jelas untuk sementara kau akan tinggal dirumahku. Siapapun yang menginjakkan kaki di rumahku maka harus patuh pada peraturanku"
"Ya, ya, ya. Terserah ahjussi saja. Sekarang tunjukkan dimana kamarku. Aku mau istirahat" Baekhyun tidak peduli mau dibilang tidak sopan atau apa. Lagian ahjussi ini duluan yang berlaku seenaknya.
Uh? Seenaknya bagaimana Baekhyun? Ini kan memang rumahnya.
"Aku belum selesai Byun Baekhyun" si ahjussi berkata dengan penekanan pada setiap perkataannya. Baekhyun hanya mendengus kesal.
"Ini, ada titipan dari ayahmu" si ahjussi menyodorkan sebuah amplop panjang berwarna putih di atas meja.
Baekhyun tidak bergerak sedikitpun, malah menatap amplop dan ajussi secara bergantian.
"Cepat buka, kau tidak mau tahu isinya?" sepertinya si ahjussi harus selalu menyuruh Baekhyun dengan menambahkan kata 'cepat' di awal kalimat karena menurutnya respon gadis itu lamban sekali.
Dengan ragu Baekhyun meraih amplop putih tadi dan membukanya, mengambil secarik kertas dari dalam amplop, membuka lipatannya lalu membaca isinya.
Baekhyunnie, putri kesayangan appa,Maaf appa tidak bisa memberitahumu langsung, karena appa tahu pasti kau akan menolak mentah-mentah usul appa ini. Kau tau kenapa appa menitipkanmu di rumah Park Chanyeol-ssi, anak teman appa?
Ini semua demi kebaikanmu Baekhyun,kau harus mulai belajar hidup mandiri. Mulai sekarang appa akan menitipkan uang jajanmu pada Chanyeol-ssi, tapi kau tidak bisa meminta uang jajanmu sebelum kau mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan oleh Chanyeol-ssi. Anggap saja kau sedang 'bekerja' lalu uang jajanmu itu adalah upahnya, arra? Pokoknya turuti saja yang Chanyeol-ssi katakan karena appa sudah menitipkanmu padanya.
Jadilah anak gadis yangbaik dan jangan merepotkan, ne?
Appa mencintaimu.
.
Baekhyun terdiam beberapa saat, dan reaksi selanjutnya…..
BRAK!
Baekhyun menggebrak meja dengan helaian surat tadi dibawah telapak tangannya.
"Apa-apaan ini?! Ini sih sama saja appa menjualku pada ahjussi! Masa bodo pokoknya aku tidak percaya kalau itu surat dari appa. Bilang saja ahjussi mau memperbudakku selama aku dititipkan disini, iya kan? Mengaku saja deh ahjussi! Kalau ahjussi bertindak macam-macam aku tak akan segan mengandukannya pada appa!" bentak Baekhyun yang diakhiri dengan ancaman
"Kau kira aku takut? coba saja hubungi saja appa-mu kalau tidak percaya" Chanyeol berusaha terdengar santai menanggapi gadis labil dihadapannya walaupun sebenarnya ia sangat ingin sekali menjambak rambut ekor kuda Baekhyun dengan sepenuh hati.
"Mana mungkin aku menelponnya sekarang, Appa pasti masih berada di dalam pesawat, lebih baik aku pulang saja!" Baekhyun bangkit lalu berbalik sambil menyeret kopernya dan memeluk Baby Bunny ketika kalimat yang terucap dari bibir Chanyeol selanjutnya sukses membuat Baekhyun membeku ditempat.
"Percuma, appa-mu sudah menitipkan kunci rumahnya padaku"
DEG!
Ya tuhan, jadi appa benar-benar menjualku padaahjussi menyebalkan ini?
Baekhyun menoleh dengan gerakan lambat dan mendapati Chanyeol tersenyum penuh kemenangan sambil memain-mainkan kunci rumah Baekhyun dengan jemarinya.
Huaaaa appa sungguh keterlaluan T.T
.
.
.
END or TBC?
