Sasuke mengumpat kepada dirinya sendiri, betapa bodohnya dia! Hanya karena melamunkan seorang gadis dia jadi menabrak trotoar hingga bagian depan mobil maconya penyok dan membuatnya harus pulang karena mobilnya harus diobati di bengkel terdekat. Sepanjang jalan banyak sekali gadis-gadis yang meng-wink kearahnya dengan genitnya, hal itu membuat Sasuke geli.
Sasuke melihat keramaian didekat departement store yang saat itu mengadakan diskon besar-besaran tapi, keramaian itu bukan disebabkan para ibu yang berebut diskon. Dia melihat seorang wanita bertubuh gemuk dengan banyak perhiasan yang menghiasi tangan dan lehernya dia tampak panik sesekali dia mengobrak-abrik tas mahalnya. Tapi, yang namanya Sasuke mana mungkin dia peduli hal yang ada di sekitarnya, toh yang dipeduliin cuma si cewek itu.
''Bagaimana ini?! Seluruh barang berhargaku ada di dompet!''
''Bagaimana bisa? Disini keamanannya terjamin situ kali lupa bawa dompet!'' kata salah satu staff di mall tersebut.
''yee! Si mas mana mungkin saya lupa! Tadi pas saya belanja dompetnya masih ada tuh!''
''Mungkin ini tempat ramai jadi pelakunya tidak terlihat, bahkan dari cctv sekalipun, kami sudah memeriksanya''
''Barang berhargaku!'' yah si ibu malah mewek.
.
.
.
''Waaah! Hyuuga-senpai keren bisa menjatuhkan semua lawan!''
Orang yang dipuji hanya tersenyum manis, tidak sadar bahwa betapa mengerikannya dia 1 menit yang lalu mengalahkan para cowok yang body-nya segede gaban dengan jurus karatenya yang sempurna.
''Nah! Kalian sudah melihatkan aksiku tadi coba pelajari itu, apa aku harus mengulangnya? ada yang mau jadi relawan?''
semuanya sontak menggelengkan kepalanya serempak.
Dia Hyuuga Hinata. Cewek yang selalu mendapat beasiswa, cewek yang selalu mengalahkan para cowok keker yang rata-rata senpai-nya di klub karate, dan cewek yang selalu tepat anak panahnya di klub panahan. Oh ya ada satu lagi cewek yang selalu ada di hati Uchi- eits itu R-A-H-A-S-I-A . Sempurna ga tuh? Apalagi di tambah wajahnya yang innocent nan manis dan body oke yang selalu jadi inceran para cowok.
.
.
.
''Sasuke kudengar mobilmu di bengkel, kok bisa?''
''Itu gara-gara aku ngantuk dan nabrak terotoar jalan?''
''Kok bisa?''
''Banyak nanya kau Naruto!''
Hari ini Sasuke harus naik kereta seperti kemarin dan seperti kemarin juga dia harus menghadapi cewek genit yang bedaknya setebel dosa, hal itu membuat kemeja sasuke bernodakan lipstick karena ada perempuan yang memeluknya dengan garang. Emang jadi perfect tuh ga enak .
Sasuke duduk seperti biasa sendiri, karena dia tidak mau diganggu saat belajar bahkan Naruto dan Sakura saja yang notabene-nya sahabatnya tidak boleh duduk di tempatnya. Hinata memasuki kelas dengan wajah berseri seperti mendapatkan jackpot. Tapi, tiba-tiba wajahnya mengkerut dan hal itu membuatnya semakin imut.
''Mejaku mana?!''
''A-ano Hyuuga-san tadi ada senpai yang kekurangan meja dan mengambil mejamu''
''Kenapa kalian tidak melarangnya!''
Seisi kelas hanya bisa diam. Sedangkan Sasuke terlihat menahan senyum. 'Bakalan duduk sama gue nih' batinnya. Hinata berjalan menuju Sasuke dengan tampang seperti menimbangkan sesuatu, Sasuke yang dag dig dug cuma bisa bersikap cool, ingat uchiha harus jaim.
Hinata semakin dekat dengan Sasuke.
Detak jantung Sasuke semakin ga karuan tinggal menunggu Hinata memanggil namanya dengan suara imutnya.
''Lee-san bolehkah aku duduk denganmu?''
Apa? Lee? Kenapa harus Lee? Kan gantengan gue kemana-mana?!
Ternyata oh ternyata tadi Hinata berjalan kearah Lee yang letaknya berada di belakang Sasuke. Muka Sasuke tetap datar, tapi batinnya menangis.
.
.
.
''onee-chan apa kau harus melakukannya lagi?''
Hinata menghela nafas.
''Iya Hanabi, aku sebagai kakak semata wayangmu harus bekerja keras untuk menghidupi kebutuhan kita''
''T-tapi ini sudah malam-''
''Aku akan baik-baik saja Hanabi''
Hinata merapikan jaket hitamnya, malam ini dia memakai celana jeans abu-abu dan sepatu kets hitam. Hinata mengambil topi hitamnya dan memakainya, menutupi rambutnya yang dikuncir satu.
''Aku pergi!''
Hanabi hanya bisa menahan tangisnya, dia takut kakak semata wayangnya, keluarga satu-satunya yang dia punya harus bekerja keras di kegelapan malam. Ini sudah hampir jam 10!.
''Hati-hati Onee-chan''
.
.
.
Malam ini Sasuke harus mengambil mobilnya di bengkel. Dengan pakaian kasualnya Sasuke terlihat sangat tampan. Sasuke melirik jam tangan mahalnya. Sekarang jam 10.38. Seharusnya dia sudah pulang 2 jam yang lalu, karena mobilnya diperbaiki sedikit lagi jadi, Sasuke harus menunggu. Sasuke berjalan ke parkiran minimarket yang baru saja di kunjunginya. Saat Sasuke baru saja ingin membuka pintu mobilnya dia merasakan dompet di kantong belakangnya seperti lepas (?). Dia melihat seorang gadis yang baru saja melewatinya.
Copet? Dia? Perempuan?
Sasuke menarik pergelangan gadis itu.
''Kembalikan dompetku!''
perempuan itu memberontak hingga lepas dari cengkraman Sasuke dan lari.
''Hei tunggu!''
Sasuke mangejarnya. Karena postur tubuhnya yang tinggi jadi, mudah baginya untuk mengejar perempuan itu. Sasuke menangkap kedua pergelangan perempuan itu dan memojokannya di salah satu mobil pergelangannya di letakkan di samping kepala gadis itu. Dia menunduk membuat Sasuke tidak bisa melihat wajahnya ditambah lagi dengan topi yang dia kenakan.
''Kembalikan dompetku dan aku tidak akan melaporkanmu ke polisi''
Dia mengangkat wajahnya. Mata Sasuke membulat.
''Hyuuga''
''Uchiha kau begitu baik membiarkan copet yang malang ini terbebas dari ancaman polisi''
''Bagaimana jika seluruh sekolah tau, Hyuuga siswi rajin dan pintar ini adalah seorang copet''
''apa maumu?''
''Aku hanya ingin kau mengembalikan dompetku''
''Baiklah lepaskan tanganku dulu''
Sasuke melepaskan tangannya. Hinata melempar dompet Sasuke ke aspal.
''Sudah puas?''
''Hn''
''Tapi aku belum-''
Dengan cepat Hinata menendang 'adik' Sasuke dan menyikut perutnya. Sasuke terjatuh kesakitan, Hinata mencengkram kerah baju Sasuke.
''Ingat! Jika kau membocorkan ini aku tidak akan tinggal diam'' Sasuke hanya bisa menikmati wajah Hinata yang sedekat ini dengan wajahnya.
''Mengerti! Dompetmu aku ambil''
apa? Masih diambil juga tuh dompet?
Hinata balik lagi?
''Apa-apaan ini dompetmu kosong! Hanya berisi kartu saja!''
Oh... karena itu
''Dompetku ada dua satu lagi ketinggalan di rumah. Makanya aku tidak belanja tadi''
Hinata tampak geram. Mukanya lucu.
''Bodoh!''
Buaggh
''Arrrgh!''
Hinata meninju Sasuke dan langsung melesat pergi dengan wajah mengkerut. Sasuke tertawa kecil, tawa yang jarang dia tunjukkan. Biarinlah muka bonyok yang penting hati happy.
.
.
.
Tbc
wink itu artinya kalo ga salah tapi kayanya salah (?) kedipan mata
review please
