Kazunari menemukan bahwa lengan Shintarou adalah tempat tidur favoritnya.

Ia suka terbangun malam-malam dan mengintip wajah Shintarou dari balik selimut, iris hijau yang tersembunyi di balik kelopak mata, poni yang menyentuh bingkai kacamata jika benda itu ada di sana, dan deru napas Shintarou yang teratur. Kazunari sedikit mengangkat kepala dan seperti biasa, berbanding terbalik dengan dia yang senang menarik selimut tinggi-tinggi, Shintarou hanya membiarkan selimut lebar (yang mereka bagi dua) itu di batas perut. Kazunari hendak mengulurkan tangan untuk paling tidak menimbun bahu Shintarou—rasanya malam ini cukup dingin, entah bagaimana sistem tubuh Shintarou bisa tahan, atau memang dia saja yang tidak tahan dingin—namun terhenti karena lengan Shintarou ada di atasnya, di atas selimutnya. Baru Kazunari sadari pula ia tidur berbantalkan lengan Shintarou alih-alih si busa persegi empat, dengan tubuh menghadap Shintarou.

Kazunari mengembangkan senyum kecil. Ia merapatkan selimut, bergelung menyerupai kepompong dan beringsut lebih dekat hingga dahinya menumbuk dada Shintarou. Shintarou punya bau yang enak dan Kazunari suka.

Ia tidur lebih nyenyak malam itu.


Kuroko no Basuke (c) Fujimaki Tadatoshi. maap pendek tapi saya lagi stuck dan tetep cinta midofemtaka :")