BTS Imagine
ONE SHOT! Rate T! Cerita gaje, alur cepet, bahasa mungkin tak sesuai eyd, gak suka gak usah baca!
cast
Kim Nam Joon (Rap Monster)
Lee y/n (OC)
Park Jimin
Kim Taehyung
Desclaimer : semua tokoh hanya milik tuhan dan keluarga.
Selamat membaca!
Pagi ini kamu merasa sangat sangat lelah. Bagaimana tidak? Dosenmu berkali-kali menolak skripsimu dan menyuruhmu untuk merevisinya lagi, ntah ini keberapa kali. Padahal kau sudah berusaha keras untuk merevisinya dengan baik. Tapi tetap saja, mungkin ada hikmahnya juga.
Akhirnya kau berencana untuk pergi ke kampus dan meminta bantuan senior mu, Kim Tae Hyung, yang sekaligus merangkap peran sebagai kakak sepupumu.
"Halo? Ya, di tempat biasa." Katamu sambil menutup telepon setelah menghubungi Taehyung.
BTS Imagine - Kim Namjoon
Tak disangka, Taehyung mengajak seseorang spesial. Ya, emm.. orang itu adalah orang yang kau sukai namun kau tidak pernah bisa menyatakan perasaan mu padanya karena kau cukup takut dia akan menjauh. Jangankan menjauh, kenal saja belum.
Taehyung tersenyum mengejek saat melihat wajahmu mulai memerah. Kau ingin sekali mengutuk dia menjadi sempak berbi saking kesalnya. "Kim Nam Joon, aku senior Taehyung, salam kenal, emm, siapa namamu?" Tanya Nam Joon.
"Lee y/n.." jawabmu malu-malu.
"Oh baiklah, Lee y/n.. kau berapa kali disuruh merevisi? Belum diterima juga? Sidang sebentar lagi, loh.. kau tidak takut akan mengulang?" Nam Joon menatap matamu dalam-dalam.
"Emm, ya aku juga tidak tahu mengapa, yang jelas, aku tidak ingin mengulangnya lagi, jebal, Nam Joon-ssi, bantu aku,"
Nam Joon menghela nafas. Dia menatap Taehyung, dan Taehyung hanya mengangguk. Sementara kau kebingungan karena mereka hanya berbicara dengan kontak mata. "Dengarkan aku, lebih baik sekarang kita makan saja dulu, nanti Namjoon akan membantumu," Taehyung menutup hasil 'skripsi gagal' mu dan memberikannya padamu.
Kau cemberut. "Taehyung-oppa, bagaimana bisa aku makan dengan tenang jika skripsiku sudah berkali kali gagal?"
Namjoon menepuk pundakmu dan membuatmu terkejut. "Nanti malam temui aku di Cafe X, jangan lupa," katanya dan pergi.
Sepeninggalnya Namjoon, Taehyung tertawa keras karena melihat wajahmu yang sudah mirip dengan kepiting rebus. "Hey, y/n, kau itu, sudah jomblo, skripsi gagal terus, mau jadi apa? Setidaknya carilah seorang lelaki dulu," katanya.
Kamu cemberut lagi, kakak sepupumu yang satu ini cukup menyebalkan dibandingkan dengan Park Jimin, sepupumu yang satu lagi.
"Jangan begitu ah, Taehyung-oppa juga jomblo kan!" Serumu kesal. "Heh! Aku jomblo juga banyak yang mau, lah kamu? Karatan!"
"Hey, hey, Tae, sudahlah, kau ini kejam sekali, kasihan kan y/n.." Jimin tiba-tiba datang dan mengelus kepalamu. "Ngapain kau disini hah?" Taehyung langsung jutek. Jimin mendekati Taehyung dan membisikkan sesuatu. Raut wajah Taehyung berubah menjadi terkejut.
"Kau serius, Jimin?! Kenapa tidak memberitahuku?"
"Yah, aku juga baru tau tadi, mungkin ini akan menjadikan masa depan y/n lebih cerah,"
"Hey! Kalian ini membicarakan ku ya?" Kamu memotong pembicaraan mereka. Jimin dan Taehyung hanya tersenyum saja.
BTS Imagine - Kim Namjoon
Kamu sudah berdandan cantik sekali. Outfit mu malam ini dress pendek selutut berwarna baby pink, hak berwarna putih, dan kaus kaki tipis se mata kaki.
"Woi y/n mau sampai kapan kau memandangi dirimu sendiri di depan kaca begitu? Ayo cepat, Namjoon pasti sudah menunggu!" Panggil Taehyung. Kamu langsung berlari dan menaiki mobil Lamborghini milik Taehyung.
Sampai di Cafe X,
"Ayo dongsaeng, semangat! Oppa yakin kau pasti bisa," Jimin yang ikut mengantar memberikan kedipannya. "Emm, Jimin-oppa, y/n malu.. apa yang harus dilakukan? Y/n telat sekaliii," Kamu merasa risau.
Jimin menatap ke arah Namjoon yang sedang duduk di ujung Cafe. Kemudian dia menepuk punggungmu. "Ayo cepat, kau tak mau membuat dia menunggu lebih lama, kan? Lagipula dia sedang senyum-senyum sendiri sambil dengerin musik tuh, moodnya lagi bagus, cepat, nanti kami jemput lagi, paipai~~" Jimin mendorongmu dan membuatmu gugup setengah mati.
"Jimin-ah, kau yakin?" Taehyung menatap Jimin.
"Hm? Yakin tentang apa?" Jimin balas menatapnya.
"Siapa yang bilang padamu jika dongsaeng tercinta kita disukai oleh Kim Nam Joon?" Taehyung memastikan lagi, karena dia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Jimin tadi siang.
"Kau masih tidak mempercayaiku? Aku mendengarnya langsung! Si namjoon itu bicara sendiri di kelas begini, 'Ah, aku menyukaimu, y/n, maukah kau jadi pendamping hidupku?', dia seperti berlatih," jelas Jimin.
"Ya sudah, semoga dongsaeng kita cepat mendapatkan jodoh.. kau mau kutraktir? Nanti kita kembali lagi kesini jika y/n sudah menghubungi," ajak Taehyung. "Boleh! Ayo!" Jimin menggandeng Taehyung dan pergi. Hahaha, dasar, sepupu sengklek.
BTS Imagine - Kim Namjoon
Kamu berjalan pelan dengan tingkat kegugupan luar biasa. Padahal, kau hanya mau merevisi skripsi mu dengannya. Salahkan saja jantungmu yang berdetak sangat cepat dan berefek pada gugup! Hahaha.
Mendengar suara langkah kaki, Nam Joon segera mengangkat kepalanya dan menatapmu, kemudian dia tersenyum tipis. "Ah y/n, sudah sampai ya? Sini duduk," Dia menunjuk kursi di sebelah kirinya yang kosong. Uwa! Kau berteriak dalam hati. Tapi kau menuruti. "Buka laptopmu, kita perbaiki revisinya agar kau bisa mengikuti sidang dan tidak jadi mahasiswa abadi, hahaha," Dia tertawa.
"Haha, apaan sih.." Kamu tidak bisa tertawa lepas karena kamu masih gugup. Jika saja ada Taehyung dan Jimin, kau masih bisa tertawa lepas walau ada Namjoon.
"Nah yang dosen coret itu, seharusnya 'aktivitas', bukan 'aktifitas', lalu kau terlalu banyak pemborosan kata disini, hapus bagian 'para peserta' nya saja, biarkan siswa nya, jangan di hapus," Namjoon menunjuk layar laptopmu dan kamu hanya menurutinya.
Saat kau masih memperbaiki skripsimu, tanpa kau sadari, Nam Joon menatapmu. Dia memperhatikanmu dengan teliti.
"Ah, Namjoon-ssi?" Panggilmu. "Hm?" Dia masih menatapmu. "Eh? Ayo lanjutkan," Nam Joon mengetahui kesalahannya, dia kepergok olehmu jika dia memperhatikanmu.
Kamu tertawa kecil dalam hati. 'Wajahnya imut sekali, ah aku sepertinya bermimpi bisa dibantu skripsi oleh Nam Joon, wahai sepupu kampret tersayang Kim Taehyung, terimakasih' batinmu dalam hati.
"Y/n?" Panggilnya pelan. "Iya? Kenapa?" Kamu menatapnya. "Kamu.. er.. ada hubungan apa dengan Taehyung?" Dia bertanya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tae? Si sempak berbi kesayanganku itu?" Tanyamu. Kemudian kamu menutup mulutmu karena kamu keceplosan memanggil Taehyung dengan panggilan sehari-hari dirumah.
Pandangan Nam Joon berubah menjadi kecewa. "Emm.. hubunganmu dengannya, menarik ya? Apa tidak apa sekarang aku berdua denganmu? Apa dia tidak akan marah?" Namjoon tersenyum kecut.
"Eh?" Matamu membulat. "Menarik? Apanya yang menarik? Dia hanya sepupu menyebalkan yang pernah kupunya! Lebih baik aku mengencani Park Jimin daripada Tae!" Serumu.
"Jimin? Kau menyukainya? Dia satu kelas denganku,"
Nahkan, serba salah, Namjoon salah paham lagi.
Kamu cemberut.
"Oh ayolah, Namjoon-ssi, Park Jimin dan Kim Taehyung adalah saudara sepupuku, aku punya seseorang yang lebih baik daripada mereka.." jelasmu. Dia tertawa. "Oke oke, maafkan aku salah paham padamu, ayo lanjutkan lagi, nanti kau kuantar pulang, ya?" Tawarnya.
"Eh eh, tidak usah, tidak apa-apa, Taehyung-oppa akan menjemputku nanti, ehehehe," tolakmu halus.
"Kau memanggilnya dengan embel-embel oppa?"
"Huum.." Kau mengangguk. "Kalau begitu, jangan panggil aku 'Namjoon-ssi', ya?" Pintanya.
"Namjoon-ya?"
"Kurang pas,"
"Joon-ah?"
"Sedikit lagi,"
"Joonie?"
"Nah!"
Kalian berdua langsung tertawa. "Itu menggelikan, oppa!" Serumu. "Tak apa-apa, karena oppa sudah terlalu maenstream!" Namjoon tak bisa menahan tawanya.
Dia menghentikan tawanya. "Aku mau ke toilet dulu y/n, hanya sebentar kok, hati-hati ya," katanya dan pergi.
15 menit kemudian
"Yak! Joonie, kemana dia?" Tanyamu resah. "Apa jangan-jangan, dia pulang dan menertawaiku dirumahnya? Ugh--"
PRET!
Umpatanmu berhenti ketika lampu cafe mati. "A-apalagi ini? Aaakkk! Joonie-oppaaaaa!!" Kamu berteriak kencang. Kenapa? Karena kamu takut gelap dia seperti musuh terbesarmu selain Taehyung si sempak berbi.
Lampu kembali menyala. Dan kamu terkejut setengah mati ketika melihat Nam Joon berdiri menutup matanya sambil memegang setangkai bunga, outfitnya berbeda dengan sebelumnya, mungkin dia berganti pakaian tadi.
"Oppa?" Panggilmu.
Dia tersenyum sambil berjalan ke arahmu dan memberikan bunga itu padamu.
"Kecil, hm? Tidak indah ya? Nanti akan kubelikan sebuket bunga untuk mu jika sudah menikah,"
"Ma-maksudmu?" Kamu menepuk kedua pipimu, ingin memastikan apakah ini hanya mimpi atau bukan.
"Lee y/n.. selama ini, aku menyukaimu, ah tidak, lebih tepatnya, mencintaimu.. aku belum pernah bisa menyatakan perasaanku padamu karena kukira kau punya hubungan spesial dengan Kim Taehyung, maafkan kesalahpahamanku selama ini.. maukah kau jadi pendamping hidupku?"
Kamu terdiam karena masih tidak percaya. "Ku ulangi lagi, aku mencintaimu.. cin-ta, Saranghaeyo, Lee y/n.." Dia mendekatimu.
Kamu merasa jarak antara dia denganmu semakin tipis, dan akhirnya tidak ada jarak sama sekali. Dia menciummu dengan lembut. Kamu tersenyum di sela-sela ciuman tersebut.
"Nado, Kim Nam Joon.."
[END]
Annyeong! Yeoreobeun Kim Chennie imnida
Sebetulnya ini bukan pertama kali aku nulis imagine/ff/ apalah itu :v tapi baru punya keberanian nge publish sekarang :v sebodo ada yg mau baca apa kagak :v
Mind to review???
