Mrs. Ambitious
By Desta Soo
Main Cast : Do Kyungsoo - Kim Jongin
Support Cast : Byun Baekhyun - Luhan - and Other
Genre : Drama, Hurt/Comfort, Romance
Disclaimer : "Cerita ini berasa dari pemikiran Desta Soo sendiri yang penuh dengan imajinasi. Jika ada kesamaan dalam latar, tema cerita, dan para cast mungkin itu hanya sebuah kebetulan belaka tanpa ada maksud tertentu dibalik itu semua."
Summary : "Mampukah Do Kyungsoo mempertahankan julukannya sebagai 'Mrs. Ambitious' disaat Kim Jongin, pria yang ia sukai dengan jelasnya menunjukkan ketidak-tertarikannya terhadap dirinya? Lalu apa yang akan ia lakukan untuk membuat Kim Jongin bisa menyukainya?"
.
.
.
.
.
.
CHAPTER 1
.
.
.
Seorang wanita cantik dengan seragam siswi IC High School berjalan dengan langkah santai menyusuri lorong kelas dilantai satu dengan langkah pelan, wajahnya yang cantik tidak menunjukkan senyuman sama sekali dengan tangan yang bersedekap dibawah dada menunjukkan ekspresi angkuhnya kepada setiap mata yang memandang. Setibanya didepan kelas, Ia segera masuk kedalam kelas dan mendudukkan dirinya dibangku miliknya yang berada dibarisan tengah ruang kelas masih dengan wajah datarnya.
"Kyungsoo-ya, annyeong.." Sapa seorang wanita cantik bermata rusa yang langsung merangkul dengan akrab tubuh mungil itu disertai senyum manis diwajahnya. Ia menarik kedua sisi wajah wanita yang ia panggil dengan nama 'Kyungsoo' tadi untuk membuat senyuman disana.
"Annyeong, Luhan." Balas wanita itu dengan singkat. Ia menyingkirkan tangan wanita bernama 'Luhan' tadi dari kedua pipinya yang disambut wajah cemberut dari sipemilik tangan.
"Apa kau sudah sarapan, Princess? aku membawa bekal jika kau-"
"Tidak, Lu, terimakasih, aku sudah sarapan tadi dirumah."
Luhan memajukan bibirnya kedepan saat Kyungsoo memotong ucapannya dengan cepat. Ia lalu menarik bangku milik siswa lain dan mendekatkan dirinya pada Kyungsoo.
"Aku punya berita bagus jika kau ingin tahu.."
"Mwo?!"
"Ini tentang pangeran incaranmu itu, Kyungie-ah.." Luhan menunggu reaksi Kyungsoo tapi wanita bermata bulat itu tidak menunjukkan reaksi apapun kepadanya membuat ia mendengus sebal. "Kim Jongin menyukai Byun Baekhyun!" Ujar Luhan seraya bersedekap dada sekarang.
Do Kyungsoo -wanita berwajah datar tadi- menoleh cepat kearah Luhan sesaat setelah sang sahabat berujar, lalu kembali memasang wajah datarnya yang tadi sempat menghilang karena terkejut seolah tak perduli dengan ucapan Luhan barusan.
"Terserah dia mau menyukai siapapun, itu haknya sebagai seorang pria." Sahut Kyungsoo, berusaha tenang.
"Ya ya ya ... Aku tau kau pasti akan berkata seperti itu, Kyung. Pura-pura tidak peduli, tapi didalam hati kau merasa cemburu, bukan? Mengakulah~" Desak Luhan, tapi dibantah oleh wanita berambut merah gelap disampingnya.
"Tidak! Aku tidak peduli lagi padanya." Jawab Kyungsoo.
Luhan menyerah. Ia menggelengkan kepalanya sebelum beranjak menuju kursinya dibelakang Kyungsoo saat melihat seorang guru pria memasuki kelas mereka.
.
.
Waktu istirahat digunakan hampir semua siswa-siswi IC High School untuk mengistirahatkan fikiran setelah belajar didalam kelas. Ada yang kekantin guna mengisi perut mereka yang berbunyi agar tidak memberontak lagi ketika pelajaran selanjutnya datang, ada juga yang lebih memilih untuk berolahraga maupun memainkan alat musik yang tersedia diruang seni guna mengisi kebosanan mereka. Pun begitu dengan pria tampan satu ini yang tengah duduk disalah satu bangku diperpustakaan IC High School sedang membaca buku sains guna menghabiskan waktu istirahat yang cukup lama.
"Boleh aku duduk disini?" Tanya seorang siswi berambut hitam dengan sebuah buku ditangan kanannya kepada siswa yang tengah serius membaca itu.
Siswa tadi mendongak lalu tersenyum kepada si wanita.
"Duduklah, Baekhyun-ah." Ccapnya ramah.
Wanita berambut hitam tadi tersenyum amat cantik sebelum mendudukkan dirinya dihadapan si pria berkulit tan bermarga Kim itu.
"Bagaimana dengan harimu hari ini, Baek? Apakah menyenangkan?" Tanya pria itu sambil menatap wanita didepannya.
"Seperti biasanya, Jongin, selagi tugas tidak banyak maka hariku akan terasa menyenangkan, hehe." Ujar Baekhyun.
Jongin terkekeh.
"Aku senang jika kau merasa senang hari ini." Kata Jongin sambil tersenyum.
Mereka berdua lalu mulai membaca buku yang berbeda diatas meja yang sama tanpa mengetahui ada sepasang mata bulat menatap mereka dengan pandangan yang bisa diartikan cemburu.
.
Mrs. Ambitious
.
Disalah satu bangku disamping jalan setapak taman kota, Kyungsoo duduk sendirian disana masih dengan menggunakan seragam sekolahnya. Tadi sekolah memulangkan seluruh muridnya lebih awal karena para guru dan kepala sekolah mengadakan rapat dadakan untuk membahas soal-soal yang akan diujikan pada ujian akhir bagi siswa-siswi kelas tiga nanti, dan hasilnya Kyungsoo berjalan-jalan terlebih dahulu sebelum pulang kerumah.
Satu alasan kenapa ia lebih memilih untuk tidak pulang kerumah terlebih dahuluadalah karena ia sangat tahu bahwa dirumahnya tidak ada kedua orang tuanya yang akan menyambut kepulangannya dengan senyuman dan pelukan hangat ditubuhnya. Ya, kecuali para pembantu, supir pribadi beserta tukang kebun yang selalu memberikan senyuman hangat ketika ia akan berangkat sekolah maupun pulang sekolah.
Kyungsoo sudah sangat terbisa hidup sendiri sedari ia kecil. Kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan akan pulang hanya untuk melihat kondisi Kyungsoo maupun memberikan barang-barang mewah yang mereka bawa dari beberapa negara untuk anak gadis mereka lalu kembali bekerja tanpa bisa berada lebih dari satu jam dirumah mewah mereka.
Kyungsoo menghela nafasnya lalu menyenderkan punggungnya pada sandaran bangku taman yang ia duduki dengan pandangan mata kedepan, melihat pemandangan sebuah keluarga yang terdiri dari seorang laki-laki, seorang perempuan dan dua anak kecil yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang Kyungsoo yakini berusia sekitar 5 tahun dan 3 tahun.
Ia melihat anak laki-laki yang diperkirakannya berusia 5 tahun itu membelah roti yang diberikan ibunya menjadi 2 untuk diberikan kepada adiknya yang berada dipangkuan sang ayah. Mereka memakan roti tadi sambil sesekali berbicara lalu tertawa yang membuat Kyungsoo mau tak mau ikut tersenyum menarik kedua sudut bibirnya tipis.
Drrrttt Drrrttt
Getaran dari ponsel hitam miliknya mengintrupsi kegiatan Kyungsoo yang tengah mengamati keluarga kecil itu. Ia membaca pesan masuk dari Luhan yang mengatakan wanita itu akan kerumahnya sore nanti setelah ia menemani ibunya berbelanja bulanan dan menginap. Kyungsoo tidak membalas pesan itu dan kembali memasukkan ponselya kedalam tas punggung yang berada dipangkuannya lalu kembali melihat kehagatan keluarga kecil yang sedari tadi ia lihat didepan sana.
Saat mengalihkan perhatiannya kearah kanan, Kyungsoo melihat dua orang yang sempat ia lihat diperpustakaan sekolah tengah berjalan beriringan dengan sesekali terselip senyuman diwajah mereka, membuat hati Kyungsoo tertegun sejenak karena tidak pernah melihat wajah pria itu tersenyum dihadapannya.
Lama mengamati mereka berdua dari jarak yang cukup jauh, Kyungsoo menegang tak kala sepasang mata kelam milik pria itu menoleh kearahnya. Mereka berpandangan untuk beberapa saat sebelum Kyungsoo memutuskan kontak mata mereka dan beranjak dari posisinya untuk meninggalkan taman dan pulang kerumah.
.
.
"Bagaimana?" tanya Baekhyun kepada Jongin. Tak mendapatkan jawaban, ia mengikuti arah pandang Jongin yang memperlihatkan seorang wanita berambut merah kelam dengan seragam sekolah yang sama seperti yang ia kenakkan sedang berjalan meninggalkan taman kota.
"-in .. Kim Jongin." Panggil Baekhyun.
"Ya? ada apa Baek?" Si pria balik bertanya.
"Apa kau kenal dengan wanita itu? seragamnya sama dengan yang aku kenakkan. Apa dia juga murid IC High School?" Tanya Baekhyun.
"Tidak. Aku tidak mengenalnya. Mungkin benar dia satu sekolah dengan kita, tapi aku tidak mengenalnya." Jawab Jongin.
Baekhyun menganggukkan kepalanya pertanda bahwa ia percaya dnegan ucapan Jongin.
"Tadi kau bertanya apa, Baek? maaf aku tidak mendengakan dengan baik." Ucap Jongin sambil tersenyum tipis pada wanita bermarga Byun itu.
"Oh, itu aku bertanya apa kau mempunyai waktu luang sore ini? aku mau minta ditemani ketoko buku untuk membeli beberapa buku pelajaran disana."
"Baiklah. Aku akan menemanimu sore nanti."
"Benarkah? wah, terima kasih ya Jongin." kata Baekhyun yang kembali tersenyum cantik menunjukkan eyesmilenya kepada Jongin.
Mereka kembali berjalan beriringan menuju bangku disamping jalan setapak yang sempat diduduki Kyungsoo tadi.
.
Mrs. Ambitious
.
Malam harinya.
Dikamar bernuansa putih milik seorang Do Kyungsoo, terlihat dua wanita cantik tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Wanita cantik berambut cokelat emas yang mengenakkan piyama berwarna merah muda itu sedang berbaring dengan posisi tengkurap dengan memainkan ponselnya setelah sebelumnya sibuk berfoto dengan gaya yang itu-itu saja -menurut Kyungsoo- dengan sesekali alunan lagu keluar dari bibir merah mudanya, sedangkan sipemilik kamar tengah membaca sebuah buku diatas pahanya yang terlunjur kedepan dengan punggung yang menyandar pada sandaran ranjang berukuran King dikamarnya.
"Woah.. semakin kesini yang menyukai postingan instagram-ku semakin bertambah." Seru Luhan tiba-tiba dengan suara yang cukup melengking membuat Kyungsoo mendengus jadinya. Wanita itu mengubah posisiya yang semula berbaring menjadi duduk dihadapan Kyungsoo. "Lihat Kyung, followers-ku juga bertambah banyak sekarang." Ucapnya sambil menunjukkan profil instagram miliknya pada Kyungsoo, yang hanya dilihat sekali lewat oleh sipemilik nama. "Mereka juga berkomentar bahwa aku cantik, imut dan manis." Ujar Luhan yang kembali melihat keponselnya.
"Jangan berlebihan, Lu, followers-mu juga baru 3K masih sangat jauh jika dibandingkan dengan Ariana Grande." kata Kyungsoo masih fokus dengan buku yang ia baca membuat Luhan memberengutkan wajah cantiknya sekarang.
"Dasar wanita berwajah datar!" seru Luhan dalam hati. Ia kembali memainkan ponselnya dengan posisi semula, berbaring tengkurap membelakangi Kyungsoo.
Ponsel milik Kyungsoo yang berada diatas meja kecil disamping ranjang bergetar dengan suara ringtone mengintrupsi sipemilik ponsel untuk melihat siapa yang tengah menepolnya. Setelah melihat nama sang ibu yang berada dilayar touch screen ponselnya, Kyungsoo segera mengangkat panggilan suara itu dengan perasaan amat sangat senang.
"Hallo?" Ucapnya sambil tersenyum meski tidak bisa dilihat oleh sang ibu.
". . ."
"Tidak pulang lagi?" Wajahnya yang semula tersenyum perlahan berubah menjadi datar kembali.
". . ."
"Aku mengerti."
". . ."
"Ya, aku juga menyayangimu." Kata Kyungsoo lalu memutus sambungan teleponnya bersama sang ibu.
Luhan yang tadi mendengar Kyungsoo berkata 'Tidak pulang lagi' segera beranjak duduk berhadapan dengan Kyungsoo.
"Ada apa? ibumu tidak bisa pulang lagi?" tanya Luhan dengan suara lembutnya.
"Ya." Jawab Kyungsoo singkat. Ia menutup buku yang tadi sempat ia baca dan meletakkannya diatas meja nakas disamping tempat tidur lalu menidurkan tubuhnya diatas ranjang dengan posisi membelakangi Luhan.
Luhan tahu, pasti saat ini perasaan Kyungsoo sangat sedih karena ibunya yang sebelumnya -tadi pagi lebih tepatnya- berjanji akan pulang kerumah untuk menemani Kyungsoo namun tiba-tiba tidak bisa menepati janjinya karena alasan pekerjaan. Ia mengerti bagaimana perasaan Kyungsoo terhadap kedua orangtuanya selama ini karena memang selama itu juga ia selalu bersama Kyungsoo sedari mereka masih Junior High School. Bahkan Luhan rela pindah kesekolah yang sama dengan Kyungsoo saat ini hanya untuk menemani sahabatnya itu agar tidak merasa kesepian dengan tidak adanya paman dan bibi Do dirumah mewah ini.
Luhan ikut berbaring disamping Kyungsoo lalu memeluk tubuh sahabatnya itu sambil mengucapkan selamat malam untuknya.
Tanpa Luhan ketahui, untuk kesekian kalinya air mata kembali mengalir dari kedua mata Kyungsoo yang terpejam itu.
.
Mrs. Ambitious
.
Pagi harinya, Kyungsoo sarapan ditemani Luhan dimeja makan yang sudah terdapat beberapa jenis breakfast kedukaan keduanya yang dibuatkan oleh maid disana. Sesekali Luhan melirik kearah Kyungsoo yang tengah memotong roti tawar berselai nanas diatas piringnya dengan wajah datar seperti biasanya. Kalau boleh jujur, Luhan juga takut saat melihat wajah imut sahabatnya itu merubah menjadi datar. Sedatar-datarnya wajah yang Kyungsoo tunjukkan selama ini kepada orang banyak, pagi ini adalah wajah terdatar sekaligus menyeramkan yang pernah Luhan lihat dari wajah wanita berambut merah kelam itu. Alhasil selama sarapan berlangsung ia tidak berani membuka suaranya samasekali dengan lebih memilih menyatap sarapan paginya dalam diam.
Kyungsoo meletakkan garpu dan pisau yang tadi ia gunakan utnuk sarapan diatas meja lalu mengelapi sudut bibirnya sebelum berdiri dengan tak lupa mengambil tas punggung miliknya disamping kursi makan yang ia duduki.
"Nona ingin dimasakkan apa untuk makan siang nanti?" Tanya sang maid kepadanya.
Kyungsoo menoleh sebentar kepada dua kursi yang kosong dimeja makan itu sebelum menjawab pertanyaan maidnya tadi.
"Tidak usah memasakkanku makanan untuk siang nanti, Bi'. Masak saja makanan untuk kalian makan. Aku akan makan diluar nanti." ujarnya dan berjalalu meninggalkan ruang makan.
Luhan menyeruput jus jeruknya lalu tersenyum kepada maid yang tadi bertanya kepada Kyungsoo.
"Terima kasih untuk sarapannya pagi ini, Bi'. Kau tenang saja, aku akan memastikan Kyungsoo memakan makanan yang sehat untuk makan siangnya nanti." Ujar Luhan sambil tersenyum sesaat lalu bangkit dari kursi yang ia duduki untuk menyusul Kyungsoo.
Kyungsoo dan Luhan masuk kedalam mobil hitam yang dikemudikan Pak Lee untuk mengantar mereka berdua kesekolah. Sesekali Luhan membuka pembicaraan diantara mereka yang hanya ditanggapi oleh Kyungsoo dengan 'hm'-an saja hingga mereka tiba disekolah.
.
.
Dilorong kelas dilantai satu yang tengah sepi, Jongin berjalan sendirian dengan langkah pelan sambil sesekali mengecek waktu melalui jam tangan dipergelangan tangan kirinya dan berhenti berjalan saat melihat ada seorang wanita berambut merah kelam yang menghadang jalannya didepan sana.
Seolah mengbaikan kehadiran dari gadis itu, Jongin kembali melanjutkan langkahnya dan berhasil melewati tubuh yang lebih kecil darinya itu jika tida ada sebelah tangan yang memegangi lengannya membuat ia berhenti berjalan.
"Aku ingin bicara padamu. Berdua!" Seru Kyungsoo masih dengan tangan yang memegangi lengan kiri Jongin.
"Kau ingin bicara padaku? tapi sayangnya aku tidak ingin bicara dengan siapapun sekarang." Jonginmenggerakkan lengannya yang masih dipegang Kyungsoo membuat pegangan wanita itu pada lengan kirinya terlepas dan kembali berjalan melewati wanita itu.
"5 menit! Aku ingin berbicara denganmu 5 menit, Kim Jongin!" Kata Kyungsoo seraya menghadapkan tubuhnya kebelakang.
Jongin berhenti melangkah. Ia membenarkan letak tas punggunya yang berada dibahu sebelah kanannya sebentar lalu menoleh kearah Kyungsoo dengan wajah tanpa ekspresinya.
"Baiklah. Kau memiliki waktu 5 menit untuk berbicara padaku."
'
'
Saat ini keduanya sudah berada ditaman sekolah dengan Jongin yang berdiri beberapa langkah dari hadapan Kyungsoo dibawah pohon bunga sakura yang tengah bermekaran dibelakang Kyungsoo.
"Katakan yang ingin kau katakan, karena kau hanya mempunyai waktu 5 menit." Ingat Jongin pada Kyungsoo.
Wanita bermata bulat itu menarik nafasnya dan membuangnya perlahan sebelum mendogak untuk bertatapan dengan mata kelam milik pria bermarga Kim dihadapannya saat ini.
"Kau ... kenapa kau tidak pernah menyukaiku? apa alasanmu sehingga kau selalu menolak perasaanku padamu? aku cantik, Jongin, aku juga kaya, aku pintar dan aku memiliki wawasan yang luas tentang dunia fashion. Apa itu semua tidak bisa membuatmu membalas perasaanku padamu selama ini?" Tanya Kyungsoo kepada pria yang sudah lama ia sukai itu namun tak pernah mendapatkan respon baik dari Jongin berupa perasaannya yang terbalaskan.
"Tentu kau tahu apa yang aku cari dalam menjalin sebuah hubungan, Do Kyungsoo." Jongin maju dua langkah dari posisinya.
"Apa?"
"Aku tahu kau cantik, kaya, pintar dan memiliki wawasan yang luas tentang zaman, aku tahu itu dan semua orangpun mengetahuinya. Lalu kau bertanya kenapa aku tidak pernah membalas perasanmu kepadaku selama ini? ... itu karena kau tidak memiliki sifat baik seperti Baekhyun sama sekali!"
Perkataan Jongin barusan sukses membuat tubuh Kyungsoo menegang.
"Apa kau punya sifat yang tulus untuk menyayangi orang yang kau cintai tanpa mengikut-sertakan seluruh kekayaan yang kau dapatkan dari orangtuamu sekarang ini?" Tanya Jongin dengan suara mengejeknya. "Apa kau mau menuruti permintaanku untuk meninggalkan semua kehidupan mewahmu selama ini jika nanti aku mau berkencan denganmu? ... apa kau bisa melakukannya, Do Kyungsoo?" tanya Jongin dengan senyum miring -mengejek- -nya.
Kyungsoo menundukkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Jongin.
"Kau pasti tidak bisa melakukannya karena memang kau terlahir dari keluarga yang berada dengan kedua orang tua yang selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mewahmu itu."
Kyungsoo tertegun dengan ucapan Jongin kali ini. Kedua matanya mulai mengembun tanpa tahu sebab pastinya karena apa. Ia masih tetap menunduk kepalanya dihapadan Jongin.
"Semua orang kaya tidaklah sama dengan orang yang serba kekurangan seperti kami ini. Kau sudah terbiasa dengan kemewahan, dan itu akan sangat sulit membuatmu untuk bisa membaur dengan orang dari kalangan rendah seperti kami.
"Tidak! Aku ... aku pasti bisa membaur dengan kehidupanmu, Jongin."
"Kau memang bisa membaur dengan kehidupan kami nanti, tapi itu tidak terjadi dengan tulus dari hatimu. Kau hanya 'membaur' tanpa tahu apa arti kehidupan yang sesungguhnya bagi orang kecil seperti kami." Jelas Jongin. "Berhentilah mengejarku, karena bagaimanapun perasaanku kepadamu akan tetap sama. Aku tidak menyukaimu sedikitpun, oleh karena itu cukup sampai disini saja, Do Kyungsoo. Berhentik menyukaiku, karena aku ... menyukai Baekhyun, wanita yang kau lihat ditaman bersamaku kemarin." Ujarnya
Kyungsoo menggigit bibir bagian bawahnya masih dengan kepala yang menunduk saat mendengar penjelasan dari Jongin. Ia menahan isakan yang hendak keluar dari bibirnya karena tidak mau dicap sebagai wanita lemah hanya karena ditolak untuk yang kesekian kalinya oleh pria dihadapannya ini.
"Carilah pria yang bisa mencintaimu dan memenuhi semua kehidupan mewahmu itu, karena aku bukanlah pria tersebut." Ucap Jongin dan berlalu meninggalkan Kyungsoo sendirian.
Isakan Kyungsoo terdengar beberapakali setelah kepergian Jongin menuju kelas pria itu. Ia masih pada posisinya berdiri dibawah pohon bunga sakura dengan kepala yang menunduk, beberapa detik setelahnya ia mengapus airmata yang sempat membasahi pipi bulatnya dan berjalan menuju ruang olahraga untuk menenangkan fikirannya serta merenungkan semua perkataan Jongin tadi termasuk berencana akan mencari tahu siapa dan bagaimana wanita bernama Baekhyun itu sehingga bisa menarik perhatian Jongin untuk menyukainya.
'
Mrs. Ambitious
'.
Seorang wanita berambut hitam sepunggung berjalan menghampiri seorang wanita berambut merah kelam yang sepertinya tengah menunggu jemputan didepan pintu masuk IC High School. Ia menepuk pundak kiri gadis itu dan tersenyum manis menyapa sang gadis yang menoleh kearahnya.
"Hai.." Ucap Baekhyun masih dengan wajahnya yang tersenyum kepada Kyungsoo. "-Apa kau temannya Jongin?" tanya Baekhyun saat melihat wanita berambut merah kelam itu tidak mengenalinya.
"Kau siapa?"
"Aku Baekhyun, Byun Baekhyun, temannya Jongin. Siapa namamu?" tanya Baekhyun sambil mengulurkan tangan kanannya pada Kyungsoo.
"Apa ini wanita yang disukai Jongin?" tanya Kyungsoo dalam hati dengan pandangan mata yang melihat wajah dan tangan gadis bernama Baekhyun itu bergantian.
"Hei, kau baik-baik saja?" Baekhyun melambaikan tangan kanannya dihadapan Kyungsoo membuat gadis bersurai merah kelam itu tersadar dari fikirannya.
"Aku ... Kyungsoo." Ucapnya kepada Baekhyun.
Wanita berambut hitam itu kembali tersenyum dengan hangat lalu mengambil tnagan Kyungsoo untuk diajak bersalaman.
"Senang berkenalan denganmu, Kyungsoo-ssi. Karena kau juga temannya Jongin maka sekarang kau juga menjadi temanku." Kata wanita bersurai hitam itu lalu menggoyang-goyangkan tangan kanan mereka berdua sambil terkekeh.
"Dia punya sifat yang hangat, pastas saja Jongin menyukainya."
"Kau melamun lagi, Kyungsoo." Tegur Baekhyun kembali.
Kyungsoo kembali tersadar dari pikirannya dan berusaha menarik kedua sudut bibirnya untuk membuat sebuah senyuman -tipis- disana.
"Ne, mulai sekarang kita adalah teman, Baekhyun-ah." Ucap Kyungsoo.
Biarlah ia berteman dengan wanita yang disukai Jongin dihadapanya saat ini, mungkin dengan berteman dengan Baekhyun ia bisa mengetahui 'hal' apa yang dimiliki oleh wanita berambut hitam sepunggung itu yang mampu membuat seorang Kim Jongin menyukainya dan membanggakannya dihadapannya tadi pagi.
.
.
.
To Be Continue...
.
.
.
Assalammualaikum semuanya... Sudah lama Desta Soo tidak menyapa kalian setelah ENDnya ff LOVE LOVE LOVE kemarin. ^^
Apa kabar teman-teman semuanya? Sehatkan? Alhamdulillah jika kalian semua dalam keadaaan sehat. :)
Desta Soo comeback lagi dengan memenuhi janji Desta Soo untuk mempublish new ff GS dari KaiSoo/JongSoo dengan judul Mrs. Ambitious. Dan bagaimanakah dengan Chapter 1 ff GS Desta Soo kali ini, guys?
Mohon komentarnya mengenai Chapter 1 ff Mrs. Ambitious ini ya, semuanya. ^^
Desta Soo terima semua komentar kalian via kolom Review, tapi jangan yang kasar ya, nanti Desta Soo nangis lagi.. :"D
Maaf jika diatas sana kalian masi menemukan secuil/? typo yang terselip dibarisan katanya, Desta Soo ga ngedit lagi soalnya. xD
Terima kasih sudah meluangkan sebentar waktunya untuk membaca ff ini.
Sampai jumpa di Chapter 2 Mrs. Ambitious, guys~
Selamat malam... :)
/Kiss*Hug/
.
Desta Soo
26-11-2015 | 20:10
