Warning : Typo dan segala kesalahan yang lainnya karena saya bukan orang yang sempurna dan teliti. Ooc kejam, AU banget, garing keras, cerita pasaran, don't like? Don't read! Don't flame!

Disclaimer: Masashi Kishimoto.

Fik ini bergenre Humor mungkin tidak lucu, genre humor bertujuan untuk santai membacanya ajah.

Fik spesial buat adik Nee-chan Haruno Mya-chan ^^ dan semua yang mau membacanya. Hope u like it!

.

.

.

-Start-

.

.

.

Awal tahun yang menyenangkan bagi Haruno Sakura.

Bagaimana tidak. Tahun ini kenaikkan kelas semua kelas dirombak ulang. Memang setiap tahun dirombak terus sih.

Senang kenapa?

Karena dia bisa sekelas dengan orang yang disukainya. Bisa sekelas dengan teman dekatnya, serta tidak sekelas dengan orang yang dibencinya.

Letak kelasnya sangat elit untuk tahun ini, maksudnya ada di lantai dua di pojokkan dekat dengan pohon. Itu asyik menurut Sakura.

Berjalan cepat perempuan pink itu menuju kelasnya, ia tak mau terlambat masuk dihari pertama sekolah.

Cuaca cerah, deruan angin dingin pelan, sapaan kicauan burung gereja, semua ikut mewakili perasaannya.

Tersenyum lembut Sakura kepada temannya yang sedang berdiri di depan kelas barunya itu.

"Pagi pink." Sapa Tenten santai. Kelihatannya Tenten juga menyukai tahun ajaran kali ini. Buktinya perempuan berambut cepol dua ini datangnya lebih pagi darinya. Senyumnya mengembang manis sekali. Kalau dicicip rasa manisnya kayak permen kapas yang dijual di pasar.

Melirik Tenten dan tersenyum, "Pagi juga." sapanya ceria.

"Kita duduk sama-sama saja ya." Balas Tenten.

"Ok."

Bersama-sama Sakura dan Tenten masuk ke dalam kelas baru mereka. Suasana kelas baru benar-benar berbeda. Uhm… apa mungkin itu untuk baru-baru saja ya?

"Hari ini belum belajar kan?" meletakkan tas, Sakura duduk di kursi yang sudah disinggahi Tenten sebelumnya.

Tenten ikut duduk di sampingnya, "Yep, paling bersih-bersih dulu." Si cepol dua ini melirik tas pink yang dari tadi Sakura bawa, "Tas baru ya? Keren!"

"Ah, biasa saja, hahaha."

Tidak terasa kelas sudah dipenuhi murid-murid yang sebagiannya sudah Sakura kenal. Mereka berbagi sapaan dan senyum satu sama lain. Seketika sekolah yang dua minggu ke belakang sangat sepi akan suara-suara dan celoteh umat manusia, kini ramai kembali seperti biasa.

Sampailah saat Gaara orang yang sudah Sakura kenal lewat di depannya, "Hai." Sapa Sakura biasa seperti hal yang dilakukannya pada teman-teman yang lainnya.

"Hai." Balas Gaara datar tak bernada, sapaannya basi untuk usia dini.

Namun itu cukup membuat si pink ini senang dan tersenyum dengan latar bunga-bunga warna-warni persis di iklan pelembut pakaian.

Kenapa?

Simple, jawabannya karena dia menyukai Gaara. Atau mungkin sudah memasukki arena cinta. Cinta itu semacam reaksi kimia yang membuat orang menyukai dan mengagumi seseorang. Yah intinya sama sajalah.

Ok, waktunya flashback bentar.

Sewaktu Sakura kelas satu SMA, kira-kira tepat dua tahun mundur ke belakang, waktu Sakura masih belum punya teman satu pun di sekolah KHS (Konoha High School) ini. Ia sempat sendirian sewaktu MOS.

MOS yang sangat menyiksa tiap murid-murid dengan ide para senpai-senpai yang tak kenal lelah, membuat depresi sesaat, kelelahan akut tingkat ujung tanduk, BETE setengah hidup dan pusing gak ada ujung. Pokonya semuanya berujung-ujung.

Saat mereka sedang dipanaskan di tengah-tengah lapangan bola basket yang diselubungi sinar terik matahari yang menyengat, tanpa boleh menggunakan lotion anti matahari.

Membuat kulit putih Sakura berteriak-teriak dan meronta-ronta mengeluarkan keringat untuk minta olesan lotion dan sejenisnya, yang bisa membuat mereka lembab dan segar kembali. Sakura tiba-tiba pingsan.

Tidak ada satupun orang yang berdiri di sana yang peduli Sakura.

Kenapa?

Alasannya sangat klasik. Orang-orang di dekat Sakura sama capeknya, mereka sama akan pingsannya. Tapi, perut mereka terlebih dahulu sudah di suap dengan ganjalan berupa nutrisi dan ion penambah tenaga untuk tubuh.

Dan sayangnya Sakura tak sempat makan apa-apa tadi pagi sehingga ia jatuh dan pingsan.

Lalu saat si pink ini membuka emeraldnya kembali hal pertama yang dilihatnya adalah cowok bermata jade lembut berambut merah darah sedang menatapnya lurus. Dipandanginya sekelilingnya, ternyata si pink ini sedang berada di UKS.

Dan semenjak saat itu Sakura selalu menganggap Gaara adalah orang yang sangat baik. Walaupun terkadang sikapnya beku seperti balok es dan keras seperti batu kerikil.

Sekian dari flashback.

Yap sampai mana kita tadi?

Oh ya lanjut!

Jam 10 pagi tepat bel tanda istirahat pertama dibunyikan. Tepat pula bersih-bersih telah selesai. Semua kelas sudah mengakhiri acara operasi semut a.k.a kerja bakti.

Sapu, lap pel, ember dan sebagainya sudah siap tersusun rapi di dalam lemari kelas mereka masing-masing.

Guru yang mengawasi jalannya pembersihan sudah minggat ke kantor, untuk merileks-kan tubuhnya walaupun mereka tidak ikut dalam bersih-bersihnya.

Capek juga walau hanya mengawas. Keluar suara untuk menggerutui anak didiknya yang lelet dan ogah-ogahan bersihin kelas, lalu mondar-mandir kesana kemari untuk mengecek debu, kan lumayan mengeluarkan sebagian tenaga.

Dua minggu yang biasanya malas-malasan atau istirahat masih dalam artian malas-malasan, membuat otot dan urat-urat para murid mengencang tak normal. Salahkan-lah diri sendiri karena tak biasa bersih-bersih di pagi hari.

Kaca jendela yang tadinya burem dan kecel sekarang sudah mengkilat karena mereka lap dengan cairan pembersih lantai yang ada. Tadinya mau pakai semprotan khusus untuk kaca, berhubung tidak ada maka pakai yang ada. Dan untungnya kacanya tidak retak seribu gara-gara ada unsur kimia yang tidak cocok untuknya.

Debu yang tadinya bisa dikilokan sekarang sudah menipis dengan sedikit pengepelan lantai, meja dan kursi dengan cara seadanya.

Akhirnya murid-murid berbondong-bondong keluar kelas bersama-sama teman mereka. Mereka mengumbar tawa dan celoteh apa saja di sepanjang koridor perjalanan mereka.

Tujuan mereka hanya satu tempat.

Tempat yang bisa membuat melepas dahaga dan capek dari bersih-bersih, tempat yang biasanya untuk menggosip dan sebagainya.

Kantin sekolah.

"Pink."

Sakura merasa kalau sebutan itu hanya berlaku untuknya, untuk cewek satu-satunya yang paling pink di KHS.

Maka menoleh pelan ia pun melempar senyum ke arah orang tersebut.

"Sasuke." Lantas ia pun menghampiri orang yang bernama Sasuke tadi yang tepat berada di belakangnya—sedang bersandar di depan pintu kelasnya. "Kelasmu yang ini? Sayang sekali ya kita tak sekelas."

"Hn." Kata-kata khas Sasuke, "Mau ke kantin?"

"Mau ikut?"

Merespon dengan mengangguk kecil Sasuke. Bersama-sama mereka melangkah setapak demi setapak menuju ke kantin.

"Gimana liburanmu?" Sakura membuka topik pembicaraan terbaru.

"Biasa, kau sendiri."

"Hump… sama saja, hahahaha."

Si emo hanya tersenyum samar melihat dan mendengar celotehan orang yang dikasihinya. Dia rindu dengan tawa gadis ini. Tawa yang selalu melengkapi harinya yang sepi dari keramaian walau disekitarnya sangat ramai.

Waktunya perkenalan Sasuke.

Sasuke cowok cakep yang Sakura kenal sewaktu kelas satu SMA, karena mereka sekelas, tentu saja bisa kenal kan? Soal cakep semua orang sudah tahu akan hal itu. Makanya Sasuke jadi King sekolah dengan tampang yang seperti ini.

Sasuke adalah orang yang berharga baginya, tapi dalam artian teman tentunya.

Cool gayanya, dingin sikapnya. Namun Sakura sudah terbiasa akan hal itu. Bagi Sakura jika Sasuke berubah jadi ramah itu akan sangat mengganjal dan aneh. Bagusan Sasuke cuek dan dingin, itu akan menambah nilai plus untuk penampilannya.

Kalau ditanya pendapat Sasuke terhadap Sakura bagaimana?

Sakura, gadis ceria, suka berubah sikap dan penyayang. Sangat peka dalam semua hal. Sasuke tahu, kalau Sakura menyadari akan perasaannya selama ini. Namun kayaknya si pink lebih milih jalan ke depan saja lurus tidak mau belok. Cukup teman.

Apa daya si emo. Dia tidak pintar mengungkapkan perasaannya, dia lebih menunggu Sakura untuk menanyakannya. Walaupun resikonya besar, mungkin saja hati Sakura akan terdahului atau malah hati Sakura memang sudah terisi.

Yap benar!

Satu orang yaitu Gaara.

Sasuke tahu akan hal itu?

Yes of course, why not? Walaupun lumayan tidak peka, sedikit banyaknya dia tahu akan hal itu. Dan itu sukses membuat Sasuke kecewa berat akan sikapnya itu.

Mau salahkan siapa lagi kalau bukan dirinya sendiri.

Kembali ke Sakura lagi.

Memang Sakura tahu perasaan Sasuke, tapi gadis ini cendrung memikirkan Gaara yang selalu menyukai Hinata saingan terberatnya yang katanya menyukai Sasuke Uchiha.

Kalau mau dibuat seperti rantai makanan mungkin jadinya seperti ini: Sakura-Gaara-Hinata-Sasuke-Sakura.

.

.

.

-T B C-

.

.

.

Chap 1: Start, finish!

Chap 2: Happy And Calm Down

Gilaaa. Nganar saya buat ini. Hiiyyy… bilang ya kalao aneh, saya juga ngerasa begitu.

Typo dan kesalahan mohon diberi tahu. Masalahnya notebook saya suka merubah tulisan seenaknya #alesan apa itu?

Ok, author abal ini mohon rifyuuu xD