"Aku beruntung, da~"

Jepret!

Satu panorama tertangkap. Disimpan di dalam penyimpanan ponsel berkamera tersebut.

Pandangan lurus ke depan, menatap garis ujung pantai. Ivan membidik suatu objek.

Kamera terangkat hingga sejajar dengan mata kanannya.

Jepret! Jepret!

Sebuah momentum terabadikan, lagi.

Ivan tersenyum melihat hasilnya, tidak terlalu buruk. Meskipun bakat fotografinya tidak sebagus Kiku yang sudah terlatih (dikarenakan sering memotret azupan berbagai rating di fandom ini).

Pesisir pantai kota Venezia memang patut untuk dikunjungi oleh para turis yang melancong ke Eropa.

Bentang alam yang memesona, penduduk yang nano-nano memiliki bakat alamiah, dengan indah mereka kerahkan.

Aesthetic.

Dibalut oleh berbagai kesenian yang tercurah di Italia, tidak heran jika banyak turis yang kesengsem dengan negara pemilik kota Venezia ini.

Oke, sepertinya Ivan tidak akan kecewa setelah bertaruh memertahankan nyawanya yang nyaris keluar dari raga bersama muntahannya tempo jam.

Atau mungkin membiarkan sisi gelapnya muncul, dan mengambil alih kendali atas raganya.

'НЕЕЕЕЕЕЕТТТ! Иту менерамкам! (TIDAAAAAAAAKKK! Itu menyeramkan!'

Disuguhkan dengan panorama panggung Sang Maha di Eropa yang seperti ini, mungkinkah dia kecewa?

"Da, sepertinya aku akan memiliki liburan panjang yang menyenangkan!"

Jepret!


~oOo~

Hetalia - Axis Powers (c) Himaruya Hidekazu. Penulis tidak mengambil keuntungan apapun atas pembuatan karya.

TWO MIRRORS•

Rated: T (R-13.) Genre: Angst, General. Language: INDONESIAN. Notes: AU, OFCOC, etc...

Main Characters:

APH Russia - IVAN BRAGINSKY (H. Hidekazu, OMC)

OC! APH Venice - ANNA VARGAS (Y. A., OC)

-Indonesia; 11 Juni 2017-

~*oOo*~


Kedua iris heterokromia dari perempuan muda itu menatap sendu pada senjanya hari.

"Kita pernah berdiri bersama, berdampingan, mengiringi terbenamnya mentari yang telah senja..."

Keelokan pantai tidak lagi dia perhatikan. Ada sesuatu, sesuatu yang hilang dari bagian dirinya.

"Dimana...?"

Ada yang ingin dia kembalikan seperti semula, namun dia tidak yakin bisa.

Dia, Anna Vargas, personifikasi kota Venezia. Kota yang didapuk sebagai kota terindah di Eropa.

Namun semua keindahan itu hanyalah semu. Harapan semu yang mengantarkan Anna pada percikan emosi romantika pada masa lalu.

Masa lalu, ketika dia mengenang seseorang dengan gelora rindu yang menghujam.

Debur-debur ombak, bergulung-gulung nun jauh dari pandangan.

Entah kenapa, terasa bagaikan sebuah representasi dari perasaannya yang kalut.

Tidak menentu.

"Tidak tahukah, jika kenangan itu masih terukir manis di sini?"

Berkali-kali bibirnya berucap, berkali-kali dan terus-menerus

Tatapan itu sendu, namun menyiratkan tak terhingganya rasa rindu. Tak lagi terhitung oleh jemari tangannya, seberapa lama waktu membentang, memisahkan mereka.

"Aku merindukanmu, My Big Sunflower-Vodka..."

end.


A/N: Ciao~ Saya kembali dengan membawa secuil fanfiksi request~

Btw, buat kamu yang request fanfiksi ini, maaf banget kalau gak kerasa romansanya UwU. Saya bikinin sekuel deh...

Tapi kapan-kapan yak 8v.

Well, terima kasih sudah membaca, and have a nice day!

.

Salam Indonesia~

INDONESIAN KARA.