rappicasso
presents
a non-alternate universe fanfiction
DON'T GO
:: oneshot ::
.
jangan pergi, karena aku mencintaimu
.
Ini sudah sebulan lebih semenjak kabar tentang Kris yang hendak hengkang dari EXO. Namun, belum ada tanda-tanda dari pria yang pernah mengaku bahwa di kehidupan sebelumnya dia adalah seorang Superman. Dan pihak SM Entertainment memutuskan untuk tetap melanjutkan setiap kegiatan EXO―walau hanya dengan 11 member. EXO juga tetap mengadakan konsernya―bernyanyi dan menari, walau hanya dengan 11 member. Tentu saja, hal itu membuat beberapa pihak merasa sedih―terutama member EXO sendiri.
Tao adalah salah satu member yang terpukul karena kepergian Kris yang terkesan mendadak. Sayangnya, Tao tak bisa mengendalikan emosinya, sehingga terkesan ia sangat membenci Kris―padahal tidak. Tak ada satu pun member yang membenci Kris. Saat itu, mereka hanya terkejut dan sedikit kecewa karena keputusan sepihak Kris. Pasalnya, tak ada satu pun member yang mengetahui mengenai hal ini sebelumnya. Mereka juga masih belum tahu mengenai alasan Kris, karena Kris seolah sulit untuk dijangkau.
Namun ada fakta yang mengejutkan dan membuat seluruh member EXO merasa lega. Pada konser hari pertama EXO di Seoul, Kris meng update di Weibo-nya tentang penampilan member EXO. Setidaknya, hal itu sudah menunjukkan bahwa Kris masih peduli pada member-membernya.
Meski begitu, member lain tak henti-hentinya berusaha untuk menghubungi Kris.
Nomor Kris memang aktif, tapi pria itu seperti tidak ingin mengangkat panggilan tersebut.
Jongin menatap ke arah Chanyeol yang duduk di sampingnya. Entah ini sudah keberapa kalinya dalam sebulan terakhir, Chanyeol mencoba menghubungi Kris namun selalu mendapatkan hasil yang sama. Jongin merasa iba pada member lainnya, tapi ia tak bisa melakukan apa-apa―mengingat bahwa ia tak cukup dekat dengan Kris selama ini. Jadi, ia hanya bisa diam disana sambil terus berdoa agar Kris kembali ke EXO. Padahal, ia sangat mengagumi Kris. Menurutnya, Kris adalah pria dewasa yang bijaksana dan selalu ingin belajar. Pria itu juga selalu berhasil mengundang tawa, meski padahal ia sedang berusaha menjaga imejnya. Ya, sepertinya Jongin menyukai Kris.
"Masih tak ada jawaban?" tegur Jongin pada Chanyeol.
Chanyeol menggeleng lemah dengan ponsel yang masih tertempel di telinganya. "Belum," balasnya, lalu menurunkan ponselnya.
"Chanyeol! Kemarilah sebentar!" Suara Joonmyeon terdengar dari arah dapur.
"Jongin-ah, aku ke dapur dulu." Chanyeol berpamitan, kemudian melesat ke dapur dengan kedua kakinya yang jenjang.
Jongin menyandarkan punggungnya pada sofa. Menunggu memang melelahkan―apalagi bagi orang yang tak melakukan apa-apa seperti Jongin. Tapi, ia memang tak bisa mengusahakan sesuatu―walau sekedar berusaha menelepon Kris.
Eh, tunggu!
Jongin belum pernah berusaha menelepon Kris. Ia pun segera merogoh saku celananya, mengambil ponselnya. Tak ada salahnya juga kan, menghubungi Kris? Jari Jongin bergerak lincah di atas layar ponselnya. Namun untuk sesaat, ia menjadi ragu kembali. Jika panggilan member lainnya saja tak diangkat―bahkan Chanyeol yang begitu dekat dengan Kris―mungkinkah panggilan darinya akan diangkat?
Jongin mendesah kecil, lalu menundukkan kepalanya. Ia menatap layar ponselnya yang sudah menampilkan kontak Kris. Ia hanya perlu menekan tombol call dan akan terjawab pertanyaan itu. Jongin pun menarik nafas dalam-dalam, menekan tombol tersebut dan menempelkan ponsel ke telinganya.
TUT
TUT
TUT
Terdengar nada sambung.
Jongin menggigit jarinya sendiri―berharap Kris bersedia mengangkat panggilannya.
"Hello?"
Jongin melotot, bahkan kedua matanya nyaris keluar. Ya Tuhan, Kris mengangkat panggilannya! Ia ingin berteriak memanggil member lainnya, namun ia mengurungkan niatnya. Ia tak boleh melewatkan kesempatan ini. Ia harus memanfaatkannya dengan membicarakan hal ini baik-baik―memohon Kris agar tetap bertahan di EXO.
"Hello? Who's there?"
"Urm, halo, Kris Hyung," ucap Jongin yang tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya.
"Ya? Siapa ini?" Kris mulai berbicara dalam bahasa Korea.
Jongin mengernyit. Apa Kris Hyung tidak menyimpan nomor ponselnya? Baiklah, mari kita pikirkan itu nanti. "Urm, seorang―teman?"
"Teman?" tanya Kris bingung. "Maaf, siapa ini?"
Jongin menggigit bibirnya. Ia tak tahu, apakah ia harus mengungkap identitasnya. Ia takut setelah ia menyebutkan namanya, maka Kris akan menutup panggilannya. "Sebelum aku mengatakan tentang siapa aku, tolong dengarkan ini."
Kris diam.
"Kumohon, jangan pergi." Jongin berbisik lirih. "Ada banyak orang yang membutuhkanmu. Ada orang yang ingin melihatmu menari dan menyanyi lagi," lanjut Jongin masih dengan suara yang lirih.
Kris masih terdiam.
"Jangan pergi, karena aku mencintaimu." Jongin buru-buru mengakhiri panggilannya. Ia segera meletakkan ponselnya di depan dada. Dadanya benar-benar berdegup kencang. Pernyataan macam apa itu? batin Jongin dalam hati. Ia tak mengerti kenapa bibirnya dengan lancang mengatakan hal semacam itu. Memangnya, Jongin mencintai Kris, eh?
"Hei, Jongin. Kenapa kau?" Sehun baru saja keluar dari kamarnya dan memutuskan untuk di sofa ruang tengah bersama Jongin. Ia meraih remot TV dan menyalakan TV-nya.
"O-oh, gwaenchana," balas Jongin bohong. "Aku ke kamar dulu." Jongin pun segera menuju kamarnya.
"Dasar aneh."
.
000
.
Ini adalah keajaiban. Tapi seberapa kerasnya kau mengatakan bahwa ini hanyalah keajaiban, kenyataannya ini memang terjadi.
Kris kembali.
Wu Yifan kembali.
Duizzhang kembali.
Dan semua orang menyambut kembalinya Kris ke EXO dengan rasa haru dan senang―tangis, tawa, pelukan dan candaan bercampur menjadi satu.
Member EXO merasa sangat bahagia akan hal itu―apalagi Jongin. Entah kenapa, ia berharap bahwa panggilan misteriusnya waktu itulah yang mampu menyadarkan Kris.
"Aku berada disini, bukan tanpa alasan," ungkap Kris saat melakukan konfrensi pers. "Ini semua karena para fans, keluarga dan tentu saja member EXO yang kucintai," tutur Kris sambil menatap ke arah depan―dimana member EXO berkumpul disana. "Tapi dari alasan-alasan itu, ada satu alasan yang spesial."
Para reporter yang menghadiri konfrensi pers itu nampak mulai riuh karena rasa penasaran.
"Suatu hari, aku mendapat telepon dari seseorang. Dia mengatakan padaku untuk bertahan di EXO. Dia juga memintaku untuk tidak pergi, karena dia mencintaiku," jelas Kris.
"Siapa itu?"
"Apakah kau mengenalnya?"
"Apakah dia kekasihmu?"
Kris tersenyum. "Aku tahu siapa penelepon itu. Aku mengenalnya dengan baik."
Jongin mulai ketakutan. Mungkinkah Kris Hyung tahu bahwa itu adalah aku? Ya Tuhan, mau ditaruh mana mukaku ini?
"Tapi kurasa, biarkan ini tetap menjadi rahasia antara aku dan dia," lanjut Kris.
Para pemburu berita itu nampak kecewa.
"Memangnya, siapa orang yang dimaksud Kris Hyung?" Chanyeol berbisik pelan.
"Entahlah. Aku tak pernah melihat Kris dekat dengan seseorang," balas Luhan yang masih terfokus pada sosok Kris.
"Dan aku yakin, dia sedang mendengarku saat. Jadi aku ingin mengatakan―" Kris mengambil jeda sejenak. "―aku juga mencintaimu."
Seseorang, tolong selamatkan jantung Jongin sekarang juga!
.
000
.
Kembali ke EXO, Kris Membawa Kekasih Baru " '...sejujurnya, aku tak pernah mengetahui jika Kris sedang dekat dengan seseorang. Tapi setelah mendengar pernyataannya di konfrensi pers tadi, kurasa kami akan segera mendapat 'anggota keluarga' baru,' tutur Luhan."
Kris Kembali dengan Pernyataan Cintanya "...Kris memang sempat dikabarkan sudah memiliki kekasih, namun kabar itu mereda seiring berjalannya waktu. Dan kemarin, saat melakukan konfrensi pers, Kris melakukan pernyataan cinta pada sosok yang masih dirahasiakan."
Propose "...meskipun dikenal sebagai sosok yang dingin, sepertinya Kris ingin sedikit mengubah imejnya dengan bersikap romantis di hadapan fans dan pers. Hal itu terbukti dengan ungkapannya di konfrensi pers kemarin. 'Jadi aku ingin mengatakan―aku juga mencintaimu." Apakah ini semacam ungkapan cinta atau Kris sedang melamar pujaan hatinya?"
Kris the Picassanova "...terkenal dengan julukan picasso, sepertinya Kris akan mendapat julukan baru setelah aksi mengejutkannya di konfrensi persnya―cassanova. Seperti yang kita ketahui, dengan pesonanya, Kris memang berhasil memikat banyak orang, tapi nampaknya, tak cukup banyak orang yang mampu menarik hati Kris―kecuali sosok yang masih dirahasiakan olehnya."
Jongin meletakkan ponselnya ke atas sofa sambil tertawa geli. Ia baru saja membaca cuplikan-cuplikan berita melalui ponselnya. Jongin belum sempat berhasil menetralkan degup jantungnya, kini perutnya serasa digelitiki oleh ribuan kupu-kupu. Ia benar-benar tak menduga bahwa ucapan Kris kemarin berhasil membuat dunia ini sedikit kacau. Bayangkan saja, banyak portal berita yang membicarakan Kris. Dan menurut Jongin, itu hanya akal-akalan Kris.
"Kau menertawakan apa, Kim Jongin?" tegur Kris yang baru saja datang dari arah dapur sambil membawa segelas air putih.
Jongin masih tertawa. "Kau hebat, Hyung. Ucapanmu saat konfrensi pers kemarin sukses membuat banyak orang membicarakanmu sekarang," ungkap Jongin. "Kau memang pandai membual."
Kris mengernyit, lalu duduk di samping Jongin―begitu dekat dengan Jongin. "Membual?"
"Ya, itu hanya akal-akalanmu kan, Hyung?" Jongin kembali tertawa.
Kris mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Jongin―menindih tubuh pemuda yang 4 tahun lebih muda darinya itu. "Siapa bilang itu hanya akal-akalanku, Kim Jongin?" tanya Kris dengan suaranya yang rendah.
Jongin menghentikan tawanya. Ia menatap Kris lekat-lekat. "M-maksudmu, Hyung?"
"Kau pikir aku tak tahu, eh?" Kris tersenyum miring. "Aku tahu, siapa penelepon itu. Aku tahu, siapa yang mengucapkan 'jangan pergi, karena aku mencintaimu'."
Jongin refleks menutup mulutnya. "K-kau―"
"Jangan main-main denganku, Kim Jongin. Karena sepertinya, aku mulai tertarik denganmu."
Oh tidak! Seseorang, tolong bunuh Kim Jongin sekarang juga!
.
END
.
Berakhir dengan tidak elitnya wkwk. Silakan kalian tebak-tebak sendiri, apa yang bakalan Kris lakukan ke Jongin? Palingan ya, Kris bakalan ngejar-ngejar Jongin. Atau malah, mereka langsung fuck each other? /slapped/
Silakan berimajinasi sendiri ya~
jangan lupa meninggalkan review buat saya~
love,
rappicasso
