The Fallen Warrior
.
Disclaimer
Vocaloid by Yamaha Music International
Megurine Luki by Crypton Future Media Inc.,
Kamui Gakupo by INTERNET Co. Ltd.,
I DON'T GAIN ANY PROFIT FROM THIS FIC!
.
Warning!
Lot of OOC-OOT-OOG things around, typo(s) and misstypo(s), suckish plot, mainstream idea, and many more.
.
Words (story only) : 269 words
-OoO-
Di dalam sebuah peperangan, ada kalanya tragedi terselip di tengah-tengah manisnya kemenangan.
Dan hal inilah yang kali ini dirasakan oleh Megurine Luki. Di bawah bulan yang bersinar terang, dia berdiri di depan sebuah kuil yang sedang dilalap sang jago merah. Menatap sang jago merah dengan pilu.
Kamui Gakupo. Seorang samurai terhormat dari keluarga Kamui. Pintar dan berbakat –sehingga dia diangkat sebagai seorang komandan perang. Keahliannya memainkan pedang pun tak boleh diremehkan. Luki mengaguminya dan bertekad untuk melampaui dirinya suatu hari nanti.
Gakupo juga menyadari keahlian Luki. Dia terus-menerus melihat perkembangan dari Luki dan mengangkatnya sebagai seorang petugas.
Luki ingat betul, Gakupo mengatakan suatu hal yang membuatnya merasa agak tidak enak bila disandingkan dengan sang komandan.
("Megurine! Aku menantikan sebuah perang, di mana kita berdua bisa berdiri bersama sebagai seorang komandan!")
Dia merasa tidak pantas bila harus disandingkan dengan sang komandan, tapi dia juga menantikan waktu di mana ia bisa berdiri gagah dan memimpin sebuah pasukan. Maka dari itu, dia pun berlatih sekeras yang ia bisa agar ia diangkat menjadi seorang komandan.
Tapi apa daya, harapannya pupus. Takdir berkata lain. Gakupo –sang komandan, mati tertimpa reruntuhan bangunan yang sudah terbakar karena ditembak oleh bola mesiu sesaat setelah dia terperangkap oleh jebakan musuh. Luki yang bertugas di tempat lain saat itu buru-buru menuju ke reruntuhan yang terbakar tersebut setelah musuh sudah mundur dari peperangan –hanya untuk mendapati sang komandan yang telah gugur.
Dengan rasa menyesal, Luki pun menundukkan badannya seraya berkata, "Sayonara, Kamui-taichou. Mata aimashou…"
Luki pun lalu beranjak pergi. Malam yang hening, bulan purnama yang bersinar terang, dan api yang berkobar menjadi saksi salam perpisahan seorang petugas kepada seorang komandan.
Fin
-OoO-
A/N :
Yo~! Kengo akhirnya muncul lagi di sini! Kali ini… Yah, seperti yang kalian lihat. Saya membuat sebuah fic yang (menurut saya) kelewat pendek –tapi karena ini ficlet, jadi ya biarlah. Fic ini saya maksudkan untuk diikutkan di event "#BrilliatWords : Upon a Day". Bagaimana dengan fic ini? Bagus kah? Atau jelek? Silahkan suarakan pendapat anda di kotak review di bawah!
CONSTRUCTIVE CRITICS ARE ACCEPTABLE
Mind to Review?
