"Draco Lucius Malfoy, apakah kau bersedia menerima Hermione Jane Granger sebagai isterimu, selalu mendampinginya dikala senang dan susah, kaya dan miskin serta sakit dan sehat?"

"Ya, saya bersedia"

"Hermione Jane Granger. Apakah kau bersedia menerima Draco Lucius Malfoy sebagai suamimu,selalu mendampinginya dikala senang dan susah, kaya dan miskin serta sakit dan sehat?"

"Ya, saya bersedia"

"Dengan ini kupersatukan kalian didalam ikatan suami-isteri dihadapan Tuhan dan dihadapan semua orang."

Draco menyematkan cincin pernikahan ke jari manis Hermione lalu mencium keningnya, begitupula sebaliknya. Semua hadirin bertepuk tangan dan bersorak untuk kedua mempelai.

"Hei mate, selamat untuk pernikahan kalian dan jaga Mione baik-baik yah atau kau akan tau akibatnya nanti haha" ucap Harry sambil menepuk pundak Draco. "Tenang saja mate, aku akan selalu menjaganya" balas Draco dengan seringaian khasnya.

"Oh Mione, kau cantik sekali selamat atas pernikahanmu" ucap Ginny sambil mengelus perut buncitnya. "Oh, ayolah jangan terlalu memujiku, nanti anak dalam kandunganmu ini malah lebih cantik dari aku hehe" balas Hermione.

Semua hadirin peserta upacara pernikahan Draco dan Hermione bersorak bahagia untuk kedua mempelai. Tetapi tidak demikian dengan seorang gadis bergaun hitam di barisan paling belakang hadirin peserta upacara pernikahan kedua mempelai. Gadis itu tertunduk sedih dengan raut wajah kecewa sambil memegang kado pernikahan untuk Draco dan Hermione ditangan kanannya. Namun, ia tak kuasa menahan airmatanya yang mengalir deras ketika melihat Draco mengecup bibir Hermione didepan altar. Ia pun melangkah pergi dan tak sadar telah menjatuhkan kado pernikahan yang dibawanya. Dialah gadis yang tersakiti itu, Astoria Greengrass.

#Flashback#

"Draco, kumohon jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu." mohon Astoria sambil terisak.

"Tidak Astoria, aku tidak ingin menyakiti perasaanmu lebih dalam lagi. Aku sama sekali tak punya perasaan apapun padamu." balas Draco.

"Tapi kenapa kau mau bertunangan denganku 2 tahun yang lalu? Bukankah kau memang mencintaiku?"

"Tidak Astoria. Aku mau bertunangan denganmu karena paksaan ayahku. Dia ingin agar aku menikah dengan penyihir yang berdarah murni. Tapi sekarang dia sudah meninggal, kurasa aku tak perlu lagi untuk meneruskan tradisi keluarga Malfoy untuk mempertahankan kemurnian darah. Lagipula status darah sudah dihapuskan." jelas Draco.

"Itu berarti kau mengkhianati ayahmu Draco! Draco, kau yang membuatku mencintaimu, tolong jangan tinggalkan aku. Kau bisa belajar untuk mencintaiku."

"Maafkan aku Astoria. Aku dan Hermione saling mencintai jauh sebelum kita bertunangan. Kini kami akan segera menikah" Draco melangkah pergi dan ber-apparate meninggalkan Astoria yang menangis sejadi-jadinya di Greengrass Manor.

'Kita lihat saja Malfoy, aku tak akan tinggal diam.' batin Astoria.

-Flashback Off-

Honeymoon Draco dan Hermione

"Mione, aku mencintaimu" ucap Draco lalu mengecup kening Hermione.

"Aku juga Draco, tak kusangka kita akan menikah. Kukira kau akan menikah dengan si Greengrass itu."

"Sudahlah Mione, jangan bahas dia lagi. Emm, ngomong-ngomong kita mau punya anak berapa banyak ya? Satu,dua,lima atau sepuluh?" balas Draco sambil menghitung jari-jarinya.

"Hey, satu saja sudah cukup, kau kira melahirkan itu enak, huh?" celoteh Hermione.

"Baiklah terserah padamu saja. Ayolah, aku sudah tak sabar"

"Huh, dasar mesum"

-sembilan bulan kemudian-

"Draco, aku rasa ini sudah waktunya" ucap Hermione sambil meringis memegang perut buncitnya.

"Waktunya apa Mione? Kau lapar lagi? Merlin, kau baru saja makan Mione." Balas Draco sambil meneruskan menandatangani perkamen-perkamen laporan keuangan Malfoy Corps di mejanya.

"Sudah waktunya kulahirkan anakmu ke dunia yang super sibuk!" bentak Hermione sambil meringis kesakitan.

"Apa? Maaf Mione bertahanlah." Draco segera menggendong Hermione dan segera ber-apparate ke .

"Tolong selamatkan isteri dan calon bayi saya, Madam" ucap Draco kepada healer yang akan menangani persalinan Hermione.

"Tenanglah . Semuanya akan baik-baik saja." Lalu healer itu masuk ke ruang bersalin.

Draco berjalan mondar-mandir di depan pintu ruang bersalin. Dia panik dan khawatir dengan keadaan Hermione dan calon bayinya. Sangking paniknya, ia sampai-sampai belum memberitahukan kerabat-kerabatnya bahwa Hermione akan melahirkan.

Setengah jam kemudian…

Pintu ruang bersalin terbuka dan keluarlah seorang healer sambil menggendong bayi yang terbalut bedongan kain putih dan 3 orang healer lain dibelakangnya. "Selamat , bayi anda laki-laki dan sehat." Kata salah satu healer itu.

"Daphne? Kau Daphne Greengrass bukan? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Draco.

"Tentu saja aku Daphne, Malfoy. Masa kau lupa? Setelah lulus dari Hogwarts, aku bekerja sebagai kepala healer disini." Balas Daphne.

"Apa dia anakku?" Draco menunjuk bayi yang sedang digendong Daphne.

"Ehmm.. ini... bukan, ini bayi salah satu ibu yang baru selesai menyusu. Aku akan mengembalikan bayi ini ke ruang bayi." Balas Daphne.

"Oh, begitu. Emm, maafkan aku soal adikmu Daph. Aku tak bermaksud untuk menyakitinya."

"Tidak masalah, lagipula dia akan segera menyusulmu."

"Maksudmu?" Draco mengerutkan alis dengan heran.

"Astoria akan segera menikah dengan Marcus Flint."

"Wah, aku senang mendengarnya. Bolehkah aku melihat keadaan isteriku?"

"Ya, tentu saja tetapi sudah dipindahkan ke ruang menyusui. Kau bisa masuk dari ruang bersalin ini, lalu belok ke kiri. Sampai jumpa Malfoy."

Draco mengangguk lalu pergi. Daphne pun melangkah pergi sambil tersenyum kasihan melihat bayi yang berada di gendongannya.

"Maafkan aku, sayang" ucapnya sambil mencium kening bayi itu.

Di ruang kerja Daphne, Astoria sudah menunggu disana…

"Sesuai perjanjian, jangan ada satu orangpun yang tau tentang hal ini sist."

"Baiklah, tapi dengan syarat kau harus merawat bayi ini dengan baik. Kau akan pergi ke Perancis setelah ini kan?"

"Ya, sampai jumpa lagi sist, terimakasih atas bantuanmu."

'Kau akan membayar sakitnya hatiku ini pada waktunya Draco dan juga kau Hermione jalang! Kita lihat saja nanti.' Batin Astoria. Lalu Astoria ber-apparate dari bersama bayi itu.

Huaaah akhirnya siap juga nih chapt 1. Ini fict pertamaku, jadi maaf yaa kalo ancur and misstypo bertebaran. Aku pemula ._.v peace hehe.

Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa bayi yang dibawa Astoria? Apa yang akan dilakukan Astoria pada bayi itu? Review yaa Princess Ravenclaw lagi nyari ide segar lain nih buat chap 2 :D