Warning: OOC, Yaoi, lebay, gaje, abal, en blablabla….
Desclaimer: Det Not bukan milik saya tapi milik TO kuadrat
MATT & MELLO
Siang itu adalah siang yang panas, Mello termenung di taman dekat apartemennya. Ia sedang melamun entah apa yang dilamunkannya. Pikirannya sudah melayang kemana-mana, dan ia tiba tiba menggumam
"Huft..,kenapa aku tiba tiba teringat akan Wammy House?" ia bertanya kepada dirinya sendiri.
Sebenarnya ia bukan teringat akan semua orang di Wammy House, tetapi ia hanya merindukan satu teman dan …kekasihnya yang berambut senja dan bergoggle itu , walaupun ia tahu ia tak akan pernah bertemu dengannya lagi… .Ya ia adalah Matt, Mail Jeevas ia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena insiden yang membuatnya meninggal, ia tertabrak mobil pada saat ia bermain di jalan sendirian. Dan itupun Mello yang menemukannya pada saat Mello pergi ke minimarket terdekat untuk membeli coklat.
Mello sangat sedih jika mengingat hal itu
Flashback
"Lalalala….." gumam Matt pada saat ia bermain DS dijalan dan tidak melihat jalan
Dan tiba tiba…..
"BRAKKK!" itu adalah suara mobil yang menabrak sesuatu, supir yang mengendarai mobil itu langsung keluar dan mengecek apakah ada yang ia tabrak. Dan ia sangat terkejut ketika melihat anak yang sudah tergeletak tak bernyawa di jalan, Di sana memang sangat sepi sekali, maka dari itu sang supir langsung menggunakan kesempatan itu untuk kabur agar tidak mendapat masalah dan meninggal kan Matt yang sudah tewas di jalan.
Di sisi Lain..
"wah sudah jam segini!, Roger bakal memarahiku jika tidak cepat pulang..!" Kata Mello yang sudah panik karena waktu sudah sangat sore, dan ia akan dimarahi karena jika tidak cepat pulang.
Lalu, Mello melihat anak berambut merah tergeletak di jalanan. Iapun langsung menghampiri anak itu dan betapa terkejutnya karena yang ia lihat itu adalah Matt dan Mello langsung memeriksa denyut nadinya.
"Ti..tidak…" gumam Mello saat ia mengetahui denyut nadi Matt sudah tidak ada. Tanpa diketahui Mello, air matanya menetes, ia sangat sedih karena teman baiknya sekaligus kekasihnya itu sudah meninggal.
Dan Mello pun langsung membawa Matt ke Wammy House, Beruntung Mello, karena Wammy House sudah sangat dekat dengan posisinya sekarang, ia berdoa dalam hati semoga Matt masih terselamatkan..
Di Gerbang Wammy House…
Linda yang melihat Mello tergesa gesa masuk pun bertanya pada Mello
"Mello-kun, apa yang terjadi?" Tanya Linda penasaran.
"Ma…Matt, Matt tertabrak…" jawab Mello sambil menyerahkan Matt yang mungkin sudah tak bernyawa ke Roger, dan Rogerpun langsung memanggil Ambulans secepatnya.
Linda kaget karena ia melihat Mello yang biasanya tak pernah menangis sekarang terisak-isak di depannya.
"sudahlah Mello-kun, kita sebaiknya berdoa demi keselamatan Matto-kun, agar ia masih bisa diselamatkan…" ucap Linda hampir menangis.
"I..iya, dan Linda, jangan beritahukan hal ini kepada anak anak lain, jika mereka menanyakan Matt, bilang saja ia sakit atau tidak bisa diganggu…"
"Baiklah." Kata Linda yang memasuki Mobil ambulans bersama Mello
2 Jam kemudian….., di Rumah Sakit
Dokter pun keluar dari ruang pemeriksaan, dari raut wajahnya bisa dibilang ia sangat menyesal sekali
"Maaf, apakah disini ada keluarganya?" Tanya dokter itu
"Ia tidak punya keluarga.." jawab Roger
"Orang terdekat?"Tanya dokter itu lagi
"saya orang terdekatnya.." jawab Mello
"Baiklah, saya akan mulai bicara.. harap pada saat saya bicara kalian bisa tenang.."
"ya…" jawab mereka bertiga
"saya sudah berusaha semampu saya, anak itu lukanya sangat parah sekali. Dua tulangnya patah dan banyak luka tergores….. dan mungkin…" dokter itu tidak bisa berkata lagi
"Mungkin apa dok…?" Tanya Mello yang sudah terisak-isak lagi
"Mungkin ia sudah tidak bisa diselamatkan lagi….."
Begitu mendengar Matt sudah tak bisa diselamatkan lagi, Mello langsung mencengkram kerah baju dokter itu dan berteriak padanya.
"A…APA, KATAMU? SELAMATKAN DIA DOKTER!, BU..BUKANKAH ITU SUDAH KEWAJIBAN MU HAH? SELAMATKAN DIA….tolong se..selamatkan dia..!" Teriak Mello sambil terisak-isak.
"Maafkan saya, saya sudah berusaha…." Kata dokter itu pelan
Dan tiba tiba Mellopun langsung lari keluar dari rumah sakit dan pergi untuk bunuh diri di jalan, untung saja Watari cepat cepat menahan Mello sebelum terjadi kejadian yang tidak diinginkan…
Flashback End
"Matt…" gumam Mello pelan.
Dan tiba tiba, ada suara yang memanggilnya, suara itu adalah milik…milikkk….
TuberCuLosis (TBC)
Author: Nah, siapa yang manggil Mello ntuh masih misteri, berdoa aja kalian biar chapter 2 cepet di update ya hehe….
Mello: emang sapa yang mau baca crita lo, gw aja males
Author: kurang ajar! Nih cerita gw bikin susah susah elo seenak jidat lo ngehina, lo kalo macem macem ma Author gw jadiin nasib lo sengsara nih! Mau?
Mello:*pucet* eh sori sori gw minta maaf deh!
Author: emang seharusnya begono!
Matt: ya udah deh, Mohon maaf para readers, si Author asik ngomong entah apa dengan Mello…. Yang pasti tengkyu yang sudah Mbaca fict ini dan mohon RIPIUNYA! Ya RIVIEWNYA! Nanti kalo Para Readers sekalian review… saya kasih dadunya Near deh!
Near: sakenak jidatlo ngasih mainan orang!
Matt: yah sori Near, yang pasti…., yang sudah baca wajib REVIEW!
