Disclaimer: Masashi-shisou own Naruto ^^
Pairing: Sasuke-san dan Naruto-san. Banyak Slight Pairing ^^
Warning: Shounen-ai, gomen yang tidak berminat silakan push back nee?
He Know What I Do Tonight
Chapter one: Secret and Tense
Tik tok tik tok
Malam sudah menunjukan gelapnya langit, pukul sudah menunjukan 10.00 pm. Waktu yang tempat untuk beranjak kealam mimpi. Ruangan disetiap rumah yang sebelumnya terlihat terang cahaya lampu kini satu persatu mulai mati menandakan sang pemilik untuk beristirahat. Tak luput juga kediaman Namikaze, sunyi, menandakan penghuni rumah ini bersiap siap untuk tidur, hampir diseluruh ruangan ini terdengar bunyi detak jam, tak lama suara itupun teriritasi akan obrolan singkat antara seorang pemuda dan ayahnya. Pemuda rambut pirang, dengan mata birunya serta wajah manisnya yang memiliki tiga goresan tipis yang terletak pada pipinya. Pemuda ini sedang berbaring diranjangnya, dengan selimut yang belum terpasangkan. Disisi ranjangnya terlihat sosok ayah dengan paras yang tak jauh beda dengan sipemuda , sedang tersenyum hangat , dengan perlahan sang ayah melebarkan selimut yang sebelumnya ada dipangkuannya, lalu merunduhkan seluruh tubuh sipemuda pirang dengan selimut itu.
"Naru-chan, Oyasumi…" ucap sang Ayah yang mengelus elus rambut pirang anaknya.
"Oyasumi…Tou-san …." Setelah melempar senyum, pemuda pirang ini memejamkan matanya.
Setelah yakin anaknya tertidur, sang Ayah yang bernama Minato Namikaze ini mengecup singkat kening Naruto lalu pergi meninggalkan kamar anaknya, tak lupa juga dirinya memadamkan lampu kamar.
Tak lama setelah pintu itu berderit lemah, dan terdengar suara pintu tertutup. Setelah yakin sosok ayahnya hilang benar dari kamarnya. Naruto membuka sebelah matanya dan mengedarkan seluruh pandangngannya meyakinkan bahwa sang ayah telah pergi.
Setelah yakin, pemuda pirang ini menyibak'kan selimutnya perlahan, lalu beranjak turun dari ranjangnya. Setelah beberapa saat dengan susah payah merogoh bagian bawah ranjang tidurnya, Naruto berhasil mengambil sesuatu.
"Yosh!" ucapnya semangat, tapi dengan suara rendah.
Setelah itu Naruto mengganti piayama dengan hoodie merahnya dan celana jins hitam miliknya, lalu beranjak keluar jendela. Kamar naruto terletak dilantai dua. Ada kebun sederhana dilantai dua ini, ada juga tali yang menjuntang sepertinya tali itu diggunakan untuk menjemur pakaian.
Tak lama Naruto melancarkan aksinya, dirinya mulai beranjak turun dengan bantuan tali kebawah, tak lupa juga Naruto membawa sesuatu, yaitu sepatu dengan roller dibawahnya warnanya orange cerah sesuatu ini lah yang dicari oleh Naruto tadi, Ya Naruto membawa sepatu roda. Naruto sering sekali kabur tenggah malam untuk berkumpul dengan anggota gengnya untuk bermain sepatu roda. Namun kali ini berbeda karena hari ini adalah hari taruhan.
Disebuah gedung yang tidak terpakai, ukuran gedung ini cukup besar, bagunannya pun cukup lusuh. Tapi siapa yang menyangka gedung ini dipakai oleh sekelompok remaja untuk berkumpul malam ini. Semua anak muda yang berkumpul disini berkeliaran dengan memakai Sepatu roda ataupun skateboard. Ada track ditengah lapangan ini. banyak orang kesana – kesini meluncur dengan lincahnya. Di dinding dindingnya banyak sekali tulisan grafity yang menarik. Namun dari semua ada yang paling menarik dua orang diantaranya sangat mencolok bisa kita lihat dua orang ini memakai pakaian mahal. Seperti jacket kulit yang kerahnya berbulu. Mungkin pakaian ini didesign khusus, juga seorangnya lagi memakai jacket bahan jeans yang modelnya unik sepertinya tak kalah mahal dari palaian sebelumnya. Yang sangat mencolok adalah sepatu roda yang bertengger indah di kaki mereka. Bisa dilihat kemilaunya dan seberapa menariknya benda tersebut. Dua orang itu yan satu memiliki rambut panjang cokelat yang menjuntai dengan ujungnya diikat dan yang satunya lagi pemuda dengan rambut merahnya. Hal ini juga yang membuat mereka mencolok.
"Tch kemana si pirang itu, Huh?" Tanya seorang pemuda rambut panjang yang berwarna cokelat dengan nada sedikit mengejek dan dingin
"Hei jangan bilang dia tidak datang hari ini? " Tanya seorang pemuda berambut merah dengan tato Ai didahinya.
Disekeliling pemuda ini banyak perempuan yang menempel atau bahkan bersandar manja pada mereka. Orang ini adalah Sabaku no Gaara dan Hyuuga Neji. Mereka memiliki Orang Tua yang cukup berpengaruh dikota ini.
"Cih, sombong sekali kalian!" jawab pemuda dengan tato segitiga terbalik dia adalah Kiba. Kiba tahu orang ini siapa tapi hal itu tidak membuatnya takut. Disamping Kiba berdiri temannya yang lain yaitu Shikamaru, Chouji. Sebenarnya disekeliling tempat ini lebih ramai dari biasanya, karena mereka mengetahui malam ini akan terjadi pertandingan yang akan menghasilkan pertaruhan, juga konsekuensi besar bagi pihak masing masing.
"Mendokusei " jawab Shikamaru malas, akan ucapan mereka.
"Dasar sombong, hmm nyamm nyamm…" jawab Choji yang sedang melahap kripik kentangnya.
"Cih kalian ini memang sombong yaa, aku benar – benar tidak sabar untuk menghabisi kalian…" decak Neji dengan sombongnya.
"Kalian benar – banar mengganggu…" tambahnya dengan nada dingin.
Sebelum kubu Kiba menjawab…
"Oii! Minna! " Naruto muncul, lalu kakinya membawa lari tubuhnya untuk menghampiri sekumpulan orang tadi.
Sasuke POV
Aku Uchiha Sasuke, malam ini aku baru saja sampai ketempat tinggalku yang baru. Aku baru saja pindah, sekarang Aku tinggal di kota Konoha ini. Tempat ini lumayan bagus menurutku. Kami baru sampai malam hari, kami belum sempat menyapa tetangga kami. Jadi aku dan Aniki memutuskan untuk menyapa mereka pada esok hari.
Walaupun sudah malam begini sepertinya aku masih belum mengantuk, jadi ku putuskan untuk berkeliling sebentar. Saat aku beranjak dari dudukku, aku menatap keluar jendela aku menatap jendela kamar diseberang sana. Kebetulan sekali kamarku yang terletak dilantai dua sepertinya sejajar dengan kamar diseberang sana.
Aku kaget sekali, karena tiba – tiba saja seseorang keluar dari jendela berambut pirang, ia sedang mengedarkan pandangannya sesaat, aku melihat dia seperti mengalungkan sesuatu. Apa itu? Seperti sepatu? Tapi ada rodanya dibawah. Sepatu rodakah? Talinya yang saling berikatan membuat sepatu itu mudah untuk diletakan dileher. Tak lama aku melihatnya turun kebawah menggunakan seutas tali. Sepertinya hal itu tidaklah sulit, karena tubuhnya mungil.
Aku semakin penasaran saja. Lalu aku putuskan malam ini untuk melihat apa yang akan ia lakukan malam ini.
Dia tidak sadar aku mengikutinya. Sepertinya dia sibuk dengan pemikirannya sendiri sampai sampai dia tidak merasakan kehadiranku. Dengan napas yang tersegal – segal dia berhenti sesaat. Aku perhatikan tempat ini seperti pabrik atau semacamnyalah, sepertinya tempat ini sudah tidak digunakan lagi.
Setelah mengisi rongga dadanya dengan udara, aku melihat sipemuda pirang itu memanjat pagar ini lalu sampailah dirinya diseberang sana. aku mengitip dari balik lubang yang ada diantara pagar itu. Huh ? apa ini? banyak orang yang kumpul disini? Lalu aku lihat pemuda pirang itu menghampiri sekelompok orang.
Aku melihatnya sedang mengambil napas lagi. Belum lama dirianya seperti itu. Tiba tiba saja pemuda rambut merah bata menghampirinya lalu dengan seenaknya menyentuh wajah sipirang dengan tatap aneh. Lalu pemuda berambut cokelat itu juga melingkari pundak pemuda pirang itu dengan santai. Apa apaan mereka itu?
Tapi dengan kasar pemuda pirang itu menepis dan mendorong mereka, kedua pemuda itu hanya menyeringai menikmati wajah marah si peuda pirang. Tak lama merekapun berpisah menuju tempat masing-masing. Saat itu pun aku tersadar bahwa ini adalah tempat Track mereka akan melakukan pertandingan yang bukan biasa.
To be Continue
Hufttttt, O_O akhirnya ditulis hhaha,
Halo readers-san dan para Author senior.
Chapter kedua saya akan ganti gaya tulisan, hha. Tapi saya butuh review dan saran, saya sangat senang dengan saran membuat inspirasi saya bertambah. Tapi saya juga suka kritik yang membangun. Jika ada salah penulisan tolong beri tahu saya minna-san. Oh, dan jika tidak ada review mungkin saya tidak lanjutkan –sabar T^T-
Jadi tolong review ya –bow-
Have a nice day minna-san ^^
