Warning : Masih sangat jauh dari kata sempurna, AU, SAKURA POV.
DON'T LIKE DON'T READ
Naruto © Masashi Kishimoto
Impianku © riestiyani aurora
.
.
.
Dibuang karena hasil kesalahan. Tumbuh tanpa kasih sayang di tengah kejamnya kehidupan. Dicap sebagai anak jalanan, namun itulah kenyataan. Dicaci dan dihina akan segala yang 'dia' lakukan. Yah… mereka hanyalah sampah masyarakat yang tak berguna.
Tapi tau kah mereka bagaimana harapan mereka yang disebut anak jalanan, mereka hanyalah korban.
Sama sepertiku. Bukan kemauanku untuk dilahirkan. Bukan kemauanku untuk dibuang.
Namun inilah jalan hidupku. Aku kan terus berjuang karena ku punya impian dan ku kan mencoba tuk menggapainya, yang entah dapat ku gapai. Aku hanyalah anak kecil berjidat lebar, berambut mencolok yang berambisius menggapai bintang.
Ini kah yang dinamakan keberuntungan? Akan kah hidup baruku bersama wanita bak malaikat baik hati yang menawarkanku kehangatan adalah jawaban atas kegalauan hidupku yang tak tentu?
Kucoba tuk melangkah keluar dari kegelapan. Namun, yang kudapat hanyalah kehancuran, kebencian dan dendam.
Bukan bintang yang dapat kugapai, namun kelamnya jurang kegelapan.
Menjadi kupu-kupu malam dan budak napsu. Bukan ini impianku. Lalu apa yang dapat ku lakuan? Aku hanyalah pelayan yang melayani para tuan.
Namun ku hanya setia pada satu tuan. Sasuke Uchiha, dia yang menarikku dari jurang yang kelam, dia menerimaku Sakura yang telah layu, dia yang pertama kali memperlakukanku layaknya manusia.
Menjadikanku pujaan. Namun, aku merasa tak pantas, karena hatiku telah beku. Bagaimana pun tuanku mencairkannya, akan tetap beku. Ku ucap kan terimakasih akan hidupku yang berliku-liku, yang telah sukses membuatku berjalan tak tentu.
Sampai ajal menjemputku, hidupku hanya untukmu tuanku. Aku hanyalah milikmu.
"Makan malam siap," seruku memberitahu suamiku dan anak kami yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
Mereka pun ke ruang makan dengan bergandengan tangan. Makan malam berjalan dalam diam karena itu lah yang diterapkan suamiku di keluarga ini.
"Kau ada masalah Hime-chan?" tanyaku lembut pada Himeka –putri kami– yang tampak resah sambil mengantub kan kedua tangannya.
"Emh… kalian tau Hikari-chan telah menjadi seorang kakak,"
"Lalu?" tanya suamiku menunggu kelanjutan omongan Himeka mengenai putri sulung Uzumaki-kun yang merupakan teman dekat suamiku. Bahkan sangking dekatnya aku mengira mereka pasangan gay, itu juga berkat kelakuan Uzumaki-kun yang selalu bermanja ria pada suamiku.
"Aku juga ingin menjadi seorang kakak," ucap Himeka dengan watadosnya dan langsung berlari ke kamarnya di atas.
"Uhuk..Uhuk…"
"Kau tak apa Sasu-kun?" tanyaku khawatir setelah menepuk-nepuk punggungnya.
"Sakura… bagaimana bila malam ini~,"ujar suamiku mesra, ku rasa wajahku memanas.
"S-sasuke-kun, oh kau…"
Berkat usahamu tuanku, sekarang ku dapat tersenyum dan ku ucapkan syukur akan karuniaNya. Dihidupku yang baru, sekarang bagiku buah hatiku –Himeka Uchiha, Ryuu Uchiha, Satsuke Uchiha, Nagata Uchiha, Naomi Uchiha, Aiko Uchiha, Kato Uchiha, Kazo Uchiha, Ken Uchiha dan Akemi Uchiha – adalah nyawaku dan suamiku –Sasuke Uchiha– adalah napasku. Mereka adalah segalanya bagiku dan kebahagiaan mereka lah impianku.
THE END
A/N : wuahh~ gaje nian ni fic, ehehe. Yahh semoga fict gaje ini dapat ikut meramaikan fict SasuSaku#ngibarin spanduk SasuSaku.
Spesial thanks to Fujiwara Ami nee-chan. Dan terimakasih untuk yang sudah bersedia membaca fict pertama saya ini#peyuksatusatu :3
Review?
