YAAY~, makasih buat yang udah review fic gw yang sebelumnya! Saking terharunya author pengen peluk & cium kalian semua*ditakol*… Tanpa banyak bacot dari Author yang super imut(readers: hueek!) ini, kita mulai aja ceritanya langsung~

Sebagai tambahan, kalau fic sebelumnya dibikin bentuk dialog, fic kali ini dibikin dalam bentuk cerita! Ini sebagai permintaan readers & author emang pengen coba dari dulu. Karena ini pertama kalinya bikin dalam bentuk cerita, pasti banyak yang kata-katanya yang ancur, gomen ne~

Kata terakhir, ENJOY~!

;D


Amu in Wonderland!

Disclaimer: Shugo Chara! milik Peach-Pit, Alice in Wonderland milik Lewis Carrol, Author cuma punya fanfic yang super duper 'AWESOME' ini!

Perhatian: OOC, gaje, cerita ancur, tapi review yah~!

Warning: Persiapkan diri sebelum membaca fic ini, jangan sampe jantungan di tengah cerita sebelum mereview! Tapi kalau udah review yah terserah*plok!*… Ceritanya sama pas awalnya doang, jadi jangan salahkan Author kalau endingnya gaje..

Summary: Kali ini Amu akan bertualang di Wonderland! Seperti apa kisahnya? RnR!


Di suatu hari bahagia saat matahari sedang cerah bersinar hingga mampu membakar seluruh makhluk hidup di muka bumi(bahagia?), halah, maafkan kelebayan Author! Yang bener adalah hari yang cerah 'aja'. Di hari yang cerah 'aja' itu, di bangku taman ada seorang gadis berambut pink yang sedang asik-asiknya ngupil, eh, maksudnya baca buku*amu: death glare*!

"Wah, komik 'Shugo Chara!' ini menarik sekali! Aku ingin jadi tokoh utamanya..(bukannya udah?)" ujar gadis yang bernama Amu itu sambil membaca 'Shugo Chara!'. Amu memang terkenal suka membaca buku(komik), sehingga daya imajinasinya juga kelewat jauuuh…

"Aku telat! TELAAAT~!" teriak sebuah suara yang saking kencengnya mampu merontokkan seluruh daun pohon toge(halah). Amu yang (menurut dirinya sendiri) sedang mengerjakan hal penting, yaitu baca komik sambil ngupil, jadi merasa terganggu.

"Bisa diem kaga? Bentar lagi adegan Amu Hinamori mati kelindes batsu chara neh(?)!" teriak Amu marah sambil menoleh kearah suara. Dan dia melihat…

"KELINCI TELANJAANG! GYAAA~!"

" Eh, kelinci emang telanjang kan?" kata Amu yang sadar dari kebegoannya. Dia sih, iseng nengok ke pasar kelinci(?), padahal tuh suara dateng dari arah sebaliknya. Jadilah Amu yang sudah penasaran setengah sekarat itu mengejar suara itu. Hingga akhirnya dia bisa melihat sosok itu.

Seorang(?) kelinci memakai pakaian lengkap dari kuping hingga kaki! Pakai baju balerina(?) lagi! Ternyata tuh kelinci bencong, eh, betina, eh cewek! "TELAAT~!" teriak kelinci itu, dia sepertinya tidak sadar sedang dikejar oleh Amu(ntuh telinga gunanya apa*plak!*?). Amu terus mengejarnya.

Hingga akhirnya kelinci itu masuk ke warung sate kelinci(mau bunuh diri?), eh, lubang di pohon sebelah warung itu sih, hehe…

Amu melihat sekilas ke dalem lubang itu. " Tadi kelinci itu masuk sini kan? Lubangnya kayaknya dalem banget, aku batal ngejar deh.." ujar Amu yang hendak meninggalkan tempat itu.

Tiba-tiba, karena emang naskahnya atau Author yang emang lagi iseng, sekelompok anjing menyayikan koor(?) bareng, alias menggonggong berjamaah(halah). Amu yang kaget setengah hidup sampe bola matanya loncat & jantungnya keluar dari mulut(lebay!), langsung loncat masuk ke dalem lubang itu!

"KYAAA~!" Amu berteriak seperti itu selama 10menit tanpa bernapas(bisa?), hingga akhirnya… "Aduh, males nih, dari tadi kok gak nyampe-nyampe sih?" kata Amu santai(?) sambil nungguin dia nyampe ke dasar tempat itu. Dia aja sampe tidur & ilernya ikut melayang bareng! HIII~(amu: WHAT?)!

BRAK BRIK BRUK TRING(?)! BRUAAAK~! Amu jatuh dengan indahnya(?) ke lantai yang kerasnya melebihi beton! Juri pun memberinya nilai sempurna(halah)! "ADUDUUH~! Sakit banget, mana tadi aku lagi asik-asiknya mimpi lagi!" Akhirnya tokoh utama kita bangun juga, berterima kasihlah pada Author*bletak!*.

Sekarang Amu berada di sebuah ruangan yang dikelilingi beberapa pintu dari berbagai ukuran, mulai dari yang XXXL hingga S(emang baju?). Ditengah-tengah ruangan itu ada sebuah meja kecil. Amu mulai mencoba membuka pintu yang ada satu persatu, tapi semua pintu terkunci. Ada satu pintu yang bisa terbuka, namun langsung ditutup oleh Amu… Kenapa?

Soalnya tuh pintu menuju salon para banci(TIDAAK~!)! Amu yang shock langsung memaku dan memasang garis polisi pada pintu yang berwarna pink-pink gaje ituh. Dan jangan tanyakan Author caranya Amu mendapatkan paku serta garis polisi itu yah*plak!*…

"Buset dah, masa pintu dari yang segede bagong sampe yang sekecil upil gak ada yang kebuka, kecuali pintu gelo itu!" Amu marah-marah. Dia melihat ke atas meja dan menemukan sebuah kunci. "EH? Kenapa dari tadi nggak bilang kalau ada kunci(lo gak nanya..)?". Amu mulai mengecek pintu(lagi), memang salah satu pintunya terbuka, tapi….

"Ini pintu keluar atau lubang hidung unta sih? Aduuh, mana akhir-akhir ini aku tambah gendut gara-gara keseringan makan kue dari Nadeshiko lagi!" ujar Amu sambil curhat hal nggak penting. Pintu yang terbuka memang ukurannya sangat kecil, tapi menurut author, walaupun Amu kurus juga pasti tetep ga bisa lewat.

Amu naruh kunci itu di meja lagi, namun belum ia pantang menyerah! Dan dia pun memakai cara pamungkas yang (mungkin) akan berhasil, dia menarik napas panjang dalam-dalam dan…

Dan…

Dan…

Dan…

Dan…

Dan…

Dan… *plak!* (amu narik napasnya kan panjang banget!)

"TOLONGIN AKYUU~! TUOLOOOONG!" Pret~, cara pamungkas yang amat sangat nggak guna sebenernya sih. Amu mulai teriak-teriak gaje, mulai dari minta tolong sampe minta lontong, dan pada akhirnya tetep aja ga ada yang denger(yaa iyalaah!). Hingga akhirnya dia capek sendiri.

"Gila, aku udah teriak berjam-jam gini tapi gak ada yang denger! Sekarang aku haus banget lagi!". TRING! Terdengar suara aneh dari meja, Amu pun menoleh.

Di atas meja ada botol berisi cairan dengan warna yang enggak 'banget', Amu pun bingung. "Apa tempat ini bisa mengabulkan permintaan? Coba lagi deh, KASIH AKU EMAS & BERLIAN YANG GAK BAKAL ABIS 7TURUNAN MONYEEET~!" minta Amu ngaco.

"Kalau minta jangan yang nggak-enggak! Minum aja tuh!" tiba-tiba ada suara yang entah dari mana. Amu pun cengok, tapi diturutin aja.

"Aku masih bingung, itu suara dari mana yah? Ah, udah deh.." pikir Amu. Dia mengambil botol itu, & ngeliat warna minuman itu dia mulai mikir lagi. "Kok ini kayaknya aku kenal yah?" kata Amu sambil minum cairan itu.

Sedetik kemudian hingga cairan itu membasahi lidah dan tenggorokkannya yang sedari tadi dilanda dahaga yang amat sangat(nulis minum aja kok panjang banget..), Amu langsung… buang tuh cairan ke WC(ada WC?)..

"Pueh pueh! Pantes aku kenal, ini sih sop buntut cicak(?) gagal yang waktu itu pernah aku buat! Padahal waktu itu aku langsung buang sama pancinya, gara-gara suaminya cicak yang aku masak ikut masuk ke panci! Walaupun harus aku akui itu kisah yang mengharukan sih.." Amu pun mulai terharu sambil muntah-muntah(apaan tuh?). Begitu rasa mualnya udah ilang, dia jadi nyadar, badannya jadi kecil!

"Aku baru nyadar, ntuh sop bisa jadi obat diet yah? Yah, yang penting aku bisa keluar dari sini.." katanya sambil menuju pintu tadi. Tapi.. dia lupa kalau dia udah kunci pintu itu! Soalnya kata kakek moyang(?), kita mesti kunci pintu biar gak ada orang masuk, makanya kalau rumah orang nggak dikunci kita masuk juga nggak apa-apa(pesan bijak macam apa nih?). Jadilah Amu belingsatan kayak orang kebakaran dompet(?), mana kuncinya dia taruh di atas meja lagi!

Ditengah kebingungan, TRING! Suara itu lagi! Amu melihat ada sebuah kue di lantai. Dari bentuknya, oke, nggak ada masalah teknis(halah). Dari aromanya apalagi, MAK NYOSS(?)! Amu aja sampe ngeces! "Yah, walaupun ini kue keliatannya enak banget, tapi belum tentu kan? Aku nggak mau ada kejadian kayak tadi!" katanya sambil duduk membelakangi kue itu.

Tapi lama-lama godaan yang luar biasa dahsyat telah menembus ke dalam dasar sanubarinya(cieh, bahasanya..). Sedikit demi sedikit, Amu mencolek krimnya. "Wuih, aje gile(?)! Enak bangeet~!" Amu yang sudah gelap mata itu pun menghabiskan kue itu dalam sekali suapan(buaya).

Namun dia lupa.. Bukan lupa nonton acara Dora the Explorer kesukaannya, tapi dia benar-benar melupakan suatu yang sangat penting. Tiba-tiba dia ingat, beberapa hari sebelumnya Nadeshiko membuat kue kreasi barunya, yaitu CAKE WASABI! Dia mengatakan, kalau dia membuat cake yang dari luar penampilan & krimnya sangat manis, bagaikan kuda nil didandanin*plak!*, tapi rasa cakenya mampu membuat orang menyemburkan api & naga menyemburkan duit(?). Kreasi yang sangat nggak guna sebenernya..

Dan… JACKPOT! Yup, cake yang sepersekian detik lalu melewati tenggorokan Amu adalah CAKE WASABI itu!

1, 2, 3…. *Author belajar ngitung*

"PEDEEES~! GYAAA!" Amu pun mulai menyemburkan api. Dengan cepat dia nyemplung ke bak mandi yang ada di WC, airnya aja sampe abis gara-gara menguap! Tapi untungnya Amu tidak merasa kepedesan lagi, 'cuma' bibirnya jadi monyong 10cm doang kok(cuma?).

"Udah aku bilang ke Nadeshiko, ngapain dia bikin cake kayak gitu?" ujar Amu sambil marah-marah. Dia baru menyadari kalau ukuran tubuhnya mulai membesar, hingga akhirnya hampir memenuhi ruangan itu.

"Ternyata bener, cake itu bikin gendut! Aku jangan sering-sering makan cake nih! Eh, sekarang aku mesti mikirin caranya ngecilin badan nih!" Amu mulai bingung lagi, mana cairan yang tadi udah dia buang ke WC. Akhirnya dia pilih cara terakhir.

"WOIII! Penghuni tempat ini! Kalau kamu mau ngasih aku ramuan pengecil badan tadi, bakal aku kasih buku kumpulan foto Ikuto Tsukiyomi yang special edition! Mau kaga?" Amu mulai teriak lagi.

"Gw bukan penghuni! Enak aja! Tapi boleh deh, udah lama gak liat barang bagus, hehe.. Mau gw kasih ramuan yang tadi?" jawab suara itu. Amu mikir lagi, "Ada rasa lain nggak?".

Suara itu menjawab lagi, "Ada, stroberi, jeruk, ama mint. Dipilih dipilih(emang jualan?)!".

"Bilang dari tadi kenapa? Aku minta yang stroberi! Ini bukunya!" kata Amu sambil mengeluarkan buku kumpulan foto yang 'WOW' itu entah dari mana. Buku itu menghilang dan sekarang Amu memegang botol dengan cairan warna pink itu.

"Yosh, aku pernah nonton di film, kuncinya ditaruh di lantai dulu, terus baru minum ramuannya! Eh, kenapa gak dari tadi aja yah?" Yah, Amu mulai minum ramuan itu setelah naruh kunci di lantai. Kali ini sukses, dan dia bisa membuka pintu itu. Petualangan gaje Amu akan segera dimulai…

-Te Be Ce-


Haha~ kalau di film asli, adegannya nggak selama ini deeh.. Yah, itulah kerjaan Author yang nggak ada kerjaan ini, jadinya yang muncul baru Amu & kelinci doang. Diantara kalian ada yang bisa menebak siapa kelincinya? Hadiahnya adalah door prize, yaitu berupa sebuah pintu cantik*bletak!*! TAPI BOHONG~!

Ada kritik, saran, serta flame(tapi jangan terlalu galak yah, tatuuut~*plaak!*)? R-E-V-I-E-W!

X3