KEMBALINYA ANGGOTA KETUJUH By: Suna siblings
Disclaimer : Om K.A Applegate, pinjem charanya ya…ya…ya… Warning: OOC Genre : Adventure & Friendship Pair: Rachel, David (No Romance, just friendship)
Chapter 1 : Prolog
Namaku Rachel. Aku takkan repot-repot memberitahuku siapa nama belakangku atau dimana aku tinggal. Info itu akan membuat para yeerk senang, dan aku tidak sudi membuat mereka senang. Yeerk? Apa itu yeerk? Kau mungkin belum pernah mendengar kata itu dan kuharap memang belum pernah. Begini, bumi kita ini sekarang sedang diinvasi oleh spesies alien asing bernama Yeerk. Jangan membayangkan mereka menginvasi dengan bom-bom canggih yang dijatuhkan kemana-mana, bukan begitu caranya. Mereka menyusup ke bumi dan menggunakan kemampuan mereka yang dapat memasuki otak makhuk hidup lain, seperti manusia. Ya, mereka dapat memasuki otak kita dan mengendalikan semua aktivitas kita. Kita masih hidup, masih sadar 100 persen, hanya saja tubuh kita sudah tidak bisa lagi kita kendalikan. Si yeerklah yang menguasai tubuh kita, dia yang mengatur seluruh gerakan kita dan seluruh ucapan kita. Si yeerk akan membaca kenangan kalian dan melakukan apa yang biasa kalian lakukan. Kalian boleh berteriak minta tolong sekeras mungkin, tidak akan ada suara yang keluar. Kalian mungkin berpikir "cepat atau lambat orang tuaku dan sahabatku pasti akan menyadari kalau aku berbeda dan mereka bisa menyelamatkanku", tapi itu salah. Yeerk sanggup melakukan kebiasaan kalian dengan persis, tidak akan ada orang yang menyadari kalau kau bukan kau lagi. Bahkan orang yang paling memahamimupun takkan menyadarinya. Bangsa yeerk telah berhasil menjadikan sebuah spesies bernama Hork Bajir menjadi pengendali seluruhnya. Yah… bukan seluruhnya sih karena kami berhasil menyelamatkan sepasang Hork-Bajir merdeka, tapi itu cerita lain. Pokoknya aku tak akan pernah sudi memberikan kebebasanku pada yeerk, karena itulah kami bertempur mati-matian melawan mereka.
Siapa kami? Well, kami adalah kelompok Animorph, satu-satunya kelompok yang mengetahui adanya invasi itu dan satu-satunya kelompok manusia yang memerangi yeerk. Kelompok kami beranggotakan 5 manusia dan 1 andalite muda yang terdampar di bumi, dan kami juga memiliki senjata ampuh untuk melawan yeerk yaitu kemampuan bermetamorfosis. Kami dapat berubah menjadi hewan apapun yang kami sadap DNAnya berkat jasa seorang pangeran andalite. Pangeran andalite itu, namanya Elfangor memberikan kami berlima kemampuan metamorfosis itu sesaat sebelum Visser Three, pemimpin pasukan yeerk di bumi menghabisinya. Mulanya anggota animorph hanya 5 orang, aku, sepupuku Jake yang juga merupakan pemimpin tak resmi animorph, Marco sahabat Jake, Cassie sahabatku dan cewek yang disukai Jake, dan Tobias. Tobias ini, dulunya adalah manusia biasa sama seperti kami. Tapi kemudian ia terjebak dalam wujud elang ekor merah karena melewati batas waktu morph. Begini, kemampuan metamorfosis kami seperti pedang bermata dua, jika kami menjelma menjadi seekor binatang selama lebih dari 2 jam, kau akan terjebak dalam wujud itu selamanya. Beruntung bagi Tobias, Elimist salah satu spesies alien yang berkuasa di jagat raya memberinya kemampuan morfnya kembali. Hanya saja, wujud asli Tobias saat ini adalah seekor elang ekor merah. Dan tak lama kemudian, adik pangeran Elfangor, Aximili- yang kami panggil Ax biar singkat- bergabung dengan kami sehingga jumlah anggota animorph menjadi 6.
Bulan lalu, ada seorang anak laki-laki bernama David menemukan kubus biru milik Elfangor, kubus itu adalah kubus yang memberi kami kekuatan morph. Akibatnya, terjadi pertempuran besar-besaran antara animorph dengan yeerk dan David kehilangan orang tuanya. Orang tuanya dijadikan pengendali oleh Visser Three dan ia juga berambisi ingin menangkap David. Saat itu, Jake memberi pilihan pada kami untuk membiarkan David menjadi pengendali atau menjadikannya anggota animorph ketujuh. Aku memilih menjadikannya anggota animorph, tindakan yang sangat keliru karena –seperti yang terjadi kemudian- David adalah anak yang egois dan sangat tidak cocok dengan kami. Akibatnya, ia berusaha membunuh Tobias dan Jake hanya karena mereka melarangnya pergi dari gudang jerami Cassie, padahal maksud mereka baik, David kan sudah jadi buronan dan kalau ia sampai jadi pengendali, kami akan tamat. Plus lagi saat itu kami sedang berusaha menyelamatkan kepala negara yang diincar Visser Three, apa ia tidak bisa menunggu sebentar? Masalah kepala negara kan jauh lebih penting. Yah pokoknya akhirnya David bertempur dengan anggota animorph, terutama aku dan terperangkap dalam wujud tikus. Kami melepaskannya di dataran berbatu-batu, jauh dari penduduk. Dan kami juga berhasil mencegah Visser Three menjadikan para kepala negara menjadi pengendali.
Akhir yang memuaskan bukan? Dan sekaligus juga membuat kami capek setengah mati. Karena itulah, aku menghabiskan weekend kali ini dengan berkencan seperti cewek normal. Yeah, senormal cewek Rajawali Bondol yang berkencan dengan cowok Elang Ekor-Merah, tapi cukup asyik kok. Dan aku mulai melamunkan hubungan kami selama ini, hubungan antara cowok burung dan gadis normal {err Rachel, coba lihat siapa yang dibawah} bahasa pikiran Tobias yang datang tiba-tiba membuyarkan lamunanku {apa?} jawabku sambil menengok ke bawah, melihat pemandangan pantai yang nampak sepi dan melihat sosok 2 orang yang sangat kukenal {Jake dan Cassie? Wow, apa yang mereka lakukan di sini?} tanyaku kaget namun kemudian segera mengetahui jawabannya {hahaha, akhirnya mereka kencan juga} {Yeah, akhirnya} jawab Tobias setuju {menurutmu Jake sudah menyetakan perasaannya?} {entahlah, coba nanti aku tanya Cassie} jawabku pada Tobias dan menyapa mereka {Hai guys}
Cassie mendongak kaget mendengar bahasa pikiranku. Begini, bahasa pikiran itu seperti e-mail, kita dapat mengarahkannya pada siapapun yang kita mau. Tadi aku hanya berbahasa pikiran pribadi dengan Tobias, jadi Jake maupun Cassie tidak dapat mendengarnya dan kurasa aku benar-benar mengganggu keasyikan mereka karena Jake tampak menghela nafas sedikit kesal. Aku bahkan dapat melihat dahinya berkerut sejenak, serta mulutnya yang bergerak nyaris tak kentara menggumamkan kata seperti 'menyebalkan, mengganggu saja' walaupun kini aku berada di ketinggian 300 meter, mata elang ini benar-benar cool, keren. Cassiemasih mendongak mencariku, ia melambaikan dua jarinya ke angkasa saat ia menemukanku sedang melayang diam di atasnya, Tobias terkekeh dalam pikiranku. Kurasa ia juga sempat melihat ekspresi Jake tadi karena kemudian ia menujukan bahasa pikirannya kepada mereka {Oooh tenang saja man aku sudah akan pergi kok, silahkan lanjutkan lagi} godanya jahil {Ayo Rachel, jangan ganggu mereka lagi. Bagaimana kalau kita hutan saja? Kau ingat ceritaku tentang batu yang warnanya aneh itu? Kurasa aku akan menunjukkannya sekarang saja, mumpung sinar mataharinya cerah} ajak Tobias {Oke} sahutku bersemangat. Yah kadang-kadang, melakukan sesuatu yang kelihatannya sepele dan tidak berbahaya bisa berakibat nyawamu terancam. Aku cuma mau melihat sebuah batu, secara logika harusnya itu kan tidak berbahaya. Secara logika… sayangnya, hidupku sendiri sudah tidak masuk akal, dan hal-hal yang terjadi juga diluar logika. Yah, kadang-kadang hidup ini memang tidak adil
