Alasanku?
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : AU, typo's, gaje, dll.
Uchiha Sasuke & Haruno Sakura
.
.
.
.
.
.
.
Ruang keluarga itu hening. Sang kepala keluarga menatap tegas kearah putrinya yang sedang menatapnya datar. Sedangkan sang istri menatap putrinya dengan pandangan bersalah.
"Kenapa harus aku? "
Wajah gadis itu datar. Tak ada raut kesal atau apapun diwajah putihnya.
"Karena keluarga mereka hanya memiliki anak laki-laki. Tidak mungkin Sasori yang Ayah jodohkan bukan? "
Suara sang ayah terdengar tegas. Namun kilatan jenaka tertera jelas di kedua bola matanya.
Hening sejenak. Sang putri terlihat sedang berfikir dibalik raut datarnya.
"Sakura... "
"Baiklah aku mau."
Ucapan sang ibu yang terpotong tak menjadi masalah bagi mereka. Raut wajah kedua orang tua itu berubah seketika. Tersenyum sumringah dengan mata berbinar bahagia.
"Tapi aku akan menemui mereka dengan pemanpilan seperti ini."
"Sayang tapi..."
Ucapan Haruno Mebuki sekali lagi terhenti saat tangan kekar Kizashi menahan pergelangan tangannya. Mereka terdiam mengamati penampilan putri mereka. Kacamata tebal dan besar. Baju kebesaran. Dan rambut dikucir dua rendah. Astaga... sebenarnya ini tahun berapa? Mengapa masih ada manusia berpenampilan seperti ini? Terlebih lagi itu putri mereka. Ingatkan mereka untuk memgecek kalender dan melakukan tes DNA setelah ini. Kedua mata Kizashi menyipit. Mencoba meneliti penampilan abstrak sang putri. Tak lama, senyum licik tertera diwajah tegasnya.
"Baiklah. Tapi, tersenyum dan lakukanlah seolah- olah kau bahagia."
Kerutan samar muncul di jidat yang tertutupi poni milik Haruno Sakura. Gadis itu berpikir keras. Menciptakan keheningan yang lebih lama daripada saat ia memutuskan keputusan awalnya.
"Aku setuju."
Jawaban yang keluar dari bibir mungil gadis itu memuaskan hati Kizashi. Ia tersenyum puas. Tak menyembunyikan raut bahagianya.
"Aku ke kamar dulu."
Setelah sang putri pergi, Mebuki langsung menatap suaminya garang.
"Apa yang kau lakukan, Sayang? Kau mau mempermalukan kita ? Perjodohan ini bisa batal jika begitu caranya."
Mebuki langsung mengomel panik. Suami mungkin gila.
"Tenanglah. Ada sesuatu selain penampilan yang bisa membuat orang jatuh cinta padanya. Tidakkah kau heran mengapa banyak orang yang menyayanginya ?"
Mebuki terdiam. Memikirkan perkataan suaminya.
'Benar juga.' pikirnya.
Sakura POV
Kurebahkan tubuhku diranjang kamarku. Apa yang Ayah pikirkan sehingga mengizinkan aku berpenampilan seperti ini? Oh ayolah, bukan aku mengharapkan perjodohan ini. Tapi, hey! Yang benar saja. Bahkan lelaki biasapun tidak mau menerima gadis udik seperti ku. Apalagi ini UCHIHA SASUKE yang selalu menggandeng perempuan cantik dan seksi yang berbeda setiap harinya. Kurasa ayah sedang sakit. Oh Tuhan... Kuharahp tak ada rencana lain yang ayah siapkan untuk ini. Aku tidak mau jika nanti suamiku -jika perjodohan ini berlanjut tentu saja- membawa perempuan berbeda setiap harinya ke rumah kami. Meskipun aku tak peduli padanya. Tapi aku tak mau rumahku nanti menjadi tempatnya bersenang- senang. Oh ayolah... aku hanya ingin hidup damai. Tak ingin ada kekacauan dan cerita berarti dalam hidupku. Ya Tuhan, bantu aku. Pukul satu siang. Hah masih ada enam jam sebelum pertemuan kami. Sebaiknya aku istirahat dan menyiapkan mentalku.
End Sakura POV
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
Hay hay... Aku author baru. Salam kenal minna... Ini masih prolog. Chap selanjutnya aku janji lebih panjang. Ini masih percobaan. Mau minta saran dan dukungannya. Mohon bantuannya *nunduk-nunduk ampe nyium dengkul*. Sekali lagi...
Salam kkenaaaaal
