Bonjour^^ hohoo, minna, ini ff diadaptasi dr film gangster squad, sesuai judulnya tapi saya modif sebagian alur, cast sama latarnya. Pair utama ff ini memang yunjae, tapi jangan harap bakal nemu banyak yj moment. Huahaha, hepi riding saja pokoknya. Awas typo(S)^^ repost!
Kepulanganku setelah berperang di perbatasan dengan Korea Utara membawa berjuta tanda Tanya. Lencanaku adalah kota Seoul, namun kini aku merasa asing dengan tempat ini. Kota ini berubah, bahkan aku sampai tak bisa mengenalinya. Pelecehan seksual, peredaran narkoba dan kejahatan dijalanan meningkat tak terbendung.
Dia mantan petinju yang menggunakan tinjunya untuk memuncaki tangga komplotan mafia. Seorang pria dua puluh tujuh tahun yang mendapatkan rasa hormat dengan nafsu membunuh. Dia tak segan menggunakan kekerasan demi mewujudkan keinginannya yang tak pernah terpuaskan pada kekuasaan. Park Hyungshik, dia ingin menguasai kota ini, seutuhnya.
*Gangster Squad*
Korea Selatan 2014
Seorang lelaki bertubuh gempal tergeletak tak berdaya, tubuh berbalut jas lusuhnya bersentuhan langsung dengan tanah. Kedua tangannya terikat pada kap belakang sebuah mobil, begitupula dengan keduanya kakinya, terikat sangat kencang oleh tambang yang terhubung dengan mobil yang lain.
"Nasibmu sungguh malang Kang Hodong" ucapan penuh nada ledekan itu terlontar dari seorang namja berpakaian serba hitam. Sesaat iris hitamnya menatap sendu namun sedetik kemudian berubah gelap penuh aura kelam saat menatap kedua anjingnya yang meronta hebat dari rantai yang mengikatnya.
"Kau hanya memicu perang, tolong hentikan semua kegilaanmu" Tanpa gentar Hodong berbicara dengan mata menatap tajam pada Hyungshik.
"Apa kau sedang memohon? Hahahaaa" Hyungshik tertawa lantang, membawa gema suaranya mengarungi langit malam dibukit itu.
Ughh
Hodong mengerang saat kaki Hyugsik tiba-tiba menghantam ulu hatinya.
"Jadilah anak buahku maka aku akan mengampunimu"
"Kau bahkan tak lebih baik dari anjing-anjingmu, PARK!" Hodong menekankan ucapannya pada bagian marga Hyungshik, membuat namja itu semakin murka hingga tanpa ampun memerintahkan anak buahnya untuk melajukan kedua mobil yang mengapit tubuh Hodong kearah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi.
Beberapa detik kemudian sebuah teriakan penuh kesakitan menggema, bersamaan dengan tubuh Hodong yang terus tertarik hingga akhirnya terpisah menjadi dua. Darah segar seketika muncrat kesegala penjuru.
Hyungshik yang menyaksikannya terkekeh kecil lalu berjongkok menyamakan tinggi dengan kedua anjingnya.
"Giliran kalian honey"
Gugk gugk gugkkk
Kedua anjing itu melolong kencang seolah mengerti dengan maksud tuannya. Saat Hyungshik melepas tali pengekang keduanya langsung melompat menerjang tubuh Hodong yang sudah terpisah. Mengoyaknya dengan brutal lalu memakan daging segar dari mayat itu dengan rakus.
Sinar mentari senja memantul dari kaca sebuah restaurant mewah yang berada tepat disamping jalan Bolero. Dimeja pojok yang bersebelahan langsung dengan jendela itu duduk seorang namja manis dengan kulit pucat. Rambut ikalnya sesekali tertiup angin, menjadikannya semakin terlihat menawan.
Ya, begitulah menurut pandangan seorang namja paruh baya yang sudah memperhatikan gerak-gerik namja bernama Cho Kyuhyun itu sejak tadi. Namja itu akan sangat cocok untuk dipersembahkan.
"Permisi" lelaki tua itu mulai menjalankan aksinya. Ia mendekati Kyuhyun yang tengah berkutat dengan psp-nya.
"Nee? Ada yang bisa kubantu ahjussi?" Kyuhyun mempause game-nya lalu menatap ramah pada ahjussi didepannya.
"Anak muda, adakah yang pernah bilang bahwa kau sangat menawan? Auramu benar-benar memancarkan bintang sejati" puji lelaki itu membuat Kyuhyun tersipu malu.
"Ini hari keberuntunganmu nak, aku adalah agen pencari bakat dari XXX Ent. Aku melihat kau berpotensi besar untuk menjadi seorang superstar baru, kau mau ikut denganku untuk melakukan casting?"
Tanpa mereka sadari ternyata dari sudut lain restaurant itu ada yang tengah memperhatikan mereka. Mata musang namja itu tak sedikitpun lepas dari lelaki paruh baya yang ia yakini adalah bagian dari kelompok itu.
"Kajja" seru Yunho pada rekannya saat Kyuhyun dan lelaki tua itu mulai meninggalkan restarurant.
Peperangan telah mengajarkanku bahwa satu hal yang diperlukan untuk memerangi iblis adalah orang baik. Bukan orang baik yang tidak bisa melakukan apa-apa, tapi orang baik yang tidak akan apa-apa jika suatu saat dia terpaksa harus menjadi iblis.
Kali ini Hyungshik bukan lagi petarung tunggal karena aku sudah bersiap untuk memasuki arena.
"Woww" Kyuhyun menganga lebar saat ahjussi itu membawanya masuk kesebuah hotel mewah.
"Audisinya diadakan disini, kajja!"
"Nee ahjussi, aigoo, aku tidak sabar memberitahukan teman-temanku tentang hal ini"
"Teman? Kau tidak ingin memberitahukannya pada keluargamu?"
"Seandainya aku punya tentu aku akan melakukannya, sayangnya aku tidak punya ahjussi, aku hanya seorang anak panti asuhan" jelas Kyuhyun membuat namja tua itu menghentikan langkahnya secara mendadak.
"Wae? kita sudah sampai?" Tanya Kyuhyun kebingungan. Dihadapannya kini terdapat sebuah pintu bernomor 33.
"Nee, masuklah. Aku sudah memberitahu para juri kau akan datang. Hwaiting!" lelaki itu menepuk pelan bahu Kyuhyun sembari membuka gagang pintu. Ia mendorong Kyuhyun masuk lalu kembali menutup pintu itu dengan cepat.
"Mianhae anak muda"
"Apa yang kau lakukan Yun?"
"Menurutmu? Mereka pasti melakukan pelecehan pada pemuda itu, tentu saja kita harus menolongnya".
"Jung Yunho, demi Tuhan! Itu adalah daerah kekuasaannya. Jangan cari masalah disana!"
Yunho tak mengindahkan ucapan rekannya. Ia malah membuka pintu mobil dan bersiap pergi.
"Aku tidak ingin terlibat"
Yunho menatap datar rekannya yang baru saja mengungkapkan ke-pengecutan-nya.
"Ya sudah, pergi saja sana beli es krim!" ledek Yunho lalu berlari memasuki hotel itu.
Dua orang berjas hitam menghampiri Yunho saat ia memasuki ballroom, keduanya menatap Yunho intens, tatapan penuh curiga dan waspada.
"Ada yang bisa kami bantu tuan?"
"Ya, aku ingin menemui seseorang"
"Siapa namanya"
"Entah, tapi kukira kau bisa membantuku untuk menemukannya" bisik Yunho pada salah satu bodyguard itu dan langsung ditanggapi dengan senyuman.
"Kami punya banyak stock, ayo kutunjukan!" si bodyguard itu balik berbisik lalu kemudian mengedipkan sebelah matanya.
Kini ketiga namja itu berada di lift, tubuh kekar Yunho diapit oleh dua orang yang sama-sama bertubuh kekar sepertinya. Suasana mendadak canggung sampai akhirnya Yunho mulai membuka suara.
"Kalian punya yang pirang? Kukira yang seperti itu akan lebih liar"
"Tentu, tapi sebelumnya serahkan dulu pistolmu jagoan!"
Seorang yang berdiri disamping kiri segera menggeledah pinggang Yunho, ia hendak merampas pistol yang terselip disana namun terhenti saat tak sengaja ia juga melihat borgol menggantung dibalik jasnya.
"Kau polisi?"
Hening sesaat sampai akhirnya Perkelahian di lift sempit itupun tak terelakan. Ketiganya terlibat baku hantam.
Sementara ditempat lain Kyuhyun tengah terpojok, ia tak bisa melawan tiga orang lelaki dewasa yang tengah mengerubunginya dengan tatapan lapar.
"Pegang tangannya!" perintah seorang yang berada paling tengah sembari melemparkan tubuh Kyuhyun ke ranjang.
"Andweee! Lepaskan aku!" Kyuhyun terus meronta membua pipi mulusnya lagi-lagi menjadi sasaran tamparan namja-namja brengsek itu.
Kali ini salah satu diantara mereka duduk diperutnya. Menaikan paksa kaus yang dipakainya hingga kini nipple nya tak tertutupi apapun. Ketiga orang itu menatap tubuh bagian atas Kyuhyun dengan lapar lalu mulai menggerayanginya.
"ANDWEEE, ANDWEEE, TOLOOOOONG!" Kyuhyun berteriak keras bersamaan dengan pintu kamar yang diketuk dari luar.
"Diam! Sekali lagi kau berteriak maka kau akan mati" Kyuhyun diancam dengan sebuah pisau dilehernya. Kontan saja namja itu langsung diam membeku.
Brakkk
Pintu itu hancur terdobrak dengan Yunho yang kemudian muncul darisana.
Tak butuh waktu yang lama bagi Yunho untuk membereskan orang-orang itu. Satu pingsan dengan lebam diseleruh tubuhnya, satu lagi tergeletak tak berdaya diatas meja dan yang terakhir tengah berlutut ketakutan dihadapannya.
"Tenanglah, kau sudah aman" Yunho tersenyum seraya menunjukan kartu identitas kepolisiannya. Kyuhyun yang sedari diam membeku akhirnya perlahan bisa bernafas lega.
TBC
Tuhkan, jangankan YJ moment, Jaejoongnya aja belum muncul. Wkkk, tenang.. next chapter udah mulai muncul kok :D
Terimakasih untuk yang sudah menyempatkan diri mau baca, lufyuuuh #tebarlopelope
