Love At The First Sight

Summary : Sasuke tidak menyangka akan mengalami yang nama 'jatuh cinta pada pandangan pertama' pada seseorang yang tidak sengaja ditemuinya di atap sekolah. Seseorang yang ternyata adalah pengantar susu langganan ibunya setiap pagi.

Disclaimer : Naruto punya Masashi Kishimoto. Klo punya saya udah dijadiin Anime Yaoi.

Pair : SasuNaru

Rated : T

Warning : YAOI, BL, Male x Male, Typos, Gaje, Bahasa tidak sesuai EYD, Author Newbie.

A/N : this fict saya persembahkan untuk para readers dan juga SasuNaru Shippers (Kizuna).

Hope you like it guys~~~~

.

.

.

ENJOY~~!

.

.

.

'Haaahh~~~'

Helaan nafas keluar dari mulut seorang murid bersurai raven. Matanya menatap datar ke depan. Tepat dimana seorang guru berambut perak terlihat sedang menjelaskan tentang rumus Logaritma.

Mengalihkan tatapannya dari papan tulis. Kini onyx sang raven menatap hamparan langit biru musim panas. Ditemani dengan warna putih di sekelilingnya.

KRINGGG...

Bel tanda istirahat berdering kepenjuru sekolah. Murid - murid di kelas 2B terlihat sedang memasukan buku - bukunya kedalam tas. Dan mengeluarkan bento yang memang sudah disiapkan dari rumah. Tapi sebagian juga ada yang keluar kelas untuk menuju kantin, mengisi perut yang rasanya sudah mengadakan konser dadakan.

"Hey Sas. Kau mau ikut ke kantin?"

Seorang murid berambut merah bata_Sabaku Gaara_ menghampiri si raven yang tidak lain adalah sahabatnya.

"Hn."

Gaara mendengus mendengar jawaban yang keluar dari sahabatnya.

"Baiklah. Terserah kau saja. Ayo Neji." Gaara kemudian menarik tangan seseorang yang sedang asik membaca komik. Seseorang laki - laki berambut hitam panjang layaknya model iklan shamppo. Dialah Hyuuga Neji. Sahabat si raven, sekaligus kekasih dari Gaara.

GREKK

Setelah beberapa saat kemudian, si raven bangkit dari kursi dan berjalan keluar kelas. Tangannya dimasukan kedalam saku celana seragamnya. Tatapan masih seperti biasa_datar.

Sepanjang koridor yang dilewati si raven. Banyak murid perempuan ataupun laki - laki_yang tentu saja berstatus sebagai Uke_yang menatapnya dengan rasa penuh kagum. Saling berbisik satu sama lain. Bahkan ada yang sampai menggodanya.

Sebenarnya, siapa laki - laki tersebut?

Dialah...

UCHIHA SASUKE

Murid kelas 2B di KONOHA HIGH SCHOOL. Seorang murid yang memiliki wajah bak pangeran dari negeri dongeng, rambut dengan warna hitam sedikit biru dengan model melawan gravitasi. Onyx nya yang selalu menatap datar, dingin, dan tajam. Hidung mancung, bibir tipis, rahang yang tegas, dan memiliki warna kulit seputih porselen. Dilengkapi dengan tinggi 188 cm.

Satu kata..

PERFECT!

Sasuke mendengus, dan kemudian mempercepat langkahnya menuju tempat favorite nya. Tempat dimana dia bisa menikmati angin musim panas dengan tenang.

.

.

.

.

.

CEKLEK

Sasuke membuka pintu berwarna coklat didepannya. Angin musim panas langsung menyapanya. Membuat surai raven nya bergerak pelan.

Yap!

Sekarang Sasuke telah berada ditempat favorite nya, yang tidak lain adalah atap sekolah. Tempat dimana dia selalu menghabiskan waktu istirahatnya dengan bersantai ataupun tidur.

Sasuke kemudian menutup pintu dan berjalan kearah bangku yang berada dipojok kanan. Dahinya mengernyit ketika mendapati seorang murid tengah tertidur dengan lelapnya.

Dirundung rasa penasaran, Sasuke menghampiri siswa tersebut. Siapa gerangan orang yang telah berani menempati bangku favorite nya. Selama ini tidak ada yang berani mendatangi atap sekolah. Bukan berarti berhantu. Tapi seluruh murid KHS sadar diri jika atap sekolah merupakan tempat favorite_kekuasaan_Sasuke bersama kedua temannya.

DEG!

Malaikat kah?

Sasuke terpaku menatap murid dihadapannya. Seorang murid yang memiliki rambut berwarna seperti mentari_kuning_kelopak mata dilengkapi dengan bulu mata yang lentik. Sasuke jadi penasaran, seperti apa warna mata murid dihadapannya ini. Lalu, hidung yang mancung, pipi chubby dengan tiga garis layaknya kumis kucing di kedua pipinya. Mata Sasuke menatap lekat bibir dihadapannya. Bibir tipis dengan warna pink alami. Ughh! Rasanya Sasuke ingin mencicipi bibir tersebut. Lembut kah? Atau manis? Sasuke menggelengkan kepalanya sejenak guna mengusir fikiran nista yang sempat menghampiri otaknya. Murid tersebut juga memiliki warna kulit tan, seperti warna karamel. Terlihat menggoda di mata seorang Uchiha Sasuke.

Kedip

Kedip

Onyx bertemu Sapphire

Hitam bertemu Biru

Siang bertemu malam

Tunggu!

Yang terakhir, emang bisa ya? Ahh sudah, lupakan saja.

SASUKE POV

DEG

DEG

DEG

'Sial! Kenapa dengan jantungku? Kenapa berdetak sangat cepat ketika kedua iris bertahtakan sapphire menatapku dengan polosnya?! Astaga! Mungkikah ini yang dinamakan Love At The First Sight?' Batinku heran.

Aku terus bertanya - tanya, kenapa dengan jantungku. Aku, sesorang Uchiha, tidak mungkin mengalami hal konyol seperti itu kan?

Tolong lah.. berhenti menatapku dengan seperti itu bocah kuning! Jika aku bukan seorang Uchiha, mungkin murid yang ada didepanku sekarang sudah kubawa pulang, dan kujadikan istri. Shitt! Mikir apa aku ini. Gila!

"Senpai ingin duduk disini?"

SASUKE POV END

AUTHOR POV

"Senpai ingin duduk disini?"

Sasuke kembali terpaku mendengar suara yang keluar dari bibir si kuning. Demi celana kolor milik kakaknya_Itachi_ yang bermotif lophe lophe. Suaranya laki - laki dihadapannya terdengar sangat merdu. Dan apa itu? Senyumnya terlihat sangat manis. Sasuke merasa jika dirinya akan mengalami penyakit yang bernama diabetes.

Berlebihan sekali kau Sas.

"Hn"

'Dasar mulut laknat!'

Hei Sas. Kenapa kau menyumpahi mulutmu sendiri?

Murid bersurai kuning hanya memandang Sasuke bingung.

Orang dihadapannya berbicara dengan kata yang tidak dimengerti oleh otaknya.

"Senpai berbicara apa? Aku tidak mengerti?" Di poutkanlah bibir tipisnya. Pertanda dia sedang merajuk.

Demi Tuhan!

Rasanya Sasuke ingin langsung menerjang bibir itu. Bibir yang sedari tadi menggodanya. Bibir tipis yang seakan - akan berbicara 'kiss me, if you want'. Sasuke kembali menggelengkan kepalanya. Otaknya mendadak tidak fokus. Semakin lama fikiran - fikiran nista datang silih berganti, saling berbisik untuk mencicipi rasa dari bibir murid yang kini sedang menatapnya bingung.

"Baiklah Senpai. Lebih baik aku pergi saja. Berbicara dengan Senpai Teme seperti Senpai hanya membuang - buang waktu saja huh!"

Murid tersebut berjalan menjauhi Sasuke. Sebelum membuka pintu, si kuning menatap Sasuke sekilas dan kemudian mendengus.

BRAKK

Hening...

"Aku dipanggil Teme? Orang macam apa yang berani memanggilku Teme? Hn menarik." Bisik Sasuke dan kemudian menyeringai.

Tapi, sesaat kemudian seringainya menghilang dan digantikan dengan raut kesal.

"Ckk sial! Aku lupa bertanya siapa namanya. Sial! Sial!"

Well Sas.

Kalau jodoh pasti akan bertemu lagi kok. Tinggal menunggu saja sampai waktunya tiba.

.

.

.

SKIP TIME

.

.

.

Sasuke berjalan gontai memasuki rumahnya. Tidak dihiraukan para pelayan yang membungkuk dan tersenyum padanya. Kaki jenjangnya melangkah ke arah dapur. Tempat dimana sang ibu sedang melakukan rutinitasnya. Keluarga Uchiha memang memiliki banyak pelayan. Tapi sang Nyonya Uchiha lebih suka melakukannya sendiri. Well, tidak sepenuhnya sendiri memang. Masih ada yang membantunya.

"Tadaima Okaasan."

"Eohh... Okaeri Sasuke."

Sasuke memeluk seorang perempuan berambut hitam panjang yang tengah sibuk di dapur. Seorang perempuan bernama Mikoto Uchiha. Yang tidak lain adalah ibu dari Sasuke dan Itachi, sekaligus istri dari Fugaku Uchiha.

Mikoto merupakan sosok yang lemah lembut, berwibawa, anggun, cantik dan murah senyum. Walaupun usianya kini sudah hampir memasuki kepala empat, tapi Mikoto masih terlihat awet muda.

"Ada apa Sasuke? Kelihatannya hari ini kau tidak bersemangat?" Mikoto mengusak sayang surai raven sang anak. Sementara Sasuke hanya menggeleng dalam pelukan ibunda tercinta.

"Lebih baik Sasuke mandi dan istirahat saja. Sepertinya anak Kaasan sangat kelelahan heum." Melepaskan pelukan Sasuke, Mikoto kemudian tersenyum lembut. Senyum yang sangat disukai oleh Sasuke. "Nanti Kaasan bangunkan kalau sudah waktunya makan malam."

"Baiklah."

Sasuke lalu meninggalkan Mikoto dan berjalan ke arah kamarnya yang berada di lantai dua.

CEKLEK

Sasuke membuka salah satu pintu bercat putih dengan tulisan "Uchiha Sasuke". Kamar Sasuke bernuansa hitam biru. Ranjang dengan ukuran king size, dua jendela kaca dan pintu kaca yang membatasi kamar dengan balkon. Lalu ada home theater, lemari buku, lemari baju dengan ukuran besar, meja belajar, dan kamar mandi.

Sasuke menaruh tas punggung hitamnya diatas meja belajar, kemudian berjalan kearah lemari untuk mengambil baju ganti. Sasuke memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Setelah beberapa menit, Sasuke keluar dari kamar mandi dengan celana jins selutut dan tshirt berwarna biru. Rambutnya masih sedikit basah, tapi Sasuke tidak mengindahkannya. Kakinya berjalan kearah ranjang dan kemudian merebahkan diri.

"Hahh~~"

Entah sudah berapa kali hari ini Sasuke menghela nafas. Manik hitamnya kini menatap langit - langit kamarnya.

Pertemuannya dengan laki - laki berambut kuning jabrik di atap sekolah terus berputar - putar dalam benak Sasuke. Siapa sebenarnya laki - laki tersebut? Dia mengenakan seragam yang sama dengannya. Tapi dia memanggil Sasuke dengan panggilan 'Senpai'. Mungkinkah dia anak kelas satu. Sasuke sudah bertekad akan mencari tahu siapa gerangan murid yang telah mencuri hatinya.

"Lebih baik aku tidur."

Melirik jam di atas nakas yang menunjukan pukul empat sore, Sasuke kemudian mulai menutup matanya. Menyembunyikan keindahan sang langit malam.

.

.

.

Sementara itu. diwaktu yang sama tapi berbeda tempat.

Terlihat seorang pemuda berambut kuning jabrik dan mengenakan seragam KHS tengah mengendarai sepeda gunung berwarna hitam bercorak kuning dan orange. Senyum manis yang tidak pernah absen dari bibir tipisnya, surai kuningnya bergerak karena tertiup angin sore. Matanya berbinar cantik. Seperti anak kecil yang telah mendapatkan hadiah impiannya.

"Hahh~~ akhirnya sampai dirumah juga." Merenggangkan sejenak badannya yang terasa pegal karena mengendari sepeda dengan jarak yang lumayan jauh. Laki - laki tersebut kemudian memarkirkan sepedanya didepan rumah minimalis berlantai dua dengan cat yang berwarna putih dan cream. Tidak bisa dibilang besar memang. Tapi rumah tersebut memiliki pemandangan yang asri dan terlihat sangat nyaman. Ada beberapa pohon sakura didepan rumah, pagar kayu berwarna coklat, lalu ada taman berukuran sedang yang dipenuhi dengan tanaman obat - obatan serta bunga - bunga cantik berbagai warna. oh jangan lupakan ayunan yang ada dibawah pohon sakura dan kolam ikan disudut taman. Benar - benar nyaman dan cantik.

"Tadaima."

Hening..

"Huh sepi? Dimana Paman?"

Mengangkat bahunya sekilas, laki - laki tersebut berjalan kearah dapur dan membuka lemari es. Mengambil air putih dingin dan menuangkannya kedalam gelas lalu meminumnya dalam sekali tenggak.

"Capeknya~ lebih baik aku mandi."

Mengangguk mantap. Laki - laki berstatus murid kelas satu di KONOHA HIGH SCHOOL itupun berjalan menaiki tangga untuk menuju kekamarnya.

CEKLEK

Warna putih, kuning dan orange langsung menyapa sapphirenya. Tersenyum kecil, laki - laki itu kemudian menjatuhkan tubuhnya diranjang berukuran sedang. Matanya terasa berat. Tapi tiba - tiba seseorang dengan rambut chikken butt melintas di otaknya. Menginggatkannya pada seseorang yang ditemuinya di atap sekolah hari ini. Rasa kantuk yang semakin menyergap membuat si pemilik surai kuning itu pun semakin memejamkan matanya. Menyembunyikan warna sapphire yang memukau.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

HAPPY SASUNARU DAY MINNA! YEAHHH... *tebar covety(?)

Semoga SasuNaru jadi keluarga sakinah mawadah dan warohmah :3

Langgeng sampai maut menjemput. Hidup bahagia bersama Menma. Makin romantis, makin sering enceh'an #plak

Pokok'a mah Wish all the best for SasuNaru :*

Lalu buat SasuNaru Shippers (Kizuna) semoga makin solid, tetep mencintai SN apa ada'a, makin berjaya, wish all the best for Kizuna too :*

Ampunnnn... jangan timpuk saya karena cerita'a gaje abis, ini juga bikin'a ngebut T.T Pake kecepatan turbo XD

ini pertama kali'a saya berpartisipasi dalam SN DAY, biasa'a mah cuman jadi reader :3

Ini sepertinya akan jadi twoshoot, mungkin ya.

Dan bisa tebak siapa laki - laki kuning yang bertemu di atap sekolah dengan sasuke? Pasti tau lah :3

Ohh terima kasih buat temen - temen yg udah bantuin cari tinggi ideal buat Sasuke. Kak LinLin Rin, kak Gunchan, beb Dhiya, makasih banyak #cipok #digaplok. Lalu temen" dari group SNS di Line, dan semua readers, terima kasih atas dukungannya. Luph yu~~ :*

Yoshh..!

Klo Rieview'a nyampe 30, saya akan secepat'a bikin chapter dua'a. Tapi gk mungkin sih wkwk.

ya udah...gk usah banyak ngomong deh ya, gk penting juga wkwk.

See you next chapter~~~~~

RnR